15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“We cannot live for ourselves alone, for our lives are connected by a thousand
invisible threads” Herman Melville, dikutip dari Myers, 2009
Kutipan di atas mengambarkan pandangan Melville bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa memerlukan orang
lain, bahwa secara langsung maupun tidak langsung seorang manusia selalu terhubung dengan manusia-manusia lainnya.
Menurut Papalia 2007, manusia sudah berinteraksi dengan manusia lain bahkan sebelum ia lahir. Sejak masa prenatal masa konsepsi hingga
lahir, janin telah menunjukkan respon terhadap suara ibunya dan cenderung menunjukkan respon yang lebih positif terhadap suara ibunya dibandingkan
dengan suara orang lain. Setelah lahir, manusia terus membentuk dan mengembangkan hubungan interpersonal secara bertahap sesuai dengan
pertambahan usianya.
Pembentukan dan
pengembangan hubungan
interpersonal tersebut berkaitan dengan pemenuhan tugas perkembangan dasar pada tiap periode usia tertentu. Tugas perkembangan tersebut haruslah
dipenuhi agar manusia dapat berkembang secara normal Papalia, 2007. Penelitian ini terfokus pada masa dewasa awal, dimana tugas
perkembangan pada masa ini adalah belajar mandiri dari orang tua,
Universitas Sumatera Utara
16
mengembangkan hubungan romantis, dan membentuk keluarga dengan pasangan Papalia, 2007. Hubungan romantis didefinisikan oleh DeGenova
2008 sebagai aktivitas bersama yang dilakukan oleh dua individu dalam usaha untuk saling mengenal. Menurut Erikson, pembentukan hubungan
romantis merupakan isu yang kritis pada tahap dewasa awal karena perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhannya untuk membentuk hubungan
romantis. Selain itu, hubungan romantis akan mengajarkan manusia bagaimana cara membangun dan mempertahankan komitmen Erikson dalam
Papalia, 2007. DeGenova 2008 lebih lanjut menyatakan bahwa bagi manusia,
hubungan romantis: 1 merupakan bentuk rekreasi, 2 menyediakan pasangan yang menemani, menghabiskan waktu bersama, dan membangun
hubungan dekat dengan individu 3 merupakan cara bersosialisasi, 4 mendukung perkembangan kepribadian, 5 menyediakan kesempatan untuk
memerankan peran gender, 6 adalah cara untuk memenuhi kebutuhan akan rasa cinta dan kasih sayang, 7 menyediakan kesempatan untuk melakukan
bereksperimen secara seksual dan mendapatkan kepuasan seksual, 8 adalah cara menyeleksi pasangan jangka panjang, dan 9 merupakan cara
mempersiapkan diri individu untuk pernikahan. Secara tradisional, manusia umumnya menjalani hubungan romantis
lewat bertatap muka secara langsung face-to-face dimana hubungan romantis memiliki karakteristik-karakteristik berikut ini Giordano, Manning,
dan Longmore dalam Reis dan Sprecher, 2009: 1 mendorong penerimaan
Universitas Sumatera Utara
17
perbedaan antara kedua pihak yang menjalani hubungan romantis, 2 merupakan sumber ketidakpercayaan diri dan kecemasan, 3 memiliki
emosionalitas yang tinggi, 4 berpotensi menjadi hubungan seksual dan membangun keterikatan khusus dengan pasangan, dan 5 melibatkan isu
kesetiaan dan komitmen. Menurut Finkel, Eastwick, Karney, Reis, dan Sprecher 2012,
menemukan pasangan yang cocok dengan individu yang berniat menjalani hubungan romantis tidaklah mudah dilakukan. Pada umumnya, calon
pasangan ditemukan pada lingkungan fisik dan sosial di sekitar individu. Namun, perkembangan masa dan teknologi telah menyediakan alternatif lain
yang dapat digunakan oleh individu dalam menemukan pasangan romantis: dunia maya. Menjalani hubungan romantis baik di dunia nyata maupun di
dunia maya memiliki kelebihan-kelebihan tersediri. Ben-
Ze’ev 2004 menyatakan bahwa hubungan romantis di dunia nyata lebih stabil dibandingkan menjalani hubungan romantis melalui dunia
maya akibat: 1 komitmen yang tinggi lebih banyaknya pengalaman bersama dan tingginya harga yang harus dibayar untuk memutuskan hubungan, 2
terdapat tekanan dari pihak luar untuk mempertahankan keberlangsungan hubungan romantis karena pemutusan hubungan dapat menyakiti pihak luar
yang memiliki hubungan dekat dengan individu yang menjalani hubungan romantis, dan 3 kurang tersedia calon pasangan alternatif sehingga individu
yang menjalani hubungan romantis lebih menghargai pasangannya.
