Ayu Oka Saraswati PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DITERNAKKAN DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
473
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
IDENTIFIKASI ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL MASYARAKAT BALI AGA DI DESA PAKRAMAN ASAK, DESA PERTIMA,
KECAMATAN KARANGASEM, KABUPATEN KARANGASEM I Nyoman Susanta
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung Telp : 0361 703384, susanta.nyomanyahoo.com
ABSTRAK Desa Pakraman Asak is one of the Bali Aga village in Karangasem, designated
by the government as a cultural village which includes a strategic rural districts in order to support the declaration of cultural tourism. Desa Pakraman Asak has
a unique activity of customs and traditions that are implemented in the fabric of space and architecture. The uniques from that village are the arrangement
of spaces and buildings, especially in the arrangement of residential and yard area. The yard is a plot of land for residential function with an area of about
200-300 M² in which there are several building units or bale-bale containers occupants activity. Along with time and developments in various sectors of
development, especially improving the economy in Desa Pakraman Asak lead to changes in society in the necessities of life, livelihood, lifestyle and various
other aspects. The changes further change use patterns, activity and order of customs value at the heart and source of inspiration for local community life. In
order to preserve traditional values and the values of architecture will require real efforts, so that the existence of local architecture and uniqueness Desa
Pakraman can be maintained. One of the steps taken to concervation such heritage is to identify residential architecture. For it is then necessary layout
data collection, spatial and residential shape, pattern-problem utilization and problems related to local indigenous traditions. The data is compiled and
analyzed to formulate the model homes of the architecture and utilization. A strategy that can be developed is to do conservation, modifi cation or repetition
continues to refl ect the identity of traditional architecture.
Keywords: residential architecture, change, conservation, modifi cation and repetition
474
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRAK Desa Pakraman Asak merupakan salah satu dari Desa Bali Aga yang ada
di Kabupaten Karangasem, ditetapkan oleh pemerintah sebagai desa budaya yang termasuk desa strategis kabupaten dalam rangka mendukung
pencanangan pariwisata budaya. Desa Pakraman Asak memiliki keunikan aktivitas adat dan tradisi yang diimplementasikan dalam tatanan ruang
dan arsitektur. Salah satu keunikannnya pada penataan ruang-ruang dan bangunan, khususnya pada penataan rumah tinggal dan area pekarangan.
Pekarangan merupakan sebidang tanah untuk fungsi rumah tinggal dengan luas sekitar 200 - 300 M² didalamnya terdapat beberapa unit bangunan
ataupun bale-bale wadah aktivitas penghuninya. Sejalan dengan waktu dan perkembangan dalam berbagai sektor pembangunan khususnya peningkatan
perekonomian di Desa Pakraman Asak mengakibatkan perubahan-perubahan pada masyarakatnya dalam kebutuhan hidup, mata pencaharian, pola hidup
dan berbagai aspek lainnya. Perubahan tersebut selanjutnya mengubah pola pemanfaatan, aktivitas dan tatanan nilai adat yang menjadi inti dan sumber
inspirasi kehidupan masyarakat setempat. Dalam rangka pelestarian tata nilai adat dan tata nilai arsitekturnya maka diperlukan upaya-upaya nyata,
sehingga keberadaan arsitektur setempat dan keunikan desa pakraman dapat dipertahankan. Salah satu langkah yang dilakukan untuk pelesatarian
warisan tersebut adalah dengan mengidentifi kasi arsitektur rumah tinggal. Untuk hal tersebut maka dibutuhkan pendataan tata letak, tata ruang dan
tata bentuk rumah tinggal, pola pemanfaatannya serta permasalahan- permasahan yang terkait dengan tradisi adat setempat. Data-data dikompilasi
dan dianalisis untuk merumuskan model rumah tinggal dari sisi arsitektur dan pemanfaatannya. Setrategi yang dapat dikembangkan adalah dengan
melakukan konservasi, modifi kasi ataupun repetisi yang tetap mencerminkan jati diri arsitektur tradisional.
Kata kunci : arsitektur rumah tinggal, perubahan, konservasi, modifi kasi dan repetisi
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
475
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR DENGAN ALIRAN
IMPINGING JET DENGAN DIAMETER BERBEDA Ketut Astawa
1
, Nengah Suarnadwipa
2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 703321
awatsayahoo.com ABSTRAK
Kolektor surya adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengumpulkan radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi kalor yang berguna.
