Kerusakan Jarum Komplikasi Lokal

adanya potensi risiko yang terkait dengan suntikan dan dengan menaati protokol rutin yang harus diikuti sebelum memberikan setiap anestesi lokal. 21

2.3.1. Kerusakan Jarum

Sejak diperkenalkannya jarum stainless steel sekali pakai, dan dipasarkan dalam wadah paket yang steril menyebabkan kasus patah jarum menjadi semakin jarang terjadi. Sebelumnya, untuk memberikan sterilisasi, dokter gigi merendam jarum hipodermik kecil dalam larutan desinfektan kimia, namun tindakan ini dianggap tidak efektif dan bahkan dapat mengkorosi logam. 22 Penyebab umum patahnya jarum adalah gerakan tiba-tiba yang tidak terduga pada pasien saat jarum menusuk otot atau kontak periosteum. Jika pasien berlawanan dengan arah jarum maka tekanan yang adekuat ini akan menyebabkan patah jarum. Walaupun kebanyakan dokter gigi menggunakan jarum 27 gauge 35 mm untuk anastesi blok nervus alveolaris inferior pada orang dewasa,kadang muncul persepsi bahwa penggunaan jarum denan diameter yang lebih kecil 30 gauge dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan pada pasien. Hal ini bahkan ditunjukkan bahwa terdapat sedikit perbedaan dalam persepsi rasa nyeri antara penggunaan jarum 27 dan 30 gauge. Selain itu telah diketahui juga bahwa defleksi jarum dan tekanan mendorong pada syringe adalah lebih besar pada jarum dengan gauge yang lebih kecil. 22 Telah diketahui bahwa patah jarum umumnya terjadi pada daerah hub atau pangkal jarum gambar 9, karena itulah, jarum jangan diinsersikan seluruhnya kedalam jaringan, dan sebaiknya harus disisakan 5 mm dari seluruh panjang jarum agar jarum tetap menonjol keluar dari permukaan mukosa bilamana terjadi kerusakan pada jarum. 22 Gambar 9 : Daerah jarum yang paling sering rusak 23 Meskipun jarang, kerusakan pada jarum bisa terjadi. beberapa hal, yang bila dihindari, dapat mencegah risiko patah jarum adalah sebagai berikut: 4,17 • Jangan menggunakan jarum pendek untuk blok mandibula pada orang dewasa. • Jangan gunakan jarum ukuran 30 untuk blok mandibula • Jangan membengkokkan jarum saat akan memasukkan ke dalam jaringan lunak. • Jangan memasukkan jarum ke dalam jaringan lunak sampai ke hub. • Hati-hati saat memasukkan jarum pada orang dewasa yang sangat fobia atau pada pasien anak.

2.3.2. Parastesi

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Dosis Anestesi Lokal Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Di Klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU Tahun 2013

5 72 69

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

2 108 70

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

2 58 54

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 10

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 3

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap Pencegahan Komplikasi Lokal pada Penggunaan Anestesi Lokal di Departemen Bedah Mulut FKG USU periode Mei 2015 - Juni 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Trigeminal Neuralgia Di Departemen Bedah Mulut Fkg Usu Periode Januari 2015-Februari 2015

0 0 14