Arah Peminatan di SMP

30 lingkungan belajar. Dalam konteks ini kolaborasi guru bimbingan dan konseling atau konselorKonselor dengan guru mata pelajaran hendaknya terjadi dalam konteks kolaborasi yang lebih luas, antara lain: 1 kolaborasi dengan orang tuakeluarga, 2 kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan, 3 intervensi terhadap institusi terkait lainnya dengan tujuan membantu perkembangan peserta didik.

2. Arah Peminatan di SMP

Untuk setiap tingkat arah peminatan digunakan lima aspek pokok sebagai dasar pertimbangan bagi arah peminatan yang akan ditempuh. Kelima aspek tersebut secara langsung mengacu kepada beberapa karakteristik pribadi peserta didik dan lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan siswa yang bersangkutan, yaitu: 1. Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur dengan tes bakat danatau inventori tentang bakatminat. 2. Kemampuan dasar umum kecerdasan , yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur dengan tes inteligensi. 3. Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran danatau praktiklatihan yang dapat diambildidalami peserta didik atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester SKS yang dilaksanakan. 4. Prestasi belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah, baik a rata-rata pada umumnya, maupun b per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, kejuruan dan studi lanjutan. 31 5. Ketersediaan fasilitas sekolah, yaitu apa yang ada di tempat peserta didik belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatan peserta didik. 6. Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan berbagai sumber yang dapat membantu peserta didik, seperti orang tua dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa. Dalam penerapannya arah peminatan peserta didik merupakan gabungan dan kemungkinan yang paling mengutungkan dari kombinasi semua yang ada itu pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. Keterkaitan antara tingkat dan aspek arah peminatan peserta didik tergambar dalam Matriks 3.2 berikut. MATRIKS 3.2 TINGKATANDAN ASPEK-ASPEK ARAH PEMINATAN Tingkat Arah Peminatan Posisi Peserta Didik Arah Peminatan Akademik Arah Peminatan Kejuruan Arah Peminatan Studi Lanjutan 1. Arah peminatan pertama SDMI SDPLB Meminati semua mata pelajaran Pemahaman awal tentang pekerjaankarier SLTP: SMPMTsSM PLB SMPLB 2. Arah peminatan kedua SMPMTs SMPLBS MPLB Meminati semua mata pelajaran Pemahaman tentang pekerjaankarier dan kemungkinan bekerja SLTA: SMAMA SMALBSMK 3. Arah peminatan ketiga umum SMAMAS MALB Meminati semua mata pelajaran pilihan dan lintas mata pelajaran Pemahaman definitif tentang pekerjaankarier dan arah pelaksanaan pekerjaankarier Prog. Khusus bidang studi IPAIPSBHS 4. Arah peminatan ketiga SMK Meminati mata pelajaran pilihan dan lintas mata pelajaran kejuruan Arah definitif tentang pelaksanaan pekerjaankarier jenjang operator Program studi Khusus Bidang Kejuruan 32 Tingkat Arah Peminatan Posisi Peserta Didik Arah Peminatan Akademik Arah Peminatan Kejuruan Arah Peminatan Studi Lanjutan 5. Arah peminatan keempat Tamat SMAMA SMALB SMK Bekerja atau kuliah sesuai dengan pilihan mata pelajaran dan lintas mata pelajaran kejuruan di SLTA Arah pekerjaankarier jenjang teknisianalis, profesi, atau ahli Program studi di Perguruan Tinggi 33

BAB III PENYELENGGARAAN PEMINATAN

A. Tahapan Penyelenggaraan

Penyelenggaraan peminatan merupakanproses bantuan yang bertahapkepada peserta didik agar memperoleh informasi yangcukup lengkap tentang pilihan peminatan kelompok mata pelajaran, peminatan lintas mata pelajaran, peminatan pendalaman mata pelajaran, arah karier yang ada, serta kemungkinan studi lanjut kejenjang pendidikan menengah. Rekomendasi peminatan disusun oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor berdasarkan analisis data prestasi akademik dan non akademik di SD dan SMP, minat belajar peserta didik di SMP serta memperhatikan harapan orang tua. Data hasil tes kecerdasan, bakat, dan minat yang diselenggarakan dapat digunakan sebagai data pendukung untuk mengelaborasi potensi yang dimiliki siswa. Elaborasi dilakukan bersama peserta didik sehingga peserta didik memahami potensi yang dimiliki sebagai dasar untuk mengarahkan diri pada peminatan dan perencanaan masa depan. Peminatan di SMP merupakan bagian dari layanan bimbingan dan konseling, yang diselenggarakan secara sinambung dari kelas VII, VIII, sampai kelas IX. Objek layanan peminatan di kelas VII adalah pemahaman diri dan nilai-nilai kehidupan; kelas VIII pengenalan lingkungan efektif yang meliputi lingkungan pendidikan dan bidang pekerjaan aktivitas produktif yang berhubungan dengan mata pelajaran; dan kelas IX penentuan pilihan arah minat kelompok mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah. Dengan penentuan objek layanan tersebutguru bimbingan dan konseling atau konselor diharapkan