1. Menentukan suasana
puisi 10
8,53 85,29
2. Kesesuaian Irama
10 8,26
82,65 3.
Ekspresi 10
7,58 75,88
Total 30
24,37 81,27
Sumber data : Hasil penelitian
Kemampuan per komponen dalam kegiatan menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi puisi juga mengalami peningkatan. Komponen menentukan suasana sebelum
dilakukan tindakan sebesar 82,65 kini mejadi 85,29. Komponen kesesuaian irama semula 78,53 menjadi 82,65 . Komponen ekspresi semula 65,88 menjadi 75,88 .
C. Hasil Tindakan Siklus II
Hasil refleksi dari hasil tindakan pada Siklus I kemudian didiskusikan dengan kolaborator. Selanjutnya, hasil tersebut dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan
berikutnya, yakni siklus II. Tindakan yang dilakukan dalam siklus II yaitu membantu siswa mengidentifikasi kekurangan-kekurangan mulai dari menentukan suasana puisi, memahami
irama, cara menyesuaikan dengan alat musik, dan berekspresi sesuai dengan suasanairama puisi. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, peneliti meberikan dorongan dan arahan
kepada siswa agar mampu meningkatkan kemampuannya dalam berekspresi. Untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya, peneliti memberikan
beberapa model musikalisasi puisi. Berdasarkan model tersebut diharapkan siswa akan lebih total dalam berekpresi dan tidak malu atau canggung lagi. Pada siklus II peneliti tidak
menggunakan media LCD, tetapi menggunakan laptop agar setiap kelompok lebih mudah dalam memahami dan berlatih musikalisasi puisi. Puisi yang peneliti sajikan juga berbeda
dengan puisi siklus I. Peneliti menggunakan puisi bersuasana heroik. Dengan demikian beberapa kelemahan yang ada dapat diatasi.
Skenario dan proses pembelajaran siklus II sama dengan siklus I setiap kelompok beranggota 4-6 siswa, tetap menggunakan teknik kolaborasi dengan membaca puisi , tetapi
puisi yang dinyanyikan berbeda dengan puisi yang telah dinyanyikan pada siklus I. Siklus II juga dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan hari
Senin tanggal 21 September 2015 jam pelajaran ke-2 sampai ke-4 120 Menit. Peneliti menggunakan puisi bersuasana heroik.
Hasil tes unjuk kerja siswa dalam menyanyikan puisi setelah dilakukan tindakan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6: Prestasi Belajar Siswa dalam Menyanyikan Puisi setelah Dilakukan Tindakan Siklus II
No Nilai
Frekuensi Persentase
1 91 - 100
6 17,65
2 81 - 90
17 50,00
3 71 - 80
11 32,35
11
4 61 - 70
5 51 - 60
6 51
Total 34
100
Sumber data : Hasil penelitian
Setelah dilakukan siklus II, kemampuan siswa dalam menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi mengalami peningkatan. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut
rentang nilai 91-100 pada siklus I ada 2 siswa bertambah menjadi 6 siswa atau sekitar 17,65 . Rentang nilai 81-90 semula 13 siswa kini menjadi 17 siswa 50,00 . Rentang nilai 71-
80 semula 19 siswa pada sikluas II tinggal 11 32,35 . Rentang nilai 61-70 sudah kini tidak ditemukan lagi. Ketuntasan belajar musikalisasi puisi 78 , siswa yang mendapat nilai
kurang dari 78 sudah tidak ada lagi bahkan nilai terendah 80. Dengan demikian semua siswa telah mencapai ketuntasan 100 dengan rata-rata kelas 84,71.
Hasil penguasaan per komponen dalam menyanyikan puisi yang sudah dimukalisasi secara ekspresif terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 7: Persentase Penguasaan Per Komponen Menyanyikan Puisi pada Siklus II No
. Aspek yang Dinilai
BobotSkor ideal Rerata Skor Persentase
1. Menentukan suasana puisi
10 8,74
87,35 2.
Kesesuaian Irama 10
8,41 84,12
3. Ekspresi
10 8,26
82,65 Total
30 25,41
84,71
Sumber data : Hasil penelitian
Penguasaan per komponen dalam kegiatan menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi puisi juga mengalami peningkatan. Komponen menentukan suasana pada
siklus 1 sebesar 82,29 kini dalam siklus 2 menjadi 87,35. Komponen kesesuaian irama dalam siklus 1 semula 82,65 dalam siklus 2 menjadi 84,12 . Komponen ekspresi dalam
siklus 1 semula 75,88 menjadi 82,65.
D. Perubahan Hasil Belajar dan Penguasaan Per Komponen dalam Menyanyikan Puisi dari Siklus ke Siklus