Bawa Putra, I W. G. Gunawan, dan N. W. Bogoriani
342
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PENGGUNAAN DUA SUHU SENTRIFUGE YANG BERBEDA DAN PHENOL RED PADA SAMPEL BUFFY COAT DALAM
PERHITUNGAN JUMLAH CD3 - CD4 Rasmaya Niruri
1
, Inna Narayani
2
, Wayan T. Artama
3
, Mantik Astawa
4
, Ahmad Hamim Sadewa
5
1
Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali Email : rasmayayahoo.com
2
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali
3
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta
4
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
5
Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta ABSTRAK
Tujuan dari riset ini adalah mengavaluasi efek penggunaan dua suhu sentrifuge yang berbeda dan phenol red pada sampel buffy coat BC dalam
perhitungan jumlah CD3-CD4 dengan menggunakan FACS COUNT. Dua belas sampel darah 2 ml setiap tabung EDTA , diambil dari satu orang
subyek dewasa sehat. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yang berbeda cara preparasinya sebelum dilakukan pemeriksaan CD3-CD4, yaitu sampel
darah utuh Kelompok[K]-1], BC dengan phenol red dan nonrefrigerated sentrifuge K-2, BC non phenol red – non refrigerated sentrifuge K-3 , dan
BC non phenol red – refrigerated sentrifuge K-4. Replikasi dilakukan 3 kali. Rata – rata jumlah CD3 – CD4 sel
μl adalah 1382- 544K-1, 110 – 46 K-2, 2578 -1147K-3, dan 2601 -1208. K-4. Pada riset ini, didapatkan
perbedaan yang besar pada jumlah CD3-CD4 pada sampel dengan phenol red K-2 dibandingkan dengan sampel yang tidak menggunakan phenol red
K –3. Hal ini tidak terjadi pada penggunaan suhu sentrifuge yang berbeda K –3 dan K-4.
Kata Kunci: CD3-CD4, Phenol Red, Suhu sentrifuge
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
343
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABSTRACT Aim of this research was to evaluate effect of refrigerated non refrigerated
centrifuge and phenol red on CD3-CD4 count of Buffy coat BC samples using FACS COUNT. Twelve blood samples were taken from a healthy adult
2ml for each EDTA tube. Then those were divided into 4 groups of sample preparation before conducting CD3-CD4 measurement, which were whole
blood Group[G]-1], BC with phenol red and non-refrigerated centrifuge G-2, BC non phenol red – non refrigerated centrifuge G-3 , and BC non
phenol red – refrigerated centrifuge G-4. Triple replication was applied on each procedure. Mean values of CD3 – CD4 count cell
μl were 1382- 544G-1, 110 – 46 G-2, 2578 -1147G-3, and 2601 -1208. G-4. On this
study, there was a big difference on CD3-CD4 count between samples with phenol red G-2 compared to phenol free samples G –3, but it was not on
samples prepared with two different centrifuge temperatures G –3 and G-4. Keywords: CD3-CD4, Phenol Red, centrifuge temperature
344
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
POTENSI DAUN ASHITABA Angelica keiskei SEBAGAI OBAT ANTI VIRUS DILIHAT
DARI RESPON KEKEBALAN SELULER PADA MENCIT BalbC
Sudira I Wayan
Pascasarjana Universitas Udayana, Bali-Indonesia Email : wayansudiradrhyahoo.com
ABSTRAK Tanaman Ashitaba Angelica keiskei adalah tanaman asli Jepang yang sudah
dikembangkan di Indonesia, memiliki banyak manfaat yaitu sebagai sayur dan sebagai imonomudulator.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun Ashitaba Angelica keiskei terhadap peningkatan respon kekebalan
seluler mencit BalbC yang dikembangkan sebagai obat anti virus.
Penelitian ini memakai rancangan acak lengkap sederhana. Perlakuan terdiri atas enam yaitu tanpa Ashitaba kontrol, pemberian Ashitaba dosis
100; 200; 300; 400; dan 500 mgkgbb selama 21 hari melalui oral. Masing- masing perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 24 unit penelitian.
