Metode Penelitian Sistematika Penulisan

nanti akan sampai pada suatu putusan, dimana nantinya apabila ketua BANI menganggap pemeriksaan telah cukup, maka ketua akan menutup pemeriksaan itu dan menetapkan suatu hari sidang untuk mengucapkan putusan yang akan diambil. Berbeda dengan putusan Lembaga Peradilan umum yang masih dapat mengajukan banding dan kasasi. Putusan arbitrase yang diputus oleh Lembaga Arbitrase adalah merupakan suatu putusan pada tingkat akhir final dan secara langsung mengikat binding bagi para pihak yang bersengketa. Namun dalam kenyataannya putusan arbitrase bisa di bantah atau perlawanan challenge terhadap putusan yang sudah di putus oleh lembaga arbitrase, yang didasarkan pada tuduhan tentang telah terjadinya penyelewengan, kecurangan atau kekilafan seorang atau beberapa arbiter, dan perlawanan atau bantahan ini tidak boleh dilepaskan oleh para pihak, jadi selalu dapat dilakukan. Adapun unsur-unsur sebagai berikut : 6 a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu. b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan. c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.

F. Metode Penelitian

Penulisan skripsi ini menggunakan penelitian kepustakaan Library Research yaitu studi yang dilakukan melalui kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari sumber bacaan berupa buku bacaan, majalah, peratuan perundang- undangan dan juga catatan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang 6 Jimmy Joses sembiring, Cara Menyelesaikan Sengketa di Luar Pengadilan;negosiasi, konsiliasi, dan arbitrase, 2011, Visimedia, Jakarta, hal. 96 Universitas Sumatera Utara dihadapi guna mendapatkan data-data dan bahan-bahan yang diperlukan. Sumber data diperoleh antara lain dari : 1. Bahan-bahan hukum primer Yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat seperti kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang arbitrase dan penyelesaian sengketa. 2. Bahan hukum sekunder Berupa buku-buku yang relevan dengan penulisan skripsi ini, dengan bahan ini ditingkatkan pemahaman peraturan-peraturan yang ditemukan dalam bahan buku primer. Contoh dari Bahan hukum sekunder ini adalah Kepustakaan. 3. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum ini berisi keterangan tentang hal-hal yang kurang atau belum dipahami mengenai data hukum primer dan data hukum sekunder sebagai bahan hukum penunjang, yaitu seperti kamus dan ensiklopedi. Jadi dengan menganalisis semua bahan-bahan dan data-data referensi secara sistematis maka dapat dihasilkan suatu tulisan ilmiah yang secara terstruktur.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini menjelaskan bagaimana Pemberdayaan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Non Litigasi yang tersusun secara sistemis dalam tahapan-tahapan tertentu yang dibagi dalam beberapa bab, Universitas Sumatera Utara dan didalam bab dibagi lagi menjadi sub bab yang sistematikanya adalah sebagai berikut : Bab I : yaitu merupakan suatu pendahuluan atau pengantar, kita memahami pembahasan-pembahasan yang selanjutnya akan dibahas, terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II : Pada Bab ini, penulisan skripsi menjelaskan Bagaimana Pemberdayaan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Non Litigasi yang didalamnya termuat latar belakang arbitrase, jenis- jenis dan objek arbitrase, perjanjian dan bentuk arbitrase, dan keunggulan dan kelemahan arbitrase. Bab III : Pada Bab ini pembahasan mendasar dan merupakan bagian penting dari skripsi ini karena membahas secara lengkap dan khusus mengenai Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI sebagai Lembaga Arbitrase di Indonesia Dalam Penyelesaian Sengketa Non Litigasi. Yang memuat empat 4 sub bab; Riwayat Singkat Berdirinya Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI, Lingkup Kegiatan Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI, Tata Cara Pengangkatan Arbiter, dan Hukum Acara Arbitrase Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI. Bab IV : Bab ini merupakan inti dari skripsi ini, dimana dalam bab ini dibahasdikaji yang menjadi inti dari penulisan skripsi, di bab ini Universitas Sumatera Utara memuat tiga 3 sub bab yang membahas tentang Kewenangan Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI dalam Penyelesaian Sengketa Non Litigasi, Pelaksanaan Putusan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI, dan Eksistensi dan Masa Depan Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI sebagai Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa. Bab V : Dalam Bab ini merupakan kesimpulan dari semua pembahasan pada bab I, II, III dan IV yang berisikan pokok-pokok kesimpulan dan semua permasalahan dan pembahasan yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini, dan juga memberikan saran-saran yang dianggap penting dan bermanfaat. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA NON LITIGASI

A. Latar Belakang Arbitrase