BAB III BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA BANI
SEBAGAI LEMBAGA ARBITRASE DI INDONESIA
A. Riwayat Singkat Berdirinya Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI
Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI merupakan lembaga independen yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase, mediasi, dan
bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa non litigasi. Badan
ArbitraseNasional Indonesia BANI didirikan pada tahun pada tahun 1977 atas prakarsa tiga pakar hukum terkemuka, yaitu Prof. Soebekti, S.H., Haryono
Tjitrosoebono, S.H., dan Prof.Dr. Priyantna Abdurrasyid. Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI dikelola dan diawasi oleh Dewan
Pengurus dan Dewan Penasihat yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat dan sektor bisnis. Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI berkedudukan di
Jakarta dengan perwakilan di beberapa kota besar di Indonesia, termaksud Surabaya, Bandung, Pontianak, Denpasar, Medan dan batam.
33
Dalam memberikan dukungan kelembagaan yang diperlukan untuk bertindak secara otonomi serta independen dalam penegakan hukum dan keadilan, Badan
Arbitrase Nasional Indonesia BANI telah mengembangkan aturan serta tata cara sendiri, termaksud batasan waktu dimana Majelis Arbitrase harus memberikan
putusan. Aturan ini dipergunakan dalam arbitrase domestik dan internasional yang dilaksanakan di Indonesia. Pada saat ini Badan Arbitrase Nasional Indonesia
BANI memiliki lebih dari 100 arbiter berlatar belakang berbagai profesi, 30 diantaranya adalah asing.
33
Khotibul Umam, 2010, Penyelesaian Sengketa Diluar Pengadilan, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, halaman 49
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia minat untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase mulai meningkat sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternative Penyelesaian Sengketa UU arbitrase dan APS. Perkembangan ini sejalan dengan arah globalisasi, dimana penyelesaian sengketa
non litigasi telah menjadi pilihan pelaku bisnis untuk menyelesaikan sengketa bisnis mereka. Selain karakteristik cepat, efesien, dan tuntas, arbitrase menganut
prinsip win-win solution, serta tidak berbelit-belit karena tidak ada lembaga banding dan kasasi.
Biaya arbitrase juga lebih terjangkau karena prosesnya lebih cepat. Keunggulan lain dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI adalah
putusannya serta merta final dan mengikat binding, selain sifatnya yang rahasia karena proses persidangan dan putusan arbitrase tidak dipublikasikan.
Berdasarkan asas timbal-balik putusan arbitrase asing yang melibatkan perusahaan asing, dapat dilaksanakan di Indonesia, demikian pula putusan
arbitrase Indonesia yang melibatkan perusahaan asing, akan dapat dilaksanakan diluar negeri.
34
Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI sebagai lembaga arbitrase pertama di Indonesia, didirikan dengan tujuan sebagai berikut:
35
- Dalam rangka turut serta pada upaya penegakan hukum di Indonesia, menyelenggarakan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang terjadi
diberbagai sektor perdagangan, industri, dan keuangan melalui arbitrase dan bentuk bentuk alternatif penyelesaian sengketa lainnya, antara lain dibidang-
bidang korporasi, asuransi, lembaga keuangan, fabrikasi, hak kekayaan intelektual, lisensi, franchise, kontruksi, pelayaranmaritime, lingkungan
34
Ibid.
35
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
hidup, pengindraan jarak jauh, dan lain lain dalam lingkup peraturan perundang-undangan dan kebiasaan internasional.
- Menyediakan jasa-jasa bagi penyelenggaraan penyelesaian sengketa melalui arbitrase atau bentuk bentuk alternative penyelesaian sengketa lainnya,
seperti negoisasi, mediasi, konsiliasi, pemberian pendapat yang mengikat sesuai dengan peraturan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia
BANI atau prosedur lainnya yang disepakati oleh para pihak yang berkepentingan.
- Bertindak secara otonom dan independen dalam penegakan hukum dan keadilan.
- Menyelenggarakan pengkajian dan riset, serta program program pelatihanpendidikan mengenai arbitrase dan alternatif penyelesaian
sengketa.
Selain itu Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI juga telah mengadakan kesepakatan kerjasama dengan berbagai lembaga di Negara-Negara, sebagai
berikut :
36
7. The Fundation for International commercial Arbitration dan Alternative Dispute Resolution SICA-FICA
1 The Japan Commercial Arbitration Associaton. 2. The Netherlands arbitration Institute.
3. The Korean Commercial arbitration Board. 4. Australian Centre for International Commercial Arbitration.
5. The Philippines Dispute Resolution Centre. 6. Hong Kong International arbitration Centre.
37
Sejak awal para pihak harus mempertimbangkan jenis sengketa yang diselesaikan melalui arbitrase yaitu Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI.
Jika mereka ingin membatasi arbitrase hanya untuk sengketa kontrak maka mereka dapat membuat klausula arbitrase yang sempit. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan frasa “semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini”. Dengan frasa singkat ini maka hanya sengketa yang berasal dari pelaksanaan
B. Lingkup Kegiatan Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI