32
jumlah dividend payout ratio yang diberikan oleh emitan. Bila emiten memberikan dividend payout ratio tinggi, maka investor akan merasa senang untuk menanamkan
investasinya. Lukas 2008, pengumuman dividen diyakini mempunyai informasi dan
membawa sinyal tentang laba bersih saat ini dan potensi perusahaan di masa mendatang. Nmodel signaling dividen mulai berkembang pada akhir tahun 1970-an
di Amerika. Ide dasar dalam model ini adalah bahwa perusahaan melakukan penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Terdapat
bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham. sebaliknya penurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham
turun. Fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai dividen daripada capital gains.
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Menurut Dian Septi 2012 bahwa semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Semakin tinggi quick ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan
perusahaan membayar dividen yang dijanjikan. Dian Septi 2012 menemukan bahwa quick ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.
Namun Asril 2009 menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio.
33
Penelitian Michell Suharli 2007, yang menemukan bahwa profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan
terhadap dividend payout ratio. ROA dapat berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, dengan
asumsi bahwa investor dan kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya kedalam perusahaan dan aktivitas investasi kedalam proyek-proyek yang memberikan
tingkat keuntungan optimal. Namun ROA juga dapat berpengaruh terhadap dividend payout ratio dengan asumsi bahwa meningkatnya dividen yang dibagi kepada
pemegang saham akan menurunkan laba ditahan yang digunakan untuk aktivitas investasi dan cadangan kas Junus, 2005. Tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh
Asyik dan Sulistyo 2000 bahwa hubungan ROA terhadap dividend payout ratio berpengaruh signifikan negatif.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul
Variabel Penelitian Kesimpulan
Penelitian
Junus 2005 Analisis pengaruh ILK
rasio-rasio keuangan terhadap dividen
payout ratio. Variabel independen:
Profitabilitas, likuiditas, dan laeverage.
Variabel dependen: Dividen payout ratio
ROA dapat berpengaruh
positif terhadap dividend payout
ratio, dengan asumsi bahwa
investor dan kreditor semakin
tertarik untuk menanamkan
34 dananya
kedalam perusahaan dan
aktivitas investasi kedalam proyek-
proyek yang memberikan
tingkat keuntungan
optimal. Namun ROA juga dapat
berpengaruh terhadap
dividend payout ratio dengan
asumsi bahwa meningkatnya
dividen yang dibagi kepada
pemegang saham akan
menurunkan laba ditahan yang
digunakan untuk aktivitas investasi
dan cadangan kas.
Michell Suharli 2007
Pengaruh profitability dan investment
opportunity set terhadap kebijakan
dividen tunai. Variabel independen:
profitability dan investment opportunity.
Variabel dependen: Dividend payout ratio
Bahwa profitabilitas
dalam penelitian ini diproksikan
variabel ROE berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap dividend payout
35 ratio.
Asril 2009 Pengauh free cash
flow, profitabilitas, likuiditas dan leverage
terhadap kebijakan dividen
Variabel independen: Pengaruh free cash flow,
profitabilitas, likuiditas Variabel dependen:
Kebijakan dividen DPR bahwa likuiditas
berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap
dividend payout ratio
Dian Septi 2012 Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen.
Variabel independen : analisis faktor-faktor
Variabel dependen: kebijakan dividen
menemukan bahwa quick
ratio mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap
dividend payout ratio.
Sumber: www.gudangkuliah.com Terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian
terdahulu dimana penelitian ini mencoba menguji quick ratio, return on assets, dan return on equity terhadap dividend payout ratio yang tidak dilakukan oleh penelitian
terdahulu.
36
2.4. Kerangka Konseptual