Produktivitas Analisis Kinerja Aparatur dalam Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Camat Medan Area Kota Medan

12 orang Kepala Kelurahan juga senantiasa koordinasi dengan instansi yang ada dijajaran Pemerintah Kota Medan. Gambar 4.1 Tahun 2008, Kecamatan Medan Area memiliki total 210 pegawai negeri yang dialokasikan di Kantor Camat dan Instansi-instansi Pemerintah lainnya dimana alokasi pegawai terbanyak ada di Puskesmas yakni sebanyak 77 pegawai, sedangkan di Kecamatan Medan Area itu sendiri ada sebanyak 73 pegawai yang tersebar di Kantor Camat dan 12 kelurahan. Bila irinci menurut golongan, ternyata sebagian besar pegawai negeri sudah bergolongan III yaitu 50 pegawai, 22 pegawai bergolongan II dan 1 pegawai bergolongan I. Tabel 4.11

4.2 Analisis Kinerja Aparatur dalam Pelayanan Masyarakat di Kecamatan

Medan Area Berdasarka teori yang digunakan penulis untuk mengukur kinerja pegawai negeri sipil yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu :

1. Produktivitas

Pemerintah Kota Medan telah berupaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang efisien memberikan kewenangan kepada camat dan lurah untuk menentukan persyaratan pengurusan agar pelayanan dapat dilaksanakan seefektif mungkin melalui pegawai negeri sipil yang di tempatkan pada Kecamatan dan Kelurahan. Adapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yaitu KTP dan Kartu Keluarga Gratis, namun pada pelaksanaannya masyarakat juga tetap harus mengeluarkan untuk melakukan pengurusannya agar cepat selesai. Universitas Sumatera Utara Biaya yang dibutuhkan bukan semata-mata untuk pegawai di kecamatan dan kelurahan, melainkan untuk pegawai yang bertugas di Dinas Kependudukan Kota Medan. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Medan Hanya sebatas KTP dan Kartu Keluarga Gratis, sedangkan untuk pengurusan Surat Keterangan lainya hanya ditentukan biaya blanko Surat Keterangan dan hal tersebut sudah tercantum dalam Perda Kota Medan. Bila aparatur di kelurahan dan kecamatan mengacu pada hal tersebut, seharusnya masyarakat cukup membayar sebesar Rp.2.500,- untuk mendapatkan Surat Keterangan dari kelurahan yang kemudian diteruskan ke kecamatan sebagai yang pejabat yang mengetahui. Namun pada kenyataan yang ada justru segala pengurusan Surat Keterangan selalu memiliki nilai nominal yang telah dipatokkan oleh Lurah. Berdasarkan hasil survei dan hasil wawancara penulis dengan Camat Medan Area, menyatakan bahwa pegawai negeri sipil di Kecamatan Medan Area kurang mempunyai produktivitas yang baik untuk melakukan pelayan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan masih banyaknya masyarakat yang selalu mengeluh atas penyelesaian segala urusan yang cenderung lambat, membutuhkan uang yang cukup besar serta keterbatasan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan masyarakat. Bila dibandingkan kantor-kantor swasta yang ada, perlengkapan yang ada pada kantor camat dan kantor lurah sangat tertinggal jauh terutama pada kantor kelurahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Namun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada, Camat Universitas Sumatera Utara Medan Area selaku pimpinan instansi selalu berupaya meningkatkan produktivitas aparatur agar lebih baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Hasil dari wawancara dengan masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum efisien dan efektif karena segala persyaratan yang ditentukan justru membuat urusan warga menjadi berbelit-belit dan biaya untuk pengurusan surat-surat tersebut tidak ada yang gratis atau sesuai dengan Perda sehingga keperluan masyarakat menjadi tertunda. Banyak masyarakat yang menyadari bahwa sarana dan prasarana yang ada pada kecamatan dan kelurahan tidak layak digunakan, namun mereka juga menginginkan agar aparatur juga mempunyai kemampuan untuk mengatasi kekurangan tersebut karena selalu dijadikan alasan atas keterlambatan penyelesaian urusan masyarakat. Dari sisi lain, pada kenyataannya pelayanan yang di berikan kepada masyarakat juga belum dilakukan seefisien mungkin, karena masyarakat masih selalu dibebani dengan materi yang di patokkan oleh pimpinan instansi tersebut. Biasanya hal ini disebut dengan uang tinta untuk pimpinan dan uang rokok untuk upah pegawai yang membuatnya. Menurut salah seorang pegawai negeri sipil yang ditempatkan pada Kelurahan Kotamatsum IV, persyaratan untuk pelayanan masyarakat merupakan kebijakan Pimpinan instansi, sehingga yang mereka jalankan adalah perintah atasan. Seluruh aparatur yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat, selalu terkendala dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Dengan keterbatasan tersebut, pegawai harus membiayai perlengkapannya sendiri untuk tetap menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. Bila masyarakat menilai Universitas Sumatera Utara adanya urusan masyarakat yang tertunda, hal itu merupakan salah satu ketidaksepakatan antara masyarakat dengan nilai yang ditentukan oleh lurah untuk mengeluarkan surat yang diperlukan. Dengan adanya masyarakat yang merasa keberatan dengan ketentuan tersebut, biasanya masyarakat akan langsung mengadukan dan menanyakan solusinya kepada lurah. Sedangkan menurut beberapa lurah, mereka menyanggah bahwa telah menetapkan nilai untuk pengurusan surat-surat. Yang disampaikan kepada masyarakat adalah saling pengertian masyarakat terhadap aparatur yang membantu pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya informasi yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa produktivitas aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Medan Area masih kurang baik dan perlu ditata ulang kembali ketentuan-ketentuan yang telah diberlakukan oleh pimpinan instansi, baik camat maupun lurah agar pegawai yang mereka pimpin dapat meningkatkan produktivitasnya yang akan mempengaruhi kinerja dari para pegawai terutama dalam melaksanakan pelayanan masyarakat serta meningkatakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di kantor camat dan kantor lurah. Alasan yang selalu dikemukakan atas keterlambatan pengurusan pelayanan adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Di awal tahun anggaran, tiap- tiap instansi di Kota Medan wajib untuk mengajukan segala keperluan instansinya baik secara penyediaan dana ataupun pengadaan. Dalam pelaksanaannya, penyediaan dana yang diberikan selalu dialokasikan kepada 12 kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Area, guna kelancaran tugas para pegawai dalam Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan, namun pelayanan tersebut tidak didukung dengan pengadaan perlengkapan di kelurahan. Kegiatan pengadaan masih terfokus pada kantor kecamatan, sehingga masih banyak terdapat perlengkapan pada kantor kelurahan yang sudah tidak layak untuk digunakan tetapi masih tetap diupayakan untuk kegunaannya. Oleh sebab itu, seharusnya pegadaan perlengkapan kantor agar diprioritaskan untuk kantor-kantor lurah agar para pegawai dapat melakukan pelayanan secara maksimal. Terkait dengan masalah efiseinsi kegiatan pelayanan, perlu dilakukan kembali pembinaan kepada seluruh lurah agar pelaksanaan pelayanan jangan sampai tertunda bila terkendala dengan nilai untuk pengurusan surat. Bila dikaji secara peraturan daerah, kegiatan ini tidak ada diuraikan secara jelas. meskipun begitu, bukan berarti lurah ataupun camat harus menentukan nilai suatu pelayanan yang berlebihan hingga membuat masyarakat merasa terbebani. Jadi harus adanya pembinaan dari pimpinan, terutama camat selaku pimpinan pada tingkat kecamatan harus mampu untuk melakukan pembinaan pelayanan secara efisien kepada masyarakat.

2. Kualitas Layanan