Resin komposit yang diaktifkan secara kimia Resin komposit yang diaktifkan dengan sinar

amino dalam kolagen. Ikatan yang terjadi banyak berupa ikatan fisik tetapi bisa juga dalam beberapa kasus terjadi ikatan kimiawi. Hidroksi ethyl metacrylate HEMA adalah bahan pengikat yang paling banyak digunakan. HEMA memiliki kemampuan untuk berpenetrasi kedalam permukaan dentin yang mengalami demineralisasi dan kemudian berikatan dengan kolagen melalui gugus hidroksil dan amino yang terdapat pada kolagen. Aksi dari bahan pengikat dari larutan primer adalah untuk membuat hubungan ataupun ikatan molekular antara poli HEMA dan kolagen. 1,3 • Sealer Bahan pengisi 1,3,6 Kebanyakan sealer dentin yang digunakan adalah gabungan dari Bis-GMA dan HEMA. Bahan ini meningkatkan adaptasi bonding terhadap permukaan dentin. 3

2.5. Mekanisme Pengerasan pada Resin Komposit

Kepadatan yang terbentuk pada resin komposit melalui mekanisme polimerisesi. Monomer metil metakrilat dan dimetil metakrilat berpolimerisasi dengan mekanisme pilomerisai tambahan yang diawali oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari aktivitas kimia atau pengaktifan energi eksternal panas atau sinar karena komposit gigi penggunaan langsung biasanya menggunakan aktivasi sinar atau kimia kedua sistem ini akan dibahas. 1,3

2.5.1. Resin komposit yang diaktifkan secara kimia

Bahan yang diaktifkan secara kimia dipasok dalam dua pasta, satu mengandung inisiator benzoil peroksida dan lainnya mengandung amine tersier N,N- Universitas Sumatera Utara dimetil-p-toluidin. Bila kedua pasta diaduk, amin beraksi dengan benzoil peroksida untuk membentuk radikal bebas dan polimerisasi tambahan dimulai Gambar 4. Bahan-bahan ini digunakan unntuk restorasi dan pembuatan inti yang pengerasannya tidak dengan sumber sinar. 1,3,6 Gambar 4: Resin komposit yang diaktifkan secara kimia. Noort R. Introduction to Dental Materials 3 rd ed. London : Mosby Elsevier, 2007 : 105

2.5.2. Resin komposit yang diaktifkan dengan sinar

Sistem yang pertama diaktifkan dengan sinar menggunakan sinar ultra violet untuk merangsang radikal bebas. Dewasa ini, komposit yang diaktifkan dengan sinar ultra violet telah diganti karna efek cahayanya dapat mengiritasi retina. Sehingga diganti dengan sinar yang dapat dilihat dengan mata sinar biru. Yang secara nyata meningkatkan kemampuan berpolimerisasi lebih tebal sampai 2 mm. Resin komposit yang mengeras dengan sinar dipasok sebagai pasta tunggal dalam satu semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri atas molekul foto-inisiator dan aktivator amin, yang terdapat dalam pasta ini. Bila kedua komponen tidak terpapar oleh sinar, komponen tersebut tidak bereaksi. Namun, pemamparan terhadap 3 Universitas Sumatera Utara sinar dengan panjang gelombang yang tepat yaitu 468 nm. Dapat merangsang foto- inisiator dan interaksi dengan amin untuk membentuk radikal bebas yang mengawali polimerisasi tambahan Gambar 5. Foto-inisiator yang umum digunakan adalah camphoroquinone, yang memiliki penyerapan berkisar 400 dan 500 nm yang berada pada region biru dari spektrum sinar tampak. Inisiator ini ada dalam pasta sebesar 0,2 berat atau kurang. Juga ada sejumlah aselelator amin yang cocok untuk berinteraksi dengan camphoroqunone seperti dimetilaminoetil metakrilat 0,15 berat, yang ada dalam pasta. 3,13 5,14 Gambar 5: Resin komposit yang diaktifkan dengan penyinaran. Noort R. Introduction to Dental Materials 3 rd ed. London : Mosby Elsevier, 2007 : 105 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 MICROLEAKAGE PADA RESIN KOMPOSIT

Tujuan utama restorasi adalah mengembalikan, bentuk anatomi, fungsi pengunyahan fonetik dan estetik. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan beberapa usaha guna mendapatkan hasil semaksimal mungkin, dalam arti bahwa gigi yang ditambal dapat bertahan selama mungkin dalam rongga mulut. Demikian juga pada bahan tambalan yang menggantikan jaringan gigi yang rusak atau hilang. Resin komposit merupakan pilihan alternatif dokter gigi sebagai bahan tambalan gigi. Sebagai bahan tambalan estetis, resin komposit juga mempunyai kekurangan seperti juga tambalan lainnya. Kekurangan resin komposit didukung oleh sifat-sifat resin komposit yang dimilikinya dan penggunaan sebagai bahan tambalan pada pasien. Dimana kekurangan tersebut dapat mempengaruhi perlekatan antara permukaan gigi dengan bahan tambalan. Bila perlekatan yang terjadi tidak cukup beradaptasi dengan baik maka akan terbentuknya microleakage diantara permukaan gigi dan bahan tambalan. 6,11 11

3.1. Pengertian microleakage

Brannstrom dkk 1971 dan 1974 mengatakan bahwa infeksi yang disebabkan oleh penetrasi mikroorganisme dari microleakage di sekitar restorasi dan khususnya di bawahnya adalah, ancaman yang lebih besar terhadap pulpa dibandingkan dengan sifat toksik dari bahan restorasi. Salah satu kemunduran yang terbesar dari bahan Universitas Sumatera Utara