Tabulasi Deskriptif Perbandingan berpasangan

18 Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan berstruktur close-ended question dengan tujuan untuk mengarahkan dan memfokuskan jawaban responden sekaligus untuk mencegah terjadinya hasil yang bias. Dari ketiga jenis pertanyaan berstruktur yang ada: dikotom, pilihan ganda dan pertanyaan berskala, kuesioner ini dibuat dengan menggunakan jenis terakhir yakni pertanyaan berskala. Kuesioner ini menggunakan skala-skala pengukuran interval dengan metode penskalaan scaling method tidak berpasangan non-comparative dengan skala Likert menggunakan lima kategori.

4.5 METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik sampel tanpa peluang non probability sampling, karena jumlah populasi telah diketahui dan anggota dalam populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Populasi yang dimaksud adalah pelanggan atau distributor yang dikelola oleh PT. Mitra Nasional Kualitas regional barat dan berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Karawang dan Bekasi. Teknik penarikan sampel dilakukan menggunakan metode purposive dengan quota sampling. Dalam melakukan penelitian teknik engineering research, peneliti dapat menerapkan metode tersebut dan tidak melakukannya dengan pendekatan statistik Wasson, 2006. Metode ini dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi pelanggan yang dapat dijangkau oleh peneliti. Selain itu, metode quota juga dipilih berdasarkan jumlah pelanggan yang ada pada daerah-daerah tersebut. Peneliti menetapkan satu responden dari wilayah Bekasi, empat responden dari wilayah Bogor, satu responden dari wilayah Depok, satu responden dari wilayah Jakarta Timur, empat responden dari wilayah Jakarta Utara, satu responden dari wilayah Karawang dan enam responden dari wilayah Tangerang. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian tujuan dan kemudahan bagi peneliti. Total jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 18 orang.

4.6 ANALISIS DATA

4.6.1 Tabulasi Deskriptif

Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah skala pengukuran Likert lima skala. Skala ini digunakan untuk mengetahui penilaian konsumen mengenai suatu atribut pelayanan yang meliputi penilaian tingkat kepentingan serta penilaian kinerja pelayanan yang telah diterapkan oleh PT. Mitra Nasional Kualitas. Representasi nilai pengukuran tersebut adalah seperti di bawah ini: Pengukuran tingkat kepentingan: 1 = Tidak penting 2 = Kurang penting 3 = Cukup penting 4 = Penting 5 = Sangat penting Penilaian kinerja pelayanan: 1 = Tidak baik atau tidak memuaskan 19 2 = Kurang baik atau kurang memuaskan 3 = Cukup baik atau cukup memuaskan 4 = Baik atau memuaskan 5 = Sangat baik atau sangat memuaskan Skor penilaian dari seluruh responden selanjutnya akan diolah dan dikelompokkan menjadi beberapa kategori dengan perhitungan seperti di bawah ini: Rumus untuk mengetahui skala tingkat kepentingan dan kinerja adalah Umar, 2005: ……………………………………2 Keterangan: Xib = skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi semua responden memberikan jawaban “sangat penting”. Xik = skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi semua responden memberikan jawaban “tidak penting”. Berdasarkan rumus di atas maka, besarnya rentang untuk setiap kelas yang diteliti adalah: Pembagian kelas untuk tingkat kepentingan pada penelitian ini adalah: 1 18 – 32.3 = Tidak Penting 2 32.4 – 46.7 = Kurang penting 3 46.8 –61.1 = Cukup Penting 4 61.2 –75.5 = Penting 5 75.6 – 90 = Sangat Penting Sedangkan pembagian kelas untuk untuk tingkat kinerja pada penelitian ini adalah: 1 18 – 32.3 = Tidak Baik 2 32.4 – 46.7 = Kurang Baik 3 46.8 –61.1 = Cukup Baik 4 61.2 – 75.5 = Baik 5 75.6 – 90 = Sangat Baik

4.6.2 Perbandingan berpasangan

Metode perbandingan berpasangan dapat membantu menunjukkan tingkat kepentingan suatu atribut tujuan dengan atribut tujuan lainnya dalam sebuah matriks dengan menggunakan angka-angka untuk menunjukkan tingkat perbandingan tersebut. Representasi angka yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 = tingkat kepentingan yang setara antara a dan b 3 = tingkat kepentingan atribut a sedikit lebih penting dibanding atribut b 5 = tingkat kepentingan atribut a jelas lebih penting dibanding atributb 7 = tingkat kepentingan atribut a sangat jelas lebih penting dibanding atribut b 9 = tingkat kepentingan atribut a mutlak lebih penting dibanding atribut b 13, 15, 17 dan 19 = merepresentasikan nilai yang sebaliknya. 20 Langkah selanjutnya dalam menentukan prioritas tujuan dengan perbandingan berpasangan adalah melakukan normalisasi terhadap nilai-nilai perbandingan.yang telah dimasukkan ke dalam matriks. Normalisasi ini bertujuan untuk menampilkan bobot relatif dari setiap perbandingan dengan membagi nilai pada sebuah cell dengan total nilai seluruh cell di kolom tersebut. Hasil normalisasi kemudian dimasukkan ke dalam kolom normalisasi dengan jumlah nilai pada setiap kolom sebesar 1,00. Nilai-nilai normalisasi juga dijumlahkan secara horizontal untuk mengetahui total nilai pada setiap atribut tujuan.

4.6.3 Analisis QFD