METODOLOGI STUDI KASUS
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
A. Jenis Studi Kasus
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan metode deskriptif pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Metode deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang bukti keadaan secara obyektif. Studi kasus adalah cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri unit tunggal (Notoatmodjo, 2005).
Studi kasus ini tentang Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny.M Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi kasus merupakan tempat, dimana pengambilan kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2005).
Lokasi dalam pengambilan kasus ini dilakukan di Ruang Perinatologi RS Assalam Gemolong.
C. Subyek Studi Kasus
Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2005).
Studi kasus ini adalah pada bayi Ny. M dengan Berat Badan Lahir Rendah.
D. Waktu Studi Kasus
Waktu studi kasus adalah batas waktu dimana pengambilan kasus diambil (Notoatmodjo, 2005). Pengambilan studi kasus ini dilakukan pada
19 – 29 Juni 2012.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan dipergunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005).
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data Studi Kasus adalah:
1. Lembar Pedoman Wawancara Untuk memperoleh data subyektif dari pasien. Lembar yang digunakan
adalah format Asuhan Kebidanan (Askeb) Bayi Baru Lahir.
2. Lembar Dokumentasi Untuk mencatat hasil pengkajian dan pemeriksaan.
3. Lembar persetujuan dari Pasien Sebagai bukti bahwa pasien tersebut setuju untuk dilakukan pengkajian
data pemeriksaan dalam membuat studi kasus ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah hasil pencatatan baik yang berupa fakta atau angka (Arikunto, 2002). Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan atau karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjukkan penelitian (Hasan, 2002).
Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder (Riwidikdo, 2006).
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya (Hasan, 2002).
Data primer dapat diperoleh dari:
a. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan atau
mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan penderita secara lisan dari seorang sasaran peneliti (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut face to face (Notoatmodjo, 2005). Pada pengambilan kasus ini dilakukan wawancara dengan orang tua bayi Ny. M dan tenaga kesehatan.
b. Observasi Merupakan suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
untuk mengetahui perkembangan asuhan yang telah diberikan, hal-haI yang diobservasi adalah misalnya: berat badan, keadaan umum, vital sign, reflek menghisap, reflek tonick neck dan reflek moro (Nursalam, 2001).
c. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik atau pengkajian fisik dalam keperawatan dipergunakan untuk memperoleh data obyektif dari riwayat
keperawatan klien (Nursalam, 2005).
1) Inspeksi Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara
sistematis dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman sebagai suatu alat pengumpulan data. Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki. Dalam pengambilan kasus ini melakukan inspeksi BBLR mulai dari kepala sampai kaki.
2) Palpasi Suatu teknik yang menggunakan indera peraba, tangan dan jari.
Dalam hal ini dilakukan utuk memeriksakan keadaan turgor kulit bayi. Dalam pengambilan kasus ini penelitian melakukan palpasi keadaan turgor kulit bayi BBLR tersebut.
3) Perkusi Suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau membandingkan
kiri-kanan setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan penghasilan suara. Perkusi bertujuan atau rnengidentifikasikan lokasi, ukuran bentuk dan konsisten jaringan.
4) Auskultasi Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu yang diberikan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi frekuensi jantung.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek
penelitian (Riwidikdo, 2006).
a. Studi dokumentasi Studi dokumentasi merupakan semua bentuk sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumen, baik dokumen-dokumen resmi maupun tidak resmi (Notoatmodjo, 2005). Dokumen ini didapat dengan melihat catatan rekam medik (RM) pasien, data bayi lahir berat badan normal, bayi dengan BBLR, bayi dengan prematur, indikasi capput succedaneum, bayi dengan hiperbirilubin, ikterik, dan jumlah kematian perinatal di RS Assalam Gemolong.
b. Studi kepustakaan Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting
dalam menunjang latar belakang teoritis suatu penelitian (Notoatmodjo, 2005). Bahan pustaka dalam kasus ini penulis mengambil dari buku-buku yang berhubungan dengan bayi baru lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah dari tahun 2001 sampai 2012.