Beberapa tipe kolektor surya diantaranya adalah kolektor surya pelat datar aliran paralel dan kolektor surya pelat datar aliran tegak lurus pelat penyerap
impinging jet. Untuk meningkatkan performansi kolektor surya ini desain sebelumnya dimodifi kasi dengan membuat pelat berlubang dengan diameter
berbeda.
Modifi kasi diameter Nosel yang dimaksudkan adalah dengan membuat ukuran diameter nosel berbeda dari diameter besar dekat inlet ke diameter kecil dekat
oulet. Demikian juga sebagai perbandingan dibuat ukuran diameter kecil dekat inlet ke diameter besar dekat outlet. Pembuatan diameter Nosel dekat
inlet lebih besar dibandingkan diameter lubang dekat outlet ini bertujuan untuk membuat aliran massa udara yang melewati lubang dekat inlet lebih
besar sehingga aliran massa udara lebih banyak mengalami perpindahan panas sedangkan pada diameter lubang dekat outlet dibuat kecil adalah untuk
mengurangi aliran massa udara yang terbuang lebih cepat melalui saluran outlet. Sedangkan diameter yang kecil dekat inlet dimaksudkan supaya aliran
massa udara yang masuk lebih lama menyerap panas radiasi dari kolektor. Dengan variasi diameter lubang ini di harapkan perpindahan panas yang
terjadi pada kolektor surya menjadi lebih optimal.
Untuk laju aliran massa udara yang sama, performansi kolektor surya dengan diameter lubang nosel dari yang kecil ke besar lebih tinggi dibandingkan
dengan kolektor surya dengan diameter lubang nosel dari yang besar ke kecil.
Kata kunci : Kolektor surya pelat datar, Performansi, Aliran Impinging Jet
476
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT Solar collector is a device that is used to collect solar radiation and convert
it into useful heat energy. Some types of solar collector which are fl at plate solar collector parallel fl ow and fl at plate solar collector perpendicular fl ow
of absorber plate impinging jet. To improve the performances of this solar collector, then the previous design is modifi ed by making the perforated plate
with different diameters on it.
The nozzle diameter is modifi ed by making different size of nozzle, from large diameter near the inlet to a smaller diameter near the outlet. Likewise, as
a comparison is also to be made small diameter near the inlet to the large diameter near the outlet. The aim of making the diameter of nozzle near the
inlet larger than the diameter nozzle near the outlet is to make the mass fl ow of air that passing through the hole near the inlet become greater, so that the air
mass fl ow would experience more heat transfer, while the making of a smaller hole diameter near the outlet is aimed to reduce the air mass fl ow wasted
quickly through the outlet channels. On the other hand, a small diameter near the inlet is purposed to keep the incoming air mass fl ow longer in absorbing
the radiant heat from the collector. Within those hole diameter variations is expected that the heat transfer occurred in the solar collector became more
optimal.
As a result, for the same air mass fl ow, the performance of solar collector with diameter hole of nozzle from small to larger diameter is higher than the solar
collector with diameter hole of nozzle, from large to smaller diameter.
Keywords : Flat plate solar collector, Performances, Impinging jet fl ow
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
477
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
RANCANG BANGUN PENGOLAH AKSARA LATIN MENJADI AKSARA BALI DALAM WEBSITE BERITA
Putu Wira Buana
1
1
Program Studi Tenologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Telp: +6285237113497, E-mail: wbhuanagmail.com
ABSTRAK Bahasa dan Aksara Bali merupakan khasanah kekayaan budaya Bangsa
Indonesia yang perlu dilestraikan. Semakin terkikisnya penggunaan Bahasa dan Aksara Bali pada masyarakat Bali sendiri membuat keberadaan Bahasa
dan Aksara Bali terancam. Dengan berkembangnya dunia internet, belum ada kemudahan yang disediakan dalam penulisan berita yang berbahasa dan
beraksara Bali.
Dengan menggunakan pengolah aksara latin menjadi aksara Bali dalam website berita, dapat mempermudah penyampaian berita berbahasa dan
beraksara bali. Berita dapat ditulis dengan tulisan latin yang berbahasa Bali dimana sistem secara otomatis akan melakukan konversi berita tersebut dari
beraksara latin menjadi beraksara Bali. Pengguna atau pembaca berita, dapat memilih apakah akan membaca berita berbahasa Bali dalam aksara
latin ataukah membacanya dalam Aksara Bali.
