Bawa Putra, I W. G. Gunawan, dan N. W. Bogoriani

342 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENGGUNAAN DUA SUHU SENTRIFUGE YANG BERBEDA DAN PHENOL RED PADA SAMPEL BUFFY COAT DALAM PERHITUNGAN JUMLAH CD3 - CD4 Rasmaya Niruri 1 , Inna Narayani 2 , Wayan T. Artama 3 , Mantik Astawa 4 , Ahmad Hamim Sadewa 5 1 Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali Email : rasmayayahoo.com 2 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali 3 Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta 4 Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali 5 Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta ABSTRAK Tujuan dari riset ini adalah mengavaluasi efek penggunaan dua suhu sentrifuge yang berbeda dan phenol red pada sampel buffy coat BC dalam perhitungan jumlah CD3-CD4 dengan menggunakan FACS COUNT. Dua belas sampel darah 2 ml setiap tabung EDTA , diambil dari satu orang subyek dewasa sehat. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yang berbeda cara preparasinya sebelum dilakukan pemeriksaan CD3-CD4, yaitu sampel darah utuh Kelompok[K]-1], BC dengan phenol red dan nonrefrigerated sentrifuge K-2, BC non phenol red – non refrigerated sentrifuge K-3 , dan BC non phenol red – refrigerated sentrifuge K-4. Replikasi dilakukan 3 kali. Rata – rata jumlah CD3 – CD4 sel μl adalah 1382- 544K-1, 110 – 46 K-2, 2578 -1147K-3, dan 2601 -1208. K-4. Pada riset ini, didapatkan perbedaan yang besar pada jumlah CD3-CD4 pada sampel dengan phenol red K-2 dibandingkan dengan sampel yang tidak menggunakan phenol red K –3. Hal ini tidak terjadi pada penggunaan suhu sentrifuge yang berbeda K –3 dan K-4. Kata Kunci: CD3-CD4, Phenol Red, Suhu sentrifuge Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 343 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABSTRACT Aim of this research was to evaluate effect of refrigerated non refrigerated centrifuge and phenol red on CD3-CD4 count of Buffy coat BC samples using FACS COUNT. Twelve blood samples were taken from a healthy adult 2ml for each EDTA tube. Then those were divided into 4 groups of sample preparation before conducting CD3-CD4 measurement, which were whole blood Group[G]-1], BC with phenol red and non-refrigerated centrifuge G-2, BC non phenol red – non refrigerated centrifuge G-3 , and BC non phenol red – refrigerated centrifuge G-4. Triple replication was applied on each procedure. Mean values of CD3 – CD4 count cell μl were 1382- 544G-1, 110 – 46 G-2, 2578 -1147G-3, and 2601 -1208. G-4. On this study, there was a big difference on CD3-CD4 count between samples with phenol red G-2 compared to phenol free samples G –3, but it was not on samples prepared with two different centrifuge temperatures G –3 and G-4. Keywords: CD3-CD4, Phenol Red, centrifuge temperature 344 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” POTENSI DAUN ASHITABA Angelica keiskei SEBAGAI OBAT ANTI VIRUS DILIHAT DARI RESPON KEKEBALAN SELULER PADA MENCIT BalbC Sudira I Wayan Pascasarjana Universitas Udayana, Bali-Indonesia Email : wayansudiradrhyahoo.com ABSTRAK Tanaman Ashitaba Angelica keiskei adalah tanaman asli Jepang yang sudah dikembangkan di Indonesia, memiliki banyak manfaat yaitu sebagai sayur dan sebagai imonomudulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun Ashitaba Angelica keiskei terhadap peningkatan respon kekebalan seluler mencit BalbC yang dikembangkan sebagai obat anti virus. Penelitian ini memakai rancangan acak lengkap sederhana. Perlakuan terdiri atas enam yaitu tanpa Ashitaba kontrol, pemberian Ashitaba dosis 100; 200; 300; 400; dan 500 mgkgbb selama 21 hari melalui oral. Masing- masing perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 24 unit penelitian. Pada hari ke-28 dilakukan vaksinasi dengan vaksin rabies sebagai tantangan terhadap virus yang dilakukan terhadap semua kelompok mencit. Pada hari ke-42 diambil organ limpa untuk dikultur dengan tujuan melihat sel penghasil limfosit.Variabel