Diah Parami Dewi PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DITERNAKKAN DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH.

494 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRACT Recently global warming is a phenomenal issue and challenge to Indonesia population. Global warming is caused by many factors. Building construction is a factor that can cause the global warming. Therefore, green construction is introduced in building construction to avoid bad impact due to the global warming. However, to implement green construction, there are barriers that construction industry stakeholders face in implementing green construction. Previous research studied on green construction. However there is limited comprehensive research on green construction from government perspectives. This research aims to identify barriers in implementing green construction and obtain the strategies to overcome the barriers particularly in Bali province. Data collection was conducted using Delphi questionnaire method which involved the experts in green construction. Data analysis used was descriptive analysis to achieve consensus among the experts. Subsequently the hierarchy of barriers in implementing was formed using interpretive structural method. There are fourteen barriers which form six level of barriers. Regulations, fi nancial, technical issue, technology, education and culture were identifi ed as the barriers in implementing green construction. Therefore the strategies in each aspect are required to overcome the barrier in implementing green construction. Kata kunci:green construction, barriers, ISM Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 495 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” TRANSISI ARSITEKTUR UMAH TUA DI DESA JULAH, KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG, BALI I Ketut Mudra 1 , I Gusti Bagus Budjana 2 , I Ketut Muliawan Salain 3 1 JurusanArsitektur, FakultasTeknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung 80361 TelpFax : 0361 703384, E-mail : ikmudrayahoo.com 2,3 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung 80361 ABSTRACT One of Bali Local Government Policy is Vernacular Village Tourism which focused on villages with beautiful and interesting natural views along with its unique dwelling pattern, vernacular architecture, and the dwellers socio- culture. As its benefi cial roles to develop one region economic aspects, this program assumed to be having negative impacts particularly to the built environment. Furthermore, the vernacular dwelling unit which had turned to tourism area tends to change both, physically and socially especially people way of dwelling and architectural style. Moreover, the attitude and behavior of inhabitants haddiffer caused by the short term promising income of tourism impact. Based on the phenomena, this research aims to study the so calledumahtuavernacular house architecture transition which held in Julah vernacular village, Tejakula, Buleleng Municipal, Bali. The determined research location depends on consideration if Julah is one of vernacular village in Buleleng municipal which had developed as tourism object by the local authority. Other consideration because of the determinationcould threat the sacred of ancient temples in Julah. More actual fact that the government determination could threat the sanctity in which caused by dwellers who had developed their dwelling into homestay and built environment project whom initiated by the government. Research designed as qualitative method which result in four formulas. First, the settlement pattern forming aspect is stickto the original pattern with the mountain, manifestation of PuraDesaBale Agung primary temple, as the orientation axis located in the south and setra cemetery in thenorth as the less worth space. Second, umah tua element, i.e.: Angkul-angkul, Paon, Sanggah Kemulan, and Bale SakanemBale Jajar or Bale SakarorasBale JahitBale Gedeare still exist nowadays in each dwelling unit. 496 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” Third, umah tua layout mainly had changed with the addition of contemporary building, such as: kitchen and bath roomwc which located in line with Paon kitchen in the north. Fourth, umah tua physical aspects,i.e.: form, dimension, structure and construction, and decorative did not change signifi cantly. The transformation occurred in use of building materials, i.e.: fl oor, wall, and roof which affect the building color and texture. Keywords: umah tua architecture transition, settlement pattern, building element, dwelling unit layout, physical transformation. ABSTRAK Program Desa Wisata adalah salah satu kebijakan