Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Anggota Organisasi (Studi Pada MLM Tianshi Di Kota Medan)

(1)

Strategi Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Anggota

Organisasi

( Studi Pada MLM Tianshi Di Kota Medan )

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik

Disusun Oleh :

Sri Eliawati

(090903073)

 

     

DEPATEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS

SUMATERA

UTARA

MEDAN

2013


(2)

ABSTRAK

STRATEGI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI

( Studi Pada MLM Tianshi di Kota Medan )

Nama : Sri Eliawati

NIM : 090903073

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Dosen Pembimbing : Drs. Burhanuddin Harahap, M.Si

Saat ini dunia bisnis menghadapi era baru persaingan yang sangat ketat. Misalnya dalam industri perdagangan, ketatnya suatu persaingan menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya. Dengan menerapkan strategi motivasi yang tepat, maka para pelaku bisnis harus lebih siap dalam menghadapi era tersebut. Terlebih lagi dalam era globalisasi ini, akan muncul suatu fenomena baru yaitu global consumer (konsumen global), akibatnya perusahaan harus meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya melalui berbagai perbaikan, baik dalam hal harga, promosi, kualitas produk, distribusi, strategi penjualan dan pelayanan maupun strategi perusahaan dalam memberikan motivasi kepada karyawannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi motivasi apa yang digunakan oleh PT Singa Langit Utama Medan dalam mengembangkan MLM Tianshi di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah melalui wawancara secara langsung kepada pemimpin PT Singa Langit Utama Medan beserta beberapa karyawannya dan wawancara secara langsung dengan beberapa distributor Tianshi. Selain itu data tertulis juga diperoleh melalui bagian administrasi dari PT Singa Langit Utama Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa strategi motivasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para distributor Tianshi yang ada di Kota Medan memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan perusahaan serta perkembangan para distributornya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil penjualan produk Tianshi yang setiap tahunnya semakin meningkat walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal.


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penyusunan skripsi saya yang berjudul “Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Anggota Organisasi (studi pada MLM Tianshi di Kota Medan)” dapat diselesaikan. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan ke hadirat baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang dengan ajaran-ajarannya saya dapat menghadapi kehidupan yang semakin mengglobal ini dengan terbekali iman Islam.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengikuti ujian Sarjana S-1 pada Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara.

2. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Sp selaku Sekretaris Jurusan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) penulis.

3. Bapak Drs. Burhanuddin Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staff pengajar pada Departemen Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan pengetahuan serta pengalaman yang berharga bagi penulis.

5. Seluruh pegawai administrasi Departemen Ilmu Administrasi Negara yang telah membantu penulis selama penulis kuliah di kampus FISIP ini.

6. Bapak Harry Utomo, SE selaku kepala pimpinan PT Singa Langit Utama Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.

7. Kak Iga Kumala Sari, SE selaku kepala administrasi PT Singa Langit Utama Medan yang telah memberikan informasi dalam bentuk data kepada penulis.

8. Kak Sofranita Aristiani, Ning Anisa Rizky, dan Ira Destiana selaku distributor Tianshi yang telah mau diwawancarai oleh penulis untuk mendapatkan informasi tentang Tianshi.

9. Bapak dan mamak yang telah memberikan kasih sayang yang tulus, membimbing, mengajari etika dan moral kepada penulis serta senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada penulis agar bisa menjadi Sarjana S-1 di Universitas Sumatera Utara ini.

10.Abang dan adik-adikku (bang Dedi, Mas Yudi, Bambang, dan Wina) yang selalu memberi semangat dan motivasi kepadaku untuk optimis dalam mengejar S-1 ini.

11.Sahabat terdekatku Ijah yang selalu mau menemaniku dalam pengurusan administrasi di FISIP USU.


(5)

12.Sahabatku Panji yang cetar membahana yang selalu memberikan solusi-solusi dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Sahabatku yang lain Dicky yang selalu memberikan arahan dalam penentuan judul skripsiku ini serta pasangannya Nitha yang senantiasa membantu dalam kesusahan.

14.Seluruh rekan-rekan penulis stambuk 2009, Departemen Ilmu Administrsi Negara terima kasih atas kebersamaannya dalam menjalani hari-hari di kampus ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 15 Juli 2013

Penulis

Sri Eliawati


(6)

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata pengantar... ii

Daftar Isi... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Kerangka Teori... 6

1.5.1 Strategi... 7

1.5.1.1 Perumusan Strategi... 8

1.5.1.2 Manajemen Strategi ... 9

1.5.2 Motivasi... 10

1.5.2.1 Proses Motivasi... 12

1.5.2.2 Jenis-jenis Motivasi... 13

1.5.2.3 Fungsi Motivasi... 14


(7)

1.5.2.5 Teori Motivasi... 15

1.5.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi... 21

1.5.2.7 Motivasi kerja... 22

1.5.3 Organisasi... 24

1.5.4 Manajemen Sumber Daya Manusia... 28

1.5.5 Manajemen Kinerja... 29

1.6 Defenisi Konsep... 30

1.7 Sistematika Penulisan... 31

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian... 33

2.2 Lokasi Penelitian... 33

2.3 Informan Penelitian... 33

2.4 Teknik Pengumpulan Data... 34

2.5 Teknik Analisa Data... 36

2.6 Kerangka Analisis... 38

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Tianshi... 40


(8)

3.1.2 Arti Logo Tianshi... 44

3.2 Sejarah Singkat PT Singa Langit Utama Medan... 46

3.2.1 Visi dan Misi PT Singa Langit Utama Medan... 46

3.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan... 47

3.2.3 Deskripsi Tugas... 48

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA 4.1 Kondisi Lingkungan Internal... 50

4.1.1 Produk Utama Tianshi... 50

4.1.2 Hasil penjualan Produk yang terus Meningkat... 56

4.1.3 Jumlah Distributor yang terus Meningkat... 58

4.2 Kondisi lingkungan Eksternal... 61

4.3 Analisis SWOT... 65

4.3.1 Faktor Internal... 65

A. Kekuatan (Strenght)... 66

B. Kelemahan (Weakness)... 67

4.3.2 Faktor Eksternal... 67

A. Peluang (Opportunity)... 68


(9)

4.3.3 Ringkasan SWOT... 69 4.3.4 Identifikasi Isu... 72

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 74

5.2 Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA... 76


(10)

ABSTRAK

STRATEGI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI

( Studi Pada MLM Tianshi di Kota Medan )

Nama : Sri Eliawati

NIM : 090903073

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Dosen Pembimbing : Drs. Burhanuddin Harahap, M.Si

Saat ini dunia bisnis menghadapi era baru persaingan yang sangat ketat. Misalnya dalam industri perdagangan, ketatnya suatu persaingan menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya. Dengan menerapkan strategi motivasi yang tepat, maka para pelaku bisnis harus lebih siap dalam menghadapi era tersebut. Terlebih lagi dalam era globalisasi ini, akan muncul suatu fenomena baru yaitu global consumer (konsumen global), akibatnya perusahaan harus meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya melalui berbagai perbaikan, baik dalam hal harga, promosi, kualitas produk, distribusi, strategi penjualan dan pelayanan maupun strategi perusahaan dalam memberikan motivasi kepada karyawannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi motivasi apa yang digunakan oleh PT Singa Langit Utama Medan dalam mengembangkan MLM Tianshi di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah melalui wawancara secara langsung kepada pemimpin PT Singa Langit Utama Medan beserta beberapa karyawannya dan wawancara secara langsung dengan beberapa distributor Tianshi. Selain itu data tertulis juga diperoleh melalui bagian administrasi dari PT Singa Langit Utama Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa strategi motivasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para distributor Tianshi yang ada di Kota Medan memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan perusahaan serta perkembangan para distributornya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil penjualan produk Tianshi yang setiap tahunnya semakin meningkat walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak pertengahan tahun 1997, krisis ekonomi melanda sebagian Negara-negara di kawasan Asia, banyak Negara-negara berkembang dan bahkan Negara-negara maju seperti Korea Selatan dan Malaysia mengalami hal itu, tetapi saat ini negara tersebut telah terlepas dari krisis ekonomi yang pernah melandanya. Dan Indonesia sendiri sampai saat ini masih sulit melepaskan diri dari krisis ekonomi karena kondisi perpolitikan di dalam negeri yang belum stabil. Akibat krisis yang berkepanjangan, banyak perusahaan yang tidak lagi mampu melanjutkan roda usahanya yang pada akhirnya melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap para karyawannya. Begitu pula banyak bank yang dilikuidasi serta ada empat bank milik negara dimerger (digabung/disatukan). Salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi ialah akibat maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang dilakukan sebagian oknum yang tidak ber-perikemanusiaan.

