METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada pertimbangan adalah data yang memberikan gambaran dan melukiskan realita sosial yang lebih kompleks sedemikian rupa menjadi gejala sosial yang konkrit.

Moleong (2006:6) mendefenisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Sedangkan Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008:21) mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

Sementara itu Margono yang dikutip Zuriah (2007:21) mengemukakan bahwa fungsi penelitian pendidikan khususnya dan sosial pada umumnya adalah membantu manusia meningkatkan kemampuannya untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena masyarakat yang kompleks dan kait-mengait, demi kemajuan dan eksistensi manusia itu sendiri.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami makna peranan dan pemberdayaan komite sekolah yang ada di SMA Negeri di Kota Binjai.

3.1 Tempat dan Waktu

Lokasi penelitian ini adalah Kota Binjai yang memiliki 7 SMA Negeri. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Pebruari 2009 (penelitian awal atau pra penelitian) sampai dengan bulan September 2009.

Rincian sebaran SMA Negeri Kota Binjai tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 : Banyaknya Sekolah, Lokal, Guru, dan Murid SMA Negeri di Kota Binjai Tahun 2007

Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

Sekolah Kelas/local

Binjai Selatan

Binjai Kota

Binjai Timur

Binjai Utara

Binjai Barat

Sumber : BPS Kota Binjai Tahun 2008

3.2. Populasi, Sampel dan Informan

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

Secara rinci jumlah populasi dalam kajian ini dapat disajikan pada tabel 3.2 di bawah ini sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Rincian Jumlah Populasi

Nama Sekolah Komite Kepala PKS 1 Dewan Total

Sekolah Sekolah Pendidikan

SMA Negeri 2

SMA Negeri 3

SMA Negeri 4

SMA Negeri 5

SMA Negeri 6

SMA Negeri 7

Sumber : Data Olahan Bungin (2007:78) dalam Metodologi Penelitian Kualitatif menyebutkan

bahwa dari beberapa literatur atau bacaan tentang metodolongi penelitian dapat diperoleh informasi bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang (paling tidak) 10 bahwa dari beberapa literatur atau bacaan tentang metodolongi penelitian dapat diperoleh informasi bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang (paling tidak) 10

10 persen dari populasi (81 orang) yaitu sebanyak delapan orang. Menurut Bungin (2008:76) Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Informan adalah orang yang dianggap menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.

Jadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Peneliti sendiri dan orang yang dianggap memahami tentang keberadaan serta perkembangan Komite Sekolah di SMA Negeri Kota Binjai.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip Moleong (2006:107) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Sumber dan Jenis data dalam kajian ini adalah keterangan berupa kata-kata maupun cerita dan tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai, sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman, poto.

Kemudian hasil kuesioner yang dirancang khusus dalam kajian ini merupakan data utama (primer), selain itu sumber data skunder atau sumber kedua yaitu bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis seperti buku, majalah ilmiah, media cetak dan elektronik seperti artikel, jurnal, poto, data statistik dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpul data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik, antara lain :

1. Observasi. Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap segala yang tampak pada objek penelitian, observasi data yang diperoleh dalam penelitian ini, dilakukan guna mendapatkan informasi tambahan dari hasil wawancara.

2. Kuesioner (Angket) dan wawancara, yaitu pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban serta 2. Kuesioner (Angket) dan wawancara, yaitu pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban serta

3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang lokasi yang nyata dijadikan sebagai objek penelitian ini, yaitu SMA Negeri yang ada di Kota Binjai (kecuali SMA Negeri 1 Binjai), baik keberadaan fisik maupun keadaan administrasi sekolah. Kemudian objek penelitian lainnya adalah Komite Sekolah SMA Negeri Kota Binjai dan Dewan Pendidikan Kota Binjai.

3.5 Metode / Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif artinya data yang diperoleh melalui penelitian tentang peranan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri Kota Binjai, dilaporkan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta yang ada.

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan data.

Bungin (2008:204) menyatakan analisis hasil penelitian hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian tersebut.