Melalui penelitian ini, hasil yang diperoleh diharapkan mampu menjaga dan melestarikan budaya Bali terutama dalam kaitannya dengan Bahasa dan
Aksara Bali. Dengan adanya website berbahasa dan beraksara Bali ini, selain dapat mengakomodasi warisan budaya, diharapkan juga dapat memancing
masyarakat Bali untuk menyadari dan mengayomi kekayaan budaya mereka sendiri.
Kata kunci: bali, latin, aksara bali, konversi
478
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT Balinese language and script are treasury of cultural wealth of Indonesian
people which need to be preserved. The more the distortion of the use of Balineese language and script in Balinese society itself makes its existence are
threatened. With the development of the Internet world, no amenity provided in news writing using Balineese language and script.
By using the Latin script into Balinese script processor in a news website, can facilitate the delivery of Balinese laguage and script. News can be written with
a Latin inscription which speak Balinese where the system will automatically perform the conversion of the news from Latin script to balineese script. User
or news reader, can choose whether to read the Balinese news in Latin script or Balinese script.
Through this study, the results obtained are expected to maintain and preserve the culture of Bali, especially in relation to Balinese language and script. With
the website’s using Balinese language and script, in addition to be able to accommodate the cultural heritage, is also expected to provoke the people of
Bali to recognize and protect the cultural wealth of their own.
Keywords: balinese, latin, balinese script, converting
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
479
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PERKEMBANGAN BENTUK DAN TATA RUANG RUMAH TINGGAL TRADISIONAL
DI DESA ADAT PENGOTAN KECAMATAN BANGLI, BANGLI Studi Dokumentasi dan Inventarisasi Arsitektur Bali Aga
A A Gde Djaja Bharuna S1, I Made Widja2 I B Joni Mantara3 I Pt Adi Sumar Bawa4
1
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung 80361
TelpFax : 0361 703384 Fax. 703384, E-mail : arsitekturft.offi cegmail.com
2,3,4
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung 80361
ABSTRAK Tujuan penelitian ini bermaksud untuk mengurai serta menggambarkan
kondisi fi sik arsitektur desapermukiman dan hunianbangunan rumah tinggal Desa Adat Pengotan, Bangli. Khususnya yang terkait dengan bentuk
serta tatanan keruangan secara menyeluruh. Lebih mengkhusus berkenaan dengan lay out tata letak rumah tradisional dan elemen-elemen fi sik rumah
tinggal. Dalam penelitian ini dikaji aspek bangunan fi sik, sebisanya dibatasi pada pengungkapan dalam aspek-aspek, antara lain: 1. Bentuk, 2.Tata
ukuran, 3. Bahan , warna dan tekstur, 4. Strukturkonstruksi, 5. Ragam hias. Fungsi-fungsi yang ada dalam rumah tinggal di Desa Adat Pengotan,
Bangli. Pengungkapannya sedapat mungkin diurai dari sudut pandang aspek hubungan sosial, kekerabatan, tatanan keluarga, tata nilai ritual, kepercayaan,
kosmologi, dll. Serta berpijak pada latar belakang aspek kesejarahan historis budaya bermukim masyarakat Bali Aga, khususnya di Desa Adat
Pengotan, Bangli.Penelitian dilakukann dengan observasi langsung ke lapangan fi eld research, dilaksanakan dengan tipe partisipan yaitu peneliti
merupakan bagian dari keadaan alamiah tempat dilakukannya observasi. Sehingga peneliti mengumpulkan data dengan cara melihat, mengamati,
serta mengambil dokumentasi langsung ke lapangan. Kemudian kegiatan pengukuran dilakukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai dimensi
ukuran-ukuran rumah tinggal di Desa Adat Pengotan serta luas pekarangan, sehingga bisa diamati kondisi fi sikvisual bentuk dan tata ruang rumah tinggal
tardisional Desa Adat Pengotan saat ini. Pengukuran juga dilakukan untuk
480
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
melihat perubahan spasial dari fasilitas-fasilitas yang merupakan atribut- atribut simbolik pembentuk fi sik tata bangunan hunian. Terakhir dengan teknik
inventarisasi dan dokumentasi, yaitu mencari data tambahan dari dokumen tertulis yang dapat mendukung penelitian, misalnya dari buku-buku literatur
mengenai keberadaan DesaAdat Pengotan, Bangli masa lalu, sejarah budaya, sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan pembentukan struktur spasial.