Dalam keadaan tidak menentu seperti itu, muncul bisnis Multi Level Marketing (MLM) atau disebut juga dengan direct selling yang omzet penjualannya tidak banyak terpengaruh oleh krisis ekonomi, semakin hari omzetnya semakin meningkat. Sampai-sampai ada perusahaan MLM yang merevisi target penjualan tahunannya. Meningkatnya target penjualan tersebut tidak telepas dari strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam pengembangan bisnisnya sehingga produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada masyarakat


(12)

Multi Level Marketing ( MLM ) adalah salah satu strategi pemasaran dengan membangun distribusi untuk menyalurkan produk dan jasa secara langsung ke konsumen. Strategi seperti ini membuka sebuah peluang bagi seseorang yang ingin memiliki usaha sendiri (wirausaha). Strategi seperti ini tidak membutuhkan modal awal yang tinggi. Kebutuhan akan tempat usaha dan persediaan produk telah disediakan oleh perusahaan, selain itu ada tim manajemen yang siap membantu semua pekerjaan administrasi yang dibutuhkan oleh seorang distributor. Oleh karena itu, strategi seperti ini membuat banyak orang yang dulunya tidak bisa memiliki bisnis sendiri dikarenakan keterbatasan modal akhirnya bisa menjadi pengusaha dengan hanya menjalankan bisnis MLM.

Banyak jenis barang yang ditawarkan oleh bisnis MLM ini, mulai dari suplemen kesehatan, alat kesehatan, serta barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Dan rata-rata semua barang-barang tersebut laris dipasaran internasional sehingga bisnis MLM dapat berkembang dengan cepat. Hal itu tidak terlepas dari strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan MLM dalam mengembangkan pemasaran produknya. Dan tidak heran jika semakin lama semakin banyak jumlah distributor MLM.

Meningkat atau menurunnya suatu perusahaan MLM sangat dipengaruhi oleh sumberdaya manusia yang memiliki bagian yang sangat penting dalam kemajuan perusahaan, baik dari segi produktivitas (menghasilkan produk) maupun dalam pemasaran produk perusahaan. Maka dari itu dalam meningkatkan kinerja para anggota MLM (distributor MLM) atau karyawan, perusahaan memberikan fokus khusus pada sumberdaya manusia (karyawan) termasuk


(13)

aspek-aspek yang berkaitan dengannya. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi.

Motivasi dikalangan anggota organisasi MLM (karyawan) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya peningkatan kinerja anggota organisasi (karyawan). Motivasi kerja adalah suatu pendorong bagi karyawan untuk mau bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi diperlukan bagi setiap orang untuk melakukan aktivitas atau pekerjaannya. Motivasi timbul dengan adanya beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan tekanan atau rasa ketidakpuasan tersendiri sehingga mendorong terciptanya kinerja karyawan yang tinggi.

Menurut Handoko (2003:252) motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena seorang pimpinan sulit untuk mengetahui kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) yang diperlukan oleh seorang bawahan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi bukan timbul dari dalam diri manusia saja melainkan juga dari kekuatan-kekuatan lingkungan yang mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam penyampaian motivasi kepada karyawannya, pimpinan perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat agar kinerja karyawan meningkat sesuai keinginan perusahaan. Strategi motivasi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan para karyawan. Menurut Kotler (2000:91) strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis.


(14)

motivasi kepada karyawan guna mencapai tujuan yang diinginkan yaitu meningkatkan kinerja karyawan.

Hasibuan (2001) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Pada dasarnya perusahaan/organisasi bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan trampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi organisasi, jika mereka tidak mau bekerja dengan keras.

MLM Tianshi adalah salah satu jenis bisnis MLM yang ada di Indonesia yang produk utamanya merupakan produk kesehatan yang terdiri dari alat kesehatan dan suplemen kesehatan. Suplemen utama Tianshi adalah Nutrient Hight Calsium Powder (Calsium 1) yang merupakan produk paling laris dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Suplemen adalah produk yang digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat untuk melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan makanan. Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang berasal dari tumbuhan atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Selain itu Tianshi juga merupakan salah satu MLM yang ada di Indonesia yang perkembangan distributornya semakin tahun semakin meningkat. Cara kerja yang digunakan oleh Tianshi tidak jauh berbeda dengan cara kerja MLM lainnya yang ada di Indonesia.


(15)

terjadi tidak terlepas dari strategi yang digunakan oleh perusahaan yang menaungi MLM Tianshi yaitu PT Singa Langit Utama Medan. Perusahaan tersebut memberikan hal-hal yang dapat memotivasi para karyawan dan distributor agar mereka mau bekerja keras dalam memajukan MLM Tianshi. Tujuan dilakukannya strategi motivasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja para karyawan dan distributor serta mengembangkan MLM Tianshi di Kota Medan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kota Medan, khususnya yang berkaitan dengan strategi motivasi yang dilakukan PT Singa Langit Utama Medan dalam meningkatkan dan mengembangkan Tianshi di Kota Medan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan judul “Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Anggota Organisasi (Studi Pada MLM Tianshi Kota Medan)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana strategi motivasi dalam meningkatkan kinerja anggota organisasi pada MLM Tianshi di Kota Medan?” 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi motivasi apa yang digunakan oleh Tianshi dalam meningkatkan kinerja para anggotanya.

2. Untuk mengetahui apakah strategi motivasi yang digunakan oleh Tianshi mampu meningkatkan kinerja para anggotanya.


(16)

3. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh Tianshi dalam memberikan motivasi kepada para anggotanya.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara subjektif, untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan serta kemampuan berfikir khususnya dalam pembuatan karya ilmiah.

2. Secara praktis, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi instansi terkait di dalam menjalankan bisnis Tianshi.

3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik di dalam bidang ini.

4. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum dan secara khusus bermanfaat dalam mendorong kepercayaan masyarakat terhadap bisnis Tianshi.

1.5 Kerangka Teori

Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) landasan teoritis. Menurut Hoy dan Miskel (dalam Sugiyono, 2005:25) teori adalah seperangkat konsep,


(17)

asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian (Arikunto, 2002:92).

Teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka dia bukan teori. Untuk itu, maka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.5.1 Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan dan ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudia menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara. Pada tahun 1990-an strategi dapat didefenisikan sebagai penetapan arah kepada manajemen. Dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana megidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar (Dirgontoro, 2001:5).

Menurut Kotler (2000:91) strategi adalah suatu recana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Sedangkan menurut Rangkuti (2001:13) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.


(18)

tujuan-cukup dengan sebuah rencana belaka, namun strategi haruslah sampai pada penerapannya, sehingga demikianlah dikatakan bahwa strategi tidak semata-mata hanya sebuah pola perencanaan saja, namun bagaimana strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber-sumber dan kemampuan yang dimilikinya. Jadi strategi merupakan suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda.

Menurut Hunger danWheelen (2003:3), strategi mempunyai tiga karakteristik yaitu:

1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, atau tidak dapat ditiru dengan mudah.

2. Consequentil adalah keputusan-keputusan strategi yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen.

3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan. 1.5.1.1 Perumusan Strategi

Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya. Michael Porter (dalam Kotler, 2000:105) telah merangkum strategi menjadi 3 jenis umum yang memberikan awal yang bagus untuk pemikiran strategis, yaitu:

1. Keunggulan biaya secara strategis, di sini unit usaha bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah sehingga harganya dapat lebih rendah dari pada pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar.


(19)

2. Diferensiasi, di sini unit usaha berkonsenterasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar.

3. Focus, disini unit usaha memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar mengejar pasar yang lebih besar.

1.5.1.2 Manajemen Strategis

Menurut Umar (1999:86) manajemen strategis adalah seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan mnjadi kenyataan. Pembuatan (formulating) strategi adalah proses peyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan membangun visi dan misi organisasi. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk pembuatan suatu strategi, yaitu:

1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi perisahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalani misi dan meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).

3. Merumuskan factor-faktor peting ukura keberhasilan sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.

Penerapan (implementing) strategi adalah proses pelaksanaan visi dan misi organisasi melalui strategi yang telah dirumuskan untuk pencapaian tujuan


(20)

organisasi dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Sedangkan evaluasi (evaluating) strategi adalah proses penilaian akan efektifitas strategi terhadap hasil yang diperoleh apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program di masa mendatang. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitik beratkan pada pengamatan dan evaluasi kesempatan (Opportunity) serta ancaman (Threath) lingkungan dipandang dari sudut kekuatan (Strenght) serta kelemahan (Weakness). Sehingga variabel-variabel internal dan eksternal yang paling penting untuk suatu organisasi dimasa yang akan datang disebut faktor strategis dan identifikasi melalui analisis SWOT.

