pelaporan keuangan bersifat rutin dan melibatkan kepentingan dari berbagai pihak antara lain profesi akuntansi, individu dalam organisasi, dan lembaga regulator.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teori institusional dapat digunakan untuk memahami mengapa adopsi IFRS sangat penting diterapkan
dalam perusahaan. Diantaranya adalah untuk mendapatkan legitimasi dari lingkungan disekitar perusahaan dan tidak lepas dari adanya regulator yang dalam
hal ini biasanya adalah pemerintah yang memberikan batasan-batasan atas tidakan yang dilakukan oleh organisasi untuk proses pengambilan keputusan.
1.3 Sejarah IFRS
IFRS adalah merupakan sebuah standar akuntansi yang merupakan produk dari International Accounting Standards Board IASB, suatu organisasi
independen yang berpusat di London, Inggris Ball, 2003. Sampai saat ini IFRS masih menjadi topik utama yang sering dibicarakan dan diperdebatkan baik oleh
kalangan akademisi maupun kalangan praktisi. IFRS disusun sebagai suatu aturan yang secara ideal akan diaplikasikan dan diterapkan sama bagi seluruh perusahaan
di dunia. Antara tahun 1973-2000 standar internasional diterbitkan oleh pendahulu IASB yaitu International Accounting Standards Committee IASC. IASC adalah
badan yang berdiri tahun 1973 yang didirikan oleh badan akuntansi profesional dari negara Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda,
Inggris, Irlandia, dan Amerika. Dalam periode tersebut, aturan yang dihasilkan oleh IASC disebut International Accounting Standards IAS. Pada April 2001,
fungsi dari pembuat aturan diambil alih oleh IASB, dan IASB mendeskripsikan aturan tersebut dengan nama baru yaitu International Financial Reporting
commit to user
Accounting Standards IFRS. IFRS ini merupakan aturan yang melanjutkan aturan sebelumnya yaitu IAS yang diterbitkan oleh IASC. IASB mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan IASC, yaitu IASB didanai lebih baik, adanya staf yang lebih baik dan lebih independen dibandingkan dengan IASC .
1.4 Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Choi dan Muller dalam Gamayuni 2009 menyatakan bahwa harmonisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik akuntansi itu beragam. Standar harmonisasi bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas daya banding informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Dewasa ini Harmonisasi standar akuntansi internasional menjadi isu yang hangat karena berhubungan erat dengan globalisasi bisnis saat ini. Globalisasi
bisnis dapat dilihat dari kegiatan perdagangan antar negara yang mengakibatkan adanya perusahaan multinasional. Hal ini mengakibatkan kebutuhan standar
akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Akuntansi yang merupakan penyedia informasi bagi pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi juga
dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang berubah karena pengaruh globalisasi. Adanya transaksi perdagangan antar negara dan prinsip akuntansi yang berbeda
mengakibatkan munculnya kebutuhan akan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
commit to user
1.5 IFRS dan Kualitas Akuntansi