Termasuk di dalamnya peraturan-peraturan baik formal maupun non formal. Setelah pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer
maupun sekunder sebagai bahan analisis, selanjutnya dilaksanakan kegiatan penguraian keseluruhan data-data hasil observasi lapangan melalui sistimatika
yang terstruktur secara sistematis, baik kualitatif yang mendukungpenjelasan data fi sik tata ruang dan bangun-bangunannya.Melakukan analisis data baik
dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan masalah sebagai dasar penyusunan strategi pemecahan
masalah.Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa pola Desa Adat Pengotan masih bertahan pada bentuk asli baik secara makro desa maupun
secara mikro rumah. Tidak ada perubahan yang berarti pada morfologinya kecuali pengalihan pasar dan penambahan sekolah. Pada tingkat rumah telah
terjadi perubahan yang signifi kan terhadap bangunan terutama penggunaan amterial. Bangunan yang masih bertahan menggunakan bambu sebagai
materialnya sangatlah kecil, sekitar 10 saja. Penggantian ini selain berkat peningkatan ekonomi, juga karena bahan bambu dianggap sebagai bahan
murah dan tidak awet. Demikian juga ditemukan fakta bahwa pergantian fi sik tersebut tidak merubah aktifi tas sosial budaya, dan ritual masyarakatnya.
Upacara-upacara ritual, sosial, dan budaya berlangsung seperti sebelumnya. Namun tuntutan ekonomi membuat pola bermukim penduduk desa ini berubah
sangat signifi kan. Sebagian besar sekitar 70 penduduk tidak lagi menetap di desa. Mereka banyak yang hidup di pondok dan hanya kembali pada saat
ada upacara ritual, sosial, budaya. Kondisi ini mengakibatkan banyak rumah yang tidak terurus dan mulai hancur, menjadikan sebagian unit rumah menjadi
kumuh. Bila keadaan ini dibiarkan Desa Adat Pengotan hanya akan menjadi musium yang hanya bisa ditonton fi siknya saja namun kehilangan spiritnya
karena ditinggalkan pendukung budayanya.
Kata kunci: arsitektur desapermukiman, lay out tata letak rumah tradisional, bentuk, dan tata ukuran, bahan, warna dan tekstur, strukturkonstruksi dan
ragam hias.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
481
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT The purpose of this research is intended to parse and describe the physical
condition of the architecture of the villagesettlement and residentialresidential in Pengotan Indigenous Village, Bangli. Particularly with regard to the shape
and spatial arrangement as a whole. More specifi cly regarding the layout traditional houses and elements of physical residence. In this study examined
the physical aspects of the building, as far as possible be limited to disclosure of the aspects, among others: 1 Form, 2 Layout size, 3 Materials, colors and
textures, 4 Structureconstruction, 5 Decorative. The functions available in the residence at Pengotan Indigenous Village, Bangli. Disclosure wherever
possible parsed from the standpointaspects of social relations, kinship, family structure, values rituals, beliefs, cosmology, etc. And based on the background
of the historical aspecthistorical of Bali Aga soceity living cultures, particularly in Indigenous Village Pengotan, Bangli. Study is conducted with direct
observation fi eld, implemented by the type of participants that the researcher is part of the state of nature where he did observation. So the researchers
collected data by seeing, observing, and take the documentation directly to the fi eld. Then the activity of measurements were performed to obtain accurate data
about the dimensionssizes of residential houses in the village of Indigenous Pengotan and spacious yard, so that observable physical conditionvisual and
spatial forms of residential tardisional Indigenous Village Pengotan currently. Measurements were also made to see the spatial changes of the facilities are
attributes forming symbolic physical layout of residential buildings. Finally the inventory and documentation techniques, which is seeking additional
data from written documents that can support research, for example from the literature books about the existence DesaAdat Pengotan, Bangli in the past,
the history of cultural, social and economic relating to the formation of the spatial structure. Including rules of both formal and non-formal.
After collecting quantitative and qualitative data from primary and secondary data sources for analysis, conducted subsequent decomposition activity overall
data as the results of fi eld observations through structured systematically, both qualitative supportexplanation of the physical data layout and its buildings.
