menyindir. Sehingga kata ‘terima kasih’ dianalisis dengan beberapa kata atau kalimat yang menyertainya. ‘Terima kasih’ pada data di atas mempunyai
beberapa makna dan tujuan. Yang pertama makna kata ‘terima kasih’ yaitu penghargaan yang tinggi terhadap orang yang telah menjalankan pemeriksaan
Anas Urbaningrum di KPK itu lancar. Terima kasih untuk tingkatan yang lebih tinggi menggunakan kata ‘Alhamdullillah’. Jika kata ‘terima kasih’ tetap ada
makna konotasi atau makna terselubung dari makna sebenarnya yakni bermakna negatif tapi kata ‘Alhamdullillah’ adalah kata penghargaan yang tidak tergantikan
yang selalu mengandung makna baik.
4.2. Pengelompokkan Makna-makna Implikatur yang terjadi karena
Pelanggaran Maksim.
Hampir semua data tuturan yang dianalisis dalam penelitian ini menunjukkan terjadinya implikatur karena adanya pelanggaran maksim. Maksim-maksim yang
dilanggar sebagian besar maksim relevan atau maksim hubungan. Maksim relevansi atau hubungan yang dilanggar pada percakapan atau komunikasi
konversational terbentuk ketika tuturan penutur tidak serta merta menunjukkan jawaban langsung bisa dipahami. Jawaban dari penutur menandakan
ketidaksesuaian untuk pertanyaan mitra tutur. Sehingga jawaban yang ada diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang sama dan lebih luas dimiliki oleh
mitra tutur atau pendengar. Kesengajaan pelanggaran maksim hubungan ini memaksa mitra tutur untuk mencari sendiri makna implisit yang terkandung pada
tiap-tiap tuturan data yang ada.
Pelanggaran maksim relevan dimaksudkan untuk menyembunyikan informasi dari penutur atau memberikan alternatif lain kepada mitra tutur untuk
mendapatkan jawaban yang lebih banyak dan lebih luas, sehingga mitra tutur tidak secara langsung mengungkapkan fakta atau memberikan informasi yang
dibutuhkan. Selain untuk tetap membangun komunikasi dua arah, antara penutur dan mitra tuturnya, pelanggaran maksim relevan dalam percakapan
dimungkinkan tindak tutur penutur kepada mitra tuturnya untuk mendapatkan informasi dan menarik kesimpulan sendiri.
Keberadaan pelanggaran maksim dalam suatu percakapan, seperti dalam rumus Grice 1975, akan berterima dengan rumus atau prinisp kerja sama, yaitu
dengan memberikanlah kontribusi penutur seinformatif yang dibutuhkan dalam sebuah percakapan dengan menyampaikan maksud yang berterima dalam sebuah
percakapan yang lakukan. Sehingga jawaban yang seakan-akan tidak berhubungan dengan pertanyaan akan tetap bermuara pada jawaban yang dituju.
Dalam suatu kalimat interogratif, terdapat adjacency pairs atau pasangan tanya – jawab atau turn taking yang untuk menunjukkan keberterimaan atau
tidak. Sedangkan dalam pelanggaran mksim relevan, penutur hanya memperlihatkan secara implisit atau tersembunyi dari jawaban yang nyata secara
langsung. Tujuan yang bisa disimpulkan dalam pelanggaran maksim relevan pada
data sebagai penunjukkan kepercayaan diri Anas Urbaningrum dalam menjawab semua pertanyaan seputar kasus korupsinya. Pelanggaran maksim relevan yang
terjadi tercermin dari jawaban-jawaban Anas Urbaningrum yang dikelompokkan antara lain; menghindar, menyembunyikan, mengelak, tidak memberi informasi
yang diminta mitra tutur, mengalihka pembicaraan dan menuduh orang lain. Hampir 75 data tuturan Anas Urbaniningrum menunjukkan kepercayaan diri
dengan menjawab pertanyaan wartawan melalui jawaban yang pelanggar maksim relevan. Berikut antara lain contoh data tutur Anas Urbaningrum yang
menggambarkan banyaknya jawaban implisit dengan pelanggaran maksim hubungan oleh Anas Urbaningrum; data 21, 61, 3, 4, 50, 16, 65, 74,
40, 55, dan seterusnya.
4.3. Pengungkapan Makna Implikatur Berdasarkan Konteks.