positif atau negatif dipengaruhi oleh masa lalu, yang akan menentukan pada perilaku si masa depan Ritzer, 2007:356.
2.3 Strategi
Strategi merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan ataupun seseorang dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Strategi menggambarkan
arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih untuk mengalokasikan usaha suatu perusahaan M.Fuad, Christian.H, 2000:94,95. Strategi yang dimaksud
adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh upline dalam merekrut dan mempertahankan downline yang ada. Teori tentang strategi dengan asumsi
tersendiri yang mampu menjelaskan peristiwa yang menyangkut strategi, diantaranya sebagai berikut :
a. Classical Theory Teori Klasik
Clasiccal theory atau teori klasik menekankan pada perencanaan dalam suatu strategi untuk mencapai kesuksesan penting yakni memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. http:meylysania-fisip.unair.ac.idartikel-teori-strategi-richard- whittington.html
.
Strategi merekrut downline merupakan cara upline akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh tidak secara langsung
diterima oleh, namun dapat dalam jangka panjang. Upline harus mampu memotivasi downline untuk bisa bekerja sama dalam mengumpulkan poin dari
penjualan produk group dan terus merekrut calon downline yang baru. b.
Systemic Theory
Asumsi dari teori ini berbeda dengan teori klasik, perbedaannya ialah bagaimana bertahan dalam situasi yang ada. Dalam bidang bisnis teori sistemik ini
sendiri berpandangan bahwa kegiatan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari
Universitas Sumatera Utara
hubungan sosial seperti keluarga, teman kerja, teman kuliah, tetangga, teman dekat, dan siapa pun yang mereka temui di jalan. Faktor-faktor sosial
mempengaruhi cara dan menentukan strategi apa yang cocok untuk menghadapi keadaanhttp:meylysania.unair.ac.idartikelteoristrategirichardwhittington.html.
Pada bisnis Oriflame setiap upline akan mengajak orang-orang terdekat terlebih dahulu, seperti anggota keluarga, teman kerja, teman kuliah, dan tetangga, untuk
dijadikan sebagai dowline baru. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengembangan bisnis Oriflame secara efektif dan efisien karena hanya
membutuhkan ruang yang tidak terlalu luas serta waktu yang singkat. c.
Motivasi Vroom dalam Liliweri, 1997:329 menjelaskan bahwa motivasi adalah
sebuah proses untuk menentukan pilihan yang membuat seseorang merasa sukarela atas pekerjaannya. Motivasi selalu digunakan untuk menggambarkan
dorongan manusia yang membuat manusia itu bekerja, misalnya keinginan dan kebutuhan dari dalam diri untuk memperoleh sesuatu dari pekerjaanya. Halloran
dalam Liliweri, 1997: 323 mengemukakan bahwa bentuk motivasi yang dapat dikenakan kepada manusia dengan memberikan insentif, yang dimana ini
merupakan tindakan seperti pemberian hadiah dan prestise penghargaan. Adanya hadiah dari setiap jenjang karier di Oriflame menjadikan ini salah satu
strategi dalam bentuk motivasi yang memicu setiap member untuk bekerja. Usaha member dalam mencapai jenjang karier diberikan prestise penghargaan oleh
perusahaan dengan adanya komisi hasil penjualan produk,bonus hasil pengumpulan poin dan reward hadiah.
Universitas Sumatera Utara
Kesuksesan dalam mengembangkan bisnis Multi level marketing MLM tidak akan terlepas dari kemampuan upline yang wajib dimiliki dalam hal
memberikan dorongan serta motivasi kepada downline. Memimpin dengan memberikan contoh adalah cara terbaik untuk memotivasi downline kita. Dalam
hal ini yang di maksud dari memberikan contoh adalah selalu membantu mengarahkan si downline akan berbagai cara untuk fokus membangun bisnisnya,
membantu mereka memahami poin apa saja yang bisa meningkatkan kesuksesan, dan membantu downline jika memiliki kendala dalam menjalankan bisnis.
Memberikan panduan berarti membangun relasi yang baik antara upline dan downline. Upline harus selalu memotivasi dengan selalu memberikan semangat
bagi downline.
2.4 Sosiologi Organisasi