1.5.2 Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang artinya menimbulkan pergerakan. Motivasi merupakan suatu proses dimana seseorang merasa terdorong untuk melakukan sesuatu. Keberhasilan dari suatu motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yang dimiliki. Motivasi dapat diartikan berbeda-beda oleh setiap orang sesuai dengan tempat dan keadaan masing-masing orang.

Menurut Handoko (2003:252) motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.


(21)

Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al (dalam Winardi, 2001) menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Mangkunegara (2005:61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.

Salah satu diantara penggunaan istilah dan konsep motivasi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dengan tujuan. Setiap orang dan organisasi ingin dapat mencapai sesuatu atau beberapa tujuan dalam kegiatannya.


(22)

Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan, senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuannya. Dengan kata lain, kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam usaha memenuhi kegiatan tersebut. Energi atau tenaga yang mendorong individu melakukan kegiatan di dalam usaha memenuhi kebutuhan ini biasa disebut motivasi.

1.5.2.1 Proses Motivasi

Winardi (2001) menggambarkan proses mekanisme dasar sebagai berikut:

Proses motivasional dasar (winardi,2001:134)

Gambaran mekanisme diatas menggambarkan manusia sebagai mahluk sosial berusaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan expektansi. Kebutuhan, keinginan dan expektansi tersebut menimbulkan ketegangan-ketegangan pada para manajer, yang di anggap mereka kurang menyenangkan. Dengan anggapan bahwa perilaku khusus tertentu dapat mengurangi perasaan yang dimiliki, maka hal tersebut menyebabkan orang yang bersangkutan

Kebutuhan, keinginan dan

expektansi

Prilaku Tujuan

Umpan Balik (Feed Back)


(23)

berperilaku. Perilaku tersebut diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi kondisi ketegangan tersebut. Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik (informasi) kepada orang yang bersangkutan tentang dampak perilaku. Umpan balik (feed back) kebutuhan, keinginan expectancy perilaku tujuan.

1.5.2.2 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Danim (2004:17) ada empat jenis motivasi, yaitu: 1. Motivasi Positif

Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan-keuntungan tertentu. Motivasi positif merupakan pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, yaitu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya.

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif sering kali dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut, sebagai contoh jika seseorang tidak mau bekerja maka akan muncul rasa takut dikeluarkan dan takut tidak diberi gaji. Motivasi negatif ini sering kali membuat organisasi tidak mampu mencapai tujuannya. 3. Motivasi dari Dalam

Motivasi dari dalam timbul dari dalam diri pegawai sewaktu ia menjalankan tugas dan kewajiban dan bersumber dari dalam diri pegawai itu sendiri.


(24)

Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di luar dari pekerjaan dan dari luar diri pegawai itu sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, kesempatan cuti, rekreasi dan lain-lain. Dan sering juga seseorang mau bekerja karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.

1.5.2.3 Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman (dalam Qym, 2009) fungsi motivasi ada tiga, yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

1.5.2.4 Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan (2003:97), adapun tujuan pemberian motivasi kepada para pegawai adalah:

1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 2. Dapat mendorong semangat dan gairah kerja pegawai. 3. Dapat mempertahankan kestabilan pegawai.

4. Dapat meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai. 5. Dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.


(25)

6. Dapat meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai. 7. Dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai.

8. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai.

9. Dapat mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.

10.Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 1.5.2.5 Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli akan dipaparkan berikut ini sebagai bahan referensi dan pengetahuan dalam menganalisis dan mengkaji tentang hakikat motivasi itu sendiri. Beberapa teori motivasi yang telah diberikan oleh para ahli antara lain:

a. Teori hierarki kebutuhan Maslow

Abraham Maslow (dalam Gomes, 2000:188) seorang pelopor teori motivasi dari Brandeis University. Maslow mengemukakan mengenai teori hierarki kebutuhan manusia yang banyak menjadi titik acuan oleh sebagian besar para sarjana untuk memahami motivasi. Teori ini didasarkan atas tiga asumsi pokok, yakni:

a) "People are wanting animals. Their desires are never completely

satisfied. As soon as one of his need is satisfied, another appears in its place. This process is unending. It continues from birth to death" (Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan, dan keinginan mereka tidak pernah terpenuhi secara sempurna. Setelah satu keinginan terpenuhi


(26)

langsung muncul keinginan lain. Proses ini tidak pernah berakhir. Proses ini berlangsung dari lahir hingga mati).

b) "A satisfied need is not a motivator of human behavior" (kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak lagi menjadi pendorong bagi perilaku manusia).

c) "Human needs are arranged in a hierarchy of importance" (kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki tingkat pentingnya kebutuhan).

Kebutuhan-kebutuhan manusia yang telah diidentifikasi oleh Maslow (dalam Slameto 1995:171) yaitu terdiri atas delapan tingkatan kebutuhan yaitu:

1) Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer dan vital, hal ini mencakup perasaan lapar, haus, dan seks.

2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan merupakan ekspresi dari rangsangan individu akan keamanan dalam lingkungan seperti terlindung dari ancaman kemiskinan.

3) Kebutuhan sosial sebagai ekspresi perasaan turut tergolong atau "belongingness" meliputi kebutuhan akan dicintai atau diperhitungkan sebagai pribadi.

4) Kebutuhan penghargaan sebagai tindakan untuk berhubungan dengan pihak lain dalam menghargai termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi atau kedudukan.


(27)

5) Kebutuhan mengetahui atau mengerti sebagai kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

6) Kebutuhan estetik merupakan wujud kebutuhan akan keteraturan dan keseimbangan.

7) Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi-potensi tertentu dan lebih cenderung mentransformasikan potensi dalam prestasi.

8) Kebutuhan akan perasaan bahwa dirinya lebih penting dari orang lain.

Kebaikan teori tingkat kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut :

a) Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (yang teridiri dari kebutuhan materiil dan non materiil) dan bobotnya bertingkat-tingkat.

b) Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku dan bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhannya (materiil dan non materiil) yang akan memberikan kepuasan baginya.

c) Kebutuhan itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya.

d) Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk meransang semangat bekerja bawahannya.


(28)

a) Menurut teori kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat atau hierarki, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan manusia itu seperti siklus (berulang-ulang). b) Walaupun teori ini sangat populer, tetapi belum pernah dicoba

kebenarannya karena Maslow mengembangkannya hanya atas dasar pengamatannya saja (Hasibuan, 2001:56).

b. Teori motivasi Alderfer (Alderfer's ERG Theory)

Teori ERG berasal dari kepanjangan "Existence, Relatedness, dan Growth". Clayton Alderfer (dalam Thoha 2001:204) memberikan perluasan lebih lanjut dari teori Herzberg dan Maslow. Alderfer merumuskan suatu model penggolongan kebutuhan segaris dengan bukti-bukti empiris. Menurut Alderfer ada tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan, yakni;

1) Kebutuhan akan keberadaan (Existence Need), adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup. Kebutuhan ini sama artinya dengan kebutuhan fisik atau fisiologis Maslow.

2) Kebutuhan berhubungan (Relatedness Need), adalah suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya, melakukan hubungan sosial dan bekerjasama dengan orang lain.

3) Kebutuhan untuk berkembang (Growth Need), adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.


(29)

c. Teori tiga kebutuhan McClelland

McClelland memberikan teori yang dikenal dengan "McClelland Achievement Motivation Theory" atau Teori Tiga Kebutuhan. McClelland (dalam Siagian, 1996:167) menyatakan bahwa pemahaman tentang motivasi akan semakin mendalam apabila didasari bahwa setiap orang mempunyai tiga kebutuhan yaitu;

(1) "Need for achievement (n Ach)" yaitu bahwa setiap orang ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya. Bagi seseorang yang memiliki n Ach yang besar maka akan berusaha berbuat sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

(2) "Need for Power (n Po)" yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang menampakkan diri pada keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Seseorang dengan n Po yang besar biasanya mempunyai kondisi persaingan dan orientasi status serta memberikan perhatian pada hal-hal yang memungkinkan untuk memperbesar pengaruhnya.

(3) "Need for Affiliation (n Aff)", kebutuhan Affiliasi merupakan kebutuhan nyata bagi manusia sebagai makhluk sosial terlepas dan kedudukan, jabatan, dan pekerjaan.