yang diamati yaitu kadar IL-2 dan kadar IFN dari limfosit tersebut Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Ashitaba mampu meningkatkan kadar IL-2 secara bermakna P0,05. Rerata kadar interleukin-2 setelah perlakuan ekstrak Ashitaba dosis 0; 100; 200; 300; 400; dan 500 mgkgbb, berturut-turut adalah 1,700pg, 3,919pg, 5,218pg, 8,875pg, 15,563pg. Interferon gamma juga menunjukkan adanya peningkatan seiring dengan peningkatan dosis ekstrak Ashitaba yang diberikan, dan secara statistic menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna p0,05,kecuali antara dosis 400 dan 500 tidak bermakna p0,05.Rerata kadar interferon gamma pada kontrol adalah13,534pg, dosis 100mgkgbb 15,222pg,dosis 200mg Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 345 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” kgbb15,745pg, dosis 300mgkgbb16,749pg, dosis 400mgkgbb17,116pg dandosis 500mgkgbb17,278pg. Disimpulkan ekstrak etanol Ashitaba mampu meningkatkan respon kekebalan selluler IL-2 dan IFN- pada mencit yang divaksinasi dengan vaksin rabies yang memiliki potesi sebagai obat anti virus. Kata kunci : Ashitaba, Interleukin-2,Interferon- , kekebalan seluler 346 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” STATUS PRAESEN SAPI BALI BETINA SELAMA PERIODE KEBUNTINGAN I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana 1 , I Nyoman Suartha 2 . 1 Laboratorium Reproduksi, 2 Laboratorium Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Denpasar TelpFax : 0361 223791, lolingbagusyahoo.co.id lolinglaksanagmail.com Sapi bali merupakan plasma nutfah asli bali yang dikembangkan sebagai sumber bibit sapi potong di Indonesia. Sebagai sumber bibit yang berkualitas dapat ditentukan dari status kesehatan. Status praesen adalah kondisi kesehatan sapi bali saat diperiksa, yang meliputi suhu tubuh, degup jantung, pulsus dan frekuensi respirasi. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan melalui rectal dengan thermometer, pulsus dilakukan melalui denyut arteri daerah ekor arteri cocygea, degup jantung dengan bantuan alat stetoskup di daerah dada bagian depan bawah, frekuensi respirasi dilakukan dengan menghitung hembusan udara nafas dari daerah hidung. Pemeriksaan status praesen dilakukan selama masa kebuntingan sapi bali, dan masa itu dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester I masa kebuntingan 1-3 bulan, trimester II masa kebuntingan 4-6 bulan, dan trimester III masa kebuntingan 6-9 bulan. Hasil Penelitian menunjukkan statu praesen pada masing-masing trimester adalah : suhu tubuh : 38.51±0.15; 38.68±0.74; 38.09±0.95; Respirasi 27±2.83, 21±3.95, 23±3.55; Degup jantung : 73±4.96, 77±7.71,75±12.6; Pulsus ; 72±5.3, 76.66±7.8, 73.94±11.8. Kesimpulan Nilai status praesen sapi bali betina selama periode kebuntingan lebih tinggi pada trimester kedua. Kata Kunci : Status Praesen, Sapi bali, masa Kebuntingan Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 347 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” STATUS PRAESEN OF BALI CATTLE DURING PERIOD OF PREGNANCY I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana 1 , I Nyoman Suartha 2 . 1 Laboratory of Veterinary Reproduction, 2 Laboratory of Veterinary Interna Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University Denpasar. PhoneFax : 0361223791 lolingbagusyahoo.co.id lolinglaksanagmail.com Bali cattle is a native germplasm of Bali which will be developed as a source of beef seed around Indonesia. As a source of qualifying beef seed can determined by health status. Status praesen is a current health condition checked including body temperature, heart rate, pulse and respiration frequency. Body temperature examination performed by inserting a thermometer into the rectum of cattle. Examination of pulse performed by palpating the artery coccygea artery at the tail area, heart rate examined with the aid of stethoscope at the front bottom area of chest. Frequency of respiration examined by feeling