Gambar 9 :
Daerah jarum yang paling sering rusak
23
Meskipun jarang, kerusakan pada jarum bisa terjadi. beberapa hal, yang bila dihindari, dapat mencegah risiko patah jarum adalah sebagai berikut:
4,17
• Jangan menggunakan jarum pendek untuk blok mandibula pada orang dewasa. • Jangan gunakan jarum ukuran 30 untuk blok mandibula
• Jangan membengkokkan jarum saat akan memasukkan ke dalam jaringan lunak. • Jangan memasukkan jarum ke dalam jaringan lunak sampai ke hub.
• Hati-hati saat memasukkan jarum pada orang dewasa yang sangat fobia atau pada pasien anak.
2.3.2. Parastesi
Parestesi di definisikan sebagai anestesi yang menetap anestesi melebihi durasi yang diharapkan. Terjadinya gangguan sensasi yang berlangsung lama pada
daerah penyuntikan biasanya terjadi pada tindakan bedah seperti pencabutan gigi molar tiga. Walaupun jarang, namun dapat juga terjadi pada pelaksanaan anestesi
lokal. Kasus ini hampir selalu mengenai saraf alveolaris inferior atau saraf lingual disebabkan oleh trauma pada saat anestesi blok mandibula.
4
Komplikasi ini pada umumnya disebabkan oleh kerusakan saraf akibat trauma langsung dari bevel jarum atau berasal dari larutan yang sudah terkontaminasi oleh
alkohol yang mengiritasi saraf, menimbulkan edema yang meningkatkan tekanan
disekitar saraf, kemudian menjadi parastesi. Perdarahan di sekitar selubung saraf juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada saraf sehingga terjadi parastesi.
4
2.3.3. Paralisa Wajah
Injeksi lokal anestesi pada mulut kadang-kadang dapat memberi efek yang tidak disengaja pada saraf yang berdekatan . Contoh yang paling jelas adalah saraf
fasial setelah blok mandibula. Jika ini terjadi, pasien tidak bisa menutup mata dan pergerakan setengah bagian wajah berubah, garis senyum dan sudut mulut jatuh
gambar 10.
24
Komplikasi ini disebabkan karena jarum diinsersikan terlalu jauh kebelakang dan terlalu dekat dengan ramus ascendens dan larutan terdeposit pada substansi
glandula parotis serta menganestesi cabang-cabang saraf fasialis sehingga menimbulkan paralisa otot yang disuplainya.
24
Gambar 10: Paralisa wajah.
4
Komplikasi ini dapat dicegah pada anestesi mandibula jika larutan didepositkan hanya jika telah terjadi kontak ujung jarum dengan tulang aspek medial
ramus. Jika jarum meleset ke posterior dan tidak terjadi kontak pada tulang, jarum harus ditarik kembali hampir seluruhnya dari jaringan, barel ditarik ke posterior dan
jarum diinsersikan kembali sampai terjadi kontak dengan tulang.
4,24
2.3.4. Trismus
Trismus adalah kondisi kesulitan membuka rahang karena kejang otot.
4
Penyebab trismus pada injeksi anestesi lokal adalah trauma pada otot atau pembuluh darah. Selain itu, Larutan anestesi lokal yang terkontaminasi dengan alkohol juga
dapat mengiritasi jaringan, yang kemudian berpotensi menyebabkan trismus. Perdarahan adalah penyebab lain dari trismus, volume darah yang besar
menghasilkan iritasi jaringan yang menyebabkan disfungsi sampai darah diresorbsi secara perlahan.
4
Trismus dicegah dengan:
4
1. Gunakan jarum sekali pakai yang tajam, steril.
2. Perawatan dan pemeliharaan ampul
3. Jarum yang terkontaminasi harus segera diganti
4. Latih teknik insersi dan injeksi yang atraumatik
5. Hindari injeksi berulang dan insersi berkali-kali pada daerah yang sama.
6. Gunakan anestesi lokal dengan volume yang tepat.
2.3.5. Trauma jaringan lunak