a 50.72 ab Pengaruh Varietas dan Kombinasi pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Kedelai pada Budidaya Jenuh Air di Lahan Pasang Surut

19 dicapai galur PG-57-1 pada perlakuan kombinasi pupuk 200 kgha SP-36 + 1.2 tonha abu sekam Tabel 7. Tabel 7 Jumlah polong isi tanaman saat 12 MST pada berbagai taraf perlakuan kombinasi pupuk dan varietas Perlakuan Varietas tanaman Anjasmoro Tanggamus SP-30-4 PG-57-1 Kombinasi pupuk ---------------------------polongtanaman------------------- Tanpa pupuk 42.17 qr 94.11 fghijkl 76.00 klmno 81.83 jklmn SP-36 37.00 r 94.11 fghijkl 73.00 lmnop 83.11 jklmn SP-36+KCl 41.33 qr 83.72 jklmn 88.67 jklmn 79.56 jklmno SP-36+KCl+DL 57.00 opqr 84.89 jklmn 123.00 cdef 108.89 efghi SP-36+KCl+DL+PK 51.17 pqr 119.22 def 116.67 defg 111.17 defghi SP-36+KCl+DL+PK+MS 64.50 nopq 128.33 cde 99.56 fghijk 129.02 cde SP-36+AS 50.67 pqr 103.50 fghij 90.33 hijklm 162.22 a SP-36+AS+DL 69.00 mnop 114.50 defg 142.67 bc 114.67 defg SP-36+AS+ DL + PK 56.33 opqr 114.22 defg 108.89 efghi 130.50 cde SP-36+AS+DL+PK+MS 52.03 pqr 119.17 def 115.67 defg 134.00 cd Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada α= 5. SP-36 = 200 kgha SP-36, KCl = 100 kgha KCl, DL = 1 tonha dolomit, PK = 2 tonha pupuk kandang, AS = 1.2 tonha abu sekam, dan MS = mulsa jerami. Gambar 8 memperlihatkan perbedaan warna daun dan jumlah polong masing-masing varietas kedelai pada umur 12 MST. Polong varietas Anjasmoro dan Tanggamus mulai berubah warna menjadi kuning kecoklatan pada umur 12 MST. Meskipun berukuran lebih besar, polong yang dihasilkan varietas Anjasmoro terlihat lebih sedikit dibanding varietas lainnya. Warna daun varietas Anjasmoro dan Tanggamus mulai berubah menjadi kekuningan dan mulai rontok pada umur 12 MST, sedangkan warna polong dan daun dari galur SP-30-4 dan PG-57-1 masih terlihat kehijauan. Jumlah cabang dan polong yang dihasilkan tanaman pada perlakuan tanpa pemupukan tampak lebih sedikit dibanding dengan perlakuan pupuk 200 kgha SP-36 +100 kgha KCl + 1 tonha dolomit + 2 tonha pupuk kandang + mulsa jerami P5 dan 200 kgha SP-36 +1.2 tonha abu sekam + 1 tonha dolomit + 2 tonha pupuk kandang + mulsa jerami P9. Terlihat bahwa jumlah cabang yang terbentuk pada varietas Tanggamus, galur SP-30-4 dan PG-57-1 berjumlah lebih banyak dibanding varietas Anjasmoro Gambar 8.