and counting the breath coming out of the nose with the back of our hand. Examination of status praesen performed during the period of bali cattle pregnancy that divided into fi rst trimester 1-3 months, second trimester 4-6 months and third trimester 7-9 months. The result indicates of each trimester of body temperature were 38.51 ± 0.15 C ; 38.68 ± 0.74 C; 38.09 ± 0.95 C respectively ; heart rate : 73 ± 4.96; 77 ± 7.71; 75 ± 12.6; pulse : 72 ± 5.3; 76.66 ± 7.8; 73.94 ± 11.8; frequency of respiration : 27 ± 2.83; 21 ± 3.95; 23 ± 3.55. Conclusion, the highest value of bali cattle status praesen during period of pregnancy were at the second trimester. Key word : Status praesen, Bali cattle, Period of pregnancy 348 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” UJI POTENSI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 3B HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI I Wayan Suardana dan I Made Sukada Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB.Sudirman Denpasar, Bali Tlp. 0361 223791 Correnponding autor: iwayansuardana22yahoo.com ABSTRAK Secara umum komposisi dari fl ora normal bakteri asam laktat BAL didalam saluran cerna bersifat spesifi k pada tempatnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor fi sik gerakan usus, faktor kimia perubahan pH dan juga faktor makanan diet sebagai salah satu faktor yang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan fl ora normal dari saluran cerna. Ditemukannya isolat BAL 3B asal kolon sapi Bali dengan aktivitas anti bakteri patogen Staphylococus aureus ATCC 29213, menjadikan isolat BAL 3B berpotensi untuk dikembangkan sebagai probiotik. Isolat BAL 3B sebelum digunakan sebagai sumber probiotik harus memenuhi beberapa persyaratan baik dari sisi viabilitas ataupun dari asfek keamanannya. Didasarkan atas pertimbangan tersebut maka kajian potensi isolat BAL 3B sebagai kandidat unggul probiotik menjadi perlu dilakukan. Kegiatan penelitian diawali dengan tahapan kultivasi isolat dengan cara menumbuhkan isolat dalam suasana anaerob pada media MRS broth , dilanjutkan dengan uji katalase dan pewarnaan Gram. Isolat BAL 3B yang sudah terkonfi rmasi sebagai BAL murni selanjutnya diuji potensi probiotiknya berupa uji viabilitas dan uji keamanannya yang meiputi uji pertumbuhan pada pH rendah, uji pertumbuhan pada asam empedu dan uji biotransformasi asam kolat menjadi asam deoksikolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolate BAL 3B berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat probiotik didasarkan atas daya viabilitasnya yang mampu tumbuh pada pH rendah pH 2, 3 dan 4 dan konsentrasi natrium deoksikolat yang tinggi NaDC 0,2 mM; NaDC 0,4 mM dan NaDC 0,6 mM. Isolat BAL 3B juga bersifat aman karena tidak mentransformasi asam kolat CA menjadi asam deoksikolat DCA. Kata kunci : Bakteriosin, Bakteri asam laktat, isolat BAL 3B, probiotik, kolon sapi bali Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 349 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” EFEK EKSTRAK PALIASA PADA TINGKAT PERDARAHAN PANKREAS TIKUS HIPERGLIKEMIK Yuliana1, Sianny Herawati2 1Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Telp: 0361 222510, E-mail : lee.yulianagmail.com ABSTRAK Diabetes melitus merupakan masalah yang sering dijumpai di masyarakat Indonesia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Pemberian obat tradisional seperti ekstrak daun paliasa Kleinhovia hospita L. diharapkan dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi komplikasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun paliasa terhadap penurunan tingkat perdarahan pancreas pada tikus Wistar hiperglikemia yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan rancangan Control Group Design, menggunakan 28 ekor tikus berusia tiga bulan. Tikus-tikus percobaan dibagi secara acak menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, paliasa dosis 300mgkg berat badan BB, 600 mgkg BB, dan 900 mgkg BB. Setelah diberikan perlakuan selama 14 hari, tikus dieutanasia dan dilakukan pemeriksaan pancreas dengan pengecatan hematoxylin eosin. Tingkat perdarahan pancreas dibagi menjadi empat skor local skor 1, multifocal skor 2, ekstensif skor 3, dan difus paling berat, diberi skor 4. Pemeriksaan mikroskopis memakai mikroskop listrik binokuler Olympus, pembesaran 400 x. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Patologi Balai Besar Veteriner BB Vet, Pegok, Denpasar, Bali. Untuk mengurangi bias, pemeriksaan dilakukan dengan cara tersamar tunggal. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam. Ekstrak tanaman paliasa yang diberikan pada tikus hiperglikemi dapat menurunkan tingkat perdarahan, namun tidak bermakna p 0,205. Kata kunci : diabetes, aloksan, paliasa extract, pancreas, tikus 350 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PROTECTIVE EFFECTS OF PALIASA LEAVES EXTRACT ON PANCREAS HEMORRHAGIC SCORE OF HYPERGLYCEMIC RATS ABSTRACT This study was planned to investigate the protective effects of paliasa leaves extract Kleinhovia hospita L. on pancreas cytotoxicity in alloxan-induced diabetic rats. Male Wistar rats three months old were divided into four groups of seven animals each. Group I was diabetic control, Group II was diabetic groups, paliasa extract 300mgkgBW were given by sonde for a period of 60 days prior to alloxan injection 150 mgkg i.p.. Group III was diabetic rats given 600 mgkgBW paliasa extract and group IV was diabetic rats given 900 mg for 14 days. At the end of the study, rats were sacrifi ced and pancreas was stained by hematoxylin eosin. Pancreas hemorrhagic score was divided into four groups, local score 1, multifocal score 2, extensive score 3, and difuse most severe, score 4. Microscopic examination was done using binocular Olympus microscope, enlargement 400 x. at Pathology Laboratorium Pegok, Denpasar, Bali. Data was analyzed by anova. Study showed that paliasa extract could lower hemorrhagic score on pancreas of diabetic rats, but not signifi cant p 0,205. The results obtained in the study indicate the protective effect of paliasa extract on alloxan-induced pancreatic cytotoxicity, however it was not signifi cant. Keywords: Alloxan, paliasa extract, diabetes, pancreas, rats Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 351 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” STATUS KESEHATAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR Anak Agung Sagung Kendran 1 , Nyoman Sadra Dharmawan 2 , Ida Bagus Komang Ardana 3 , Luh Dewi Anggreni 4 . 1234 Laboratorium Patologi Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. E-mail: gungkendrangmail.com, Telp 08123665920 ABSTRAK Status kesehatan sapi bali yang hidup di tempat pembuangan akhir sampah, sangat perlu diketahui. Hal ini didasari bawa habitat dan pakan sapi sudah menyimpang dari normal. Penyimpangan ini sudah tentunya akan mempengaruhi semua fi siologis tubuhnya. Darah yang berfungsi sangat kompleks dapat diteliti untuk mengetahui gangguan fungsi tubuh lebih awal, sebelum tubuh menampakkan tanda-tanda sakit. Penelitian ini dirancang secara observasional deskriptif kwantitatif, menggunakan 50 ekor sapi bali yang dipelihara di tempat pembuangan akhir Suwung Denpasar Selatan. Komponen yang diteliti berupa total eritrosit, Hb hemoglobin , Peac Cel Volume PCV, Laju Endap Darah LED , dan melihat kelainan bentuk dan ukuran sel darah merah dengan metoda yang lazim digunakan di laboratorium. Darah diambil dari vena jugularis dengan penambahan antikoagulan EDTA. Data dianalisis dengan One Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi tersebut mengalami dehidrasi, anisositosit, poikilositosit akantosit dan dakrosit, peningkatan laju endap darah dan hemoglobin Keywords: Sapi Bali, eritrosi, Hb, PCV, LED , anisositosis, poikilositosis, akantosis, dakrosis. 