G. Alat-alat yang Dibutuhkan
Untuk mendapatkan data dalam studi kasus ini, menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Alat dan bahan untuk wawancara:
a. Format pengkajian pada bayi baru lahir
b. Buku tulis
c. Bolpoint
2. Alat dan bahan untuk pemeriksaan dan observasi:
a. Stetoskop
b. Termometer
c. Timbangan bayi
d. Metelin
e. Infuse set lengkap abocath, selang infus dan cairan infus bila perlu
f. Oksigen
g. Pipet minum
h. Minyak telon
i. Plester j. Gunting k. Jam tangan l. Sonde bila perlu m. Obat-obatan sesuai terapi n. Inkubator dengan suhu 34° C - 35° C o. Kassa
3. Alat untuk dokumentasi
a. Buku catatan rekam medik (RM)
b. Alat tulis
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Tempat
: Ruang Perinatologi
No. Register : 148134
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Bayi
1) Nama Bayi
: Bayi Ny. M
2) Umur
:2 Jam
3) TglJam Lahir
: 19 Juni 2012 06.10 WIB
4) Jenis Kelamin
: Laki-laki
5) BBPB
: 2.400 gram 46 cm
Identitas Ibu
Identitas Ayah
3) SukuBangsa : JawaIndonesia
: Glinggang Rt 02, Rw 03 Kendel, Kemusu, Boyolali
b. Anamnesa (Data Subyektif)
1) Keluhan Utama Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh pada tanggal
19 Juni 2012, pukul 06.10 WIB dengan berat badan 2400 gram.
2) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) HPMT
c) Keluhan pada: Trimester I : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Trimester III :Ibu mengatakan pegel-pegel di
sekitar punggung dan sering BAK.
d) Riwayat ANC : Ibu mengatakan melakukan ANC sebanyak 5
kali di Bidan, ibu juga mendapatkan tablet Fe dan Kalk. Trimester I : 1 kali, pada umur kehamilan 3 bulan. Trimester II : 2 kali, pada umur kehamilan 5 dan 6 bulan. Trimester III: 2 kali, pada umur kehamilan 8 dan 9 bulan.
e) Penyuluhan yang pernah didapat : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 3 bulan ibu pernah
mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dari bidan di desanya.
f) Imunisasi TT : Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali
TT1 : Pada saat capeng.
TT2 : Pada saat hamil ke tujuh umur kehamilan 3 bulan.
3) Riwayat persalinan, nifas yang lalu
Nifas Keadaan
No
Tahun
Persalinan persalinan
Anak
Laktasi Anak
ASI Hidup
ASI Hidup
ASI Hidup
ASI Hidup
ASI Hidup
ASI Hidup
4) Riwayat Persalinan ini
a) Tempat persalinan
: Ruang VK, RS Assalam Gemolong
b) Jenis persalinan
: Spontan bracht
c) Umur kehamilan
: 39 minggu
d) Penolong
: Dokter Obsgyn dan Bidan
e) Plasenta (1) Berat plasenta
: ± 600 gram
(2) Panjang tali pusat : ± 50 cm
(3) Jumlah katiledon
: Lengkap
(4) Insersi tali pusat
: Centralis
(5) Kelainan
: Tidak ada
(6) Lama persalinan
: Kala I : 13 jam
Kala II : 15 menit Kala III : 10 menit Kala IV : 2 jam Total : 15 jam 25 menit
(7) Jumlah Pendarahan : ± 100 cc
5) Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit saat hamil Ibu mengatakan saat hamil tidak menderita sakit apapun, seperti
Flu, batuk, panas.
b) Riwayat penyakit sistemik (1) Jantung
: Ibu mengatakan dadanya tidak berdebar-debar
dan merasakan nyeri dada sebelah kiri.
