Pendaftaran Filing Satelit Baru Analisis Informasi Frekuensi Internasional Layanan Satelit BRIFIC Space Service
Ringkasan Eksekutif Pendahuluan Perjanjian Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup
63
11 UPT Pontianak
31 Kab. Ketapang
Delta Pawan 32
Kab. Sintang Sintang
33 Kab. Kapuas Hulu
Putussibau Utara 12
UPT Banjarmasin 34
Kota Banjarbaru Banjarbaru Utara
35 Kab. Tabalong
Tanjung 13
UPT Palangkaraya 36
Kab. Kotawaringin Barat Arut Selatan
37 Kab. Kotawaringin Timur
Mentawa Baru 38
Kab. Seruyan Seruyan Hilir
14 UPT Samarinda
39 Kab. Nunukan
Nunukan 40
Kota Tarakan Tarakan Tengah
41 Kab. Kutai Timur
Sangatta Utara 42
Kab. Berau Tanjung Redeb
43 Kab. Kutai Barat
Melak 15
UPT Palu 44
Kab. Banggai Luwuk
45 Kab. Poso
Poso Pesisir 16
UPT Kendari 46
Kab. Muna Katobu
47 Kab. Konawe Selatan
Ranomeeto 17
UPT Makassar 48
Kab. Luwu Ponrang
49 Kab. Kepulauan Selayar
Benteng 50
Kab. Luwu Utara Masamba
18 UPT Pekanbaru Riau
51 Kab. Indragiri Hilir
Tembilahan 52
Kab. Rokan Hilir Bangko
19 UPT Padang Sumatera
Barat 53
Kab. Padang Pariaman Batang Anai
54 Kab. Pasaman Barat
Pasaman 20
UPT Pangkal Pinang Kep. Bangka Belitung
55 Kota Pangkal Pinang
Bukit Intan 56
Kab. Belitung Tanjung Pandan
21 UPT Bengkulu Bengkulu
57 Kab. Bengkulu Selatan
Manna 58
Kab. Mukomuko Kota Muko muko
22 UPT Jambi UPT Jambi
59 Kab. Kerinci
Sitinjau Laut 60
Kab. Bungo Pelepat Ilir
23 UPT Semarang Jawa
Tengah 61
Kab. Jepara Jepara
62 Kab. Cilacap
Cilacap Utara 24
UPT Surabaya Jawa Timur
63 Kab. Banyuwangi
Srono 64
Kab. Jember Mayang
Capaian Kinerja Organisasi
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal SDPPI
64
Dampak kepada Masyarakat
1. Tercapainya peningkatan kualitas pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan frekuensi radio di 24
Propinsi 24 UPT Ditjen SDPPI. 2.
Dapat melakukan monitoring penggunaan frekuensi radio diperbatasan negara Indonesia. 3.
Dapat meningkatkan monitoring frekuensi radio penerbangan dan penanganan gangguan frekuensi radio penerbangan, dengan lebih efektif dan eisien.
4. Penggunaan frekuensi radio sesuai peruntukkannya sehingga dapat mengantisipasi resiko keselamatan umum terutama
keselamatan penerbangan. 5.
Masyarakat pengguna layanan telekomunikasi mendapat layanan yang baik dan terhindar dari interferensi. 6.
Lembaga Penyiaran yang dapat memberikan layanan penyiaran yang lebih baik dan tidak terganggu oleh siaran radio ilegal.
7. Penyelenggara telekomunikasi seluler dapat memberikan layanan telekomunikasi yang baik dan terhindar dari
interferensi.
Penandatangan MOU Penempatan Wilayah Stasiun Transportable antara SDPPI dengan PT. POS Indonesia