responden dan diikuti oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP sebesar 25 atau sebanyak 10 orang sedangkan tingkat pendidikan SD sebesar
7,5 atau sebanyak 3 orang dan tingkat pendidikan D3 serta Sarjana S1 hanya sebesar 5 yang jumlahnya hanya 2 orang. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tingkat pendidikan pelaku UMKM didominasi oleh orang yang berpendidikan SMA atau sederajat.
d. Lama Usaha
Lama usaha adalah lamanya waktu yang telah dilalui oleh pelaku UMKM didalam menjalankan usahanya.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama usahanya
No Lama berusaha
Jumlah Responden
1 1-5 tahun
29 72,5
2 6-10 tahun
9 22,5
3 20 tahun
2 5
Total 40
100
Sumber : Data Primer diolah
Dari Tabel diatas, menunjukkan bahwa UMKM yang paling lama berdiri yaitu diatas 20 tahun hanya sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 5,
kemudian diikuti oleh yang melakukan usaha antara 6 sampai dengan 10 tahun berjumlah sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 22,5, sedangkan yang
melakukan usaha antara 1 sampai dengan 5 tahun adalah sebanyak 29 orang dengan persentase sebesar 72,5.
Universitas Sumatera Utara
e. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja memiliki peranan yang penting didalam berlangsungnya suatu kegiatan usaha. Dilihat dari data responden berdasarkan jumlah tenaga kerja
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
No Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah Responden
1 1
12 30
2 2
20 50
3 3
3 7,5
4 4
5 12,5
Total 40
100
Sumber : Data Primer diolah
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa pengusaha UMKM yang memiliki tenaga kerja berjumlah 1 orang adalah sebanyak 12 orang dengan persentase
sebesar 30, kemudian pengusaha yang memiliki tenaga kerja berjumlah 2 orang sebanyak 20 orang responden dengan persentase 50, dan yang memiliki tenaga
kerja berjumlah 3 orang sebanyak 3 orang dengan tingkat persentase hanya 7,5, dan terakhir yang memiliki tenaga kerja berjumlah 4 orang adalah sebanyak 5
orang responden dengan tingkat persentase 12,5.
f. Sumber Modal
Modal merupakan hal yang sangat penting didalam menjalankan suatu usaha. Modal usaha adalah berupa uang yang dipakai oleh para pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah dalam menjalankan usahanya. Untuk melihat modal yang digunakan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah dalam menjalankan
usahanya berasal kita dapat melihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Sumber Modal yang digunakan Responden dalam menjalankan usaha
No Sumber Permodalan
Jumlah Responden
1 Dana Sendiri
28 70
2 Pinjaman Keluarga
6 15
3 Pinjaman Teman
1 2,5
4 Kredit Bank
5 12,5
Total 40
100
Sumber : Data Primer diolah
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan sumber modal yang berasal dari dananya sendiri dalam
menjalankan usaha yaitu sebesar 70 dan diikuti oleh pinjaman keluarga sebesar 15 sedangkan sumber modal yang berasal dari kredit bank hanya sebesar 12,5
dan pinjaman teman sebesar 2,5. Dengan demikian dapat dikatakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah dominan menggunakan dananya sendiri untuk
menjalankan usaha.
Tabel 4.7 Kebutuhan Modal dalam Pengembangan Usaha
No Kebutuhan Modal
Jumlah Responden
1 1- 5 juta
3 7,5
2 5- 10 juta
17 50
3 10- 20 juta
14 35
4 20- 50 juta
6 15
Total 40
100
Sumber : Data Primer diolah
Tabel tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan modal yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya adalah antara Rp. 5 sampai
10 juta dengan 17 jumlah responden dengan tingkat persentase sebesar 42,5. Kemudian diikuti oleh kebutuhan modal antara Rp. 10 juta - 20 juta dengan 14
Universitas Sumatera Utara
orang responden dan tingkat persentase sebesar 35. Sedangkan untuk kebutuhan modal senilai antara Rp. 20 juta -50 juta hanya terdapat 6 responden
dengan tingkat persentase sebesar 15, dan terakhir untuk kebutuhan modal senilai antara Rp. 1 juta - 5 juta terdapat 3 orang responden dengan tingkat
persentase hanya sebesar 7,5. Dari hasil wawancara penulis dengan Responden sebanyak 40 pengusaha
Mikro Kecil Menengah di Kecamatan Medan Tembung diperoleh informasi bahwa para pelaku usaha kecil memiliki masalah dalam hal pengembangan
usahanya dikarenakan adanya kendala dari segi aspek permodalan berupa uang. Kebutuhan Modal memang besar pengaruhnya terhadap proses pengembangan
usaha, karena dengan adanya modal yang cukup besar maka tentu saja akan berpengaruh kepada tingkat produksi yang dihasilkan oleh pengusaha UMKM
tersebut. Dengan demikian pemberian kredit modal usaha sebenarnya akan sangat membantu dalam hal pengembangan usaha serta peningkatan penghasilan
masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Tembung. Namun kebanyakan para pengusaha UMKM cenderung takut untuk mengajukan kredit ke Bank
dikarenakan syarat agunan kredit yang berat serta suku bunga yang tinggi menjadi kendala bagi mereka untuk melakukan permohonan modal usaha ke
Bank. Adapun Masalah- masalah yang dihadapi oleh para Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di Kecamatan Medan Tembung khususnya dari
hasil quesioner yang telah diedarkan yang paling utama adalah berupa kurangnya modal yang dimiliki oleh Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah, kurangnya
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan tentang pemasaran dan kurangnya sarana serta prasarana yang menunjang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4.3 Analisis Data a. Crosstab Tenaga Kerja dengan Kebutuhan Modal