352 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” ABTRACT Bali cattle health status living in landfi lls waste disposal, it is necessary to know. This is based on habitat and feeding cattle brought deviating from normal. This deviation has certainly affects all the physiological body. The blood very complex functions can be studied to determine the malfunctioning of the body early, before the body to show signs of illness. This study was designed observational quantitative descriptive, using 50 cows bali reared in landfi lls Suwung South Denpasar. Which examined the components in the form of total erythrocytes, Hb hemoglobin, Peac Cel Volume PCV, erythrocyte sedimentation rate ESR, and see the deformity and the size of red blood cells by methods that are commonly used in laboratories. Blood was drawn from the jugular vein with the addition of EDTA anticoagulant. Data were analyzed with One Sample T Test. The results showed that the cow dehydrated, increased erythrocyte sedimentation rate, anisocytosit, poikilositosit acanthosit and dakrosit Keywords: Cattle Bali; erythrocytes; Hb; PCV; LED; anisocytosyte; poichilocithosyte; acanthocyte; dacrhocyte Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 353 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK UNTUK MENDAPATKAN FRAKSI SAPONIN Ni Kadek Warditiani 1 , Ni Made Pitri Susanti 1 , Milawati 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Badung TelpFax: 0361 703837 Korespondensi: kadek.warditianigmail.com ABSTRAK Ekstrak etanol daun katuk Sauropus androgynus L Merr telah terbukti memiliki aktivitas antihiperlipidemia. Berdasarkan hasil skrining fi tokimia ekstrak tersebut mengandung senyawa saponin, terpenoid, fl avonoid. Untuk mengetahui aktivitas farmakologi masing-masing senyawa, maka perlu dilakukan pemisahan dari setiap senyawa yang terkandung di dalam ektrak tersebut. Dilakukan fraksinasi senyawa saponin dari ekstrak etanol daun katuk dengan menggunakan metode kromatografi kolom dan kromatografi kolom vakum. Selanjutnya dilakukan identifi kasi kandungan saponin dalam fraksi yang diperoleh. Berdasarkan hasil pemisahan, pemisahan dengan menggunakan kromatografi vakum tidak dapat memisahkan senyawa saponin. Hal ini disebabkan karena senyawa saponin masih tertambat dalam fase diam silika gel dari kromatografi kolom vakum. Pemisahan dengan menggunakan kolom kromatografi mampu memisahkan senyawa saponin dari ekstrak etanol daun katuk karena berdasarkan hasil uji terdapat fraksi yang mampu terbentuk busa. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi tersebut mengandung saponin. Kata kunci: kromatografi kolom, kromatografi kolom vakum, saponin, ekstrak etanol daun katuk 354 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP POSITIF PADA KADER MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV AIDS DARI IBU KE BAYI Desak Putu Yuli Kurniati 1 , Lila Wulandari

2, Ni Komang Ekawati

3 1 P.S. Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar TelpFax : 0361 246657, 081290802144, E-mail: yuli_billyahoo.co.id 2 P.S. Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar 3 P.S. Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar ABSTRAK Tujuan program pendidikan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap yang positif dari para kader kesehatan dalam melakukan pencegahan penularan HIV AIDS dari ibu ke bayinya. Kegiatan ini berlokasi di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali. Wilayah ini merupakan tempat wisata yang memiliki beberapa titik prostitusi. Kasus HIV AIDS yang disumbangkan untuk Kota Denpasar cukup tinggi, namun pencegahan HIV AIDS dari ibu ke bayi melalui VCT masih rendah 29,4. Sebanyak 38 kader kesehatan berpartisipasi dalam kegiatan ini, dimana 55.3 adalah ibu rumah tangga. Mereka diambil dengan cara purposive sampling. Penilaian efektifi tas pendidikan kesehatan dinilai melalui kuesioner pre dan post tes untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dan perubahan kearah sikap positif kerentanan, dan kesediaan untuk VCT Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan kader terkait pencegahan penularan ibu ke bayi, dari 64,18 cukup menjadi 72.76 baik. Kerentanan diri terhadap risiko tertular HIV AIDS juga meningkat dari 15.8 menjadi 26.3. Kesediaan kader untuk melakukan tes VCT juga meningkat dari 44.7 menjadi 60.5. Pendampingan diperlukan oleh para Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 355 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” kader agar mereka bisa melakukan aksi untuk tes VCT dan menyebarkan informasi kepada ibu-ibu dilingkungan sekitarnya. Kata kunci: Pencegahan, HIV AIDS, ibu dan anak, kader kesehatan, pendidikan kesehatan ABSTRACT The objectives is to increase knowledge and positive attitude of the health cadress in the prevention mother to child HIV AIDS transmission. This programs located in the village of Sanur Kauh, District of South Denpasar, Bali. This area is a tourist spot that has some point of prostitution. HIV and AIDS cases were donated to the city of Denpasar is quite high, but the prevention of HIV and AIDS from mother to child through VCT is still low 29.4. A total of 38 health cadres participated in this activity, of which 55.3 are housewives. They were taken by purposive sampling. Assessing the effectiveness of health education assessed through a questionnaire pre and post tests to see an increased knowledge of prevention of HIV transmission from mother to child and a positive attitude towards change vulnerability and willingness to VCT The results show an increase in the average value of a cadre of knowledge related to prevention of mother-to-child, from 64.18 enough to 72.76 good. The vulnerability tagainst the risk of contracting HIV and AIDS has also increased from 15.8 to 26.3. Willingness cadres to carry out tests VCT has also increased from 44.7 to 60.5. Assistance needed by the cadres so that they can take action to test VCT and disseminate information to the mothers in their environment. Keywords: Prevention, HIV AIDS, maternal and child, health cadre, health education 356 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PROFIL NILAI FISIOLOGIS ANJING KINTAMANI BALI I Putu Gede Yudhi Arjentinia 1 , Putu Ayu Sisyawati Putriningsih 1 1 Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner, Bagian Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana Jalan P.B Sudirman Denpasar, Bali, Telp. 0361 223791 E-mail: putu_yudhiyahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profi l nilai fi siologis kardiovaskular, respirasi dan suhu tubuh anjing kintamani bali pada kelompok umur 0-12 bulan, 13-24 bulan, dan diatas 24 bulan. Sebanyak 24 ekor anjing kintamani bali yang sehat secara klinis diambil data fi siologisnya meliputi frekuensi respirasi, denyut jantung, pulsus, saturasi oksigen, dan temperatur tubuh. Hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Profi l nilai fi siologis anjing kintamani bali pada kelompok umur 0-12 bulan, 13-24 bulan, dan diatas 24 bulan yang diperoleh adalah: frekuensi respirasi 32±10,3; 34±8,7; dan 29±6,8 kali per menit, denyut jantung 110±20,6; 107±19,6; dan 103±30,4 kali per menit, pulsus 109±18,8; 106 ± 8,9; dan 105±6,7 kali per menit, saturasi oksigen 86,40±3,20; 88±2.8; dan 88±3,5 , dan temperatur tubuh 38,7±0,8; 38,6±0,2; dan 38,4±1,1 o C. Profi l nilai fi siologis yang diperoleh relatif sama, karena anjing kintamani bali yang diamati berada pada masa pertumbuhan dan tingkat metabolisme tubuh yang relatif sama. Kata Kunci: Profi l Fisiologis, Kardiovaskular, Respirasi, Suhu Tubuh, Anjing Kintamani Bali ABSTRACT The aimed of this study was to determine the value of physiological profi le of cardiovascular, respiration and body temperature kintamani bali dogs in the age group 0-12 months, 13-24 months and above 24 months. Twenty 24 healthy kintamani bali dogs recorded their physiological profi le include the frequency of respiration, heart rate, pulsus, oxygen saturation and body temperature. The results were analyzed descriptively. The