Completing data analysis both quantitative and qualitative aspects that can be used as material for formulating problem as a basis for the preparation of the
solving strategy of the main problems. Research fi nding shows that the pattern
482
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
of the Pengotan Village survives in the original form of both macro village and micro home, There is no signifi cant change in morphology unless the
market change and the addition of school. At the level of the home has been a signifi cant change to the building, especially the use of material. Buildings
that still survives using bamboo, as a material is very small, only about 10. This replacement due to economic improvement, as well as bamboo material
is considered as cheap and durable material. Likewise, it was found that the change would not affect the physical social and cultural activities, and
community rituals. Rituals, social, and cultural took place as before. However, the economic demands of the villagers make a living patterns have changed
very signifi cantly. Most about 70 of the population no longer lived in the village. They are many who live in the cottage, and only returned when there
is a ritual, social, cultural. These conditions resulted in many homes were neglected and began to disintegrate, so some houses became derelict. If the
condition is left Pengotan Village People will just be a museum that can be watched only his physical, but lost its spirit due supporters abandoned their
culture.
Keywords: architecture villagessettlements, layout traditional house, shape, and layout sizes, materials, colors and textures, structureconstruction and
decoration.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
483
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PENGARUH PEMASANGAN RING PADA PERMUKAAN SILINDER TERHADAP
DRAG DENGAN VARIASI JARAK ANTAR RING
Si Putu Gede Gunawan Tista
1
, I Made Astika
2
, Ainul Ghurri
3
123
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax: 0361703321
E-mail: Gunawan_tistayahoo.com
ABSTRAK Banyak ditemukan peralatan yang menggunakan silinder dalam aplikasi
enginering seperti tiang penyangga jembatan, cerobong asap, tiang pancang pengeboran minyak lepas pantai dan sebagainya. Peralatan-peralatan
tersebut mengalami hembusan udara setiap saat, yang menyebabkan kekuatan konstruksinya berkurang, akibat adanya drag. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemasangan ring pada permukaan silinder terhadap drag dengan variasi jarak antar ring. Penelitian ini
dilakukan pada wind tunnel lorong udara yang terdiri dari blower untuk menghembuskan udara, pipa pitot, U tube manometer, inclined manometer,
neraca digital, silinder dengan ring segi empat. Pada penelitian ini, dilakukan dengan memvariasikan Jarak antar ring yaitu 30 mm, 40 mm, 50 mm, 60 mm
dan 70 mm. Silinder diletakkan vertikal dalam wind tunnel dengan diameter D = 60 mm. Gaya drag diperoleh dengan menggunakan neraca digital yang
mencatat besarnya massa, kemudian dikalikan dengan percepatan gravitasi. Distribusi tekanan diperoleh dengan mengukur tekanan pada permukaan
silinder menggunakan inclined manometer pada 36 titik dengan interval 10
o
. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar jarak antar ring koefi sien drag
semakin besar. Koefi sien Drag terendah terjadi pada jarak antar ring L = 30 mm atau LD = 0,50, besarnya CD = 0.606352. Besarnya penurunan drag
dibandingkan tanpa ring adalah 29,3 .
Kata kunci : silinder, ring segi empat , jarak antar ring, Koefi sien drag
484
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT Many fi nd equipment that use cylinders in engineering applications such as
bridge pillars, chimneys, piles of offshore oil drilling and so on. The equipment has experienced a puff of air at any time, which causes the strength of the
construction is reduced, due to the drag. The aim of this research is to know the infl uences of mounting ring of on the cylinder surface toward drag
with distance variation between the ring. This research was conducted in wind tunnel air passageway which consists of a blower for blowing air, pitot
pipe, U-tube manometer, inclined manometer, digital balance, cylinder with a rectangular ring. In this research, carried out by varying the distance between
the ring is 30 mm, 40 mm, 50 mm, 60 mm and 70 mm. The cylinder is placed in a vertical wind tunnel with a diameter D = 60 mm. The drag force is obtained
by using a digital balance that records the amount of mass, then multiplied by the acceleration due to gravity. The pressure distribution is obtained by
measuring the pressure in the cylinder surface using inclined manometer on 36 points with 10o intervals. The results showed the greater the distance
between the ring drag coeffi cient increases. Drag coeffi cient distance between the lowest occurred in the ring L = 30 mm or L D = 0.50, the amount of CD =
0.606352. The amount of reduction in drag compared with no ring is 29.3.
Keywords: cylinder, rectangular ring, the distance between the ring, the drag coeffi cient
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
485
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
APLIKASI DAN PELATIHAN SATU ALAT TIGA FUNGSI SEBAGAI BLENDER, PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH DAN
MIXER DENGAN KAPASITAS 1 KG DI DESA BUNGBUNGAN, BANJARANGKAN, KELUNGKUNG
Ketut Astawa
1
, I Ketut Sudarsana
2
, Hendra Wijaksana
3
, I Putu Lokantara
4
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 703321
awatsayahoo.com ABSTRAK
Alat Blender, Mixer untuk adonan tepung dan pengupas kulir ari kacang tanah telah di buat dalam satu alat, hanya dengan merubah pisau potong saja.
