BAB 3 MICROLEAKAGE PADA RESIN KOMPOSIT
Tujuan utama restorasi adalah mengembalikan, bentuk anatomi, fungsi pengunyahan fonetik dan estetik. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan
beberapa usaha guna mendapatkan hasil semaksimal mungkin, dalam arti bahwa gigi yang ditambal dapat bertahan selama mungkin dalam rongga mulut. Demikian juga
pada bahan tambalan yang menggantikan jaringan gigi yang rusak atau hilang. Resin komposit merupakan pilihan alternatif dokter gigi sebagai bahan
tambalan gigi. Sebagai bahan tambalan estetis, resin komposit juga mempunyai kekurangan seperti juga tambalan lainnya. Kekurangan resin komposit didukung oleh
sifat-sifat resin komposit yang dimilikinya dan penggunaan sebagai bahan tambalan pada pasien. Dimana kekurangan tersebut dapat mempengaruhi perlekatan antara
permukaan gigi dengan bahan tambalan. Bila perlekatan yang terjadi tidak cukup beradaptasi dengan baik maka akan terbentuknya microleakage diantara permukaan
gigi dan bahan tambalan.
6,11
11
3.1. Pengertian microleakage
Brannstrom dkk 1971 dan 1974 mengatakan bahwa infeksi yang disebabkan oleh penetrasi mikroorganisme dari microleakage di sekitar restorasi dan khususnya
di bawahnya adalah, ancaman yang lebih besar terhadap pulpa dibandingkan dengan sifat toksik dari bahan restorasi. Salah satu kemunduran yang terbesar dari bahan
Universitas Sumatera Utara
restorasi gigi adalah timbulnya celah mikro diantara permukaan bahan restorative dan dinding kavitas email atau dentin yang disebut dengan microleakage Gambar 6.
2,5
Gambar 6: Microleakage pada restorasi Resin Komposit yang terlihat secara klinis. Philips, Ralph W. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
10
th
ed. Philadelphia: Saunders Company, 2004 : 251
Dengan demikian, microleakage selalu tampak antara restorasi dan kavitas preparasi dengan penggunaan radioisotope tracher, scaning electron, dan
penggunaan bahan pewarna dapat mengetahui microleakage tersebut. Microleakage dapat menyebabkan karies skunder yang diawali dengan penetrasi cairan saliva yang
mengandung bakteri di sekitar tepi preparasi.
3
3.2. Etiologi microleakage pada resin komposit
Microleakage merupakan masalah utama dalam kedokteran gigi restorative yang mengakibatkan karies skunder. Pengerutan akibat perubahan fisik maupun
kimiawi dalam bahan tumpatannya seringkali mengakibatkan terbentuknya celah, sehingga terbentuk microleakage. Proses ini di tunjukan oleh adanya pengerutan
selama polimerisasi.
3,4
Etiologi microleakage pada resin komposit adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Perbedaan struktur enamel dan dentin yang mempengaruhi terjadinya
microleakage. Berdasarkan hasil study, microleakage lebih sering terjadi pada dentin
dibandingkan enamel. Perbedaan ini dapat dikaitkan dengan perbedaan komposisi keduanya. Ketika enamel hampir termineralisasi sempurna, dentin menunjukan
kandungan mineral yang lebih sedikit dan matriks organiks yang lebih banyak yang melemahkan mekanisme kerja bonding. Oleh karena itu kekuatan bonding pada
enamel lebih kuat dan lebih stabil dari pada dentin.
3
2. Perbedaan tipe resin komposit yang mempengaruhi terjadinya
microleakage pada resin komposit. Pengerutan polimerisasi dari resin komposit tergantung pada tipe resin yang
dipakai dan jumlah resin yang tersedia dalam bentuk yang tidak mudah berpolimer. Seperti resin komposit dengan bahan pengisi gelas yang tinggi memiliki nilai
pengerutan yang rendah dibandingkan dengan resin komposit dengan bahan pengisi mikrofil, karena partikel polimer bereaksi secara penuh terisi oleh partikel glas.