value physiological Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 357 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” profi le of kintamani bali dogs in the age group 0-12; 13-24; and above 24 months were obtained: respiratory frequency 32 ± 10.3; 34 ± 8.7; and 29 ± 6.8 times per min, heart rate 110 ± 20.6; 107 ± 19.6; and 103 ± 30.4 beats per minutes, pulsus 109 ± 18.8; 106 ± 8.9; and 105 ± 6.7 times per minutes, oxygen saturation 86.40 ± 3.20; 88 ± 2.8; and 88 ± 3.5, and body temperature 38.7 ± 0.8; 38.6 ± 0.2; and 38 , 4 ± 1.1 °C. conclusions obtained no difference between the age group of 0-12 months, 13-24 months, and up to 24 months for Kintamani Bali dogs observed are same in a period of growth and the body’s metabolic rate. Keywords: Physiological Profi le, Cardiovascular, Respiration, Body Temperature, Kintamani Bali Dogs 358 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA Studi Dilakukan di SMP Sila Dharma Denpasar Made Oka Ari Kamayani1, Ni Made Dian Sulistiowati1 1Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana madeokaarigmail.com Remaja seringkali mengalami gangguan tidur. Dampak gangguan tidur pada remaja adalah penurunan prestasi akademis di sekolah, meningkatkan kenakalan remaja dan meningkatkan angka pemakaian rokok karena mengantuk berlebihan pada siang hari berhubungan dengan tidur yang tidak cukup. Tujuan dari guided imagery yaitu menimbulkan respon psikofi siologis yang dapat mengaktivasi sistem saraf parasimpatis dimana selama keadaan diam, kondisi tanpa stres, impuls dari serabut-serabut parasimpatis yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur remaja. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre test dan post test design. Desain ini memberikan guided imagery pada satu kelompok yang diukur tentang kualitas tidur kelompok tersebut sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Sila Dharma Denpasar. Pengukuran kualitas tidur pada remaja menggunakan skala gangguan tidur untuk anak atau sleep disturbance scale for children SDSC. Setelah data dikumpulkan, kemudian data dianalisis dengan uji t berpasangan jika terdistribusi normal dan secara non parametrik Wilcoxon jika data tidak terdistribusi normal untuk mengetahui adanya pengaruh guided imagery terhadap kualitas tidur remaja. Kata kunci: guided imagery, kualitas tidur, remaja Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 359 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” EFFECT OF GUIDED IMAGERY ON ADOLESCENTS SLEEP QUALITY Study was Conducted in SMP Sila Dharma Denpasar Made Oka Ari Kamayani1, Ni Made Dian Sulistiowati1 1Nursing Program, Faculty of Medicine, Universitas Udayana madeokaarigmail.com Adolescents often experience sleep disturbances. The impact of sleep disorders in adolescents is a decline in academic performance in school, increasing juvenile delinquency and increase the use of cigarettes because of excessive daytime sleepiness associated with sleep is not enough. The effect of guided imagery which cause psychophysiological response which can activate the parasympathetic nervous system where during a state of rest, the conditions without stress, impulses from the parasympathetic fi bers that work. The aim of this study was to assessed the effect of guided imagery on adolescents sleep quality. This study uses a quasi-experimental design with pre-test and post- test design. This design provides a guided imagery in one group as measured on the sleep quality of the group before and after the action. This study was conducted in SMP Sila Dharma Denpasar. Measuring the quality of sleep in adolescents using the Sleep Disturbance Scale for Children SDSC. After the data is collected, then analyzed by paired t test if normally distributed and non- parametric Wilcoxon if the data were not normally distributed to investigate the effect of guided imagery on teen sleep quality. Keywords: guided imagery, quality of sleep, adolescents 360 | Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” EFEK HIPOGLIKEMIK DIET RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DAN Caulerpa sp. PADA TIKUS DIABETES INDUKSI ALLOXAN