(2) Ginjal
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pinggang
bagian kanan dan kiri
(3) AsmaTBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas maupun
batuk berkepanjangan lebih dari 100 hari.
(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah kuning pada mata
dan ujung-ujung kuku.
(5) DM
: Ibu mengatakan tidak pernah sering merasa lapar
dan BAK pada malam hari.
(6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh
menetap dan
mempunyaitekanan darah lebih dari 14090 mmHg.
(7) Epilepsi
: Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan
mengeluarkan busa dari mulut.
(8) Lain-lain
: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
riwayat penyakit menular seperti HIVAIDS, Infeksi Menular Sexual (IMS) ataupun penyakit yang lainnya.
c) Riwayat penyakit keluarga lbu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti Jantung, DM, epilepsi, dan riwayat penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, IMS ataupun HIVAIDS.
d) Riwayat keturunan kembar Ibu dan suaminya mengatakan baik dari pihaknya maupun pihak
suaminya tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
e) Riwayat operasi Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi atau
pembedahan perut apapun.
6) Pola kebiasaan selama hamil
a) Makanan
: Ibu mengatakan selama hamil makan
3 kali hari, porsi sedang, menu terdiri dari nasi, sayur, lauk-pauk dan buah. Minum ±8 gelas hari.
b) Obat-obatanJamu: Ibu mengatakan tidak minum obatobatan
jamu kecuali obat dari Bidan.
c) Merokok
: Ibu dan suami mengatakan tidak merokok
d) Pola Istirahat
: Ibu mengatakan istirahat cukup ± 6 jam pada malam hari dan ± 2 jam pada siang hari.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Pemeriksaan Khusus (Apgar Score)
Tabel 4.1 Riwayat Apgar Score Bayi Ny. M
0 1 2 Mnt 1 5'I 10'I
1. Warna Kulit
Pucat
Badan merah Seluruh tubuh 2 Ekstremitas biru kemerah
Tidak ada
kalimenit menit
Reaksi
Sedikit gerakan
3. Tidak ada
4. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas
Gerakan aktif 1 2
sedikit fleksi
5. Pernafasan Tidak ada Lemahtidak Baik, Teratur
teratur JUMLAH
2) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
: Baik, tangis kuat, gerak aktif, kulit merah,
turgor baik.
b) Tanda-tanda vital :
N =144 xmenit R = 52 xmenit S =36,4° C
3) Pemeriksaan fisik sistematis
a) Kepala
: Bentuk
mesochepal,
tidak ada
cephalhematom atau caput succedaneum.
b) Rambut
: Tebal, warna hitam, lurus.
c) Muka
: Bersih, warna merah muda, simetris
d) Mata
: Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
kotoran, conjungtiva warna merah muda, sklera putih.
e) Telinga
: Simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan
sudah terbentuk sempurna, rambut lanugo banyak.
f) Hidung
: Tidak ada pengeluaran cairan, berlubang,
simetris.
g) Mulut
: Bibir warna merah muda, mukosa basah,
tidak ada kelainan labioskisis atau labiopalatoskisis.
h) Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
i) Dada
: Simetris, tidak ada retraksi saat nafas,
jantung tidak bising, tidak ada suara tambahan.
j) Abdomen
: Perut tidak kembung.
k) Tali Pusat
: Tali pusat terjepit klem tali pusat, bersih,
masih basah, terbungkus kassa steril.
l) Kulit
: Mengkilap, warna merah muda, turgor kulit
baik.
m) Genetalia
: Testis sudah turun ke skrotum.
n) Ekstrernitas
Atas
: Aktif, jumlah jari lengkap, kuku belum
melebihi ujung jari.
Bawah
: Aktif jumlah jari lengkap, kuku belum
melebihi ujung jari. o) Tulang punggung : Tidak ada benjolan atau tumor. p) Anus
: (+) Berlubang.