Pada hari ke-28 dilakukan vaksinasi dengan vaksin rabies sebagai tantangan terhadap virus yang dilakukan terhadap semua kelompok mencit. Pada hari
ke-42 diambil organ limpa untuk dikultur dengan tujuan melihat sel penghasil limfosit.Variabel yang diamati yaitu kadar IL-2 dan kadar IFN dari limfosit
tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Ashitaba mampu meningkatkan kadar IL-2 secara bermakna P0,05. Rerata kadar
interleukin-2 setelah perlakuan ekstrak Ashitaba dosis 0; 100; 200; 300; 400; dan 500 mgkgbb, berturut-turut adalah 1,700pg, 3,919pg, 5,218pg, 8,875pg,
15,563pg. Interferon gamma juga menunjukkan adanya peningkatan seiring dengan peningkatan dosis ekstrak Ashitaba yang diberikan, dan secara statistic
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna p0,05,kecuali antara dosis 400 dan 500 tidak bermakna p0,05.Rerata kadar interferon gamma
pada kontrol adalah13,534pg, dosis 100mgkgbb 15,222pg,dosis 200mg
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
345
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
kgbb15,745pg, dosis 300mgkgbb16,749pg, dosis 400mgkgbb17,116pg dandosis 500mgkgbb17,278pg.
Disimpulkan ekstrak etanol Ashitaba mampu meningkatkan respon kekebalan selluler IL-2 dan IFN- pada mencit yang divaksinasi dengan vaksin rabies
yang memiliki potesi sebagai obat anti virus.
Kata kunci : Ashitaba, Interleukin-2,Interferon- , kekebalan seluler
346
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
STATUS PRAESEN SAPI BALI BETINA SELAMA PERIODE KEBUNTINGAN
I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana
1
, I Nyoman Suartha
2
.
1 Laboratorium Reproduksi,
2
Laboratorium Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana,
Denpasar TelpFax : 0361 223791, lolingbagusyahoo.co.id lolinglaksanagmail.com
Sapi bali merupakan plasma nutfah asli bali yang dikembangkan sebagai sumber bibit sapi potong di Indonesia. Sebagai sumber bibit yang berkualitas
dapat ditentukan dari status kesehatan. Status praesen adalah kondisi kesehatan sapi bali saat diperiksa, yang meliputi suhu tubuh, degup jantung,
pulsus dan frekuensi respirasi. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan melalui rectal dengan thermometer, pulsus dilakukan melalui denyut arteri daerah
ekor arteri cocygea, degup jantung dengan bantuan alat stetoskup di daerah dada bagian depan bawah, frekuensi respirasi dilakukan dengan menghitung
hembusan udara nafas dari daerah hidung. Pemeriksaan status praesen dilakukan selama masa kebuntingan sapi bali, dan masa itu dibagi dalam
tiga trimester yaitu trimester I masa kebuntingan 1-3 bulan, trimester II masa kebuntingan 4-6 bulan, dan trimester III masa kebuntingan 6-9 bulan. Hasil
Penelitian menunjukkan statu praesen pada masing-masing trimester adalah : suhu tubuh : 38.51±0.15; 38.68±0.74; 38.09±0.95; Respirasi 27±2.83,
21±3.95, 23±3.55; Degup jantung : 73±4.96, 77±7.71,75±12.6; Pulsus ; 72±5.3, 76.66±7.8, 73.94±11.8. Kesimpulan Nilai status praesen sapi bali
betina selama periode kebuntingan lebih tinggi pada trimester kedua.
Kata Kunci : Status Praesen, Sapi bali, masa Kebuntingan
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
347
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
STATUS PRAESEN OF BALI CATTLE DURING PERIOD OF PREGNANCY
I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana
1
, I Nyoman Suartha
2
.
1
Laboratory of Veterinary Reproduction,
2
Laboratory of Veterinary Interna Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University Denpasar.
