abc Pengaruh Varietas dan Kombinasi pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Kedelai pada Budidaya Jenuh Air di Lahan Pasang Surut
19 dicapai galur PG-57-1 pada perlakuan kombinasi pupuk 200 kgha SP-36 +
1.2 tonha abu sekam Tabel 7. Tabel 7 Jumlah polong isi tanaman saat 12 MST pada berbagai taraf perlakuan
kombinasi pupuk dan varietas Perlakuan
Varietas tanaman Anjasmoro Tanggamus
SP-30-4 PG-57-1
Kombinasi pupuk ---------------------------polongtanaman-------------------
Tanpa pupuk
42.17 qr 94.11 fghijkl
76.00 klmno 81.83 jklmn
SP-36
37.00 r 94.11 fghijkl
73.00 lmnop 83.11 jklmn
SP-36+KCl
41.33 qr 83.72 jklmn
88.67 jklmn 79.56 jklmno
SP-36+KCl+DL
57.00 opqr 84.89 jklmn
123.00 cdef 108.89 efghi
SP-36+KCl+DL+PK
51.17 pqr 119.22 def
116.67 defg 111.17 defghi
SP-36+KCl+DL+PK+MS
64.50 nopq 128.33 cde
99.56 fghijk 129.02 cde
SP-36+AS
50.67 pqr 103.50 fghij
90.33 hijklm
162.22 a
SP-36+AS+DL
69.00 mnop 114.50 defg
142.67 bc 114.67 defg
SP-36+AS+ DL + PK
56.33 opqr 114.22 defg
108.89 efghi 130.50 cde
SP-36+AS+DL+PK+MS
52.03 pqr 119.17 def
115.67 defg 134.00 cd
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada
α= 5. SP-36 = 200 kgha SP-36, KCl = 100 kgha KCl, DL = 1 tonha dolomit, PK = 2 tonha pupuk kandang, AS = 1.2 tonha abu sekam, dan MS = mulsa jerami.
Gambar 8 memperlihatkan perbedaan warna daun dan jumlah polong masing-masing varietas kedelai pada umur 12 MST. Polong varietas Anjasmoro
dan Tanggamus mulai berubah warna menjadi kuning kecoklatan pada umur 12 MST. Meskipun berukuran lebih besar, polong yang dihasilkan varietas
Anjasmoro terlihat lebih sedikit dibanding varietas lainnya. Warna daun varietas Anjasmoro dan Tanggamus mulai berubah menjadi kekuningan dan mulai rontok
pada umur 12 MST, sedangkan warna polong dan daun dari galur SP-30-4 dan PG-57-1 masih terlihat kehijauan.
Jumlah cabang dan polong yang dihasilkan tanaman pada perlakuan tanpa pemupukan tampak lebih sedikit dibanding dengan perlakuan pupuk 200 kgha
SP-36 +100 kgha KCl + 1 tonha dolomit + 2 tonha pupuk kandang + mulsa jerami P5 dan 200 kgha SP-36 +1.2 tonha abu sekam + 1 tonha dolomit +
2 tonha pupuk kandang + mulsa jerami P9. Terlihat bahwa jumlah cabang yang terbentuk pada varietas Tanggamus, galur SP-30-4 dan PG-57-1 berjumlah lebih
banyak dibanding varietas Anjasmoro Gambar 8.