Universitas Sumatera Utara
18
Akan tetapi, menjalani hubungan romantis melalui dunia maya juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan menjalani hubungan romantis
melalui dunia nyata, seperti: 1 memberikan kesempatan untuk membangun hubungan romantis pada individu yang lebih mampu mengungkapkan dirinya
ketika tidak bertatap muka secara langsung serta memudahkan individu dalam mencari pasangan yang memiliki minat yang sama dengan dirinya
McKenna, Green, dan Gleason, 2002, 2 individu dapat berfantasi sesuai dengan keinginannya, menjalani hubungan romantis melalui dunia maya jauh
lebih murah secara finansial dan emosional daripada melalui dunia nyata, terdapat anonimitas hingga derajat tertentu di dunia maya, serta terdapat
kebebasan untuk memutuskan hubungan kapan saja sesuai keinginan Jones, 2010, dan 3 menjalani hubungan romantis merupakan masa eksplorasi
secara seksual, sementara norma sosial tidak mengizinkan individu untuk menjalani hubungan romantis dengan lebih dari satu orang pasangan
Giordano, Manning, dan Longmore dalam Reis dan Sprecher, 2009. Di dunia maya, individu dapat menjalani hubungan romantis dengan lebih dari
satu orang pasangan karena pengaruh norma sosial terhadap conscience individu lebih rendah Ben-
Ze’ev, 2004. Sebuah hubungan romantis, baik berlangsung di dunia nyata maupun
di dunia maya tetaplah merupakan sebuah hubungan romantis. Salah satu teori hubungan romantis yang mendominasi ilmu psikologi adalah teori
segitiga cinta Sternberg Sternberg’s Triangular Theory of Love. Sternberg
memandang rasa cinta yang mendasari hubungan romantis sebagai sebuah
Universitas Sumatera Utara
19
segitiga yang terdiri atas tiga komponen: Intimacy keintiman yang merupakan perasaan dalam berhubungan romantis yang mendorong
timbulnya kedekatan, keterikatan, dan rasa keterhubungan dengan pasangan, Passion ketertarikan fisik dan seksual yang merupakan dorongan yang
menimbulkan romantisme, ketertarikan fisik, dan hubungan seksual dalam hubungan romantis, dan Commitment komitmen yang merupakan keputusan
dan kesediaan untuk menjalani dan mempertahankan hubungan romantis. Sesuai dengan derajatnya, ketiga komponen cinta tersebut akan membentuk
area segitiga cinta dengan bentuk dan ukuran tertentu dimana semakin besar area segitiga cinta individu maka semakin besarlah rasa cinta yang dirasakan
oleh individu tersebut terhadap pasangannya. Sternberg juga berpendapat bahwa ketiga komponen tersebut juga memiliki hubungan dengan kepuasan
dalam hubungan romantis Sternberg, 1988. Kepuasan dalam hubungan romantis memiliki pengaruh yang kuat
terhadap keberfungsian individu yang menjalani hubungan romantis Dandurand, 2013. Menurut Dandurand, hal ini terjadi karena kepuasan
dalam hubungan romantis yang dijalani: 1 berhubungan dengan peningkatan kesehatan emosional dan psikologis meliputi penurunan resiko depresi,
resiko kecemasan, dan resiko psikopatologi secara umum, 2 berhubungan dengan peningkatan kesehatan fisik dan sistem imun tubuh meliputi
penurunan tingkat kortisol, frekuensi penyakit fisik, dan durasi waktu yang diperlukan untuk sembuh dari penyakit, 3 dapat menurunkan efek dari
pengalaman yang mengakibatkan distress, dan 4 berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
20
alasan utama orang dewasa mencari jasa terapis. Hubungan romantis yang tidak memuaskan merupakan alasan utama orang dewasa mencari jasa
terapis. Hasil berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kepuasan dalam hubungan romantis dengan komponen cinta Sternberg Acker dan Davis, 1992; Lemieux dan Hale, 1999,
2000; Madey dan Rodgers, 2009; Cassepp-Borges dan Teodoro, 2007; dan Panayiotou, 2005 dalam Ng, 2010.
Meskipun demikian, beberapa penelitian memberikan penekanan yang berbeda mengenai komponen cinta mana yang berhubungan kuat dengan
kepuasan hubungan romantis, seperti: 1 Acker dan Davis dalam Tung, 2007 menemukan bahwa Commitment merupakan prediktor yang paling kuat
terhadap kepuasan hubungan romantis, 2 Rusbult dan Buunk dalam Anderson dan Emmers-Sommer, 2006 menemukan bahwa derajat Intimacy
dan Commitment berhubungan dengan derajat kepuasan hubungan romantis, dan 3 Madey dan Rodgers 2009 menemukan bahwa ketiga komponen
cinta berkorelasi secara signifikan dengan kepuasan hubungan romantis. Demikian pula dengan hubungan romantis yang dijalani melalui dunia
maya, komponen cinta yang ditemukan berhubungan dengan kepuasan hubungan romantis adalah: 1 Intimacy dan Commitment menurut hasil
penelitian Ng 2010, 2 ketiga komponen cinta menurut hasil penelitian Anderson dan Emmers-Sommer 2006, dan 3 Intimacy dan Passion
menurut teori Ben- Ze’ev 2004.
Universitas Sumatera Utara
21
Fenomena diatas menunjukkan bahwa baik pada hubungan romantis melalui dunia nyata maupun dunia maya, penemuan mengenai kuatnya
hubungan antara masing-masing komponen cinta dengan kepuasan hubungan romantis masih belum konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk melihat hubungan antara komponen cinta Sternberg dengan kepuasan hubungan romantis sesuai jenis hubungan romantis yang sedang dijalani baik
hubungan tersebut berlangsung di dunia maya maupun di dunia nyata.
B. Rumusan Masalah