4) Pemeriksaan Reflek
a) ReflekMoro
: Baik, tangan bayi dapat terangkat keatas
apabila dikejutkan, tangan bayi juga menggenggam ketika diberi rangsangan.
b) Reflek Rooting
: Baik, mulut bayi mencari putting susu,
ketika jari telunjuk di sentuhkan pada pipi bayi.
c) Reflek Sucking
: Lemah, reflek menghisap dan menelan
bayi belum sempurna.
d) Reflek Plantar
: Baik, jari-jari kaki bayi melekuk ke bawah
saat jari diletakkan di dasar jari jari kakinya.
e) Reflek Tonik neck : Baik, bayi melakukan perubahan posisi
saat kepala diputar ke satu sisi.
f) Reflek Palmar
: Baik, jari bayi melekuk di sekeliling
berada pada menggenggamnya saat jari diletakkan di telapak tangan.
5) Pemeriksaan Antropometri
a) Lingkar kepala
: 31 cm
b) Lingkar dada
: 29 cm
c) Berat badan
: 2.400 gram
d) Panjang Badan
: 46 cm
e) Lingkar lengan atas : 10 cm
6) Eliminasi
a) Urine
: Sudah keluar pukul 07.00 WIB
b) Meconium
: Sudah keluar pukul 06.20 WIB
d. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
1) Gula Darah Sewaktu bayi : 74 mgdl
e. Perawatan Bayi Baru Lahir yang telah dilakukan
1) Pemberian vitamin K 0,1 mg secara IM dan salep mata Gentamicin
pada pukul 06.25 WIB.
2. Interpretasi Data
Tanggal 19 Juni 2012
Pukul : 08.50WIB
a. Diagnosa kebidanan: Bayi Ny. M umur 2 jam dengan Berat Badan Lahir Rendah.
Data Dasar
Data Subyektif :
1. Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh dengan
jenis kelamin laki-laki pada tanggal 19 juni 2012, pukul 06.10 WIB dengan berat badan 2.400 gram.
2. Ibu mengatakan bayinya menangis keraskuat. Data Obyektif
1. KU = Baik, gerak aktif
2. Vital sign
: R= 52 xmenit, N= 144 xmenit, S= 36,4 ° C.
3. Antropometri: BB = 2.400 gr, LK = 31 cm, LD = 29 cm, PB =
46 cm, LILA = 10 cm.
4. a. Reflek Bayi
Reflek Moro
: Baik
Reflek Rooting
: Baik
Reflek Sucking
: Lemah
Reflek Plantar
: Baik
Reflek Tonik neck : Baik Reflek Palmar
: Baik
b. Masalah
Reflek menelan atau menghisap lemah.
c. Kebutuhan : Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, latih reflek hisap.
3. Diagnosa Potensial
Hipotermi
4. Antisipasi
a. Kolaborasi :
1) Tetap merawat bayi dalam inkubator dengan suhu 34 ° C.
2) Kolaborasi dengan dokter Spesialis Anak untuk pemberian terapi yaitu injeksi cefotaxim 2x100 mg dan memberikan nutrisi yang adekuat pada bayi dengan menggunakan air gula, PASI.
5. Perencanaan
Tanggal 19 Juni 2012
Pukul 09.00 WIB
a. Observasi keadaan umum dan vital sign tiap 6 jam sekali.
b. Jaga kehangatan bayi dengan perawatan di inkubator dengan suhu 34 ° C.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi cefotaxim 2x 100 mg secara IM.
d. Rangsang reflek hisap dan penuhi kebutuhan nutrisi dengan minum PASI (air gula) menggunakan dot pelan-pelan.
e. Mengganti pemenuhan nutrisi menggunakan air gula dengan susu
formula.
f. Rawat tali pusat 2 kali per hari dengan kassa steril.
g. Ganti pakaian bila basahkotor.
h. Observasi BAK dan BAB.
i. Memandikan bayi setelah 6 jam.