Teori motivasi McClelland dapat dilihat implementasinya dalam kehidupan berorganisasi yaitu adanya (1) upaya seseorang untuk meraih kemajuan, berprestasi, umpan balik, dan tanggung jawab, (2) uraian tugas yang


(30)

jelas dengan batas wewenang tertentu sehingga memudahkan dalam pengawasan, dan (3) upaya kerjasama yang baik dalam organisasi.

d. Teori motivasi dua faktor Herzberg

Frederick Herzberg (dalam Terry dan Rue, 2000:175) mengembangkan teori motivasi, yang terutama sekali berkaitan dengan motivasi melalui pola kerja. Teori Herzberg didasarkan pada kepercayaan, bahwa faktor-faktor yang meniadakan motivasi "demotivate" atau membalikkan "tum off'. Pegawai-pegawai adalah berbeda dari faktor-faktor yang memotivasi atau mengembalikan "turn on" pegawai. Herzberg mempertahankan, bahwa faktor-faktor yang cenderung untuk meniadakan motivasi pegawai biasanya bersangkut paut dengan lingkungan kerja.

Faktor-faktor ini meliputi hal-hal yaitu status kerja, relasi-relasi antar perorangan dengan para pegawai, gaya pengawasan yang diterima orang itu, kebijakan perusahaan, kepastian kerja, kondisi-kondisi kerja, upah, dan segi-segi kehidupan pribadi, yang dipengaruhi oleh situasi pekerjaan. Herzberg mengacu kepada faktor organisasi ini sebagai "hygiene organisasi maintenance factors" faktor-faktor keberhasilan atau pemeliharaan. Istilah-istilah ini dipilih, karena faktor-faktor dipahami sebagai mempunyai sifat "preventive" mencegah. Menurut Herzberg faktor-faktor yang memotivasikan orang banyak adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kerja itu sendiri berlainan dengan dorongan kerja. Faktor-faktor ini dinamakan 'motivators" dan mencakup keberhasilan, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, dan tantangan dengan kerja


(31)

itu. Herzberg mempertahankan bahwa motivasi yang benar adalah terjadi kalau terdapat faktor-faktor motivators dan keberhasilan.

1.5.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Duncen (2002:203) adalah:

1. Faktor-faktor Sikap

Sikap merupakan pencerminan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap seseorang dapat berubah. Apabila seseorang mempunyai sifat positif pada umumnya ia mempunyai motivasi yang kuat dalam dirinya, demikian pula sebaliknya.

2. Pengalaman

Seseorang bertindak biasanya berdasarkan pada pengalaman mereka pada masa lalu. Ketika mereka melakukan sesuatu tindakan tersebut mendapatkan sesuatu yang baik, maka tindakan itu akan diulang kembali. 3. Harapan

Semakin besar harapan seseorang untuk mendapatkan sesuatu semakin kuat pula motivasi yang ada pada diri mereka.

4. Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan cara yang digunakan seseorang untuk berkreasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian berpengaruh terhadap diri seseorang. Sebagai contoh kepribadian seseorang menentukan kecocokan dengan tugasnya yang akan menimbulkan faktor


(32)

1.5.2.6 Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan (1999:95) menyebutkan bahwa motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Senada dengan definisi di atas, Siagian (1996:138) mengemukakan bahwa motivasi sebagai daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuannya (dalam bentuk keahlian atau keterampilan) tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi juga merupakan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya.

Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan (3) Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi.


(33)

Dalam rangka untuk memotivasi bawahan dalam suatu organisasi, sangat ditentukan oleh kepiawaian seorang pimpinan untuk memahami faktor-faktor motivasi sebagai daya pendorong atau penguat (reinforcement) sehingga individu tergerak untuk bekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap motivasi sangat penting artinya bagi pimpinan. Menurut Salusu (2000:429) bahwa seseorang bersedia melakukan suatu pekerjaan karena dirangsang oleh motivasi. Motivasi itu timbul karena faktor-faktor, sebagai berikut :

1) Adanya perasaan ingin mencapai sesuatu hasil dengan melakukan pekerjaan menantang dengan baik.

2) Suatu kebutuhan dari dalam diri sendiri yang ingin melakukan suatu pekerjaan yang baik.

3) Melakukan pekerjaan menurut perasaan adalah penting. 4) Apa yang dilakukan itu selalu berkaitan dengan suatu tujuan. 5) Apa yang dikerjakan itu adalah sesuatu yang menarik. 6) Melakukan pekerjaan dengan harapan akan ada promosi.

7) Mengerjakan sesuatu adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. 8) Mengharapkan kemungkinan kenaikan penghasilan.

9) Mengerjakan sesuatu sebagai kredit untuk keperluan penilaian penampilan prestasi yang akan datang.

10) Untuk memperoleh penghargaan dan pengakuan dari atasan.

11) Melakukan sesuatu dengan kemungkinan bertambahnya kebebasan dalam pekerjaan.


(34)

13) Melaksanakan tugas dengan tekad tidak menginginkan kelompoknya berpenampilan buruk.

14) Jaminan adanya keamanan kerja yang prima.

15) Mengerjakan sesuatu karena dorongan oleh kondisi fisik pekerjaan yang baik.

Menurut Gomes (2001:180) bahwa faktor-faktor motivasi kerja terdiri dari dua bagian yaitu faktor individual dan faktor organisasional. Yang tergolong faktor individual adalah kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitudes), dan kemampuan (ability). Sedangkan yang tergolong faktor organisasional meliputi; pembayaran gaji/upah, keamanan pekerjaan, hubungan sesama pegawai, pengawasan, pujian, dan pekerjaan itu sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan atau semangat kerja yang bersumber baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) untuk melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baik agar menghasilkan kinerja yang lebih baik.

1.5.3 Organisasi

Pengertian organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”


(35)

2. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”

3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

4. James D. Mooney berpendapat bahwa “Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

5. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

Berdasarkan beberapa defenisi organisasi yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi adalah suatu wadah dimana sekumpulan orang saling bekerjasama di dalamnya sehingga terbentuk suatu hubungan kerja dalam rangka untuk


(36)

Prinsip-prinsip organisasi sering disebut juga sebagai azas-azas organisasi. Prinsip atau azas organisasi merupakan dasar, pondasi, atau suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. Menurut Henry Fayol (dalam Wursanto 2002:219) ada 14 prinsip organisasi, yaitu sebagai berikut:

1. Pembagian kerja (division of work).

2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). 3. Prinsip disiplin (discipline).

4. Prinsip kesatuan komando (unity of command). 5. Prinsip kesatuan langkah (unity of direction).

6. Prinsip subordinasi minat individu di bawah minat pada umumnya

(subordination of individual interest to general interest). 7. Prinsip pemberian hadiah (remuneration).

8. Prinsip sentralisasi atau pemusatan (centralization). 9. Prinsip jenjang hirarki (line of authority/hierarchie). 10. Prinsip ketertiban (order).

11. Prinsip kesamarataan (equity).

12. Prinsip stabilitas jabatan pegawai (stability of personel). 13. Prinsip inisiatif (iniciative).

14. Prinsip kesatuan jiwa korp (esprit de corp). Tujuan organsasi

Tujuan organisasi adalah objek dimana organisasi mengarahkan sumber daya dan perhatiannya. Untuk mencapai tujuan organisasi, disusunlah perencanaan strategis yang diintegrasikan dengan perencanaan SDM. Dengan demikian maka mengetahui misi dan tujuan organisasi serta hubungannya dengan rencana strategis akan berpebgaruh pada perencanaan SDM yang efektif. Tujuan organisasi penting karena:


(37)

1. Tujuan memberikan pedoman terhadap arah dan upaya individu dan kelompok di dalam sebuah organisasi.

2. Tujuan mempengaruhi bagaimana organisasi merencanakan dan mengordinasikan aktivitasnya.

3. Penggunaan tujuan memberikan landasan untuk memotivasi individu agar bekerja dengan efektif dan efisien.

4. Tujuan menjadi basis untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktifitas organisasi.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah pola pelaporan hubungan formal, hirarki dan jenis divisi pekerjaan, serta merupakan alat untuk mengkoordinasikan berbagai bagian struktur organisasi yang berbeda akan mempengaruhi sistem manajemen SDM. Organisasi yang berbeda dalam tingkat spesialisasi pekerjaannya akan menggunakan hirarki untuk menyelesaikan masalah, bersandar pada kebijakan dan prosedur standar dan menerapkan sistem pengupahan yang mendorong kepatuhan pada kekuasaan. Akhirnya dalam perencanaan SDM harus mempertimbangkan struktur organisasi.

