AB = arctan B A

AB = arctan B A

Koreksi sudut poligon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa

bobot terhadap sudut-sudut poligon

hasil pengukuran dan pengamatan di Menghitung Sudut Jurusan Akhir yang

lapangan.

telah diketahui koordinatnya (X C ,Y C ) dan (X D ,Y D ), maka :

Menghitung Sudut-sudut jurusan antara

titik-titik poligon :

CD = arc Tgn Sudut-sudut jurusan titik poligon

terhadap titik poligon berikutnya Menghitung Koreksi Penutup Sudut

mengacu terhadap sudut awal poligon melalui syarat penutup sudut dengan :

dijumlahkan terhadap sudut poligon adalah sudut-sudut dalam / luar

yang telah dikoreksi. poligon hasil pengukuran dari lapangan

Untuk perhitungan awal dapat dihitung, dan n adalah jumlah titik-titik poligon

yaitu:

yang diukur sudut-sudutnya, maka - Jika putaran sudut-sudut tidak

akhir - awal = ™ - (n – 2) . 180 +k melebihi 1 putaran atau sudut 360 o ,

k = akhir - awal - ™ + (n – 2). 180

maka :

Menghitung Sudut-sudut Dalam / Luar A1 = AB + 0k Poligon yang telah dikoreksi terhadap

- Jika putaran sudut-sudut melebihi 1 Kesalahan Penutup Sudut :

putaran atau sudut 360 o , maka :

0 k= 0 + (k / n)

+ - 360 A1 o AB 0k

1 k= 1 + (k / n)*

...... ..... ........... Untuk selanjutnya dapat dihitung, yaitu : nk = n + (k / n)

- Jika putaran sudut-sudut tidak melebihi 1 putaran atau sudut 360 o , * Menghitung Sudut-Sudut Jurusan

maka :

antara titik-titik poligon

12 = A1 + 180 o + 1k Kontrol sudut poligon diawali terlebih

- Jika putaran sudut-sudut melebihi 1 dahulu dilakukan yaitu untuk

putaran atau sudut 360 o , maka : memperoleh koreksi sudut poligon

12 = A1 + 180 o + 1k - 360 o dengan cara mengontrol jumlah sudut

12 = A1 + 1k - 180 o

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Menghitung Koreksi Absis dan Ordinat awal dikurangi serta dibandingkan Koreksi absis dan ordinat ini dapat

terhadap jumlah proyeksinya terhadap didekati melalui metode Bowditch dan

absis dan ordinat. Koreksi absis dan Transit. Koreksi metode Bowditch

ordinat akan diperoleh dan dibagikan meninjau bobot jarak dari proyeksi pada

dengan mempertimbangkan bobot absis dan ordinat sedangkan koreksi

kepada masing-masing titik poligon. metode Transit meninjau bobot jarak

Bobot koreksi didekati dengan cara dari resultante jarak absis dan ordinat.

perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap jarak total poligon dari

Mengkoreksi absis dan ordinat melalui awal sampai akhir pengukuran.

syarat absis dan ordinat, dengan d

adalah jarak datar / sejajar bidang nivo Untuk menghitung Toleransi adalah dan adalah sudut jurusan:

sebagai berikut :

Syarat Absis :

1. Toleransi Sudut

X akhir – X awal = ™d . sin + k x Jika digunakan alat Theodolite K x = X akhir – X awal - ™d . sin

berdasarkan estimasi maximum Syarat Ordinat :

ditentukan bahwa Y akhir – Y awal = ™d . cos + k y salah penutup sudut poligon = K = i n

K y = Y akhir – Y awal - ™d . cos

i = ketelitian dalam satuan detik (sekon)

Menghitung Koordinat – Koordinat

Maka : f harus ”i n

Definitif titik-titik poligon dengan Metode dimana : n adalah banyak titik sudut Bowditch :

2. Toleransi Jarak

X 1 =X A +d A1 . sin A1 +k x (d A1 / ™d)