6. Implementasi
Tanggal 19 Juni 2012
a. Pukul 09.05 WIB
Menjaga kehangatan bayi dengan tetap melakukan perawatan di inkubator dengan suhu
34 ° C.
b. Pukul 09.30 WIB
Memberikan injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM, sesuai advis dokter.
c. Pukul 09.35 WIB
Merangsang reflek hisap dan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan memberi minum air gula menggunakan dot pelan-pelan, ± 25 cc.
d. Pukul 15.00 WIB
Memeriksa keadaan umum dan vital sign.
e. Pukul 15.05 WIB
Mengganti pakaian bila basahkotor.
f. Pukul 15.10 WIB
Memandikan bayi, merawat tali pusat kemudian memasukkan lagi ke dalam inkubator dengan suhu 34 ° C.
7. Evaluasi
Tanggal 19 juni 2012
a. Pukul 09.05 WIB Bayi masih tetap dirawat di dalam inkubator
dengan suhu 34 ° C.
b. Pukul 09.35 WIB Bayi sudah diberi injeksi cefotaxim 2x100 mg
secara IM, sesuai advis dokter.
c. Pukul 09.50 WIB Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dengan mencoba
memberi minum air gula dengan menggunakan dot pelan-pelan ± 25 cc, tumpah.
d. Pukul 15.10 WIB Keadaan umum baik, gerak aktif, vital sign: N
: 36,4° C
Lembar observasi terlampir.
e. Pukul 15.10 WIB Pakaian dan popok bayi bersih dan kering.
f. Pukul 15.30 WIB Bayi sudah dimandikan dan dilakukan perawatan tali
pusat dengan menggunakan kassa steril, bayi kembali dimasukkan kedalam inkubator dengan suhu 34 ° C.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal 20 Juni 2012
Pukul 07.00 WIB
S : Subyektif
Ibu mengatakan bayinya belum bisa menyusu. O : Obyektif
1. Keadaan umum baik, gerakan aktif. vital sign :
N:140 xmenit, R: 48 xmenit, S:36,4° C.
2. BAB 3 kali hari warna kehitaman, BAK 6 kali hari warna kekuningan.
3. Reflek hisap lemah.
4. Berat badan bayi 2.400 gram.
5. Bayi telah dimandikan.
6. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih,tidak ada tanda-tanda infeksi, sudah terbungkus kassa steril.
7. Bayi masih berada di inkubator dengan suhu 32° C, suhu inkubator diturunkan sebanyak 2° C.
A : Assesment Bayi Ny. M umur I hari dengan Berat Badan Lahir Rendah P : Planning Tanggal 20 Juni 2012
1. Pukul 07.10 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan cara membungkus
dengan kain kering dan bersih.
2. Pukul 07.15 WIB Melanjutkan terapi injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM
sesuai advis dokter.
3. Pukul 07.20 WIB Memberikan minum dan merangsang reflek hisap bayi
dengan memberi PASI menggunakan dot pelan-pelan sebanyak 25cc setiap 2-3 jam.
4. Pukul 08.00 WIB Mengganti pakaianpopok bayi bila basahkotor.
5. Pukul 13.00 WIB Memeriksa keadaan umum dan vital sign. Evaluasi:
Tanggal 20 Juni 2012
1. Pukul 07.10 WIB Bayi sudah dibungkusdigedong dengan kain bersih
dan kering.
2. Pukul 07.20 WIB Bayi sudah di injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM.
3. Pukul 07.30 WIB Reflek hisap bayi masih lemah, dicoba dengan minum
menggunakan dotpelan-pelan ± 25 cc, tidak habis.
4. Pukul 08.05 WIB Pakaian bayi bersih dan tidak basah.
5. Pukul 13.00 WIB Keadaan umum baik, gerakan aktif. vital sign : N : 140 xmenit, R: 40 xmenit, S : 36,6 ° C.
Lembar observasi terlampir.