Iklim Organisasi

Iklim organisasi adalah kondisi lingkungan internal organisasiyang dirasakan anggotanya dan mempengaruhi perilaku. Organisasi yang memiliki iklim yang kondusif seperti adanya keterbukaan, kesempatan untuk berhasil, pekerjaan yang menantang, penghargaan terhadap pegawai, seleksi yang objektif dan lain-lain akan memerlukan praktek manajemen SDM yang berbeda dari organisasi yang beriklim otokratik. Contohnya dalam hal promosi pegawai yang menggunakan sistem kekerabatan akan berbeda tekniknya dengan organisasi yang promosinya berdasarkan sistem karir dan hal


(38)

1.5.4 Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara sederhana pengertian manajemen sumber daya manusia adalah mengelola, atau mengatur manusia. Menurut Henry Simamora (1995) manajemen SDM diartikan sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan terhadap individu organisasi atau kelompok kerja. Manajemen SDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus. Manajemen SDM yang efektif mengharuskan manajer untuk menemukan cara yang terbaik dalam mengkaryakan orang. Tapi dissamping itu manajemen SDM yang efektif juga mengharuskan agar anggota organisasi dapat mencapai tujuan pribadinya. Para manajer haruslah mencari berbagai cara untuk meningkatkan kepuasan karyawan, komitmennya, keterlibatannya dalam kehidupan organisasi, memperbaiki kualitas lingkungan kerja dan juga meningkatkan efisiensi dan produktifitas karyawan.

Menurut Dessler (1997, jilid 1) manajemen SDM adalah kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau SDM dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.

Menurut Mathis dan Jackson (2001, jilid 1) manajemen SDM berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasiuntuk menentukan efektifitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran organisasi.


(39)

Defenisi di atas memberikan gambaran bahwa manajemen SDM merupakan aktifitas atau kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen mulai dari merencanakan hingga pada fungsi-fungsi pengendalian pada SDM sehingga sumber daya di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan karyawan, organisasi dan masyarakat.pencapaian tujuan dari ketiga pihak tersebut tidak dapat dipisahkan karena apabila ada tujuan yang tidak tercapai maka pendekatan manajemen SDM gagal. Pencapaian tujuan bersama merupakan hal yang utama dalam organisasi.

1.5.5 Manajemen Kinerja

Kinerja dalam bahasa asing yaitu performance yang berarti penampilan atau unjuk kerja atau prestasi. Benardin dan Russel dalam Keban (2004) menekankan kinerja pada outcome yang dihasilkan setelah suatu pekerjaan atau aktifitas dijalankan selama kurun waktu tertentu.dengan demikian kinerja mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang pegawai selama periode tertentu dan tidak termasuk karakteristik pribadi pegawai yang dinilai. Outcome atau pencapian hasil dapat dinilai melalui pelaku, yaitu yang dihasilkan oleh individu (kinerja individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), oleh institusi (kinerja institusi).


(40)

I.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk meggambarkan secara abstrak sebuah kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social. Melalui konsep kemudian peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan meggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. (Singarimbun.1995:33)

Oleh karena itu, untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas agar penulis dapat menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penulis mengemukakan konsep-konsep antara lain:

1. Strategi

Strategi dalam suatu organisasi merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan, mengatasi segala kesulitan dengan suatu tujuan dan sebuah strategi tidak cukup dengan sebuah rencana belaka, namun strategi haruslah sampai pada penerapannya, sehingga demikianlah dikatakan bahwa strategi tidak semata-mata hanya sebuah pola perencanaan saja, namun bagaimana strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber-sumber dan kemampuan yang dimilikinya.

2. Motivasi

Motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan


(41)

motivasi dalam diri seseorang yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.

3. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi.

4. Organisasi

Organisasi adalah suatu wadah dimana sekumpulan orang saling bekerjasama di dalamnya sehingga terbentuk suatu hubungan kerja dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Prinsip-prinsip organisasi sering disebut juga sebagai azas-azas organisasi. Prinsip atau azas organisasi merupakan dasar, pondasi, atau suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini ditulis dalam enam bab, yang terdiri dari:


(42)

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan peelitian, kerangka teori, defenisi konsep, definisi operasioal, dan sistematika penulisan.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penulisan, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data. BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai daerah penelitian yang meliputi keadaan geografis, kependudukan, social, ekonomi dan pemerintahan.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Bab ini membahas dan menyajikan tentang hasil data-data yang diperoleh saat penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang dianggap perlu sebagai rekomendasi kebijakan.


(43)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Usman (2009:4) penelitian dengan menggunakan metode deskriptif bermaksud membuat penyandaraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian ini adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di MLM Tianshi PT Singa Langit Utama Medan, Jln.Multatuli, Blok E, No.30 Komplek Multatuli Indah, Medan 20151 Tel: 0062 61 4539491, Fax: 0062 614530525.

2.3 Informan Penelitian

Sesuai dengan penjelasan diatas, bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kendarso (Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya


(44)

penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu: (Suyanto, 2005:171)

1. Informan kunci (key informan) , yaitu mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti,

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu: penentuan informan tidak didasarkan atas strata, kedudukan, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian yang terdiri atas:

1. Yang menjadi informan kunci (Key Informan) yaitu kepala PT Singa Langit Utama Medan.

2. Informan Utama meliputi para distributor MLM Tianshi Kota Medan. 3. Informan tambahan, yaitu karyawan di PT Singa Langit Utama Medan dan

calon distributor MLM Tianshi.


(45)

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari data mengumpulkan data berupa teknik pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder.

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian, teknik ini dapat dilakukan dengan cara:

a. Wawancara : Tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Menurut Moleong (2007:186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan (interviewer) dan pewawancara yang memeberikan jawaban atas pertanyaan (interviewee). b. Observasi : Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik

penelitian yang sangat penting karena peneliti dapat menggambarkan situasi yang terjadi pada tempat yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik Pengumpulan Data Sekunder adalah Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut


(46)

a. Studi Kepustakaan : yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, literature, internet dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan penelitian ini

b. Studi Dokumentasi : teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian. (Bungin.2007:116-117)

2.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa matrik SWOT pada tataran makro, baik pada lingkungan internal maupun eksternal dimana sub dinas kebudayaan dan pariwisata terikut dalam analisis karena kedudukan dan peran yang dimaikan oleh sub dinas kebudayaan dan pariwisata dalam promosi objek wisata di Kabupaten Solok.

Teknik akan dilakukan untuk memetakan isu atau faktor strategis adalah analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat Analysisi), sehingga dapat diketahui struktur serta tingkat strategis dari faktor-faktor tersebut.

Melalui analisis SWOT maka dapat diketahui isu atau faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang untuk promosi objek wisata.

Teknik analisis SWOT merupakan tahap awal upya menemukan isu strategis yang nantinya berkaitan dengan penemuan strategi promosi dalam pengembangan sektor kepariwisataan di Kabupaten Solok. Diagram matrik SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :


(47)

Tabel I Matrik SWOT KEKUATAN (S) Identifikasi Kekuatan KELEMAHAN (W) Identifikasi Kelemahan PELUANG (O) Identifikasi Kesempatan STRATEGI (SO) Menggunakan Kekuatan untuk menangkap Kesempatan STRATEGI (WO) Mengatasi Kelemahan dengan mengambil Kesempatan ANCAMAN (T) Identifikasi Ancaman STRATEGI (ST) Menggunakan Kekuatan untuk menghindari Ancaman STRATEGI (WT) Meminimalkan Kelemahan dengan Menghindari Ancaman

Sumber : Wahyudi,Sri Agustinus (1996 : 105)

Beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisis SWOT ini sebagai berikut :

1. Strategi SO (Strength Opportunity) : memperoleh keuntungan dari peluang yang tersedia di lingkungan eksternal.

2. Strategi WO (Weakness Opportunity) memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal.

3. Strategi ST (Strength Threat) menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang datang dari lingkungan eksternal.

4. Strategi WT (Weakness Threat) memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman yang datang dari eksternal.

Isu strategis berdasarkan pengertiannya adalah konflik satu jenis atau lainya. Konflik bisa terjadi pada aras tujuan, cara, prinsipil, lokasi, waktu dan kelompok-kelompok yang memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian akibat dampak atau hasil dari pemecahan isu tersebut. Untuk memunculkan dan


(48)

dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan akan terjadinya konflik yang biasanya tidak dapat di hindari.(Bryson, 1999:65)

2.6 Kerangka Analisis

Untuk mempermudah penyajian data dan pemahaman mengenai isi dari analisa aplikasi manajemen strategis dalam memotivasi para distributor untuk meningkatkan kinerjanya, maka berikut ini akan disajikan kerangka berfikir dari keseluruhan analisis yang akan dilakukan dalam kerangka penelitian ini. Kerangka berfikir yang di gunakan sebagai berikut :


(49)

Gambar 1 Kerangka Berfikir

MANDAT Pola dasar motivasi yang

diberikan oleh PT Singa Langit Utama Medan untuk meningkatkan kinerja anggota

VISI Terwujudnya pemberian pelayanan yang baik terhadap customer MISI Menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan

para customer.

