Risiko Investasi pada Reksadana Syariah Nilai Aktiva Bersih NAB

54 d Dapat mengoreksi tingkat bunga, karena pergeseran dana dari bank ke capital market.

14. Risiko Investasi pada Reksadana Syariah

Menurut Abdul Manan 2009:161, Bapepam menyebutkan beberapa risiko yang kemungkinan bisa terjadi apabila investor berinvestasi di reksadana, antara lain: a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya yang menjadi bagian dari portofolio reksadana di bursa yang mengakibatkan menurunnya nilai unit penyertaan. b. Risiko Likuiditas Penjualan kembali redemption sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada manajer investasi secara bersamaan dapat menyulitkan manajer investasi menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut. c. Risiko Politik dan Ekonomi Perubahan kebijakan di bidang politik dan ekonomi mempengaruhi kinerja perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang mempengaruhi efek yang termasuk dalam portofolio reksadana. d. Risiko Wanprestasi Risiko ini dapat timbul saat perubahan asuransi yang 55 mengasuransi harta kekayaan reksadana tidak dapat membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pihak-pihak terkait dengan reksadana yakni pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, kebakaran serta kerusuhan yang mungkin dapat mempengaruhi penurunan NAB yang bersangkutan.

15. Nilai Aktiva Bersih NAB

Nilai Aktiva Bersih NAB adalah jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang timbul selama reksadana diperdagangkan. Aktiva reksadana berasal dari nilai porttofolio reksadana, yang dapat berupa Kas, Deposito, Surat Berharga Pasar Uang SBPU, Sertifikat Bank Indonesia SBI, Saham, Obligasi dan Efek lainnya. Sementara kewajiban reksadana dapat berupa fee Manajer Investasi yang belum dibayar, fee Bank Kustodian yang belum dibayar, fee pialang yang belum dibayar, pembelian efek yang belum dilunasi dan pajak-pajak belum dibayar. Unit penyertaan UP adalah sauan kepemilikan investor atas reksadana. Sedangkan NAB per Unit penyertaan berarti nilai NAB dibagi dengan Unit Penyertaan UP yang beredar Outstanding. Secara singkat NABUnit dapat dijelaskan sebagai harga beli per Unit penyertaan jika investor ingin berinvestasi direksadana, sekaligus sebagai harga jual per Unit penyertaan jika 56 investor ingin mencairkan investasinya. Informasi NABUnit menjadi indikator untung ruginya investasi, dengan mengetahui pada harga berapa investor membeli dan pada harga berapa investor menjualnya.

16. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-prinsip