PERKEMBANGAN KOPERASI KONSUMEN Kaji Tindak Pengembangan Pusat Pembelian Bersama Melalui Koperasi

IV. PERKEMBANGAN KOPERASI KONSUMEN

Perkembangan koperasi konsumen dalam tulisan ini dibahas untuk periode tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 1997 sampai dengan tahun 1999. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa data mulai tahun 1997 tersebut sudah diverifikasi ulang oleh Pusat Data dan Informasi, Departemen Koperasi, PK dan M. Disini Keragaan koperasi konsumen yang dibahas dibatasi pada koperasi Serba Usaha, Koperasi Pegawai RI, dan Koperasi Karyawan. Kemudian keragaan ketiga koperasi tersebut dibandingkan dengan KUD di provinsi sampel dan total seluruh Indonesia. Sejak diterbitkannya Instruksi Presiden No. 18 Tahun 1998 tentang Pembinaan Perkoperasian pada bulan Juli Tahun 1998, yang pada dasarnya tidak ada pembatasan pendirian koperasi di suatu wilayah, maka perkembangan jumlah koperasi naik dengan pesatnya. Kenaikan jumlah koperasi ini terutama terjadi pada Koperasi Serba Usaha. Pada Tabel 1 terlihat bahwa kenaikan jumlah KSU di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan Juni 1999 sebesar 238,97 , apabila dibandingkan dengan keempat provinsi sampel, maka provinsi Jawa Timur kenaikan jumlah KSUnya sangat tinggi yaitu sebesar 2943,48 dari 46 unit KSU pada tahun 1997. Kenaikan tertinggi kedua yaitu KSU pada provinsi Jawa Barat, yaitu sebesar 1694,92 , Sedangkan Jawa Tengah kenaikannya sebesar 1347,87 dan untuk provinsi Lampung kenaikan jumlah KSUnya sebesar 305,56 . Sedangkan kenaikan KPRI, Koperasi Karyawan, dan KUD di Indonesia pada dua tahun terakhir ini tidak begitu pesat yaitu berturut- turut adalah 7,21 ; 27,99 dan 1,05 . Kenaikan jumlah KSU yang begitu pesat dikarenakan memang sebelumnya sampai dengan tahun 1997 jumlah yang ada terlalu sedikit, dan banyak KSU yang tidak aktif. Namun demikian, dengan adanya berbagai fasilitaskemudahan, dan juga banyaknya skim kredit dalam sector perdagangan antara lain KKOP dan KMK-UKM, maka hal inilah antara lain sebab-sebab bermunculannya KSU baru. Lain halnya dengan KPRI, Kopkar dan KUD; selama ini hampir semua instansi pemerintah, dan swasta sudah mempunyai koperasi KPRI ataupun Kopkar, disamping itu pada tiap-tiap kecamatan juga sudah ada KUD. Jadi jumlah koperasi-koperasi tersebut sudah dapat dikatakan jenuh sehingga walaupun ada Inpres No. 18 tahun 1998, perubahan peningkatannya tidak terlalu mencolok. Dibandingkan dengan kenaikan jumlah koperasi konsumen, ternyata kenaikan jumlah volume usaha koperasi konsumen pada dua tahun terakhir ini tidak berjalan paralleltidak sebanding dengan kenaikan jumlah koperasi. Pada Tabel 1 dan 2 dapat dibandingkan, bahwa untuk KSU di Jawa Timur yang dalam waktu antara 1997-30 September 1999 naik sebesar 2943 , namun kenaikan volume usahanya hanyalah 161,63 . Hal ini dikarenakan antara tahun 1997 dan 1998 terjadi penurunan jumlah volume usaha sebesar 38,62 , yang kemungkinan besar disebabkan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Sedangkan untuk KSU di provinsi Jawa Barat, kenaikan volume usahanya dari 1997 sampai 1999 hanyalah sebesar 261,91 . Tahun 1998-1999, pada saat jumlah KSU naik sebesar 124,84 maka kenaikan volume usahanya hanya sebesar 64,66 . Adapun perkembangan kenaikan antara jumlah koperasi dengan volume usaha yang seimbang terjadi pada KSU di provinsi Lampung. Pada tahun 1998-1999, saat KSU di Lampung jumlahnya naik sebesar 192 , maka volume usahanya naik lebih besar yaitu 203,62 , sedangkan antara tahun 1997-1999 kenaikan volume usahanya sebesar 258,51 , yaitu sedikit lebih rendah dari pada kenaikan jumlah koperasinya 305,56 . Lebih jauh Tabel 2 menunjukkan bahwa antara tahun 1997 sampai dengan Juli 1999, secara umum di Indonesia terjadi penurunan jumlah volume usaha pada koperasi konsumen, yaitu baik pada KSU, KPRI, Kopkar, maupun KUD yang masing-masing jumlah penurunannya berturut-turut adalah 35,47 ; 55,93 ; 22,22 ; dan 37,05 . Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas koperasi konsumen antara tahun 1997-1999, apabila dihitung berdasarkan rasio antara volume usaha dengan jumlah koperasi, turun sangat tajam. Penurunan ini disamping karena adanya krisis ekonomi juga karena adanya subsidi dari pemerintah yang tidak dibarengi dengan pengawasan yang memadahi, sehingga banyak terjadi penyalahgunaan. KSU di provinsi Jawa Barat, kenaikan modal usahanya dari 1997 sampai 1999 hanyalah sebesar 224,23 . Tahun 1998-1999, pada saat jumlah KSU naik sebesar 124,84 tetapi modal usahanya hanya turun menjadi 195,98 , kondisi ini dapat disebabkan dengan semakin mudahnya mendirikan koperasi sehingga banyak KSU yang didirikan kemungkinan bukan berdasarkan kebutuhan anggotanya. Perkembangan kenaikan antara jumlah koperasi dengan modal usaha yang seimbang terjadi pada KSU di provinsi Lampung. Pada tahun 1998- 1999, saat KSU di Lampung jumlahnya naik sebesar 192 , maka volume usahanya naik lebih besar yaitu 223,21 , sedangkan antara tahun 1997-1999 kenaikan volume usahanya sebesar 680,15 , yaitu lebih dari dua kali kenaikan jumlah koperasinya 305,56 . Sedangkan di Jawa Timur yang dalam waktu antara 1997-30 September 1999 jumlah KSU naik sebesar 2943 , namun kenaikan modal usahanya 291,05 . Hal ini dikarenakan tahun 1997 terjadi penurunan modal usaha sampai minus -21,77 yang kemungkinan besar disebabkan karena susahnya mendapatkan modal dan tersendatnya usaha KSU akibat dari krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Di Jawa Tengah dalam waktu antara 1997-30 September 1999 jumlah KSU naik sebesar 2943 , namun kenaikan modal usahanya 131,16 . Hal ini dikarenakan tahun 1997 terjadi penurunan modal usaha sampai minus -15,65. Tabel 1. Jumlah dan Perkembangan Koperasi di Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, dan Indonesia, Tahun 1997-1999 1997 1998 1999 97-98 98-99 97-99 1 Lampung - Kop Serba Usaha 18 25 73 38.89 192.00 305.56 - KPRI 180 184 223 2.22 21.20 23.89 - Kop Karyawan 128 134 173 4.69 29.10 35.16 - KUD 208 212 236 1.92 11.32 13.46 2 Jawa Barat - Kop Serba Usaha 59 471 1,059 698.31 124.84 1,694.92 - KPRI 1,649 1,720 1,766 4.31 2.67 7.10 - Kop Karyawan 1,597 2,354 2,490 47.40 5.78 55.92 - KUD 669 676 685 1.05 1.33 2.39 3 Jawa Tengah - Kop Serba Usaha 94 479 1,361 409.57 184.13 1,347.87 - KPRI 2,354 2,398 2,427 1.87 1.21 3.10 - Kop Karyawan 954 1,257 1,349 31.76 7.32 41.40 - KUD 588 588 587 0.00 -0.17 -0.17 4 Jawa Timur - Kop Serba Usaha 46 345 1,400 650.00 305.80 2,943.48 - KPRI 1,944 2,025 2,034 4.17 0.44 4.63 - Kop Karyawan 1,027 1,152 1,329 12.17 15.36 29.41 - KUD 717 725 733 1.12 1.10 2.23 5 Indonesia - Kop Serba Usaha 1,745 3,067 5,915 75.76 92.86 238.97 - KPRI 14,046 14,709 15,059 4.72 2.38 7.21 - Kop Karyawan 7,157 8,792 9,160 22.84 4.19 27.99 - KUD 7,143 7,342 7,218 2.79 -1.69 1.05 No Jumlah Koperasi Perkembangan Koperasi Propinsi Jenis Kop Data 30 September 1999, Sumber data : Pusat data dan informasi Depkop PK Data Indonesia 1999 sd Juni 1999 Tabel 2. Jumlah dan Perkembangan Volume Usaha di Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, dan Indonesia, Tahun 1997-1999 1997 1998 1999 97-98 98-99 97-99 1 Lampung - Kop Serba Usaha 1,521 1,796 5,453 18.08 203.62 258.51 - KPRI 47,942 44,121 