Idealnya pengerutan polimerisasi dari resin komposit seharusnya serendah mungkin sejak terjadinya adaptasi marginal, untuk mengurangi kemungkinan
kerusakan ikatan dari jaringan gigi dan menghambat karies skunder. Amalgam tradisional mengurangi masalah ini karena menunjukan sedikit ekspansi selama
setting. Kandungan yang tinggi dari tembaga selama setting, terjadi pengerutan sebanyak 0,1 volume jika dibandingkan dengan komposit 2-3 volume.
3
3
Universitas Sumatera Utara
3. Bonding yang inadekuat pada permukaan dentin
Adhesi pada dentin dipengaruhi oleh bahan bonding, dimana bahan bonding dentin seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari tiga komponen yaitu dentin
conditioner, primer, dan sealer. Perlu diperhatikan bahan primer yang digunakan harus benar-benar berpenetrasi secara sempurna kedalam lapisan kolagen yang
terdermineralisasi. Apabila hal ini tidak terjadi maka akan menghasilkan lapisan tipis dari kolagen yang terdemineralisasi, dimana lapisan ini nantinya tidak akan berikatan
dengan resin. Sehingga lapisan tersebut tidak dapat dilapisi oleh resin dan akan membentuk bagian yang lemah Gambar 7.
3
Penggunaan bahan primer atau bahan adhesive yang inadekuat akan mengakibatkan adaptasi yang kurang baik dari resin yang bersifat hidrifobik terhadap
permukaan dentin yang hidrofilik. Karena pada dasarnya aksi dari bahan primer berfungsi untuk membuat permukaan dentin lebih hidrofobik. Sehingga dapat
mencegah terjadinya shrinkage dari resin komposit pada dinding kavitas dan memastikan terbentuknya formasi ikatan resin tag yang sangat rapat.
3,15
Gambar 7: Celah yang terjadi pada aplikasi bonding yang inadekuat. Powers
JM, Sakaguchi RL. CRAIGS’S Restorative Dental Materials. 12
th
ed. Missouri : Evolve, 2003 : 216
Universitas Sumatera Utara
4. Pengaruh penyinaran terhadap terjadinya microleakage
Berdasarkan hasil penelitian polimerisasi dengan menggunakan unit ligh cure yang memiliki energi tinggi telah digunakan untuk menghasilkan penggabungan
monomer dengan cepat. Bagaimanapun hal ini dapat menyebabkan tekanan shrinkage dan merusak kemampuan resin komposit menyatu dengan struktur gigi. Metode
polimerisasi yang baru telah dikembangkan untuk menurunkan tekanan shrinkage yang memungkinkan adaptasi yang baik antara resin komposit dengan permukaan
gigi. Penyinaran yang kurang akan mengakibatkan mengerasnya lapisan pada
daerah luar saja dan menghasilkan lapisan yang tidak matang atau lunak pada bagian dasar. Penyinaran yang tidak menyeluruh pada permukaan restorasi resin komposit
akan menyebabkan pengerutan, hal ini dihubungkan dengan berat molekuler dari monomer resin dan jumlah monomer yang berikatan menjadi polimer resin.
3,14,15
11
Ketebalan pada penggunaan bahan resin komposit juga mempengaruhi polimerisasi, dikarenakan sinar menurun seiring dengan semakin tebalnya bahan pada saat
penumpatan. Sehingga polimerisasi tidak dapat berlangsung dengan baik Gambar 8.
8
Gambar 8: Penyinaran yang kurang pada permukaan restorasi sehingga
terbentuknya mikroleakage. Noort R. Introduction to Dental Materials 3
rd
ed. London : Mosby Elsevier, 2007 : 110
Universitas Sumatera Utara
3.3 Pengaruh microleakage pada resin komposit