Ancaman Lingkungan

Eksternal

ANALISIS ( MATRIK )

SWOT

Temuan Isu atau Faktor Strategis STRATEGI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI Lingkungan Eksternal Kekuatan Peluang Kelemahan


(50)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Tianshi

Tianshi didirikan pada tahun 1995 oleh Mr. Li Jin Yuan dengan mendirikan China's Tianshi Group dan go international pada tahun 1998. Tianshi memanfaatkan ilmu pengobatan tradisional yang sudah turun temurun sepanjangg 5.000 tahun di Cina. Tianshi International Holdings Group Ltd, berkantor di pusat kota Beijing di kawasan Henderson Center. Bangunan gedungnya megah, memiliki menara jam yang memberikan kesan indah bak istana. Lebih dari 3.200 karyawan bekerja untuk Tianshi Group. Dari jumlah karyawan ini, 1.200 orang merupakan ahli di bidang bio-farmasi, professor, peneliti, dokter, master, dan sejumlah manajemen personalia.

Berdasarkan ilmu biologi dan kehidupan, Tianshi menggunakan "High Tech Research” untuk menghasilkan produk-produk yang bersaing di dunia International. Dengan dana besar Tianshi membeli hak paten Bioteknologi modern untuk ekstraksi kalsium organik yang dikembangkan oleh Akademis Sains Cina. Beberapa penghargaan telah diterima, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Pada bulan Juli 1995, Tianshi mengadopsi "Sistem Network Marketing" dan dengan sistem manajemen yang unik, Tianshi telah berhasil mengembangkan pasaran global dengan cepat, sehinga Tianshi Group telah menjelma menjadi sebuah perusahaan manufaktur international yang memiliki keunggulan dalam “high tech research” di bidang biologi, pendidikan, budaya, logistik modern dan


(51)

finansial. Tianshi Group telah membuka jalan kemajuan yang cocok dan dapat diaplikasikan diseluruh dunia.

Marketnya ada di 190 negara di seluruh dunia dan 10 Juta keluarga di dunia telah menjadi konsumen sekaligus distributor Tianshi. Jumlah stockist di seluruh dunia telah mencapai 50.000 stockist. Tianshi juga memiliki cabang di 104 negara di dunia antara lain di Amerika Serikat (USA), Kanada, Brasil, Chili, Argentina, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Yunani, Arab, Libanon, Israel, Rusia, Ukraina, Kazakhastan, Mesir, Cote, Nigeria, Kenya, Afrika Selatan, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, India, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Burma, India, Bangladesh, Pakistan, Srilanka, Australia dan Hongkong.

Sebagai salah satu perusahaan MLM di dunia, Tianshi Group telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Cina, sekaligus menjadi salah satu pemegang bisnis MLM yang memiliki area pasar international terbesar di dunia. Pada Desember 2002, Tianshi Group menerima penghargaan Berbasis MLM Tingkat Nasional” dan “Riset Berbasis Makanan Suplemen Tingkat Nasional” dari Badan Riset Republik Rakyat Cina. Pada saat itu juga sahamTianshi berhasil dipasarkan di pasar saham Amerika Serikat (American Stock Exchange).

Tianshi menempatkan kepedulian sosial sebagai salah satu peran penting yang dijalankan. Sebagaimana diungkap oleh Forbes 2001, Tianshi telah menyumbang US$ 30 Juta (Rp. 270 milyar) untuk amal, dan itu bukan satu-satunya. Tianshi menyumbang US$ 8 Juta untuk SAR dan Rp 150 juta untuk


(52)

korban gempa dan Tsunami di Aceh melalui PMI serta US$ 1 juta melalui Palang Merah International.

Sejak 2001, Tianshi Group membawa visi bisnisnya ke Indonesia dengan membangun kantor cabang di Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Sulawesi, Medan dan Kalimantan. Dan untuk mendukung strategi perkembangannya pada bulan September 2006 yang lalu, Tianshi telah mengadakan acara ulang tahun ke-11 di Jakarta dengan dihadiri lebih dari 100 ribu distributor dari 100 negara dan tercatat dalam rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai acara dengan jumlah peserta terbesar dari berbagai negara. Pada kesempatan itu lebih dari 300 BMW, lebih dari 100 kapal pesiar, lebih dari 80 helikopter dan lebih dari 20 villa mewah diberikan secara gratis sebagai penghargaan kepada distributor berprestasi. Keberhasilan tianshi masuk ke Indonesia, dirasakan oleh pelajar dan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, khususnya bisnis ini juga mulai berkembang di Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 2009. Bisnis Tianshi terus tumbuh dan semakin banyak mahasiswa yang menjadi pelaku MLM ini. Bahkan distributor MLM Tianshi di kalangan mahasiswa semenjak tahun 2009 semakin berkembang sampai sekarang.

Perkembangan Bisnis Tianshi

 Perusahaan berteknologi tinggi, Tianshi Group berdiri pada tahun 1992. Tianshi Group berkantor pusat di Henderson Centre Beijing dan memiliki pabrik di pusat Industri Teknologi Modern Tianjin dengan bangunan seluas 120.000 m2 di atas tanah seluas 68.000 m2.

 Pada tahun 1995, Tianshi mengadopsi sistem marketing network yang membuat peningkatkan omset penjualan dari 630 juta Yuan (88,20 juta


(53)

dolar AS) pada 1997 menjadi 2,12 miliar Yuan (297 juta dolar Amerika) dalam waktu setahun, naik lebih dari dua kali lipat.

 Tahun 1998, Tianshi mulai berekspansi ke pasar internasional. Tianshi membuka kantor pemasaran ke beberapa Negara utama di dunia seperti Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Asia Pasifik, dan Kawasan Eropa.

 Pada tahun 2001, Tianshi membuka kantor pemasaran di Indonesia. Saat ini, jaringan pemasaran Tianshi sudah meliputi di lebih dari 190 negara.  Tahun 2007, Tianshi mengembangkan Supermarket MLM pertama di

dunia dengan image Banner Store. Banner Store merupakan penggabungan antara Retail dengan Marketing Network . Di Indonesia, Banner Store sudah dibuka di enam kota: Jakarta, Surabaya, Denpasar (Bali), Bandung, Medan, dan Pekanbaru. Rencananya, di setiap kota dimana ada kantor Tianshi akan dibuka Banner Store. Saat ini sudah ada sekitar 13 kantor Tianshi di 13 kota besar di Indonesia. Tianshi merencanakan membuka lebih dari 1000 Banner Store di seluruh dunia.  Presiden Tianshi Li Jin Yuan telah menetapkan strategi untuk membawa

Tianshi Group masuk dalam jajaran 500 perusahaan terbesar di dunia, Fortune 500.

 Tianshi bekerjasama dengan Microsoft dalam mengembangkan produk Kartu Multifungsi (e-wallet) yang akan mendukung perkembangan bisnis para anggotanya.


(54)

3.1.1 Visi dan Misi Tianshi

Tianshi mempunyai visi dan misi yang jelas dan luhur bagi masa depan. Visi yang dicanangkan adalah “berada di deretan terdepan dalam industri penjualan langsung dunia.” Salah satu ungkapan yang juga visi tianshi “Dari Masyarakat, Untuk Masyarakat”.

Misi Tianshi yaitu “Menyehatkan Umat Manusia dan Mensejahterakan Masyarakat” yang diwujudkan dengan menyediakan bagi para konsumen dunia produk berkualitas dan kesempatan pendidikan dan kesejahteraan, meningkatkan kualitas hidup, dan membangun sebuah masyarakat internasional yang harmonis. Filosifi bisnis yang mendasari MLM ini adalah memberi kontribusi kepada masyarakat dengan memulihkan kesehatan umat manusia.

3.1.2 Arti Logo Tianshi

Tiens berasal dari ejaan bahasa Cina yang disebut TIANSHI yang artinya “kesehatan dan kesejahteraan” yang merupakan tema perluasan internasional Tiens di masa depan yang menandai pergeseran grup Tianshi menuju orientasi dan diversifikasi global pada pergantian abad baru. Rancangan logo tersebut dipusatkan pada busur dinamis, yang mewakili thema teknologi tinggi, menyampaikan arti kemungkinan tak terbatas dengan struktur interaktifnya, dan melambangkan energi yang tidak pernah surut dan pengembangan tanpa henti dari merk TIENS. Berikut ini adalah lambang TIENS:


(55)

Gambar 2 Lambang Tiens

Sumber:PT Singa Langit Utama Medan

Diantara warna-warna logo, dapat diartikan sebagai berikut:

 Hijau mewakili kesehatan, pertumbuhan, panen, dan perlindungan lingkungan yang menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan dari operasi Tianshi.

