New Institutional Theory Hubungan antara New Institutional Theory dengan Adopsi IFRS

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. International Financial Reporting Standarts IFRS

1.1 New Institutional Theory

New Institutional Theory NIT merupakan teori sosiologi mengenai organisasi. Dalam teori ini dijelaskan bahwa perkembangan mengenai organisasi bukan hanya semata-mata proses teknis yang akhirnya berorientasi pada faktor efisiensi, tetapi lebih menitikberatkan kepada konsekuensi langsung dari motivasi dan rasionalitas yang ada dalam diri pelaku organisasi tersebut. Tujuan dari rasionalitas dan motivasi ini adalah agar organisasi memperoleh legitimasi dari pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa elemen teori institusional menurut Scott dan Meyer 1994 adalah institusi, organisasi, dan pelaku. Dimana dalam institusi, sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya dan keterlibatannya dalam persaingan bisnis harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Secara individual, institusi dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan para pelaku dalam organisasi. Sebaliknya, pelaku juga dapat mempengaruhi institusi dengan membuat dan melakukan sebuah transformasi institusi yang telah ada sebelumnya menjadi sebuah institusi baru. Oleh karena itu, institusi memberikan kontribusi dengan adanya pilihan- pilihan tindakan yang menjadi sebuah batasan yang harus dilakukan pelaku dalam pengambilan keputusan. commit to user

1.2 Hubungan antara New Institutional Theory dengan Adopsi IFRS

Relevansi teori institusional yang terdapat dalam dinamika praktik pelaporan keuangan dapat dikaitkan dengan sebuah pengertian mengenai akuntansi. Bahwa akuntansi adalah merupakan lembaga yang secara sosial dibangun oleh individu, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Sebagai lembaga sosial akuntansi berhubungan erat oleh kebiasaan, nilai, norma, dan keyakinan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam Teori kelembagaan terdapat adanya wawasan yang ditawarkan berkaitan dengan hubungan yang ada antara akuntansi dan lembaga sosial lain sehingga dapat digunakan untuk memahami praktik akuntansi Schapen 1994, dan Chariri 2006. Ceremonial yang mempunyai arti adanya komitmen organisasi terhadap tindakan aturan rasional merupakan sebuah perwujudan dari akuntansi sebagai bentuk lembaga Covaleski et al dalam Chariri 2006. Dengan adanya perusahaan yang berdasarkan harapan, norma, dan keyakinan yang nilai yang diberikan masyarakat, maka akan sangat membantu organisasi mendapatkan sebuah legitimasi melalui dukungan masyarakat. Karena organisasi mendapatkan legitimasi jika menjalankan kegiatannya sesuai dengan norma, peraturan dan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan kelembagaan mereka. Produk dari praktik akuntansi adalah laporan keuangan dimana laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan legitimasi aktivitas organisasi. Mezias 1990 memberikan pendapat yang berkaitan dengan kegunaan teori institusional dalam memahami praktik pelaporan keuangan, yaitu praktik commit to user pelaporan keuangan bersifat rutin dan melibatkan kepentingan dari berbagai pihak antara lain profesi akuntansi, individu dalam organisasi, dan lembaga regulator. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teori institusional dapat digunakan untuk memahami mengapa adopsi IFRS sangat penting diterapkan dalam perusahaan. Diantaranya adalah untuk mendapatkan legitimasi dari lingkungan disekitar perusahaan dan tidak lepas dari adanya regulator yang dalam hal ini biasanya adalah pemerintah yang memberikan batasan-batasan atas tidakan yang dilakukan oleh organisasi untuk proses pengambilan keputusan.

1.3 Sejarah IFRS