pengembangan pariwisata di Bali dengan menyasar desa-desa berpotensi alam yang indah dan menarik termasuk desa-desa tua yang memiliki pola bermukim, arsitektur bangunan, dan tradisi sosial budaya masyarakat yang unik. Ibarat pisau bermata dua, di satu sisi program ini terbukti mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Namun di sisi yang lain, tidak dapat dimungkiri banyak desa tua yang dikembangkan menjadi objek wisata mengalami perubahan fi sik pada pola bermukim dan gaya arsitektur bangunan. Sikap dan perilaku masyarakatnya juga ikut bergeser, sekadar memenuhi hasrat sesaat nikmat pariwisata. Beranjak dari fenomena di atas, penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi terhadap transisi arsitektur umah rumah tua tradisional di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan utama yaitu Desa Julah termasuk ke dalam kelompok Desa Tradisional di Buleleng yang dikembangkan menjadi objek wisata. Pertimbangan lainnya adalah akibat penetapan ini dikhawatirkan akan mencemari pingit-nya Pura-Pura tua di Desa Julah. Hal ini didukung oleh fakta bahwa rumah-rumah warga sudah mulai dikembangkan menjadi home stay dan banyaknya pembangunan fi sik di Desa Julah atas prakarsa pemerintah melalui proyek penataan lingkungan. Rancangan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan empat rumusan hasil kajian. Pertama, aspek pembentuk pola permukiman Desa Julah masih bertahan pada pola asli dengan arah orientasi sumbu kaja-gunung di selatan bermakna utama lokasi Pura Desa Bale Agung dan arah kelod-pantailaut di utara bermakna nista lokasi setrakuburan desa. Kedua, elemen-lemen umah tua terdiri atas bangunan Angkul-angkul, Paon, Sanggah Kemulan, dan Bale SakanemBale Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 497 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” Jajar atau Bale SakarorasBale JahitBale Gede masih tetap ada di setiap areal pekarangan rumah warga. Ketiga, lay out umah tua berubah dengan adanya tambahan bangunan rumah kantoran bergaya arsitektur masa kini serta dapur dan kmwc di sisi kelod bagian utara berjejer dengan Paon. Keempat, aspek fi sik bangunan umah tua seperti bentuk, tata ukuran, struktur dan konstruksi, serta ragam hias tidak mengalami perubahan signifi kan. Perubahan terjadi pada penggunaan bahan lantai, dinding, dan penutup atap yang berpengaruh terhadap warna dan tekstur bangunan. Kata kunci: transisi arsitektur umah tua; pola permukiman, elemen bangunan, lay out pekarangan, perubahan fi sik 498 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENGEMBANGAN MODEL PROFIL TEMPERATUR PERKERASAN ASPAL PADA IKLIM TROPIS DI WILAYAH BALI SELATAN IMA. Ariawan 1 , BS. Subagio2 2 BH. Setiadji 3 1 Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar agusariawan17yahoo.com 2 FTSP, Institut Teknologi Bandung bssubagioyahoo.com 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang bhsetiadjiyahoo.com ABSTRAK Temperatur perkerasan aspal merupakan fungsi dari iklim lingkungan, dimana sangat dipengaruhi oleh faktor geografi snya atau posisi lintang suatu lokasi. Tujuan penelitian untuk mengembangkan model keterkaitan iklim lingkungan terhadap temperatur perkerasan aspal. Penelitian ini dilakukan di jalan nasional Sunset Road di wilayah Bali Selatan, Indonesia dan variabel iklim yang dikaji adalah temperatur udara dan kelembaban udara sedangkan temperatur perkerasan aspal yang dikaji adalah temperatur pada permukaan T.00, kedalaman 20 mm T.20 dan kedalaman 65 mm T.65. Dengan alat thermocouple + data logger dan aplikasi program SAGA Technolog. Pengamatan variabel dilakukan pada cuaca cerah selama 7 hari dengan interval waktu pencatatan setiap 30 menit. Tercatat 336 data pengamatan yang selanjutnya analisis statistik dilakukan dengan paket program IBM SPSS. Terdapat korelasi yang sangat kuat dan positif r0,853antara temperatur udara dan temperatur perkerasan aspal dan sebaliknya terdapat korelasi yang kuat dan negatif r -0,777 antara kelembaban udara dan temperatur perkerasan aspal. Model regresi linear dikembangkan untuk memprediksi profi l temperatur perkerasan aspal T.00, T.20, T.65 dengan variabel bebas terukur temperatur udara dan kelembaban udara. Berdasarkan uji ketepatan model adjusted R 2 , SEE, F test, t test, uji kolonieritas, uji normalitas pada kesalahan penggangu dan uji validitas model terhadap data aktual menyimpulkan model temperatur perkerasan aspal T.00, T.20, T.65 terbaik, memberikan ketepatan yang akurat dan layak digunakan untuk memprediksi profi l temperatur perkerasan aspal. Kata kunci: temperatur udara, kelembaban udara dan temperatur perkerasan aspal Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 499 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRACT Asphalt pavement temperature is a function of climate factors environment, which is strongly infl uenced by geographical factors or latitude location. The aim of research to develop models of climate linkage to asphalt pavement temperature. This research was conducted on a national Sunset Road, Badung regency in the eastern of Bali island, Indonesia and climatic variables studied were air temperature and humidity while the asphalt pavement temperature were the surface temperature T.00, 20 mm depth T.20 and 65 mm depth T.65. By means of thermocouple + data logger and SAGA Technology program applications. Variables observation carried out on sunny weather for 7 days with intervals of recording time every 30 minutes. Recorded 336 observational data further statistical analysis conducted by IBM SPSS program package. There is a very strong and positive correlation r0,853 between air temperature and the asphalt pavement temperature and on the contrary there is a strong negative correlation r -0,777 between the humidity and the asphalt pavement temperature. Linear regression models were developed to predict the profi le of asphalt pavement temperature T.00, T.20, T.65 with independent variables measured air temperature and humidity. Based on the model accuracy test adjusted R 2 , SEE, F test, t test, colonieritas test, normality test of residual errors and the validity test of the model against actual data concludes the best of asphalt pavement temperature models provide accurate and decent accuracy used to predict asphalt pavement temperature profi le. Keywords: air temperature, relative humidity and asphalt pavements temperature 500 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENGEMBANGAN TEKNIK VARIABLE FRAME RATE UNTUK EFISIENSI TRANSMISI DAN PENYIMPANAN VIDEO DIGITAL Ngurah Indra Er 1 , I Made Arsa Suyadnya 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung - Bali TelpFax : 0361-703315, E-mail : indraunud.ac.id ABSTRACT The increasing quality of digital videos nowadays consequently demands larger storage and transmission bandwidth. To address this challenge, this research focuses on the effort to decrease the amount of inter-frame information redundancy in digital videos while maintaining the accepted quality. The minimum frame rate determination in this study was based on two important factors in digital video; the content-awareness represented by the calculation of the intensity of apparent motion, and the video quality perceived by the user. The objective measure of motion intensity was extracted by calculating the Frame Differences value of digital videos using MATLAB. Whilst the values of subjective perception by the audience, refl ected by the Mean Opinion Score MOS, was gathered utilizing the Simultaneous Double Stimulus for Continuous Evaluation SDSCE. Mathematical equations were discovered which showed the linear relation between the value of frame rate per second fps and the perceived quality, and the inverse relation between the value of fps and frame differences of the digital videos. Another signifi cant fi nding was also discovered by comparing the different slope of the curve between three different video resolutions, namely in the smaller to larger order: QCIF, CIF and SD resolutions. While maintaining the same perceived quality, the larger resolution videos would need larger value of fps also. Keywords: Digital Video, Variable Frame Rate, Perceived Quality, Transmission Effi ciency, Storage Effi ciency. Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 501 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRAK Peningkatan kualitas video digital dewasa ini membutuhkan ruang penyimpanan dan bandwidth transmisi yang semakin besar. Untuk mengatasinya, penelitian ini mengambil fokus pada usaha pengurangan informasi-informasi yang sama pada deretan frame video digital inter-frame redundancy sambil tetap mempertahankan kualitas yang memadai. Teknik penentuan nilai frame rate minimum video pada penelitian ini didasari pada dua hal penting, yakni pengetahuan terhadap konten content-awareness yang diwakili oleh parameter intensitas gerak yang tampak apparent motion, dan pengetahuan terhadap persepsi kualitas oleh pemirsanya User Perceived Quality. Data-data terukur obyektif terhadap intensitas gerak pada video-video digital yang diujikan didapat dengan menghitung nilai Frame Difference menggunakan program MATLAB, sementara nilai persepsi kualitas subyektif, berupa nilai Mean Opinion Score MOS, didapat dengan menggunakan metode Simultan Double Stimulus for Continuous Evaluation SDSCE. Persamaan-persamaan yang ditemukan menunjukkan keterkaitan yang berbanding lurus antara