Sehubungan dengan kemungkinan bervariasinya domain, maka Spradley menyarankan Hubungan Semantik (Semantik Relationship) yang bersifat universal dalam analisis domain sebagai berikut :

1. Jenis ( Strict Inclution)

X adalah jenis dari y

2. Ruang (spatial) X adalah tempat dari y X adalah bagian dari y

3. Sebab akibat (cause effect) X adalah akibat /hasil dari y X adalah sebab dari y

4. Rasional atau alasan (rasionale) X merupakan alas an melakukan y

5. Lokasi Kegiatan (Location for X merupakan tempat melakukanY Action )

6. Cara ke Tujuan (Means-End) X merupakan cara untuk melakukan Atau mencapai Y

7. Fungsi (Function) X digunakan untuk Y

8. Urutan (Sequence) X merupakan urutan / tahap dalam Y

9. Atribut (Atribution)

X merupakan atribut atau karakteristik Y

Demikian hubungan semantik yang dipakai dalam teknik analisis domain, hubungan-hubungan semantik dalam analisis domain dari Spradley terhadap peranan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan pada SMA Negeri di Kota Binjai dapat dilihat dalam Tabel 3.3 di bawah ini :

Tabel 3.3 : Analisis Kualitatif Model Spradley tentang Peranan Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan SMA Negeri di Kota Binjai

Hubungan Bentuk Hubungan Hasil Sematik

Jenis ( Strict

x adalah jenis dari y

Komite sekolah adalah Inclution ) Merupakan wadah bagi orang tua siswa atau Masyarakat yang peduli pendidikan untuk membantu memajukan pendidikan pada satuan pendidikan.

Ruang (Spatial)

x adalah bagian dari y

Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi dan menyalurkan aspirasi, prakarsa masyarakat dalam

x bertempat di y

melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan, dan peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan pendidikan pada satuan pendidikan SMA Negeri Kota Binjai.

Sebab Akibat

x adalah akibat dari y

Komite sekolah dibentuk adalah sebagai pelaksanaan dari

(Cause Effect) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 56 ayat (3)

y adalah sebab dari x

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Rasionalitas/Alasan x merupakan alasan Meningkatkan tanggung jawab (Rasionale)

melakukan y

dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan adalah alasan membentuk komite sekolah pada satuan pendidikan

Lanjutan Tabel 3.3

Lokasi untuk Sekolah atau satuan pendidikan Melakukan Sesuatu

adalah merupakan tempat (location for action) x merupakan tempat berlangsungnya kegiatan sekolah.

berlangsungnya y

Cara ke Tujuan x merupakan cara untuk Pemberdayaan komite sekolah (Mean-End)

mencapai atau adalah cara meningkatkan peran Melakukan y

dan fungsi komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan SMA Negeri di Kota Binjai.

Fungsi (Function)

x digunakan untuk y

Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu adalah merupakan salah satu fungsi komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan.

Urutan/Tahap x merupakan urutan atau meningkatkan tanggung jawab (Sequence)

tahap dalam y

dan peranserta masyarakat dalam Penyelenggaraan pendidikan di Satuan pendidikan adalah tahapan pemberdayaan komite sekolah pada satuan pendidikan.

Atribut atau x merupakan atribut atau Komite sekolah merupakan Karakteristik

wujud kepedulian masyarakat (Atribution)

karakteristik dari y

terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia danpemerataan pendidikan.

___________________________________________________________________ Sumber : Data olahan

Dalam hubungan bagaimana peneliti menggunakan teknik analisis domain, maka Spradley dalam Bungin (2008:206), membuat 6 langkah yang saling berhubungan , sebagai berikut :

1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti di lapangan.

2. Menyiapkan kerja analisis domain.

3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan.

4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan semantik

5. Menyusun pertanyaan-pertanyaan struktural untuk masing-masing domain

6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada.

Dalam melaksanakan program Komite Sekolah, pihak sekolah diharapkan dapat melibatkan para pemangku kepentingan (stake holders) pendidikan setempat guna bekerjasama meningkatkan prestasi sekolah. Selain itu, dilakukan juga upaya pemberdayaan bagi para pemangku kepentingan tersebut guna ikutserta mengelola pendidikan.

Peran aktif masyarakat diperlukan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sekolah, konkritnya peranserta masyarakat dibutuhkan juga dalam pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

3.6 Defenisi Operasional Penelitian

1. Peranan adalah ikut serta dalam suatu kegiatan ataupun aktivitas yang dilaksanakan dalam peningkatan kualitas pendidikan oleh satuan pendidikan

2. Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan untuk menggalang potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai tujuan.

3. Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efesiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.

4. Dewan Pendidikan adalah badan yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di kabupaten/kota.

4. Penyelenggaraan Pendidikan adalah pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan sekolah dengan mengacu pada standar pelayanan minimal yang meliputi ; (1) kurikulum, (2) peserta didik, (3) sarana, (4) organisasi, (5) pembiayaan, (6) manajemen sekolah, (7) peranserta masyarakat.

5. SMA Negeri Kota Binjai adalah suatu lembaga pendidikan pada tingkat sekolah yang menyelenggarakan pendidik.