Modifi kasi sebuah alat mixer dilakukan dengan mengganti pisau potong, jenis tajam, jenis tumpul untuk adonan tepung dan jenis bergerigi untuk mengupas
kulit ari kacang tanah.
Masyarakat Bungbungan yang sebagai pedagang mengalami kesulitan dalam mengupas kulit ari kacang yang membutuhkan waktu lama. Bila ingin membuat
jajanan pasar harus membeli satu mixer lagi, dan bila ingin memblender buah- buahan atau memblender bumbu membutuhkan satu alat lagi, jadi dibutuhkan
3 alat untuk melakukan hal tersebut diatas. Disini akan diperkenalkan dan dipraktekkan ketiga kegiatan diatas dalam 1 alat. Pengolahan hasil pertanian
dan perkebunan memerlukan teknologi yang mampu mengolah hasil-hasilnya lebih enak dan lebih cepat.
Tujuan pengabdian di Desa Bungbungan ini adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun potensi daerah
sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang perekonomian melalui pengembangan pengolahan hasil pertanian.
Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama anggota pelaksana, mahasiswa,
seluruh aparat desa, jajaran pengurus desa serta warga desa sendiri.
486
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, wawasan kami menjadi lebih luas dan pola pikir kami lebih terbuka mengenai permasalahan dan potensi-potensi
yang ada di Desa Bungbungan. Begitu banyak potensi yang dimiliki namun masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya pengetahuan
yang dimiliki berkaitan dengan bidang-bidang tersebut.
Kata kunci : Blender, Mixer, Pengupas kulit kacang tanah, Pisau potong ABSTRACT
Tool Blender, Mixer for dough of fl our and peanut peeler trowel ari has been made in one tool, simply by changing the cutter only. Modifi cation of a mixer
is done by replacing the cutter, kind of sharp, blunt kind of dough of fl our and types of serrated epidermis to peel peanuts.
Bungbungan community as traders who have diffi culty in peeling peanut husk takes a long time. If you want to make the snacks have to buy a mixer again,
and if you want to blend fruit or spice blend requires one device anymore, so it takes 3 tools to do the above. Here will be introduced and practiced above
three activities in one tool. Processing of agricultural and plantation require technology that is able to process the results are better and faster.
Devotion in the village Bungbungan goal is to empower and enhance public participation in developing the potential of the region and improve the welfare
of people in the economy through the development of agro-processing.
In general, the implementation of service activities go well. It is not independent of assistance and cooperation of executive members, students, the entire village
offi cials, village board ranks as well as the villagers themselves.
Given these service activities, we become more extensive insight and mindset we were more open about the problems and potentials that exist in the village
Bungbungan. So many potentials, but still can not put to good use because of the lack of knowledge related to these fi elds.