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal 21 Juni 2012
Pukul 07.00 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan bayinya sudah mulai bisa menyusu.
2. Ibu mengatakan bayi menangis kuat. O : Obyektif
1. Keadaan umum baik, gerakan aktif. vital sign= N: 144 xmenit, R: 44 xmenit, S: 36,8° C.
2. Bayi BAB 4 kali hari warna hitam kekuningan, BAK 6 kali hari warna kekuningan.
3. Reflek hisap bayi kuat.
4. Berat badan bayi 2.400 gram.
5. Bayi telah dimandikan.
6. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih,tidak ada tanda-tanda infeksi, sudah terbungkus kassa steril.
7. Bayi masih berada di inkubator dengan suhu 30° C.
A : Assesment Bayi Ny. S umur 2 hari dengan Berat Badan Lahir Rendah. P : Planning Tanggal 21Juni 2012
1. Pukul 07.25 WIB
Melanjutkan terapi injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM sesuai advis dokter.
2. Pukul 07.30 WIB Memberikan minum dan merangsang reflek hisap bayi
dengan memberi PASI menggunakan dot pelan-pelan sebanyak 25 cc setiap 2-3 jam.
3. Pukul 09.00 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya.
4. Pukul 09.30 WIB Mengobservasi BAB dan BAK dan mengganti
pakaianpopok bayi bila basahkotor.
5. Pukul 13.00 WIB Memeriksa keadaan umum dan vital sign.
Evaluasi: Tanggal 21 Juni 2012
1. Pukul 07.30 WIB Bayi sudah diberikan injeksi cefotaxim 2x100mg
secara IM.
2. Pukul 07.50 WIB Kebutuhan nutrisi bayi dan reflek menghisap bayi
baik, pemberian PASI menggunakan dot ± 25 cc, habis.
3. Pukul 09.15 WIB Ibu sudah menyusui bayinya.
4. Pukul 09.35 WIB Pakaian dan popok bersih dan tidak basah.
5. Pukul 13.10 WIB Keadaan umum baik, gerakan aktif Vital sign : N: 142 xmenit, R: 44 xmenit, S: 36,5 ° C.
Lembar observasi terlampir.
DATA PERKEMBANGAN III
Tanggal 22 Juni 2012
Pukul 07.00 WIB
S : Subyektif
Ibu mengatakan rencana untuk pulang dan bayi sudah menetek dengan kuat. O : Obyektif
1. Keadaan umum baik, gerakan aktif, bayi tampak tenang. Vital sig: N: 140 xmenit, Rr : 44 xmenit, S: 37° C.
2. Bayi BAB 5 kali hari warna kekuningan, BAK 7x hari warna kekuningan.
3. Berat badan bayi mengalami kenaikan 50 gram yaitu menjadi 2450 gram.
4. Bayi sudah dimandikan.
5. Tali pusat bersih dan layu sudah terbungkus kassa steril.
6. Reflek hisap kuat
7. Bayi masih berada di inkubator suhu 28° C.
A : Assesment Bayi Ny. M umur 3 hari dengan Berat Badan Lahir Rendah. P : Planning
Tanggal 22 Juni 2012
1. Pukul 07.05 WIB
Memberikan imunisasi HB0 0,5 mg secara IM.
2. Pukul 07.10 WIB
Memindahkan bayi di couvis.
3. Pukul 08.30 WIB
Mempersiapkan bayi untuk pulang.
a. Memastikan tali pusat kering dan terbungkus dengan kassa steril.
b. Gedong bayi dengan kain bersih dan kering dan diberi topi.
4. Pukul 08.50 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk memberikan nutrisi secara adekuat pada bayi dengan cara pemberian menyusui tiap 2-3 jam selama 15 menit agar berat badan bayi naik.
5. Pukul 09.00 WIB
Menganjurkan untuk kontrol kunjungan ulang I minggu lagi.