PhoneFax : 0361223791 lolingbagusyahoo.co.id lolinglaksanagmail.com
Bali cattle is a native germplasm of Bali which will be developed as a source of beef seed around Indonesia. As a source of qualifying beef seed can determined
by health status. Status praesen is a current health condition checked including body temperature, heart rate, pulse and respiration frequency. Body temperature
examination performed by inserting a thermometer into the rectum of cattle. Examination of pulse performed by palpating the artery coccygea artery at the
tail area, heart rate examined with the aid of stethoscope at the front bottom area of chest. Frequency of respiration examined by feeling and counting the
breath coming out of the nose with the back of our hand. Examination of status praesen performed during the period of bali cattle pregnancy that divided into
fi rst trimester 1-3 months, second trimester 4-6 months and third trimester 7-9 months. The result indicates of each trimester of body temperature were
38.51 ± 0.15
C ; 38.68 ± 0.74 C; 38.09 ± 0.95
C respectively ; heart rate : 73 ± 4.96; 77 ± 7.71; 75 ± 12.6; pulse : 72 ± 5.3; 76.66 ± 7.8; 73.94 ± 11.8;
frequency of respiration : 27 ± 2.83; 21 ± 3.95; 23 ± 3.55. Conclusion, the highest value of bali cattle status praesen during period of pregnancy were at
the second trimester.
Key word : Status praesen, Bali cattle, Period of pregnancy
348
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
UJI POTENSI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 3B HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI
I Wayan Suardana dan I Made Sukada
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB.Sudirman Denpasar, Bali Tlp. 0361 223791
Correnponding autor: iwayansuardana22yahoo.com
ABSTRAK Secara umum komposisi dari fl ora normal bakteri asam laktat BAL didalam
saluran cerna bersifat spesifi k pada tempatnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor fi sik gerakan usus, faktor kimia perubahan pH dan juga faktor
makanan diet sebagai salah satu faktor yang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan fl ora normal dari saluran
cerna. Ditemukannya isolat BAL 3B asal kolon sapi Bali dengan aktivitas anti bakteri patogen Staphylococus aureus ATCC 29213, menjadikan isolat BAL
3B berpotensi untuk dikembangkan sebagai probiotik. Isolat BAL 3B sebelum digunakan sebagai sumber probiotik harus memenuhi beberapa persyaratan
baik dari sisi viabilitas ataupun dari asfek keamanannya. Didasarkan atas pertimbangan tersebut maka kajian potensi isolat BAL 3B sebagai kandidat
unggul probiotik menjadi perlu dilakukan. Kegiatan penelitian diawali dengan tahapan kultivasi isolat dengan cara menumbuhkan isolat dalam
suasana anaerob pada media MRS broth , dilanjutkan dengan uji katalase dan pewarnaan Gram. Isolat BAL 3B yang sudah terkonfi rmasi sebagai
BAL murni selanjutnya diuji potensi probiotiknya berupa uji viabilitas dan uji keamanannya yang meiputi uji pertumbuhan pada pH rendah, uji
pertumbuhan pada asam empedu dan uji biotransformasi asam kolat menjadi asam deoksikolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolate BAL 3B
berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat probiotik didasarkan atas daya viabilitasnya yang mampu tumbuh pada pH rendah pH 2, 3 dan
4 dan konsentrasi natrium deoksikolat yang tinggi NaDC 0,2 mM; NaDC 0,4 mM dan NaDC 0,6 mM. Isolat BAL 3B juga bersifat aman karena tidak
mentransformasi asam kolat CA menjadi asam deoksikolat DCA.