Keywords : Blender, Mixer, Peanut skin peeler, Cutter
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
487
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
STUDI SIFAT CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING
COURSE AC-WC DENGAN BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DAN
AUTOCLAVED AERATED CONCRETE AAC SEBAGAI
FILLER I Nyoman Arya Thanaya
1
, I Gusti Raka Purbanto
2,
Pande Gde Pradnya P.M
3
1
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: aryathanayaymail.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: rakapurbantogmail.com
3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: pandepradnya93gmail.com
ABSTRAK Keberadaan agregat alam semakin terbatas, karena itu perlu diupayakan
penggunaan material bekas sebagai alternatif dalam perkerasan jalan seperti bongkaran dinding, bongkaran lantai, beton struktur bangunan, dan
bongkaran aspal beton lama atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP. Dalam penelitian ini digunakan bongkaran aspal lama sebagai bahan dasar dengan
perekat aspal keras penetrasi Esso 6070 untuk campuran perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course AC-WC Halus dan Autoclaved aerated Concrete
AAC yang digunakan sebagai fi ller. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan kadar aspal optimum campuran AC-WC Halus, menganalisis
karakteristik campuran pada kadar aspal optimum, menganalisis keausan cantabro campuran. Untuk mengetahui kadar aspal RAP, dilakukan uji
ekstraksi dengan refl ux. Dalam rangka memperoleh gradasi yang ditentukan RAP ditambah agregat alam sejumlah tertentu. Material dicampur secara
panas dengan variasi kadar aspal, dan dipadatkan 2x75 tumbukan Marshall. Diperoleh hasil, kadar aspal optimum campuran sebesar 6,275. Nilai
stabilitas yang diperoleh adalah 3743,61 kg spesifi kasi
≥ 800kg dengan nilai fl ow 5,47 mm spesifi kasi
≥ 3,0 mm, nilai marshall quotient 703,28 kg mm spesifi kasi
≥ 250 kgmm, nilai VIM marshall 4,579 spesifi kasi 3,0-
488
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
5,0 ,nilai VIM PRD 3 terhadap VIM Marshall, nilai VMA 15,670 spesifi kasi
≥ 15 dan nilai VFB 70,779 spesifi kasi ≥ 65. Nilai Cantabro abration loss CAL dari campuran AC - WC Halus pada kadar aspal optimum
adalah sebesar 3,66. nilai maks 20. Nilai kekakuan tarik tak langsung indirect tensile stiffness modulus pada suhu 20 ºC sebesar 8245 MPa.
Kata kunci: AC - WC Halus, RAP, AAC, cantabro, stiffness.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
489
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL
G.A.P Candra Dharmayanti
1
dan Mayun Nadiasa
2
1,2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Corresponding E-mail: chandra157yahoo.com
ABSTRAK Pengerjaan proyek gedung pada areal hotel yang sedang beroperasi
memerlukan strategi untuk dapat meminimalkan gangguan terhadap kegiatan operasional hotel yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis risiko-risiko dominan pada proyek pengembangan dan renovasi gedung yang dapat berdampak terhadap kualitas proyek ditinjau
dari segi biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Responden dipilih
berdasarkan metode purposive sampling yang meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek atau pihak operasional hotel yang sedang atau pernah
menangani proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi. Dari Hasil analisis deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa risiko-
risiko dominan yang berdampak pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek, banyak ditemukan khususnya yang bersumber dari aspek teknis proyek.
Sehingga, semua pihak yang terlibat didalamnya harus saling berkoordinasi dan mematuhi kesepakatan yang telah dibuat sehingga pelaksanaan proyek
maupun operasional hotel dapat berjalan dengan baik.
Kata kunci: analisis risiko, biaya, mutu, waktu, proyek renovasi, pengembangan hotel.
RISK ANALYSIS ON HOTEL RENOVATION AND DEVELOPMENT PROJECT
ABSTRACT Constructing the building project in the area of the hotel that is operating
requires a strategy to minimize disruption to the operation of the hotel. This study aims to analyze the major risks that likely occurred on the renovation
490
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
and development of hotel building projecst that impacts the project quality – in terms of the cost, quality and completion time of the project. Data collection
was conducted through a questionnaire survey. Respondents were selected based on purposive sampling method which includes contractors, consultants
and project owners or the hotel operator who have experienced with renovation or development project of the building located in the area of a hotel. The
results of qualitative descriptive analysis indicates that most of the major risks that impact on the cost, quality and time of the project construction are
sourced from project technical aspects. Therefore, all parties involved should coordinate each other and comply with the agreements that have been made,
so that project implementation and the hotel operation can run well.