 Kuning berarti kesejahteraan dan harapan yang berfungsi sebagai dukungan finansial dari usaha global perusahaan.

 Hitam melambagkan kekuatan dan kemantapan Tianshi.  Biru berarti kearifan teknologi dan visi.

 Merah menampilkan antusiasme, berjiwa muda dan vitalitas, yang merupakan pandangan kedepan bisnis perusahaan dan pemenuhan misi.


(56)

3.2 Sejarah Singkat PT. Singa Langit Utama Medan

PT. Singa Langit Utama Medan adalah salah satu kantor cabang perusahaan MLM Tianshi yang ada di Indonesia yang didirikan di Kota Medan pada tahun 2007. Tujuan didirikannya PT. Singa Langit Utama Medan adalah agar akses dan segala proses administrasi yang terjadi di Sumatera Utara dapat didata secara akurat. Selain itu agar para distributor yang ada di Sumatera Utara mendapatkan informasi terbaru tentang Tianshi dengan cepat, akurat dan terpercaya.

3.2.1 Visi dan Misi PT. Singa Langit Utama Medan

Perusahaan-perusahaan yang sudah maju maupun yang baru berkembang pasti mempunyai visi dan misi. Untuk itu PT. Singa Langit Utama Medan pun mempunyai visi dan misi tersendiri. Visi dari perusahaan ini adalah “Membantu mewujudkan impian manusia yang bersifat universal yaitu kesehatan, terwujudnya pembelian nutrisi kesehatan yang dapat memberikan pelayanan penjualan yang baik kepada para customer.”

Misi perusahaan antara lain :

1. Menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan memberikan pelayanan yang optimal kepada customer.

2. Melaksanakan administrasi pembelian dan penjualan serta inventory control yang efektif dan efisien.


(57)

3.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Menurut Gordon B. Davis, Struktur organisasi adalah merupakan suatu bagan atau kerangka kerja yang jelas yang menunjukan ada dan terselenggaranya keseluruhan tugas dan fungsi dalam organisasi serta hubungan-hubungan antara tugas dan fungsi yang meliputi adanya wewenang dan tanggungjawab.

PT Singa Langit Utama dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi Wakil Kepala Kanor, Sekretaris, Bagian Keuangan, Bagian Administrasi, Bagian Logistik dan Bagian Komputer. Tugas seorang Kepala Kantor dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Tianshi Jakarta Pusat yang berkedudukan di Bandung. Kepala Kantor setiap akhir bulan membuat laporan pertanggungjawaban tentang penjualan produk atau nutrisi kepada Kepala Kantor Tianshi Jakarta Pusat. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Singa Langit Utama Medan:


(58)

STRUKTUR ORGANISASI PT SINGA LANGIT UTAMA MEDAN

Gambar 3

Sumber: PT Singa Langit Utama Medan

3.2.3 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas pada PT Singa Langit Utama Medan terdiri dari : 1. Kepala Kantor

Kepala kantor berperan sebagai pemimpin perusahaan dimana yang mengatur sistem kinerja yang terjadi di dalam perusahaan.

2. Wakil Kepala

Wakil kepala kantor berperan dalam membantu kerja dari kepala kantor. Kepala Kantor PT Singa

Langit Utama Medan

Wakil Kepala Kantor PT Singa Langit Utama Medan

Sekretaris Kantor PT Singa Langit Utama medan

Bagian Keuangan

Bagian Administrasi

Bagian Logistik

Bagian Komputer


(59)

3. Sekretaris

Sekretaris bertugas mengagendakan segala urusan yang akan dilakukan oleh kepala kantor maupun wakil kepala kantor.

4. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan bertugas mengurusi dan menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Bagian keuangan ini nantinya, dalam waktu satu bulan sekali, membuat sebuah laporan keuangan untuk kepala kantor.

5. Bagian Administrasi

Bagian Administrasi bertugas untuk melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan customer. Bagian Administrasi juga dalam setiap bulannya membuat sebuah laporan yang berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan produk atau nutrisi untuk dilaporkan kepada kepala kantor.

6. Bagian Logistik

Bagian logistik bertugas untuk menyediakan berbagai macam produk atau nutrisi yang disediakan untuk para customer. Bagian Logistik, dalam setiap bulannya membuat sebuah laporan tentang penyediaan produk atau nutrisi yang ada di dalam perusahaan.

7. Bagian Komputer

Bagian Komputer berperan dalam merawat serta melakukan perbaikan-perbaikan di dalam sistem komputer yang digunakan di dalam perusahaan.


(60)

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

2.1 Kondisi Lingkungan Internal

Untuk memperoleh hasil yang optimal dari analisis SWOT maka fenomena lingkungan internal perlu dikemukakan untuk memperoleh detail dan dimensi yang nantinya berguna untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh lingkungan internal organisasi. Dalam analisis lingkungan internal yang akan menjadi perhatian ada tiga aspek utama yaitu:

1. Sumber daya apa saja yang dimiliki oleh MLM Tianshi.

2. Strategi motivasi apa saja yang telah dilakukan oleh MLM Tianshi dan PT Singa Langit Utama Medan kepada para distributornya.

3. Kinerja apa saja yang telah di capai selama ini.

MLM Tianshi dan PT Singa Langit Utama Medan mempunyai berbagai sumber daya untuk meningkatkan dan memberikan motivasi kepada para distributor dan karyawannya. Sumber daya tersebut adalah:

1. Produk Utama Tianshi

Produk kesehatan yang di produksi telah diakui dan mendapat penghargaan di lima benua (Amerika, Asia, Eropa, Afrika dan Australia). Produk kesehatan Tianshi telah terdaftar di lebih dari 180 negara di dunia. Produk kesehatan Tianshi telah terbukti membantu dalam proses penyembuhan berbagai jenis penyakit berat maupun ringan seperti diabetes, stroke, kanker, jantung, ginjal, osteoporosis, dan lain-lain. Seluruh produk kesehatan yang di produksi berasal dari pabrik Tianshi Group.


(61)

Produk yang dihasilkan berupa suplemen yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, produknya adalah sebagai berikut:

1) Tianshi Nutrient High Calcium Powder I (Calsium 1) Kegunaan :

1) Mencegah Osteoporosis 2) Mencegah penyakit jantung 3) Menormalkan tekanan darah

4) Mengatasi keluhan saat haid dan menjelang

menopose

5) Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, rematik

6) Meminimalkan penyusutan tulang saat hamil/menyusui 7) Menurunkan resiko kangker usus

8) Mengatasi kaki, tangan kering dan pecah-pecah 9) Memulihkan gairah seks yang menurun

10) Mencegah dan mengobati penyakit pada system saraf.

2) Tianshi Hyperglycemia Higt Calcium Powder II (Calsium 2)

Sangat baik untuk yang mempunyai diabetes. Sudah terbukti menyembuhkan penyakit ini.

Kegunaan :

1) Mengaktifkan pangkreas

2) Mengurangi kadar gula dalam tubuh


(62)

3) Tianshi Children Nutrient Higt Calcium Powder III (Untuk anak-anak) Kegunaan :

1) Membantu meneralisasi gigi 2) Mencegah pendarahan akar gigi

3) Membantu pertumbuhan otak, transmisi syaraf, daya penglihatan anak

4) Meningkatkan kecerdasan anak

4) Tianshi Antilipemic Tea Kegunaan :

1) Menghancurkan lemak dan membuang racun dalam tubuh 2) Menurunkan asam urat, kolesterol dan kadar lemak dalam tubuh 3) Menurunkan berat badan

4) Memperkuat liver

5) Melancarkan peredaran darah 6) Menstabilkan tekanan darah 7) Mencegah panas dalam

5) Tianshi Beneficial Capsule (renuves capsule) Kegunaan :

1) Mencegah sesak nafas dan penyakit saluran pernafasan 2) Filter ultraviolet yang alami

3) Menghilangkan bau mulut 4) Mempercepat regenerasi sel


(63)

5) Mencegah kangker antara 20% hingga 80% 6) Menghilangkan lelah

7) Mencegah pertumbuhan uban

6) Tianshi Vitality Softgel Capsules Kegunaan :

1) Sebagai anti oksidan 2) Anti penuaan dini

3) Memperlancar pembuluh darah

4) Mengurangi penyakit pada system saraf 5) Mengcegah pikun

6) Memperkuat daya ingat anak-anak dan remaja 7) Merangsang pertumbuhan sel otak janin 8) Mencegah penyakit hepatitis

9) Melebur kolestrerol dalam darah

7) Tianshi Spirulina Capsules Kegunaan:

1) Sebagai nutrisi vitamin paling lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh 2) Meningkatkan kekebalan tubuh


(64)

8) Tianshi Zinc-Cream Supplement Fungsi zat seng :

1) Sebagai katalisator reaksi biokimia dalam tubuh manusia

2) Mengaktifkan berbagai enzim dan turut dalam persenyawaan protein 3) Meningkatkan metabolisme hormon, termasuk hormon seks

Akibat kekurangan zat seng : 1) Pertumbuhan terhambat

2) Gangguan hormone seks (disfungsi seksual) 3) Rambut rontok atau kebotakan

4) Penyembuhan luka terhambat 5) Sariawan dan panas dalam 6) Cacat kandungan

7) Kecerdasan rendah 8) Jerawat / penyakit kulit 9) Nafsu makan kurang

9) Tianshi Chitosan Capsul Kegunaan :

1) Menghambat pertumbuhan tumor dan kanker

2) Memperkuat fungsi hati 3) Mencegah diabetes

4) Menstabilkan tekanan darah 5) Mempercepat penyembuhan luka


(65)

6) Memperbaiki system pernapasan 7) Memperlambat penuaan dini 8) Menambah daya kekebalan tubuh

10) Tianshi Double Cellulose Tablets Fungsinya :

Secara umum memperbaiki saluran pencernaan dan mengatasi sembelit dan susah buang air besar.