Jika digunakan pita ukur, ditentukan

Y 1 =Y A +d A1 . cos A1 +k y (d A1 / ™d)

toleransi ketelitian jarak linier = 1 Menghitung koordinat – koordinat

2500 definitif titik-titik poligon dengan metode

2 Salah Linier = L = 2 fx fy

Toleransi salah linier harus memenuhi : ™d . sin )

Y 1 =Y A +d A1 . cos A1 +k y (d A1 . cos A1 fx fy

™d . cos ) 2500

Kontrol koordinat berbeda dengan

kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Untuk menghitung koordinatnya, disamping lintang dan bujur geografi ini dapat sudut dan jarak mendatar diperlukan pula

ditentukan koordinat (X , Y) dalam sisitem minimal satu jurusan awal dan satu titik

umum.

yang telah diketahui koordinatnya. - Bila tidak terdapat titik Triangulasi dan Untuk jurusan Awal dapat ditentukan

tidak dikehendaki koordinat dalam sistem sebagai berikut :

umum, maka salah satu titik kerangka - Bila di sekitar titik-titik kerangka dasar

dasar dapat dipilih sebagai titik awal terdapat 2 titik Triangulasi, sudut jurusan

dengan koordinat sembarang, misalnya : dihitung dari titik-titik Triangulasi dapat

X = 0, Y = 0. Sistem demikian dinamakan digunakan sebagai jurusan awal

Koordinat Setempat (lokal)

Apabila jurusan awal ini yang akan Titik awal tersebut sebaiknya dipilih yang digunakan, maka jaring titik-titik kerangka

terletak di tengah wilayah yang dasar harus disambungkan ke tiitk

dipetakan.

Triangulasi tersebut. Bila tidak terdapat dari pengamatan

10.5 Penggambaran poligon

astronomi (pengamatan matahari atau bintang); dari pengukuran menggunakan

Theodolite Kompas atau ditentukan Penggambaran poligon kerangka dasar sembarang.

horizontal dapat dilakukan secara manual atau digital.

Untuk koordinat Awal dapat ditentukan Penggambaran secara manual harus

sebagai berikut : memperhatikan ukuran lembar yang

- Bila dikehendaki koordinat dalam sistem digunakan dan skala gambar, sedangkan umum (sistem yang berlaku di wilayah

penggambaran secara digital lebih suatu negara) digunakan tiitk Triangulasi

menekankan kepada sistem koordinat yang (cukup satu titik saja). Dengan demikian

digunakan serta satuan unit yang akan kerangka dasar harus diikatkan ke titik

dipakai dalam gambar digital yang Triangulasi tersebut.

berhubungan dengan keluaran akhir. - Bila dikehendaki koordinat dalam sistem

Penggambaran poligon kerangka dasar

umum tetapi terdapat tiitk Triangulasi, hoizontal akan menyajikan unsur-unsur : maka di salah satu titik kerangka dasar

sumbu absis, sumbu ordinat, dan garis dilakukan pengukuran astronomi untuk hubung antara titik-titik poligon.

menentukan lintang dan bujurnya. Dari

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Penggambaran secara manual pada poligon kerangka dasar horizontal memiliki skala

A1

yang sama pada arah sumbu absis dan

sumbu ordinat karena jangkauan arah

sumbu absis dan ordinat memiliki ukuran A3 yang sama. A2

A4

Informasi ukuran kertas yang demikian

menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Ukuran kertas untuk penggambaran hasil

Pembagian Kertas Seri A

pengukuran dan pemetaan terdiri dari :

Gambar 272. Pembagian kertas seri A Tabel 21. Ukuran kertas seri A

Unsur-Unsur yang harus ada dalam Ukuran

Panjang

Lebar

penggambaran hasil pengukuran dan Kertas

(milimeter)

(milimeter)

pemetaan adalah :

Yaitu suatu informasi berupa huruf, A3 420

simbol dan gambar yang menjelaskan A4 297

mengenai isi gambar. Legenda memiliki A5 210

ruang di luar muka peta dan dibatasi

oleh garis yang membentuk kotak- Ukuran kertas yang digunakan untuk

kotak.

pencetakkan peta biasanya Seri A. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara

Tanda-tanda atau simbol-simbol yang dengan 1 meter persegi. Setiap angka

digunakan adalah untuk menyatakan setelah huruf A menyatakan setengah

bangunan-bangunan yang ada di atas ukuran dari angka sebelumnya. Jadi, A1

bumi seperti jalan raya, kereta api, adalah setengah A0, A2 adalah seperempat

sungai, selokan, rawa atau kampung. dari A0 dan A3 adalah seperdelapan dari

Juga untuk bermacam-macam keadaan A0. Perhitungan yang lebih besar dari SAO

dan tanam-tanaman misalnya ladang, adalah 2A0 atau dua kali ukuran A0.

padang rumput, atau alang-alang, perkebunan seperti : karet, kopi,

kelapa, untuk tiap macam pohon diberi tanda khusus.

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Untuk dapat membayangkan tinggi

rendahnya permukaan bumi, maka

1 2 3 4 digunakan garis-garis tinggi atau

Kilometer tranches atau kontur yang

menghubungkan titik-titik yang tingginya

sama di atas permukaan bumi.

Gambar 273. Skala grafis

Muka Peta

Skala grafis memiliki kelebihan Yaitu ruang yang digunakan untuk

dibandingkan dengan skala numeris menyajikan informasi bentuk permukaan

dan skala perbandingan karena tidak bumi baik informasi vertikal maupun

dipengaruhi oleh muai kerut bahan dan horizontal. Muka peta sebaiknya

perubahan ukuran penyajian peta. memiliki ukuran panjang dan lebar yang

Orientasi arah utara

proporsional agar memenuhi unsur Yaitu simbol berupa panah yang estetis.

biasanya mengarah ke arah sumbu Y

Skala Peta

positif muka peta dan menunjukkan Yaitu simbol yang menggambarkan

orientasi arah utara. Orientasi arah perbandingan jarak di atas peta dengan

utara ini dapat terdiri dari : arah utara jarak sesungguhnya di lapangan. Skala

geodetik, arah utara magnetis, dan arah peta terdiri dari : skala numeris, skala

utara grid koordinat proyeksi. Skala perbandingan, dan skala grafis.

peta grafis biasanya selalu disajikan untuk melengkapi skala numeris atau

Skala numeris yaitu skala yang skala perbandingan untuk

menyatakan perbandingan perkecilan mengantisipasi adanya pembesaran

yang ditulis dengan angka, misalnya : dan perkecilan peta serta muai susut

skala 1 : 25.000 atau skala 1 : 50.000.

bahan peta.

Skala grafis yaitu skala yang digunakan untuk menyatakan panjang garis di peta

Sumber gambar yang dipetakan

dan jarak yang diwakilinya di lapangan Untuk mengetahui secara terperinci melalui informasi grafis.

proses dan prosedur pembuatan peta, sumber peta akan memberikakan

tingkat akurasi dan kualitas peta yang dibuat.

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Tim pengukuran yang membuat peta

2. menentukan ukuran kertas yang akan Untuk mengetahui penanggung jawab

dipakai

pengukuran di lapangan dan

3. membuat tata jarak peta, meliputi muka penyajiannya di atas kertas, personel

peta dan ruang legenda yang disajikan akan memberikan

4. menghitung panjang dan lebar muka informasi mengenai kualifikasi personel

peta

yang terlibat.

5. mendapatkan skala jarak horizontal

Instalnsi dan simbol

dengan membuat perbandingan Instalasi dan simbol yang memberikan

panjang muka peta dengan kumulatif pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan

jarak horizontal dalam satuan yang pengukuran dan pembuatan peta.

sama. Jika hasil perbandingan tidak Instalnsi dan simbol instalnsi ini akan

menghasilkan nilai yang bulat maka memberikan informasi mengenai

nilai skala dibulatkan ke atas dan karakteristik tema yang biasanya

memiliki nilai kelipatan tertentu diperlukan bagi instalnsi yang

6. membuat sumbu mendatar dan tegak bersangkutan.

yang titik pusatnya memiliki jarak tertentu terhadap batas muka peta,

Peralatan yang harus disiapkan untuk menggunakan pinsil

menggambar sipat datar kerangka dasar

titik-titik yang vertikal meliputi :

