Kecewa dengan orang-orang sekitar.

Pendidikan Agama Islam Kelas VIII 36 Ia akan dijauhi oleh orang lain akibat kesombongannya. Ia akan diabaikan orang lain karena tidak mempedulikan orang lain. M ungkin saja ada orang yang tetap mendekat kepadanya karena kelebihan yang ia miliki. Akan tetapi kedekatan seperti itu tidak akan dapat tulus dari dalam hati. Kedekatan seperti itu hanyalah fatamorgana. Saat kelebihan itu tidak ada lagi, para “ sahabat” itu pun pergi meninggalkannya. M enghindari Sikap Ana-niyyah M elihat akibat seperti tersebut di atas, orang yang mampu menggunakan hati nurani akan berpikir dua kali untuk bersikap egois. Satu cara ampuh untuk menghindari sikap ana-niyyah adalah m enyadari bahw a diri kita hanyalah m anusia yang m em iliki kekurangan. Kita bisa berbuat salah dan lupa. Demikian pula orang lain. Dengan demikian, saat memandang diri sendiri kita tidak akan terjerumus pada sikap egois berlebihan. Cara lain yang dapat kita lakukan adalah menyadari bahwa sehebat apa pun kita, pasti ada orang lain yang lebih hebat dari kita. Saat merasa kaya, yakinlah bahwa ada orang yang lebih kaya dari kita. Saat merasa pandai, yakinlah bahwa ada orang lain yang lebih pandai. Dengan demikian, kita tidak akan merasa diri paling hebat dan egois. Perhatikanlah pesan Allah Swt. dalam Surah Yusuf [12] ayat 76 berikut ini. . . . . . . wa fauqa kulli z . i ilmin ali - mun Artinya: . . . dan di atas orang yang memiliki ilmu pastilah ada orang yang lebih pandai. Pengertian Gad.ab Gad.ab adalah marah. Seperti ana -niyyah, gad .ab merupakan tabiat wajar manusia selaku makhluk yang dikaruniai perasaan. Dalam keadaan tertentu marah merupakan keharusan. M isal saat Allah Swt. dan rasul-Nya dihina oleh seseorang. Akan menjadi aneh jika seorang muslim tidak marah saat Allah Swt. dihina di hadapannya. M arah juga dipandang wajar saat seseorang mendapat perlakuan yang keterlaluan. Dalam keadaan ini ia berhak marah. Akan tetapi ada kalanya kemarahan itu demikian besar hingga melampaui batas. M arah seperti ini dapat berubah menjadi tidak terkendali. M arah seperti inilah yang menjadi bahasan kita saat ini. Menyadari bahwa diri kita hanyalah manusia yang memiliki kekurangan akan mengingatkan kita dari bersikap ana-niyyah. Bacalah hadis di samping dan temukan makna yang terdapat di dalamnya.