Maksim HubunganRelevansi. Makna Implikatur

1. c : “Makanan ini pedas.” d : “Ya, ini ada cabenya.” Pernyataan d sudah menunjukkan informasi yang sesuai dengan maksim kualitas.

2.2.3.2. Maksim Kuantitas

Maksim kedua ini masih menunjukkan percakapan yang menyatakan suatu jumlah informasi yang tepat namun ditekankan pada kesesuaian informasi yang diminta. Kuantitas percakapan mengandung aturan yang menggambarkan percakapan hanya untuk tertentu saja dengan menyatakan informatif yang diperlukan saja dan tidak menyatakan informasi yang lebih mendalam dari yang diperlukan. Contoh: 2. e : “Kamu suka makan makanan pedas?” f : “Kadang-kadang, itupun tidak terlalu banyak cabenya.” Contoh di atas terpenuhi maksim kualitas yang menginformasikan adanya makanan pedas secara umum dapat terima. Informasi ini tidak memerlukan tambahan penjabaran yang lebih dalam dan lebih luas lagi, misalnya pedas untuk ukuran orang usia tertentu, ataupun untuk kalangan tertentu. Dengan adanya agen atau perwakilan salah satu contoh, maka secara tidak langsung kita sudah mengungkapkan secara umum. Implikatur yang bisa diambil yaitu menunjuk satu contoh atau satu hal dapat mewakili semua atau sebagian besar.

2.2.3.3. Maksim HubunganRelevansi.

Hubungan relation dalam percakapan harus memenuhi aturan adanya pernyataan yang mempunyai relevansi yang dipahami secara benar satu sama lain. Percakapan ini jelas dan menghindari adanya makna ganda. Maksim atau bidal ini berisi anjuran bagi penutur untuk memberikan kontribusi yang relevan dalam suatu tidak komunikasi. Dalam suatu percakapan, tuturan atau ujaran yang tidak relevan dikatakan sebagai ujaran yang melanggar bidal relevansi. Penggalan percakapan berikut ini mengandung tuturan yang melanggar bidal relevansi. Tuturan yang melanggar bidal relevansi dalam penggalan percakapan berikut ini adalah tuturan h: g: I do think Mrs. Jenkins is an old windbag, don’t you? h: Huh, Lovely weather for March, isn’t it? Levinson, 1983:111. h: Huh, Lovely weather for March, isn’t it? dikatakan melanggar bidalmaksim relevansi karena tuturan tersebut tidak memberikan kontribusi yang relevan terhadap tuturan g. Pada saat g mengatakan bahwa Bu Jenkins adalah seorang pembual ’h’ seharusnya memberikan respon mengiyakan jika memang h setuju dengan pernyataan g atau membantah tuturan tersebut jika memang sebaliknya. Pada kenyataannya h menjawab dengan mengatakan ’ Huh, Lovely weather for March, isn’t it?’ atau cuaca bulan Maret yang menyenangkan ya?’. Tuturan h ini jelas melanggar bidal relevansi karena tuturan itu tidak memberikan kontribusi yang relevan terhadap tuturan g sebelumnya. Adanya pelanggaran bidal relevansi ini memunculkan maksud lain. Maksud yang ingin disampaikan h dengan melanggar bidal relevansi ini adalah mengingatkan agar g berhati-hati karena mungkin ada keponakan Bu Jekins yang berdiri di belakangnya. Contoh: 3. i : “Apakah dia diare setelah makan makanan pedas ini?” j : “ Aku lihat dia keluar masuk toilet setelah makan makanan pedas ini”. Pernyataan j masih ada hubungan dengan pernyataan dari i meskipun pernyataan j tidak secara langsung menunjukkan “dia” diare karena makan makanan pedas. Dapat diketahui adanya maksim hubungan dari pernyataan i dan j. Disini jawaban j melanggar maksim relavan.

2.2.3.4. Maksim Cara