7. menggambarkan

merupakan posisi tinggi hasil

1. Lembaran kertas milimeter dengan pengukuran dengan jarak-jarak tertentu

ukuran tertentu serta menghubungkan titik-titik tersebut,

2. Penggaris 2 buah (segitiga atau lurus) menggunakan pinsil

3. Pinsil

8. membuat keterangan – keterangan

4. Penghapus nilai tinggi dan jarak di dalam muka

5. Tinta peta serta melengkapi informasi

Prosedur penggambaran untuk poligon

legenda, membuat skala, orientasi

kerangka dasar horizontal

pengukuran, sumber peta, tim Prosedur penggambaran untuk poligon

pengukuran, nama instnasi dan kerangka dasar horizontal adalah sebagai

simbolnya, menggunakan pinsil berikut :

9. menjiplak draft penggambaran ke atas

1. menghitung kumulatif jarak horizontal bahan transparan, menggunakan tinta. pengukuran poligon

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Prosedur penggambaran untuk poligon horizontal serta menghubungkan titik- kerangka dasar horizontal secara manual,

titik tersebut, menggunakan pinsil adalah sebagai berikut :

10. membuat keterangan – keterangan nilai tinggi dan jarak di dalam muka

1. menghitung range absis pengukuran peta serta melengkapi informasi

poligon kerangka dasar horizontal legenda, membuat skala, orientasi

2. menghitung range ordinat pengukuran pengukuran, sumber peta, tim

poligon kerangka dasar horizontal pengukuran, nama instansi dan

3. membandingkan nilai range absis simbolnya, menggunakan pinsil

dengan range ordinat pengukuran

11. menjiplak draft penggambaran ke atas poligon kerangka dasar horizontal. Nilai

bahan yang tansparan menggunakan range yang lebih besar merupakan nilai

tinta.

untuk menetapkan skala peta.

4. menentukan ukuran kertas yang akan Untuk penggambaran poligon kerangka dipakai

dasar horizontal secara digital dapat

5. membuat tata letak peta, meliputi muka menggunakan perangkat lunak Lotus, peta dan ruang legenda

Exceell, atau AutoCAD. Penggambaran

6. menghitung panjang dan lebar muka dengan masing-masing perangkat lunak peta

yang berbeda akan memberikan hasil

7. menetapkan skala peta dengan keluaran yang berbeda pula.

membuat perbandingan panjang muka Untuk penggambaran menggunakan Lotus

peta dengan nilai range absis dan atau Excell yang harus diperhatikan adalah

ordinat yang lebih besar dalam satuan penggambaran grafik dengan metode

yang sama. Jika hasil perbandingan Scatter, agar gambar yang diperoleh pada

tidak menghasilkan nilai yang bulat arah tertentu (terutama sumbu horizontal)

maka nilai skala dibulatkan ke atas dan memiliki interval sesuai dengan yang

memiliki nilai kelipatan tertentu diinginkan, tidak memiliki interval yang

8. membuat sumbu mendatar dan tegak sama. Penggambaran dengan AutoCAD

yang titik pusatnya memiliki jarak walaupun lebih sulit akan menghasilkan

tertentu terhadap batas muka peta, keluaran yang lebih sempurna dan sesuai

menggunakan pinsil dengan format yang diiinginkan.

merupakan posisi koordinat hasil

pengukuran poligon kerangka dasar

10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Diklat Guru Sosiologi SMA Tentang Strategi Pembelajaran Discovery-Inquiry Berbantuan CD Interaktif

0 1 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Adiwiyata Di SMA Negeri 2 Demak

0 1 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 3 Demak

0 0 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 22

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Gugus Ki Hajar Dewantara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 29

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PJOK DISD NEGERI GUGUS DWIJA HARAPAN KECAMATAN MIJENKOTA SEMARANG (STUDI MANAJEMEN “JOINT” ARAS GUGUS) Tesis

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal T

0 1 62

TEKNIK GRAFIKA DAN INDUSTRI GRAFIKA

0 3 365

TEKNIK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM ELEKTRONIKA

0 0 201

TEKNIK PERENCANAAN GIZI MAKANAN

0 0 296