Latar Belakang Kadar Tektokuinon pada Ekstrak Kayu dan Kulit Jati (Tectona grandis L.f) Jawa Barat dan Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kayu Jati merupakan salah satu kayu komersial bernilai tinggi yang banyak ditanam di Pulau Jawa. Kelebihan kayu Jati dibandingkan dengan kayu lainnya antara lain, kayu Jati memiliki warna dan corak yang menarik, stabilisasi dimensi yang tinggi, dan keawetan alami yang tinggi. Telah diketahui bahwa komponen kimia penyusun kayu yang berpengaruh terhadap keawetan alami kayu adalah zat ekstraktif yang bersifat racun terutama dari kelompok fenolik Sjostrom 1991. Sementara itu, senyawa utama kayu Jati yang dianggap bertanggung jawab terhadap keawetan alami adalah tektokuinon Lukmandaru dan Ogiyama 2005. Menurut Fengel dan Wegener 1984, dalam kayu Jati terdapat berbagai kuinon, yaitu kelompok naftokuinon lapakol, dehidrolapakol dan antrakuinon tektokuinon. Berdasarkan berbagai hasil penelitian yang dilaporkan Sumthong et al. 2006, ekstraktif kayu Jati mengandung berbagai jenis kuinon seperti naphthaquinones lapachol, deoxylapachol, 5-hydroylapachol, turunan naphthaquinone dehydrolapachone, tectol, dehydrotectol, anthraquinones tectoquinone, 1-hydroxy-2-methylanthraquinone, 2-methyl quinizarin, pachybasin. Dari berbagai jenis kuinon tersebut, tektokuinon adalah senyawa yang paling dominan Ohi 2001. Selain berperan terhadap keawetan alami kayu Jati, tektokuinon juga bersifat bio-larvasida terhadap jentik nyamuk demam berdarah seperti yang ditemukan pada kayu Cryptomeria japonica Cheng et al. 2008. Hasil penelitian Leyva et al. 1998 menemukan bahwa 2-metilantrakuinon tektokuinon merupakan antrakuinon tersubtitusi yang memiliki sifat katalis yang sama dengan antrakuinon dalam proses pulping alkali. Ekstraktif kayu merupakan salah satu komponen kimia penyusun kayu yang kadar dan komposisinya dipengaruhi oleh jenis, umur, posisi dalam kayu, dan lokasi tempat tumbuh Sjostrom 1991; Fengel dan Wegener 1984. Kayu dengan umur lebih tua berkecenderungan memiliki kadar ekstraktif yang lebih tinggi. Sementara itu kadar dan komposisi komponen kimia bagian kayu berbeda dengan kulit. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang pengaruh perbedaan lokasi tempat tumbuh dan bagian pohon terhadap kadar tektokuinon akan menjadi informasi penting terkait sifat dasar kayu dan potensi pemanfaatan komponen kimia kuinon dalam kayu Jati.

1.2 Tujuan