5. Pahamilah Keseimbangan Kekuasaan dalam Negosiasi
Hati-hatilah terhadap pihak kedua yang menggunakan taktik kekuasaan terhadap anda. Jangan terburu-buru pikirkan dengan baik dan jadikan umpan
balik kata-kata dan jangan merespon terlalu cepat. Kesimpulan :
• Mantapkan tujuan-tujuan Anda. • Lakukan riset terhadap berbagai fakta kunci dan konteks negosiasi ini.
• Berikan Anda waktu yang cukup untuk melakukan persiapan. • Cobalah memahami kebutuhan dan motivasi pihak kedua dan bekerjalah
bersama-sama. • Jangan tergoda untuk masuk dalam benang ruwet.
• Pahamilah keseimbangan kekuasaan dalam negosiasi.
MENYIASATI NEGOSIASI YANG RUMIT
Meskipun Anda sudah berusaha keras merencanakan negosiasi Anda dengan baik, sesekali anda menemukan kesulitan.
Langkah-langkah
1. Menghadapi Orang yang Sulit
Putuskan apakah Anda ingin menyelamatkan situasi ini. Menggunakan kekuatan pertanyaan.
Ingat pedomannya. Cari rencana cadangan apabila yang lainnya gagal.
2. Menghadapi Situasi Sulit
Pahami apakah anda bertempur padahal tidak setimpal dengan yang akan didapatkan.
Apakah Anda tidak mengetahui dengan gamblang mengapa seseorang ‘sulit’. Kesimpulan :
• Berusaha keras lah apabila situasinya memang harus diselamatikan. • Apabila semuanya sudah terlalu jauh, pertimbangkan penundaan negosiasi
pada keesokan harinya. • Ajukan pertanyaan terbuka.
• Mintalah pandangan dan gagasan dari pihak kedua. • Tajamkan indera Anda.
• Siapkan rencana cadangan.
NEGOSIASI LEWAT E-MAIL
Banyak negosiasi dalam bisnis dewasa ini dilakukan lewat e-mail, sebuah proses yang memiliki keunggulan sekaligus kekurangan dan diperlukan penanganan yang
hati-hati agar bisa berjalan dengan baik. Langkah-langkah :
1. Ingatkan Diri Anda tentang Prinsip-Prinsip Negosiasi
Siapkan diri Anda dengan baik. Pastikan anda sudah yakin dengan tujuan-tujuan Anda.
Sampaikan secara jelas dan mintalah penjelasan dari pihak kedua atau pihak lain yang terkait.
Bersiaplah untuk fleksibel.
2. Menyusun Penawaran Pembuka
Apabila Anda dan pihak anda melakukan penawaran terlebih dahulu di dalam negosiasi, mulailah dengan mengirimkan e-mail untuk menjajaki dan apa hasil
idenya.
3. Rencanakan Korespondensi
Sejak dari awal dimulainya proses ini, simpanlah kopian semua e-mail sehingga anda bisa merujuk pada korespondensi sebelumnya apabila situasi
dan kondisi berubah.
4. Jagalah agar Anda Tetap Berkepala Dingin
Gunakan nada bicara yang santun tapi tegas dalam semua komunikasi formal. Apabila Anda marah terhadap sesuatu, tunggu sesaat sebelum menjawab.
5. Perhatikan Nada Bicara Anda
Cobalah untuk
menghindari kata-kata
seperti ‘cuma’,
‘sepele’, ‘memusingkan’, dan ‘meragukan’.
6. Buatlah Ringkasan dan Kesimpulan