nilai frame rate dengan persepsi kualitas, dan keterkaitan yang berbanding terbalik antara nilai frame rate dengan besaran Frame Difference pada video-video digital tersebut. Hasil lain yang cukup signifi kan didapat dari mencermati perbedaan kemiringan kurva yang menghubungkan ketiga parameter pada ketiga resolusi video uji yang berbeda tersebut, yakni QCIF, CIF dan SD. Pada target persepsi kualitas tertentu, terlihat bahwa untuk resolusi video yang semakin besar maka perubahan nilai intensitas gerak akan mengakibatkan perubahan nilai frame rate minimum yang semakin besar pula. Atau dengan kata lain, untuk target kualitas persepsi dan rata-rata intensitas gerak yang sama, maka video dengan resolusi yang lebih besar akan membutuhkan nilai frame per second fps yang lebih besar pula. Kata Kunci: Video Digital, Variable Frame Rate, Persepsi Kualitas, Efi siensi Transmisi, Efi siensi Penyimpanan. 502 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” DRIVE TEST MENGGUNAKAN SMARTPHONE DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID DAN SOFTWARE G-NetTrackPro UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA Pande Ketut Sudiarta 1 , Ngurah Indra ER 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, kodepos 82121 TelpFax : 0361 703315, E-mail : sudiartaunud.ac.id ABSTRAK Level dan kualitas sinyal dalam cakupan area BTS diukur dengan drive test. TEMS merupakan aplikasi yang umum digunakan, terdiri dari Handphone, GPS dan laptop yang terinstall aplikasi TEMS. Pengukuran dilakukan pada area pancaran BTS. Kurangnya pemahaman siswa akan proses drive test disebabkan terbatasnya alat ukur. Untuk mengatasi kondisi tersebut dalam penelitian ini diujikan alat drive test yang diinstall pada handphone, berbasis android dengan aplikasi GnetTrackPro. Tujuan penelitian adalah meningkatkan pemahaman siswa mengenai drive test. Handphone yang digunakan adalah Sony Xperia Z1. Aplikasi GNetTrackPro versi 2.8-1 dan GPS pada perangkat Handphone. Pengukuran di BTS Rooftop pada ketiga sektor antena dengan variable ukur adalah jarak. Sebagai pembanding adalah aplikasi TEMS dan perhitungan teoritis. Pengukuran dilakukan pada teknologi 2G, 3G dan 4G. Hasil pengukuran GNetTrackPro pada teknologi 2G RX level diperoleh hasil perbedaan ukur dengan TEMS yang tidak terlalu jauh. Penbedaan disebabkan karena sensitivitas perangkat. Kelemahan pada pengukuran level sinyal dengan GnetTrackPro adalah tidak terdapatnya penguncian Cellid, akibatnya ada kemungkinan terjadi perpindahan Cellid. Hal yang sama terjadi pada pengukuran 3G RSCP dan 4G RSRP. Kualitas sinyal 2G RQual dan 3G EcNo tidak terukur dengan HP Android Sony Xperia Z1 sedangkan kualitas sinyal 4G RSRQ dan SNR terukur. Tidak terukurnya kualitas sinyal pada 2G dan 3G disebabkan kompatibilitas handphon sehingga perlu pada penelitian selanjutnya membandingkan sejumlah Handphone yang direkomendasi oleh Gykov sebagai pengembang Aplikasi GnetTrackPro. Namun secara umum GnetTrackPro dapat digunakan sebagai pembelajaran siswa dalam memahami konsep-konsep drive test. Kata kunci: drive test, GNetTrackPro, Level sinyal, kualitas sinyal, dan Cellid. Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 503 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” SINTESIS GAMELAN GENDER WAYANG DENGAN MODIFIED FREQUENCY MODULATION MODFM I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan 1 , Luh Gede Astuti 2 1,2 Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 701805, dewabayuunud.ac.id ABSTRAK Penelitian ini merupakan salah satu bentuk untuk melestarikan budaya khususnya instrumen alat musik gamelan gender wayang dengan cara membangun aplikasi sintesis. Gamelan gender wayang yang dianalisis terdiri dari empat jenis gamelan yaitu pemade pengumbang, pemade pengisep, kantil pengumbang, dan kantil pengisep. Metode sintesis yang digunakan adalah Modifi ed Frequency Modulation ModFM yang merupakan pengembangan dari metode FM yang mampu untuk menghasilkan suara detingan logam. Pengujian dilakukan dengan melakukan perbandingan frekuensi bilah dominan pada setiap bilah gender wayang dan spektrum yang dihasilkan oleh bilah tersebut. Pada pengujian sampel, sinyal suara yang didapatkan pada setiap bilah gender wayang bersifat inharmoni. Hasil sintesis dengan ModFM didapatkan mendekati dengan dataset ketika perbandingan konstanta untuk fc:fm sebesar 1:2. Hasil yang lebih baik didapatkan ketika frekuensi dasar yang digunakan adalah setengah dari frekuensi dasar dataset. Frekuensi sintesis bilah sesuai dengan frekuensi pada dataset. Analisis spektrum memperlihatkan hasil sintesis mengandung frekuensi-frekuensi yang dimiliki oleh sampel namun terdapat beberapa frekuensi lainnya noise yang tidak