29,690 -7.97 -32.71 -38.07 - Kop Karyawan 142,703 36,736 111,690 -74.26 204.03 -21.73 - KUD 299,110 219,791 72,236 -26.52 -67.13 -75.85 2 Jawa Barat - Kop Serba Usaha 11,315 24,869 40,950 119.79 64.66 261.91 - KPRI 312,955 465,616 189,961 48.78 -59.20 -39.30 - Kop Karyawan 354,437 335,393 310,895 -5.37 -7.30 -12.28 - KUD 710,612 714,665 2,706,975 0.57 278.78 280.94 3 Jawa Tengah - Kop Serba Usaha 32,453 4,655 34,742 -85.66 646.34 7.05 - KPRI 470,070 429,322 358,064 -8.67 -16.60 -23.83 - Kop Karyawan 258,105 234,585 173,763 -9.11 -25.93 -32.68 - KUD 892,637 941,358 1,405,669 5.46 49.32 57.47 4 Jawa Timur - Kop Serba Usaha 16,338 10,028 42,745 -38.62 326.26 161.63 - KPRI 715,470 393,608 268,354 -44.99 -31.82 -62.49 - Kop Karyawan 451,666 445,414 273,212 -1.38 -38.66 -39.51 - KUD 1,273,793 1,162,236 1,217,178 -8.76 4.73 -4.44 5 Indonesia - Kop Serba Usaha 499,059 252,895 322,040 -49.33 27.34 -35.47 - KPRI 3,265,029 2,414,939 1,438,794 -26.04 -40.42 -55.93 - Kop Karyawan 2,280,837 2,226,706 1,773,985 -2.37 -20.33 -22.22 - KUD 5,483,591 4,810,114 3,451,731 -12.28 -28.24 -37.05 No Propinsi Jenis Kop Vol. Usaha juta Perkembangan Vol Usaha Data 30 September 1999, Sumber data : Pusat data dan informasi Depkop PK Data Indonesia 1999 sd Juni 1999 Tabel 3. Jumlah dan Perkembangan Modal dan SHU di Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, dan Indonesia, Tahun 1997-1999 1997 1998 1999 97-98 98-99 97-99 1997 1998 1999 97-98 98-99 97-99 1 Lampung - Kop Serba Usaha 806 2,014 6,288 149.88 212.21 680.15 34 233 509 585.29 118.45 1,397.06 - KPRI 17,325 27,245 39,795 57.26 46.06 129.70 3,749 3,475 2,039 -7.31 -41.32 -45.61 - Kop Karyawan 272,957 26,859 65,287 -90.16 143.07 -76.08 2,712 3,599 10,467 32.71 190.83 285.95 - KUD 138,022 152,420 239,705 10.43 57.27 73.67 1,190 1,010 11,616 -15.13 1,050.10 876.13 2 Jawa Barat - Kop Serba Usaha 13,524 14,815 43,849 9.55 195.98 224.23 744 862 564 15.86 -34.57 -24.19 - KPRI 259,638 302,456 330,389 16.49 9.24 27.25 7,484 18,833 18,507 151.64 -1.73 147.29 - Kop Karyawan 157,928 258,842 274,805 63.90 6.17 74.01 11,392 25,537 15,319 124.17 -40.01 34.47 - KUD 244,917 266,271 234,867 8.72 -11.79 -4.10 5,070 3,284 4,464 -35.23 35.93 -11.95 3 Jawa Tengah - Kop Serba Usaha 13,320 11,236 30,791 -15.65 174.04 131.16 477 548 1,262 14.88 130.29 164.57 - KPRI 434,133 430,334 480,786 -0.88 11.72 10.75 25,161 24,655 14,542 -2.01 -41.02 -42.20 - Kop Karyawan 147,281 622,623 156,467 322.74 -74.87 6.24 11,007 9,248 8,385 -15.98 -9.33 -23.82 - KUD 372,032 400,724 111,359 7.71 -72.21 -70.07 3,603 3,832 4,198 6.36 9.55 16.51 4 Jawa Timur - Kop Serba Usaha 10,654 8,334 41,661 -21.78 399.89 291.04 407 534 631 31.20 18.16 55.04 - KPRI 435,335 695,201 438,564 59.69 -36.92 0.74 56,319 39,602 10,631 -29.68 -73.16 -81.12 - Kop Karyawan 406,509 157,983 299,014 -61.14 89.27 -26.44 11,956 14,101 11,081 17.94 -21.42 -7.32 - KUD 285,538 483,745 731,459 69.42 51.21 156.17 5,194 20,319 5,476 291.20 -73.05 5.43 5 Indonesia - Kop Serba Usaha 146,277 213,174 296,069 45.73 38.89 102.40 10,332 8,368 6,162 -19.01 -26.36 -40.36 - KPRI 1,992,731 2,319,054 2,210,692 16.38 -4.67 10.94 202,770 171,810 109,075 -15.27 -36.51 -46.21 - Kop Karyawan 1,860,627 1,588,446 2,083,306 -14.63 31.15 11.97 121,466 135,912 149,405 11.89 9.93 23.00 - KUD 3,128,422 2,976,712 3,850,914 -4.85 29.37 23.09 48,916 56,553 47,665 15.61 -15.72 -2.56 Perkembangan SHU No Propinsi Jenis Kop Modal juta Perkembangan Modal SHU juta Data 30 September 1999, Sumber data : Pusat data dan informasi Depkop PK Data Indonesia 1999 sd Juni 1999

V. HASIL SOSIALISASI PUSAT PEMBELIAN BERSAMA