Kegunaan :

1) Sangat baik untuk yang ingin mengurangi kegemukan 2) Menurunkan kolesterol

3) Mencegah pengerasan pembuluh darah jantung 4) Menurunkan kepekatan lemak dalam darah 5) Mencegah kangker usus besar

6) Mengatur tingkat gula darah penyakit diabetes

11) Tianshi Calcium Chewable Tablets Kegunaan :

1) Menguatkan tulang 2) Mencegah osteoporosis

3) Nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui


(66)

12) Tianshi Cordyceps Mycelium Capsules (Muncord capsule) Secara umum bermanfaat untuk organ tubuh paru-paru, ginjal dan hati. Kegunaan :

1) Sebagai zat pengatur kekebalan tubuh 2) Anti biotik alami berkadar tinggi 3) Menurunkan peradangan

4) Meningkatkan pasokan darah kejantung / paru-paru

5) Meringankan berbagai penyakit system pernapasan seperti batuk, nafas pendek 6) Memperbaiki mekanisme kerja ginjal, melancarkan buang air kecil

7) Anti pembekuan darah dalam pembuluh darah jantung

8) Memperbaiki fungsi hati, seperti penyakit hepatitis dan sirosi hati 9) Melawan tumor dan mengendalikan kangker stadium lanjut

10) Filterisasi racun dan mengeluarkan kotoran sisa obat yang bersifat racun 11) Menurunkan lemak darah

13) Vigor Rousing Capsules (Grape Extract) Kegunaan :

1) Mencegah penyakit pembuluh darah dan jantung 2) Memperlancar aliran darah otak

3) Mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)

4) Menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah


(1)

   

pesat.

2. Pertemuan yang dilakukan oleh Tianshi dipungut biaya sehingga para calon distributor baru merasa keberatan dengan pemungutan biaya tersebut walaupun di pertemuan tersebut disuguhkan informasi yang menarik untuk masa depan.

pengembangan bisnis Tianshi untuk ke luar Kota Medan.

2. Perkembangan teknologi dan informasi membuat banyak oknum yang tidak bertanggung jawab mencemooh atau menjelek-jelekkan Tianshi sehingga membuat citra jelek terhadap Tianshi.

2.3.4 Identifikasi Isu

Adapun isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan mengunakan Matrik SWOT adalah sebagai berikut. :

1. Memberikan challenge dan reward sesuai dengan kebutuhan para distributornya guna memotivasi mereka untukmeningkatkan kinerjanya. 2. Memberikan informasi terbaru mengenai Tianshi kepada distributor secara

langsung di awal penyampaian informasi.

3. Memproduksi lebih banyak lagi CD tentang motivasi dari para leader yang sudah sukses di Tianshi.

4. Memfokuskan kepada pengembangan jaringan bisnis Tianshi baik di dalam Kota Medan maupun di luar Kota Medan.


(2)

5. Mengoptimalkan strategi yang telah ada dengan membuat event-event bagi para distributor yang telah lolos dalam kualifikasi yang telah dibuat oleh Tianshi bersama PT Singa Langit Utama Medan.

6. Membuat pertemuan khusus bagi para distributor yang sudah bergabung guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terdapat di Medan.

7. Mengikutsertakan pihak swasta dalam hal pengembangan MLM Tianshi sehingga Tianshi dapat dikenal secara luas oleh masyarakat.

8. Menonjolkan Marketing Plan terbaru Tianshi agar para distributor merasa senang dan nyaman dalam menjalankan bisnis Tianshinya sehingga termotivasi sendiri untuk meningkatkan kinerjanya setiap bulan.

9. Menyakinkan kepada para distributor bahwa mereka semua dapat menembus chanllege yang ada.

10.Mengoptimalkan strategi dengan meminimalisir kelemahan yang bersifat moderen seperti jaringan listrik, telepon, telepon genggam (HP), internet dan lainya.

11.Meningkatkan fasilitas di dalam knator PT Singa Langit Utama Medan agar para distributor merasa nyaman dalam melakukan transaksi.


(3)

   

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ataupun analisa tentang strategi motivasi dalam meningkatkan kinerja para distributor Tianshi di Kota Medan, maka ditarik kseimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat kekuatan yaitu Tianshi memiliki 13 produk utama yang sangat laris dipasaran internasional dan sudah terbukti khasiatnya, kelemahannya masih dipungut biaya dalam acara pertemuan yang menyampaikan informasi tentang Tianshi secara akurat, peluang yang dimiliki Tianshi yaitu Tianshi sering masuk ke dalam surat kabar KOMPAS dan acara televisi METRO TV yang sangat berguna untuk meningkatkan keyakinan distributor terhadap Tianshi, kemudian Tianshi juga memiliki ancaman dari perkembangan teknologi yang dengan mudah menyiarkan informasi yang tidak baik tentang Tianshi.

2. Terdapat beberapa strategi motivasi yang telah diberikan kepada para distributor seperti pemberian reward kepada para distributor yang berprestasi, memberikan CD motivasi kepada para distributor, mengadakan pertemuan khusus untuk membentuk mental dan kepribadian para distributor, serta menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan swasta misalnya asuransi kesehatan.


(4)

3. Terdapat pertemuan akbar dimana dihadiri oleh seluruh distributor Tianshi yang ada di Indonesia dan disana lah tempat pembangian reward yang sudah dijanjiakan oleh Tianshi.

1.2 Saran

1. Melakukan strategi motivasi yang lebih baik lagi agar kinerja para distributor semakin meningkat, misalnya dengan memberikan hadiah yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa umumnya karena sebagian besar distributor Tianshi di kota Medan adalah mahasiswa. Hadiah itu dapat berupa kendaraan dan challenge nya juga harus sesuai dengan harga kendaraan tersebut.

2. Mengundang dan melibatkan para Top Leader Tianshi dalam pemberian motivasi bagi para distributor.

3. Meningkatkan fasilitas yang terdapat pada kantor PT Singa Langit Utama Medan agar para distributor merasa nyaman dalam melakukan transaksi di kantor. Misalnya dengan menambah kursi tunggu di dalam kantor dan menambah AC agar tidak panas.


(5)

   

DAFTAR PUSTAKA

A.Yoeti,Okta.1982 Perencanaan Strategis Pemasaran daerah Tujuan Wisata ,Jakarta:PT Pradnya Paramita

Bryson, M. Jhon.1999. Strategik Planning For Public & Non Profit Organization. Jossey-Bass Inc, USA

Bungin, M. Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

GitoSudarmo, Indriyo. 2001. Manajemen Strategi. Yogyakarta:BPFE. Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Strategik. Malang:UMM Press.

Kartajaya, Hermawan. 1992. Marketing Plus: Jalur Sukses untuk Bisnis, Jalur Bisnis untuk Sukses. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kotler, Philip.1997. Manajemen Pemasaran.Jakarta: PT Prenhallindo.

Meleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata. PT.Pradya Pratama.Jakarta Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Singarimbun, Masri dan Efendi. 1995. Metode Penelitia Survai. Jakarta:LP3ES.

Spillane, J James. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Kanisius. Yogyakarta.

Stoner, James, dkk.1996. Manajemen. Jakarta : PT Prenhallindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suyanto., Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta:Prenada.

Tjiptono, Fandy.1997. Strategi Pemasaran.Yogyakarta:Penerbit ANDI Yogyakarta

Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wahab,Salah.1989. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : PT Pradnya Paramita

Wahyudi,Sri Agustinus.1996. Manajemen Strategis : Pengantar Proses Berfikir Strategik. Binarupa aksara. Jakarta

Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.