terdapat pada sampel terlihat dalam hasil sintesis. Kata kunci: Sintesis, Gamelan, Gender, Frekuensi, ModFM 504 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRACT This study is one of the forms to culture preservation, especially the instruments of the Gamelan Gender Wayang by developing a synthesis application. Gamelan Gender Wayang analyzed consisted of four types of gamelan are Pemade Pengumbang, Pemade Pengisep, Kantil Pengumbang, and Kantil Pengisep. Synthesis method used Modifi ed Frequency Modulation ModFM which is the development of FM method that is able to produce sound from striking a metal. Testing is done by comparing the frequency of each gender wayang blade and the spectrum produced by the blades. In samples testing, the signal sound obtained on each gender wayang blade is inharmonious. When the comparison constants for fc: fm equal to 1: 1, ModFM obtained frequency two times as large as the frequency should be. Better results are obtained when the fundamental frequency used is half of the fundamental frequency of the sample. The result of frequency synthesis accordance with the sample frequency. Spectrum analysis shows the frequencies synthesis containing the frequencies owned by the sample, but there are some other frequencies noise that are not included in the sample shown in the results of the synthesis. Keywords: Synthesis, Gamelan, Gender, Frequency, ModFM Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 505 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” STUDI EKSPRIMEN KOMPOSISI KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM PENGUAT SILICON CARBON WHISKERS DAN AL 2 O 3 SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF Ketut Suarsana 1 , Eka Sulistyawati 2 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali , Telepon 0361 813321 ktsuarsanayahoo.com ABSTRAK Material komposit berbasis logam pada dunia industri cukup potensial untuk memenuhi dikembangkan. Dengan adanya perkembangan bahan yang sangat pesat, maka tepat untuk membuat bahan dengan sifat ringan dan murah yang merupakan persyaratan utama dalam dunia industri pembuatan komponen- komponen mesin. Pengembangan inovasi baru dalam pembuatan Aluminium Matrix Composite Whisker AMCw yang berbasis matrik Alumunium dengan penguat Silicon Carbon whisker dan Al 2 O 3 partikel sangat dibutuhkan. Dala hal ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan proses powder metalurgi dan variasi komposisi penguat komposit. Awal proses komposit dibuat dengan variasi komposisi matrik Aluminium dengan penguat SiCw+Al 2 O 3 p dalam komposit. Komposisi Aliminium : 90 wt, 80 wt dan 70 wt dengan variasi penguat 10 wt, 20 wt dan 30 wt. Pembuatan material uji dilakukan dengan proses metalurgi serbuk dengan kontrol gaya tekan 2,5 ton, waktu penahanan 15 menit. Pengujian karakteristik dilakukan untuk menggetahui sifat fi sik dan mekanik komposit. Jadi hasil penelitian adalah penambahan komposisi persen berat SiCw dan Alumina Al 2 O 3 p memberikan pengaruh pada sifat fi sik dan mekanik komposit. Sifat densitas dan kekerasan meningkat terjadi pada setiap penambahan Alumina Al 2 O 3 p itu sendiri. Sebaliknya porositas menurun dengan meningkatnya komposisi penguat. Hubungan antara sifat dari masing-masing komposisi penguat SiCw dan Al 2 O 3 pembentuk komposit yang dibuat dengan menganalisa struktur mikro yang terbentuk. Jadi dalam penelitian ini dihasilkan densitas, sifat kekerasan berbanding terbalik dengan sifat porositas komposit. Kata Kunci: Matrik Aluminium, Silicon Carbon whisker dan Al 2 O 3 partikel. 506 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” TRANSFORMASI NILAI BUDAYA DALAM TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DI DENPASAR, GIANYAR, DAN KLUNGKUNG Widiastuti1, Syamsul Alam Paturusi2 Ngakan Acwin dwijendra3 1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 224133, wiwiedwidiastutiyahoo.fr ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai budaya yang mendasari pembentukan pola tata ruang pasar tradisional. Dalam penelitian ini akan dikaji pola tata ruang Pasar Tradisional, perubahan-morfologinya, nilai budaya yang tersembunyi dalam bentuk morfologi tersebut, serta faktor- faktor yang menyebabkan perubahan. Penelitian ini mengambil lokasi di pasar tradisional di pusat kota Denpasar, Gianyar, dan Klungkung. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif deskriptif dengan teknik multi layer mapping dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi pasar tradisional dalam skala kota merupakan salah satu dari tiga pilar kekuasaan puri yaitu:politik, ekonomi dan budaya. Pada skala tapak morfologi pasar tradisional merupakan transformasi dari konsepsi nilai spasial ruang tradisional Bali yang menempatkan fungsi atas zona-zona tingkat kesucian. Dari awal pembentukan pasar terdapat beberapa perubahan morfologi baik pada skala kota maupun skala tapak. terutama yang berkaitan dengan penempatan tempat suci. Faktor utama yang menyebabkan perubahan tersebut adalah perubahan politik dan budaya. Faktor politik dimulai pada jatuhnya puri ke tangan penjajah dan faktor budaya adalah usaha masyarakat untuk mengembalikan zonasi pasar pada konsepsi spasial tradisional yang lebih tepat. Kata Kunci: pasar tradisional, morfologi spasial, nilai budaya, tata ruang Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 507 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENGANALISIS DATA STATISTIKA MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA Made Susilawati 1 , G.K. Gandhiadi 2 , IGA Kunti Sri Panca Dewi 3 , AAIA Mayun Laksmiwati 4 1,2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung, TelpFax: 0361-703137, e-mail: susilawati.madegmail.com 3,4 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa dalam belajar Perancangan Percobaan melalui penerapan Pembelajaran Problem Based Learning. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan software untuk menganalisis data Statistika, khususnya data-data hasil percobaan dengan bantuan Lembar Kerja Mahasiswa LKM. Sebagian besar mahasiswa berpendapat bahwa penggunaan LKM sangat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Perancangan Percobaan. Hal ini terlihat pula dari nilai rataan posttes 82,47 yang lebih tinggi dari rataan pretes 65,36. Uji t juga menunjukkan bahwa peningkatan nilai rataan pretes ke posttes adalah signifi kan dengan nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari taraf nyata 5. Hal ini berarti rataan tes evaluasi mahasiswa lebih tinggi dari rataan tes pendahuluan. Kata kunci: Perancangan percobaan, pembelajaran berbasis masalah, Lembar Kerja Mahasiswa ABSTRACT This study aims to increase student interest in learning Design of Experiments through the implementation of Problem Based Learning and improving students’ ability to use the software to analyze the data of Statistics, in particular the results of experimental data with the aid of student worksheetsLKM. Most students found the use of the LKM greatly help improve the understanding of students on the course design. It is seen also from the average value posttes 508 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” 82.47 is higher than the average pretest 65.36. T test also showed that the increase in the value of the average pretest to posttes is signifi cant with p = 0.000, which is smaller than the 5 signifi cance level. This means that the average student evaluation tests higher than the average preliminary tests. Keywords: Problem Based Learning, Design of Experiments, student worksheets Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 509 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” RANCANG BANGUN PENGENDALI KETINGGIAN AIR DILENGKAPI DENGAN PENGIRIMAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER I G. A. K. Diafari Djuni H. 1 , I G. A. P. Raka Agung 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali, 80361, Email: igakdiafariyahoo.com ABSTRAK Ketersediaan air adalah hal yang sangat penting karena menyangkut kelangsungan hidup semua mahluk. Umumnya sistem kendali ketinggian air plant adalah loop tertutup tetapi dengan sensor ketinggian air menggunakan komponen mekanik seperti pelampung atau potensiometer. Agar tetap berfungsi dengan baik komponen mekanik ini memerlukan pemeliharaan secara rutin. Untuk mengatasi permasalahan ini sistem kendali dengan komponen mekanik akan digantikan dengan komponen elektronik dengan pengendalian menggunakan mikrokontroler. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah metode rancang bangun. Rancang bangun meliputi desain sistem dan merealisasikan sistem yang telah dirancang. Implementasi plant menggunakan pipa paralon dengan ketinggian 1,5 meter dan catu daya pompa air disimulasikan dengan LED sedangkan keberadaan air yang memasuki plant disimulasikan dengan dip switch. Ponsel dihubungkan ke mikrokontroler dengan komunikasi serial. Ketinggian air dideteksi dengan menggunakan sensor ultarasonik PING. Waktu tempuh dari gelombang ultrasonik dibaca dengan timer mode counter. Data yang ada di counter ini dikonversi menjadi ketinggian air dengan mikrokontroler AT89S52. Kondisi pada plant yang akan dikirim melalui SMS adalah ketinggian air pada tangki, dan ada atau tidaknya air yang masuk ke dalam tangki. Disamping dikirim melalui sms kondisi plant juga ditampilkan pada LCD. Hasil penelitian ini adalah sensor PING sudah bisa membaca level ketinggian air pada tangki. SMS sudah