Evaluasi: Tanggal 22 Juni 2012
1. Pukul 07.10 WIB Bayi telah diberikan imunisasi HB0.
2. Pukul 07. 15 WIB Bayi sudah dipindahkan ke couvis.
3. Pukul 08.50 WIB Bayi sudah disiapkan untuk pulang :
a. Tali pusat bersih, kering layu dan terbungkus kassa steril.
b. Pakaian bayi bersih dan kering, bayi sudah digedong dan dipakaikan topi.
4. Pukul 08.55 WIB Ibu bersedia memberikan nutrisi yang adekuat pada
bayi dengan cara menyusui bayinya 2-3 jam sekali selama 15 menit atau selama bayi menginginkan agar berat badan bayinya naik.
5. Pukul 09.00 WIB Ibu bersedia kontrol kunjungan ulang 1 minggu lagi.
6. Bayi pulang tanggal 22 Juni 2012, pukul 09.00 WIB.
DATA PERKEMBANGAN IV (Kunjungan Ulang)
Tanggal 29 Juni 2012
Pukul 08.00 WIB
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada masalah apapun.
2. Ibu mengatakan bayinya sudah bisa menetek dengan kuat. O : Obyektif
1. Keadaan umum baik, gerakan aktif, tangis bayi kuat Vital sign: N: 148 xmenit, R: 44 xmenit, S: 37,0 ° C.
2. Berat badan 2600 gram.
3. Tali pusat sudah puput.
4. Reflek hisap kuat.
A : Assesment Bayi Ny. M umur 11 hari dengan riwayat Berat Badan Lahir Rendah P : Planning
Tanggal 29Juni 2012
1. Pukul 08.10 WIB Memberitahu pada ibu tentang keadaan umum dan vital
sign bayi.
2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.
3. Pukul 08.20 WIB Menganjurkan ibu untuk mengimunisasikan bayinya
secara teratur di pelayanan kesehatan terdekat sesuai jadwal imunisasi.
Evaluasi: Tanggal 29 Juni 2012
1. Pukul 08.15 WIB Ibu tau keadaan umum bayi: baik, gerakan aktif,
reflek hisap kuat.
2. Pukul 08.20 WIB
Ibu bersedia untuk tetap menyusui bayinya dan nutrisi bayi terpenuhi dengan ASI.
3. Pukul 08.30 WIB Ibu bersedia untuk mengimunisasikan bayinya di
tempat pelayanan kesehatan terdekat sesuai dengan jadwal imunisasi.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan kebidanan pada Bayi Ny. M dengan Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah, yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun urutannya sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian pada bayi dengan berat badan lahir rendah dilakukan dengan pengumpulan data subyektif, obyektif maupun data penunjang.
Menurut Sarwono (2004), bayi dikatakan berat badan lahir rendah apabila beratnya antara kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berdasarkan pengumpulan data subyektif ibu bayi Ny. M mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh dengan jenis kelamin laki-laki pada tanggal 19 Juni 2012, pukul 06.10 WIB dengan berat badan 2400 gram, dan obyektif pada kasus bayi Ny. M, terdapat tanda-tanda bayi BBLR sesuai teori yaitu BB: 2400 gram, PB: 46 cm, LK: 31 cm, LD: 29 cm, lanugo masih banyak, tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif, reflek menghisap lemah.
Pada kasus bayi Ny. M, rambut lanugo masih banyak testis sudah turun ke scrotum, bayi aktif, reflek menghisap suching masih lemah. Hasil dari pengkajian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Interpretasi Data
Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan pada kasus adalah bayi Ny. M umur 2 jam dengan berat badan lahir rendah. Bayi tidak mengalami hipotermi karena penanganannya yang baik, hanya terdapat masalah yang dialami timbul yaitu reflek hisap bayi yang lemah sehingga bayi di beri minum menggunakan dot perlahan-lahan.