Keywords: risk analysis, cost, quality, time, renovation project, hotel development.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
491
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
STUDI SIFAT CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING
COURSE AC-WC DENGAN BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DAN
AUTOCLAVED AERATED CONCRETE AAC SEBAGAI
FILLER I Nyoman Arya Thanaya
1
, I Gusti Raka Purbanto
2,
Pande Gde Pradnya P.M
3
1
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: aryathanayaymail.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: rakapurbantogmail.com
3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar Email: pandepradnya93gmail.com
ABSTRAK Keberadaan agregat alam semakin terbatas, karena itu perlu diupayakan
penggunaan material bekas sebagai alternatif dalam perkerasan jalan seperti bongkaran dinding, bongkaran lantai, beton struktur bangunan, dan
bongkaran aspal beton lama atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP. Dalam penelitian ini digunakan bongkaran aspal lama sebagai bahan dasar dengan
perekat aspal keras penetrasi Esso 6070 untuk campuran perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course AC-WC Halus dan Autoclaved aerated Concrete
AAC yang digunakan sebagai fi ller. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan kadar aspal optimum campuran AC-WC Halus, menganalisis
karakteristik campuran pada kadar aspal optimum, menganalisis keausan cantabro campuran. Untuk mengetahui kadar aspal RAP, dilakukan uji
ekstraksi dengan refl ux. Dalam rangka memperoleh gradasi yang ditentukan RAP ditambah agregat alam sejumlah tertentu. Material dicampur secara
panas dengan variasi kadar aspal, dan dipadatkan 2x75 tumbukan Marshall. Diperoleh hasil, kadar aspal optimum campuran sebesar 6,275. Nilai
stabilitas yang diperoleh adalah 3743,61 kg spesifi kasi
≥ 800kg dengan nilai fl ow 5,47 mm spesifi kasi
≥ 3,0 mm, nilai marshall quotient 703,28 kg mm spesifi kasi
≥ 250 kgmm, nilai VIM marshall 4,579 spesifi kasi 3,0-
492
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
5,0 ,nilai VIM PRD 3 terhadap VIM Marshall, nilai VMA 15,670 spesifi kasi
≥ 15 dan nilai VFB 70,779 spesifi kasi ≥ 65. Nilai Cantabro abration loss CAL dari campuran AC - WC Halus pada kadar aspal optimum
adalah sebesar 3,66. nilai maks 20. Nilai kekakuan tarik tak langsung indirect tensile stiffness modulus pada suhu 20 ºC sebesar 8245 MPa.
Kata kunci: AC - WC Halus, RAP, AAC, cantabro, stiffness.
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
493
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ANALISIS KENDALA DALAM PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION
A. A. Diah Parami Dewi
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, 80232
TelpFax :0361703385, E-mail :anakagungdewiyahoo.com ABSTRAK
Global warming atau pemanasan global merupakan isu yang fenomenal saat ini dan menjadi salah satu tantangan bagi penduduk di Indonesia. Bangunan
sipil adalah salah satu factor yang mempunyai andil terhadap terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu maka diperkenalkanlah konsep green
construction dalam lingkup bangunan sipil untuk mencegah dampak buruk akibat pemanasan global ini. Akan tetapi, terdapat kendala dan tantangan
yang dihadapi oleh pelaku industri konstruksi dalam menerapkan green construction. Selama ini penelitian kendala kendala dalam menerapkan
green construction di Indonesia masih dari sisi kontraktor dan konsultan saja, dan belum ada penelitian yang comprehensive mengenai kendala dan
strategi untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifi kasi kendala dalam penerapan green construction dan menentukan strategi
dalam mengatasi kendala tersebut di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali. Pengumpulan data dilakukan melalui survai kuesioner dengan teknik Delphi
yang melibatkan para expert di bidang green construction. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif untuk mencapai konsensus atau
kesepakatan diantara para responden. Selanjutnya, akan dicari hirarki dari kendala tersebut dengan metode Interpretive Structural Model Kendala yang
ditemukan dalam penerapan green construction adalah sebanyak empat belas kendala yang tersebar dalam enam level dari aspek regulasi, pemerintah,
fi nansial, teknis, teknologi, pendidikan dan budaya kebiasaan. Oleh karena itu juga diperlukan strategi untuk mengatasi kendala dari masing masing
aspek tersebut.
Kata kunci:green construction, kendala, ISM.
494
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT Recently global warming is a phenomenal issue and challenge to Indonesia
population. Global warming is caused by many factors. Building construction is a factor that can cause the global warming. Therefore, green construction
is introduced in building construction to avoid bad impact due to the global warming. However, to implement green construction, there are barriers that
construction industry stakeholders face in implementing green construction. Previous research studied on green construction. However there is limited
comprehensive research on green construction from government perspectives. This research aims to identify barriers in implementing green construction and
obtain the strategies to overcome the barriers particularly in Bali province. Data collection was conducted using Delphi questionnaire method which
involved the experts in green construction. Data analysis used was descriptive analysis to achieve consensus among the experts. Subsequently the hierarchy
of barriers in implementing was formed using interpretive structural method. There are fourteen barriers which form six level of barriers. Regulations,
fi nancial, technical issue, technology, education and culture were identifi ed as the barriers in implementing green construction. Therefore the strategies
in each aspect are required to overcome the barrier in implementing green construction.
Kata kunci:green construction, barriers, ISM