Kata kunci : Bakteriosin, Bakteri asam laktat, isolat BAL 3B, probiotik, kolon sapi bali
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
349
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
EFEK EKSTRAK PALIASA PADA TINGKAT PERDARAHAN PANKREAS TIKUS HIPERGLIKEMIK
Yuliana1, Sianny Herawati2
1Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Telp: 0361 222510, E-mail : lee.yulianagmail.com ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan masalah yang sering dijumpai di masyarakat Indonesia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi mikrovaskuler dan
makrovaskuler. Pemberian obat tradisional seperti ekstrak daun paliasa Kleinhovia hospita L. diharapkan dapat menurunkan kadar glukosa darah
dan mengurangi komplikasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun paliasa terhadap penurunan tingkat perdarahan
pancreas pada tikus Wistar hiperglikemia yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan rancangan Control Group Design, menggunakan 28 ekor tikus
berusia tiga bulan. Tikus-tikus percobaan dibagi secara acak menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, paliasa dosis 300mgkg berat badan BB,
600 mgkg BB, dan 900 mgkg BB. Setelah diberikan perlakuan selama 14 hari, tikus dieutanasia dan dilakukan pemeriksaan pancreas dengan pengecatan
hematoxylin eosin. Tingkat perdarahan pancreas dibagi menjadi empat skor local skor 1, multifocal skor 2, ekstensif skor 3, dan difus paling berat,
diberi skor 4. Pemeriksaan mikroskopis memakai mikroskop listrik binokuler Olympus, pembesaran 400 x. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Patologi
Balai Besar Veteriner BB Vet, Pegok, Denpasar, Bali. Untuk mengurangi bias, pemeriksaan dilakukan dengan cara tersamar tunggal. Analisis data
dilakukan dengan sidik ragam. Ekstrak tanaman paliasa yang diberikan pada tikus hiperglikemi dapat menurunkan tingkat perdarahan, namun tidak
bermakna p 0,205.
Kata kunci : diabetes, aloksan, paliasa extract, pancreas, tikus
350
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PROTECTIVE EFFECTS OF PALIASA LEAVES EXTRACT ON PANCREAS HEMORRHAGIC SCORE
OF HYPERGLYCEMIC RATS ABSTRACT
This study was planned to investigate the protective effects of paliasa leaves extract Kleinhovia hospita L. on pancreas cytotoxicity in alloxan-induced
diabetic rats. Male Wistar rats three months old were divided into four groups of seven animals each. Group I was diabetic control, Group II was
diabetic groups, paliasa extract 300mgkgBW were given by sonde for a period of 60 days prior to alloxan injection 150 mgkg i.p.. Group III was
diabetic rats given 600 mgkgBW paliasa extract and group IV was diabetic rats given 900 mg for 14 days. At the end of the study, rats were sacrifi ced
and pancreas was stained by hematoxylin eosin. Pancreas hemorrhagic score was divided into four groups, local score 1, multifocal score 2, extensive
score 3, and difuse most severe, score 4. Microscopic examination was done using binocular Olympus microscope, enlargement 400 x. at Pathology
Laboratorium Pegok, Denpasar, Bali. Data was analyzed by anova. Study showed that paliasa extract could lower hemorrhagic score on pancreas of
diabetic rats, but not signifi cant p 0,205. The results obtained in the study indicate the protective effect of paliasa extract on alloxan-induced pancreatic
cytotoxicity, however it was not signifi cant.
Keywords: Alloxan, paliasa extract, diabetes, pancreas, rats
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
351
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
STATUS KESEHATAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
Anak Agung Sagung Kendran
1
, Nyoman Sadra Dharmawan
2
, Ida Bagus Komang Ardana
3
, Luh Dewi Anggreni
4
.
1234
Laboratorium Patologi Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. E-mail: gungkendrangmail.com, Telp 08123665920
ABSTRAK Status kesehatan sapi bali yang hidup di tempat pembuangan akhir sampah,
sangat perlu diketahui. Hal ini didasari bawa habitat dan pakan sapi sudah menyimpang dari normal. Penyimpangan ini sudah tentunya akan
mempengaruhi semua fi siologis tubuhnya. Darah yang berfungsi sangat kompleks dapat diteliti untuk mengetahui gangguan fungsi tubuh lebih awal,
sebelum tubuh menampakkan tanda-tanda sakit. Penelitian ini dirancang secara observasional deskriptif kwantitatif, menggunakan 50 ekor sapi bali
yang dipelihara di tempat pembuangan akhir Suwung Denpasar Selatan. Komponen yang diteliti berupa total eritrosit, Hb hemoglobin , Peac Cel
Volume PCV, Laju Endap Darah LED , dan melihat kelainan bentuk dan ukuran sel darah merah dengan metoda yang lazim digunakan di laboratorium.