Menurut Kosim (2003), masalah yang timbul pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah adalah suhu tubuh rendah dan belum sempurnanya reflek hisap bayi. Sedangkan kebutuhan yang diberikan pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga suhu lingkungan nyaman dan hangat serta merangsang reflek hisap.
Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Teori dari diagnosa potensial pada BBLR.yaitu terjadinya hipotermi, tetapi pada kasus ini tidak terjadi karena adanya antisipasi yang baik yaitu membungkus bayi dengan menggunakan kain bersih dan bayi ditempatkan dalam inkubator dengan suhu 34° C. Bayi cukup aktif, selalu terbungkus kain bersih dan tidak basah, badan bayi selalu dalam keadaan kering sehingga tidak terjadi hipotermi.
4. Antisipasi
Antisipasi yang dilakukan pada bayi Ny. M dengan berat badan lahir rendah adalah perawatan bayi di dalam inkubator dengan suhu 34° C, dan
diturunkan 2° C per hari, pemberian terapi sesuai advis dokter, yaitu vitamin K 0,1 mg dan cefotaxim 2x100 mg secara IM dan pemberian nutrisi yang adekuat pada bayi.
Menurut Wiknjosastro (2005), antisipasi yang diberikan hindari kehilangan panas dengan metode Kanguru, periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla, menganjurkan ibu mulai menyusui bayinya. Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram dirawat dalam inkubator dengan suhu 35° C dan untuk berat badan 2000 - 2500 gram dengan suhu 34° C dapat diturunkan 1 ° C per minggu.
Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada bayi Ny. M suhu inkubator diturunkan 2° C per hari.
5. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan diagnosa, masalah dan kebutuhan dalam teori sama dengan perencanaan dalam kasus ini, yaitu beri rasa aman dan nyaman. Pemenuhan nutrisi yang adekuat, observasi vital sign, perawatan tali pusat, pantau berat badan (Saifuddin, 2002).
Perencanaan yang dilakukan pada bayi Ny. Mmeliputi : observasi KU dan VS, jaga kehangatan bayi, cegah infeksi tali pusat, penimbangan bayi dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi dan nutrisi yang adekuat pada bayi.
Menurut Yushananta (2007), untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR perlu diperhatikan asupan nutrisinya. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan
lambung, reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde. Permulaan cairan yang diberikan 50- 60 cckgBBhari terus dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cckgBBhari.
Pada kasus bayi Ny. M kebutuhan nutrisi bayi dipenuhi dengan memberikan air gula setelah bayi lahir dan memberikan PASI (susu formula) bukan ASI dengan menggunakan dot, maka dapat disimpulkan pada langkah ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan ini disesuaikan dengan rencana tindakan, yaitu memberikan perawatan bayi dengan BBLR. Menurut Saifuddin (2002), diantaranya memberikan rasa aman dan nyaman, memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat, mengobservasi vital sign, merawat tali pusat, memantau berat badan.
Pelaksanaan yang dilakukan pada bayi Ny. M meliputi mengobservasi KU dan VS, menjaga kehangatan bayi, mencegah infeksi, menimbang bayi, dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi dan nutrisi yang adekuat pada bayi. Dalam langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
7. Evaluasi
Menurut Wiknjosastro (2005), diharapkan setelah diberikan asuhankebidanan bayi dengan BBLR dapat mengalami peningkatan berat
badan, bayi tidak hipotermi, vital sign normal, reflek bayi baik, tambahan nutrisi sudah diberikan, pengukuran antropometri sudah dilakukan, bayi sudah BAK dam BAB dalam 24 jam pertama kelahiran.
Pada evaluasi setelah dirawat 3 hari, bayi mengalami peningkatan berat badan sebanyak 50 gram yaitu dari 2.400 gram menjadi 2.450 gram pada hari keempat. Keadaan umum bayi Ny. M baik, suhu: 37,0° C, Nadi: 140 xmenit, Respirasi: 44 xmenit, bayi aktif dan reflek hisap kuat. Dalam langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.