31
1 Mengkoordinir dan menyelenggarakan semua kegiatan administrasi dan teknik pada kantor unit.
2 Mengendalikan, mengatur dan melaksanakan pengembangan pelayanan pada unit perusahaan yang dipimpinnya.
3 Mengendalikan semua kegiatan administrasi dan teknik yang ada di kantor unit perusahaan.
4 Melayani pembayaran sampai pengaduan gangguan pelayanan air di unit perusahaan yang dipimpinnya.
Bagian Unit dikepalai oleh kepala unit yang dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama. Bagian Unit membawahi: a Pelaksana Administrasi Keuangan.
b Pelaksana Teknis.
B. Latar Belakang
Seiring semakin majunya pola pikir masyarakat maka kebutuhan manusia semakin tidak terbatas, sehingga hal tersebut akan menimbulkan
berbagai macam kebutuhan. Salah satu kebutuhan manusia yang utama dan paling mendasar adalah kebutuhan akan air bersih. Sampai saat ini
banyak masyarakat di Indonesia yang belum bisa menikmati air bersih, berbagai macam kantor pemerintah, perusahaan dan sekolah juga sangat
membutuhkan air bersih yang sangat banyak, sehingga jumlah air bersih semakin lama semakin berkurang. Untuk itu sudah menjadi tanggung
32
jawab pemerintah untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat. Melalui PDAM yang berinduk pada pemerintah daerah, pemerintah berupaya
untuk menyediakan layanan air bersih bagi mayarakat. PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang bergerak dalam bidang
pengelolaan air bersih yang fungsinya salah satunya dapat memenuhi permintaan jasa air bersih.
Selain memenuhi permintaan air bersih yang semakin lama semakin meningkat, perusahaan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat. Saat ini PDAM merupakan satu-satunya perusahaan daerah yang bergerak dalam hal penyediaan air bersih yang
berorientasi pada pelayanan publik, perusahaan yang berorientasi pada pelayanan publik pada umumnya tidak hanya mengejar keuntungan
semata, melainkan juga mempunyai tugas utama untuk mensejahterakan rakyat. Hal ini akan semakin mendorong perusahaan untuk selalu
meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melayani masyarakat dengan baik dan tanpa membebani masyarakat.
Dalam hal untuk melayani pemerintah daerah, PDAM dituntut meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan daerah PAD
sedangkan untuk melayani masyarakat, PDAM dituntut untuk menjalankan fungsi sosial dan komersialnya. Kedua kepentingan tersebut
akan membawa konsekuensi terhadap eksistensi PDAM itu sendiri. Sebagai organisasi sektor publik, selain memberikan pelayanan yang baik
33
terhadap masyarakat, perusahaan juga dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaan.
Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan tidak hanya dengan meningkatkan pendapatan PDAM yang salah satunya melalui
kenaikan tarif pemakaian air bersih, melainkan juga dengan meningkatkan kinerja karyawan, operasionalisasi biaya secara efektif dan efisien.
Penilaian terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh perlu lebih banyak dilakukan, karena hal tersebut sangat penting dan berguna bagi
berbagai pihak, baik bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Pihak- pihak yang berkepentingan tersebut diantaranya adalah pihak manajemen,
pemilik, kreditur, investor, karyawan, lembaga pemerintah dan juga dari masyarakat umum. Selain itu agar juga dapat dijadikan perbandingan dan
kemajuan PDAM di masa yang akan datang dan untuk dijadikan bahan evaluasi dan masukan kepada manajemen untuk mengambil kebijakan
demi kelangsungan dan kemajuan perusahaan dalam melayani masyarakat. PDAM Kabupaten Madiun merupakan BUMD yang selama 2006,
2007 dan 2008 selalu mengalami kerugian namun di sisi lain, dari cakupan pelayanan, sambungan rumah baru, kapasitas produksi air, jumlah
distribusi air, jumlah air terjual dan pendapatan penjualan air selalu mengalami kenaikan dari tahun 2006.
Penelitian lain sebelumnya dilakukan pada PDAM Kota Surakarta Wicaksono, 2007 dengan judul “Evaluasi Kinerja Keuangan PDAM
Kota Surakarta 2003-2005”. Penelitian tersebut hanya menggunakan aspek
34
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan
PDAM Kota Surakarta pada tahun 2003-2005 masuk dalam kategori cukup.
Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PDAM Kabupaten Madiun, dengan mengambil judul:
“PENILAIAN KINERJA
PDAM KABUPATEN
MADIUN DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
TAHUN 2006-2008”.
C. Perumusan Masalah