berhasil dikirim pada ketinggian 40 cm dan 140 cm, AIR HABIS dan AIR MELUAP. Tampilan kondisi plant pada LCD, Ponsel dan simulator bascom sudah menunjukkan hasil yang sama.. Kata kunci: ketinggian air , mikrokontroler, PING, SMS 510 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRACT The availability of water is very important because it concerns the survival of all creatures. Generally, water level control system plant is a closed loop but the water level sensor uses a mechanical component such as a buoy or a potentiometer. To keep it functioning properly mechanical components require maintenance on a regular basis. To overcome this problem with the control system will be replaced mechanical components with electronic components to control using a microcontroller. The method used to achieve the goal of this research is the method of design. It includes system design and realization of the system that has been designed. Implementation plant using the pipe with a height of 1.5 meters and a power supply with LED simulated water pump while the presence of water that enters the plant is simulated by dip switch. The cellular phone is connected to a microcontroller with serial communications. The water level is detected using sensors ultarasonik PING. The travel time of the ultrasonic waves to read the timer counter mode. Data contained in this counter is converted into water level with the microcontroller AT89S52. Conditions at the plant which will be sent via SMS is the water level in the tank, and the presence or absence of water that goes into the tank. Beside sent via sms plant conditions are also displayed on the LCD. The results of this research is the PING sensor can read the level of the water level in the tank. SMS has been successfully sent to a height of 40 cm and 140 cm, AIR OUT and AIR OVERFLOW. Plant conditions on the LCD display, cellular phone and Bascom simulator have shown similar results. Keyword : water level, microcontroller, PING, SMS Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 511 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” MODEL KEKUTAN KERJA SAMA PEMERINTAH-MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA DI BALI Ida Bagus Putu Adnyana1. 1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 224133, bagusadnyana32gmail.co m ABSRAK Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, keterbatasan anggaran dari Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan fasilitas umum dapat diselesaikan melalui pendekatan Kerja Sama Pemerintah-Swasta KPS. KPS belum sepenuhnya melibatkan partisipasi aktif masyarakat, maka perlu keterlibatan masyarakat lokal secara formal dalam pembangunan infrastruktur pariwisata di Bali, Kerja Sama Pemerintah-Masyarakat KPM ini sebagai wujud masyarakat lokal berpartisifasi aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan. Responden sebanyak 60 orang, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: 30 orang kelompok pemerintah pada level kepala dinas; dan 30 orang kelompok masyarakat pada level pengurus Desa Adat. Penelitian ini menghasilkan “Model kekuatan Pemerintah-Masyarakat KPM”, mempunyai ketepatan membedakan kepentingan kelompok sebesar 76,7 ketepatan model sangat tinggi diatas 50. Kekuatan kepentingan kelompok pemerintah sebesar 76,7 dengan prioritas kepentingan faktor konsorsium dan sosbud. Kekuatan Kepentingan kelompok swasta sebesar 76,7 pada faktor sosbud. Kekuatan kepentingan kelompok masyarakat, sama dengan pemerintah, sebesar 76,7 hanya pada faktor “sosial dan budaya”, yang datangnya dari “Kelompok Masyarakat” di dalam KPM. Kata Kunci: KPS, KPM, Masyarakat, Model Kekuatan, Infrastruktur, Pariwisata. 512 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” STRENGTH MODEL OF PUBLIC-COMMUNITY PARTNERSIHP IN BALI TOURISM INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT Ida Bagus Putu Adnyana1. 1Department of Civil Engineering, Facuty of Engineering, University of Udayana, Bukit Jimbaran, Badung TelpFax : 0361 224133, bagusadnyana32gmail.co m ABSTRACT According to the National Development Planning Agency Bappenas, the limited budget of the Government of Indonesia to improve public facilities can be resolved through the approach of Public-Private Partnership PPP. PPP has not fully involve the active participation of community, it is necessary formal involvement of local communities in the development of tourism infrastructure in Bali, the Public-Community Partnership PCP as a form of local communities actively participate in sustainable development. Respondents were 60 people, divided into two groups: 30 groups of government at the level of department heads; and 30 community groups at board level Village People. This research resulted in “the power of the PCP”, has a precision of distinguishing the interests of the group amounted to 76.7 very high model accuracy above 50. The strength of the interests of the government of 76.7 with the priority interests of the consortium and Socio- cultural factors. The power interests of private groups by 76.7 at the Socio- cultural factors. The power of interest community groups, together with the government, amounting to 76.7 only on the factors “social and cultural”, which comes from “community groups” in PCP. Keywords: PPP, PCP, Community, Strenght Model, Infrastructure, Tourism. Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 513 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENGUJIAN PEMANFAATAN MIKROKONTROLER SEBAGAI PENGENDALI PENGAMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA TERHADAP OVERLOAD I Gst. Agung Putu Raka Agung 1 , I Gst Agung K. Diafari Djuni H 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali Tlp: 0361703315, igaprakagmail.com ABSTRACT The research objective was to test the microcontroller as a safety three phase induction motor against overload. Overload current value entered from the keypad matrix according to the overload value found on the nameplate of the three-phase induction motor. Overload current value is displayed on the LCD display 16x2 matrix. In this study used current sensor SCT-013-030 type that has a current rating 0-30 Amperes and voltage output of 0-1 volts. The output voltage of the current sensor input to analog input pins of a microcontroller that can be processed by the microcontroller and the results are displayed on the LCD. The test results indicate the equipment is realized already able to read the magnitude of the phase currents of each phase motors and provide Keywords: microcontroller, three phase induction motor, protection, current sensor ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menguji mikrokontroler sebagai pengaman motor induksi tiga fasa terhadap overload. Nilai arus overload dimasukkan dari keypad matrik sesuai dengan nilai overload yang terdapat pada nameplate dari motor induksi tiga fasa tersebut. Nilai arus overload ini ditampilkan pada tampilan LCD matrik 16x2. Pada penelitian ini dipakai sensor arus tipe SCT-013-030 yang mempunyai rating arus 0 – 30 ampere dan tegangan output 0 – 1 volt. Tegangan output dari sensor arus dimasukan ke pin input analog dari mikrokontroler sehingga bisa diproses oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan pada LCD. Hasil pengujian menunjukkan peralatan yang direalisasikan sudah mampu membaca besarnya arus fasa masing-masing fasa motor dan memberikan indicator nyala led ketika arus fasa melebihi nilai overloadnya Kata kunci: mikrokontroler, motor induksi tiga fasa, pengaman, sensor arus 514 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENATARAN PEKERJA ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DI DESA PAKRAMAN BEDHA KABUPATEN TABANAN A. A. Ayu Oka Saraswati 1 , I Wayan Kastawan 2 Widiastuti 3 Evert Edward Moniaga 4 1, 2 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,Badung TelpFax:0361703384 sarassaraswati61gmail.com ABSTRAK Sumber daya manusia SDM merupakan salah satu sumber daya - aset dan berfungsi modal dalam menjaga keberlangsungan Arsitektur Tradisional Bali ATB untuk mewujudkan eksistensi ATB. Kemampuan pekerja ATB cenderung mengalami degradasipenurunan kemampuan untuk mempertahankan keberlanjutan ATB. Pekerja cenderung mengikuti keinginan pemesan, yang lebih menekankan pada prinsip estetika. Dengan kemampuan tersebut, arsitektur yang dihasilkan berupa arsitektur dengan ‘struktur berornamen’ yang tak menerapkan kaidah-kaidah arsitektur tahan gempa. Penataran pekerja merupakan aksi pelestarian nilai-nilai budaya, secara konsisten melalui Hibah Udayana Mengabdi - Universitas Udayana. Penataran pekerja ATB di Desa Pakraman Bedha dilakukan dengan cara workshop-pelatihan untuk meningkatkan pemahaman pekerja ATB terhadap prinsip-prinsip tahan gempa pada ATB. Selanjutnya dengan cara ketok tular yang dilakukan oleh pekerja ATB ini, diharapkan tidak berselang lama akan terjadi peningkatan seluruh SDM pekerja ATB di Desa Pakaraman Bedha. Luaran penataran ini berupa pekerja ATB yang mampu menghasilkan gambar bagian struktur ATB yang tahan gempa. Kata kunci: Arsitektur Tradisional Bali, arsitektur tahan gempa, pelestarian nilai-nilai budaya, sumber daya manusia-pekerja, workshop-pelatihan. Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 515 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” UPGRADING BALINESE TRADITIONAL ARCHITECTURE WORKERS IN BEDHA PAKRAMAN VILLAGE DISTRICT TABANAN A. A. Ayu Oka Saraswati