PEMODELAN PSTS-2003
cukup besar untuk dilakukan pemodelan abstraknya. Hal ini erat kaitannya dengan biaya dan penampakan dari sistem yang dihasilkan. Interaksi dengan
para pengambil keputusan serta pihak lain yang amat terlihat pada sistem sangat diperlukan dalam tahap seleksi ini.
3.4.2. Tahap Pemodelan Sebagai langkah awal dari pemodelan adalah menetapkan jenis
model abstrak yang akan digunakan, sejalan dengan tujuan dan karakteristik sistem. Setelah itu, aktivitas pemodelan terpusat pada pem bentukan model
abstrak yang realistik. Dalam hal ini ada dua cara pendekatan untuk membentuk suatu model abstrak, yaitu:
a. Pendekatan Kotak Hitam Black box Metode ini digunakan untuk melakukan identifikasi model sistem dari
data yang menggambarkan perilaku masa lalu dari sistem past behavior of the existing system. Melalui berbagai teknik statistik dan matematik,
maka model yang paling cocok fit dengan data operasional dapat diturunkan. Sebagai contoh adalah model ekonometrik pada pengkajian ilmu-
ilmu sosial. Metoda ini tidak banyak berguna pada perancangan sistem yang kenyataannya belum ada, dimana tujuan sistem masih berupa konsep.
b. Pendekatan Struktural Metode ini dimulai dengan mempelajari secara teliti struktur sistem
untuk menentukan komponen basis sistem serta keterkaitannya. Melalui pemodelan karakteristik dari komponen sistem serta kendala-kendala yang
disebabkan oleh adanya keterkaitan antara komponen, maka model sitem keseluruhan dapat disusun secara berantai. Pendekatan struktural ini banyak
digunakan dalam rancang-bangun dan pengendalian sistem fisik dan non fisik.
Dalam beberapa kasus tertentu, kedua pendekatan ini dipakai secara bersama-sama, misalnya pembuatan model pengendalian industri dimana
karakteristik setiap unit industri dianggap kotak hitam . Dengan demikian penggunaan dua pendekatan tersebut dapat memberikan informasi lebih baik
serta menghasilkan model yang lebih efektif dari pada memakai hanya salah satu pendekatan saja. Tahap permodelan ini mencakup juga penelaahan
secara teliti tentang : 1. asumsi model
2. konsestensi internal pada struktur model 3. data input untuk pendugaan parameter
4. hubungan fungsional antar peubah kondisi aktual 5. memperbandingkan model dengan kondisi aktual sejauh mungkin .
Hasil dari tahapan ini adalah deskripsi model abstrak yang telah melalui uji permulaan taraf validitasnya.
11
PEMODELAN PSTS-2003
3.4.3. Tahap Implementasi Komputer Pemakaian komputer sebagai pengolah data, penyimpan data dan
komunikasi informasi tidak dapat diabaikan dalam pendekatan sistem ; model abstrak diwujudkan dalam berbagai bentuk persamaan, diagram alir dan
diagram blok. Tahap ini seolah-olah membentuk model dari suatu model, yaitu tingkat abstraksi lain yang ditarik dari dunia nyata. Hal yang penting di sini
adalah memilih teknik dan bahasa komputer yang digunakan untuk imple- mentasi model. Masalah ini akan mempengaruhi :
1. Ketelitian dari hasil komputasi 2. Biaya operasi model
3. Kesesuaian dengan komputer yang tersedia 4. Efektifitas dari proses pengambilan keputusan yang akan meng-gunakan
hasil pemodelan tersebut. Setelah program komputer dibuat dan format input output telah
dirancang secara memadai, maka sampailah pada tahap pembuktian verifikasi bahwa model komputer tersebut mampu melakukan simulasi dari
model abstrak yang dikaji. Pengujian ini mungkin berbeda dengan uji validitas model itu sendiri.
3.4.4. Tahap Validasi Validasi model pada hakekatnya merupakan usaha untuk me-