penalaran, judgement, dan pemahaman yang mendalam dari para pembaca aturan yang kemudian menerapkannya. Sedangkan keunggulannya dalam hal
kemungkinan manajer memilih perlakuan akuntansi yang merefleksikan transaksi atau kejadian ekonomi yang mendasarinya, meski hal sebaliknya dapat terjadi Ari
2011. 3. Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih rinci
IFRS telah mensyaratkan mengenai pengungkapan berbagai informasi tentang risiko baik kualitatif maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan
keuangan harus sesuai dan sejalan dengan informasi yang nantinya dipakai untuk proses pengambilan keputusan oleh manajemen. Tingkat pengungkapan penuh
full disclosure dapat mengurangi tingkat asimetri informasi ketidakseimbangan informasi. Ketidaksembangan informasi terjadi antara pihak manajer dengan
pihak pengguna laporan keuangan. Sedangkan Asimetri informasi itu sendiri adalah suatu keadaan dimana pihak manajer mempunyai informasi yang lebih
banyak dibandingkan dengan pihak lain Scott, 2009. Dengan adanya asimetri informasi tersebut mengakibatkan diysfunctional behavior yaitu tindakan
manajemen laba oleh manajer terutama jika informasi tersebut terkait dengan pengukuran kinerja manajer.
1.7 Adopsi IFRS
Tujuan IASC dan badan pendukung IASB adalah mengembangkan set standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang diterima secara internasional.
Untuk mencapai tujuan itu, IASCIASB melakukan berbagai upaya, yaitu
commit to user
menerbitkan standar principle based, mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan akuntansi relatif yang diperbolehkan, serta mengharuskan
pengukuran akuntansi yang merefleksikan posisi ekonomi dan kinerja perusahaan dengan lebih baik.
IFRS yang menggambarkan pendekatan berbasis prinsip principle based approach lebih baik daripada pendekatan berbasis aturan rules-based approach
untuk pengembangan standar akuntasi. Standar yang berbasis prinsip berfokus pada ketentuan prinsip-prinsip umum yang diperoleh dari kerangka konseptual,
gambaran pengakuan, pengukuran dan pelaporan yang diperlukan untuk transaksi yang tercakup oleh standar Pacter,2003.
Cara penerapan IAS atau IFRS bervariasi. Amerika Serikat mulai mengadopsi IFRS melalui konvergensi IFRS dengan US GAAP, sedangkan
negara-negara Uni Eropa memilih IFRS sebagai standar akuntansi yang digunakan tanpa melalui penyesuaian dengan standar akuntansi lokal di setiap negara.
Australia, Kanada, dan Singapura yang telah lama mengadopsi IAS sebagai standar lokal dengan sedikit pengecualian juga meningkatkan upaya untuk
mengadopsi IFRS Decker et al, 2003. Beberapa tahun ini IAI menyusun PSAK Pernyataan standar akuntansi keuangan yang diseuaikan dengan IFRS dan mulai
diberlakukan wajib pada perusahaan yang terdaftar di BEI sejak 1 Januari 2012. Pada bulan Juni 2000 komisi Eropa Uni Eropa di 15 negara anggota Uni
Eropa dan Tiga Negara Area Ekonomi Eropa Eorupean economic area mengharuskan
semua perusahaan
yang terdaftar
di publik
untuk mengonsolidasikan statemen keuangannya dengan menggunakan satu set standar
commit to user
yaitu IAS. Kemudian pada bulan Juli 2002 parlemen Eropa mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar untuk menyususn statemen keuangan
berdasarkan IAS paling lambat tahun 2005. Selain Uni Eropa, Australia adalah negara yang mengadopsi IAS secara wajib sejak 1 Januari 2005. Sedangkan Rusia
mulai mengadopsi IAS pada 1 Januari 2004. FASB badan standar Amerika Serikat mulai membahas konvergensi IAS dengan US GAAP standar akuntansi
AS pada Oktober 2003 dan menetapkannya pada 31 Desember 2003 Pacter, 2003
IFRS diadopsi oleh perusahaan secara wajib mandatory maupun sukarela voluntary. IFRS diadopsi secara wajib ketika regulator suatu negara menetapkan
kebijakan bagi perusahaan yang go public untuk melaporkan akuntansi berdasarkan IFRS. Sedangkan adopsi sukarela dilakukan oleh perusahaan yang
memilih menerapkan IFRS sebelum adanya perintah dari regulator untuk menetapkan IFRS..
Christensen et.al 2008 menjelaskan bahwa perusahaan yang menerapkan IFRS secara sukarela lebih mengurangi tingkat manajemen laba akrual dibanding
dengan perusahaan yang menerapkan IFRS saat kewajiban adopsi dilakukan. Perusahaan yang mengadopsi IFRS sependapat dengan persyaratan yang
dijelaskan oleh Barth et al 2008, bahwa kualitas akuntansi dapat meningkat jika tindakan yang dilakukan penyusunan standar ini membatasi kebijakan
oportunistik manajemen dalam penentuan angka akuntansi misalnya dengan melakukan manajemen laba.
commit to user
2. Agency Theory