Darah diambil dari vena jugularis dengan penambahan antikoagulan EDTA. Data dianalisis dengan One Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sapi tersebut mengalami dehidrasi, anisositosit, poikilositosit akantosit dan dakrosit, peningkatan laju endap darah dan hemoglobin
Keywords: Sapi Bali, eritrosi, Hb, PCV, LED , anisositosis, poikilositosis, akantosis, dakrosis.
352
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
ABTRACT Bali cattle health status living in landfi lls waste disposal, it is necessary
to know. This is based on habitat and feeding cattle brought deviating from normal. This deviation has certainly affects all the physiological body. The
blood very complex functions can be studied to determine the malfunctioning of the body early, before the body to show signs of illness. This study was
designed observational quantitative descriptive, using 50 cows bali reared in landfi lls Suwung South Denpasar. Which examined the components in the form
of total erythrocytes, Hb hemoglobin, Peac Cel Volume PCV, erythrocyte sedimentation rate ESR, and see the deformity and the size of red blood cells
by methods that are commonly used in laboratories. Blood was drawn from the jugular vein with the addition of EDTA anticoagulant. Data were analyzed
with One Sample T Test. The results showed that the cow dehydrated, increased erythrocyte sedimentation rate, anisocytosit, poikilositosit acanthosit and
dakrosit
Keywords: Cattle Bali; erythrocytes; Hb; PCV; LED; anisocytosyte; poichilocithosyte; acanthocyte; dacrhocyte
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
|
353
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PERBANDINGAN KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI KOLOM VACUM EKSTRAK ETANOL DAUN
KATUK UNTUK MENDAPATKAN FRAKSI SAPONIN Ni Kadek Warditiani
1
, Ni Made Pitri Susanti
1
, Milawati
1
1
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Badung TelpFax: 0361 703837
Korespondensi: kadek.warditianigmail.com ABSTRAK
Ekstrak etanol daun katuk Sauropus androgynus L Merr telah terbukti memiliki aktivitas antihiperlipidemia. Berdasarkan hasil skrining fi tokimia
ekstrak tersebut mengandung senyawa saponin, terpenoid, fl avonoid. Untuk mengetahui aktivitas farmakologi masing-masing senyawa, maka perlu
dilakukan pemisahan dari setiap senyawa yang terkandung di dalam ektrak tersebut. Dilakukan fraksinasi senyawa saponin dari ekstrak etanol daun
katuk dengan menggunakan metode kromatografi kolom dan kromatografi kolom vakum. Selanjutnya dilakukan identifi kasi kandungan saponin dalam
fraksi yang diperoleh. Berdasarkan hasil pemisahan, pemisahan dengan menggunakan kromatografi vakum tidak dapat memisahkan senyawa saponin.
Hal ini disebabkan karena senyawa saponin masih tertambat dalam fase diam silika gel dari kromatografi kolom vakum. Pemisahan dengan menggunakan
kolom kromatografi mampu memisahkan senyawa saponin dari ekstrak etanol daun katuk karena berdasarkan hasil uji terdapat fraksi yang mampu terbentuk
busa. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi tersebut mengandung saponin.
Kata kunci: kromatografi kolom, kromatografi kolom vakum, saponin, ekstrak etanol daun katuk
354
|
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
KUMPULAN ABSTRAK Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015
“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP POSITIF PADA KADER MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA
PENCEGAHAN PENULARAN HIV AIDS DARI IBU KE BAYI Desak Putu Yuli Kurniati
1 , Lila Wulandari