N. L. Ari Yusasrini1, Luh Putu T. Darmayanti1 Ni Made Yusa1

1Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Denpasar, 80361 TelpFax : 0361 701801, ari_yusasriniyahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hipoglikemik diet Gracilaria sp. dan Caulerpa sp. pada hewan coba yang diinduksi diabetes menggunakan alloxan. Tahapan penelitian yang dilakukan diantaranya pembuatan tepung rumput laut Gracilaria sp. dan Caulerpa sp., pembuatan pakan standar, pakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay Dua puluh delapan ekor tikus putih Wistar digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok yaitu PS -, PS +, PBN dan PBS. Masing- masing kelompok diberi pakan yang berbeda. Analisis yang dilakukan meliputi analisis proksimat dan kandungan serat kasar pada bahan baku, analisis gula darah, penimbangan berat badan dan pengamatan konsumsi pakan pada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumput laut Gracilaria sp. dan Caulerpa sp. memiliki kadar serat kasar berturut-turut 20,48 dan 12,47 . Kadar glukosa darah pada keempat kelompok tikus pada hari ke-0 berkisar antara 123,18 mgdL – 131,96 mgdL. Pemberian pakan PBN dan PBS selama 30 hari menurunkan kadar glukosa darah tikus berturut-turut sebesar 51,63 dari 384,4 mgdL menjadi 168,52 mgdL dan 35,24 dari 328,05 mg dL menjadi 212,42 mgdL. Tingkat konsumsi pakan pada keempat kelompok tikus pada hari ke-0 berkisar 10 g – 10,5 g. Pada akhir perlakuan terjadi peningkatan konsumsi pakan menjadi 11,97 g – 12,5 g. Berat awal tikus semua kelompok perlakuan berkisar antara 107,5 g – 185,2 g. Pada akhir perlakuan terjadi peningkatan berat tikus menjadi 133,7 g – 216,1 g. Kata kunci: diabetes mellitus, Gracilaria sp, Caulerpa sp, hipoglikemik, alloxan. Kuta, 29 - 30 Oktober 2015 | 361 KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” EVALUASI SISTEM SURVEILANS JAPANESE ENCEPHALITIS DI PROVINSI BALI Komang Ayu Kartika Sari 1 , Putu Cintya Denny Yuliyatni 2 , Ida Bagus Wirakusuma 3 1 Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas – Ilmu Kedokteran Pencegahan, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar, 80 TelpFax : 0361 224704, E-mail : ayoex_11yahoo.co.id ABSTRAK Indonesia merupakan daerah endemis Japanese Enchepalitis JE sehingga upaya pengendalian JE digiatkan kembali tahun 2013. Bali menjadi pilot project dimana Dinkes provinsi sebagai leading sector, Dinkes kabupatenkota dan RS daerah sebagai jejaringnya. Hingga Desember 2014, 50 kasus telah dilaporkan. Setelah berjalan setahun, evaluasi diperlukan untuk mengetahui hambatan agar menjadi acuan penguatan dan pengembangan sistem selanjutnya. Evaluasi ini dilakukan secara deskriptif untuk menilai atribut sistem surveilans. Data dikumpulkan dengan wawancara semi-terstruktur pada 21 responden 1 petugas Dinkes provinsi; 1 petugas BLK; 9 petugas Dinkes kabupatenkota; 8 petugas RSUD, 1 petugas BBVet, 1 petugas Disnak. Dari aspek fungsi, terdapat perbedaan kriteria diagnostik suspek JE diantara petugas RS, meskipun sebelumnya terdapat pelatihan dan pemberian buku pedoman pengendalian JE. Konfi rmasi kasus dengan pemeriksaan serum dirasa kurang sensitif dan seringkali mengalami cross-reaction dengan Arbovirosis yang lain. Dari semua kasus, rentang waktu pengambilan sampel sangat bervariasi 1-42 hari dari onset gejala sehingga menyebabkan adanya hasil negatif palsu. Pada aspek kualitas hampir semua formulir tidak terisi lengkap tanggal mulai gejala, gejala, diagnosis klinis, dan tanggal pengambilan sampel. Secara umum komitmen dari semua stakeholder sudah cukup baik. Namun masih perlu dilakukan kesepakatan bersama khususnya pada kriteria diagnostik dan pengambilan sampel dan perbaikan kelengkapan pelaporan. Kata kunci: Japanese Enchepalitis, Evaluasi, Surveilans, Bali