Sampaikan Usulan Mulai Menawar Berkomunikasi Secara Jelas dan Terbuka Dengarkan Mintalah Istirahat Apabila Memang Perlu Mencapai Kata Sepakat

Sama halnya dengan situasi-situasi bisnis lainnya, persiapan yang baik akan membantu Anda mengurangi stres. Jangan Anda kira waktu persiapan itu sia- sia. Mulailah dengan menggarap tujuan-tujuan Anda, dan pastikan tujuan itu spesifik, bisa dicapai dan diukur. Pastikan harapan Anda realitis dan hasilnya mudah diperoleh. Sebaiknya menuliskan tujuan yang diurutkan berdasarkan prioritasnya. Sebelum melakukan negosiasi apapun, kumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang topik yang akan dibicarakan. Orang yang memiliki sebagian besar informasi biasanya lebih pandai dalam negosiasi.

3. Bicarakan dan Eksplorasilah Berbagai Opsi yang Ada

Pad awal setiap pertemuan, tiap pihak perlu mengeksplorasi kebutuhan pihak- pihak lawan dan memberikan penawaran pembuka. Pernyataan pembukan adalah cara yang baik untuk mencakup semua permasalahan utama yang menjadi pegangan tiap pihak.

4. Sampaikan Usulan

Ketika kedua pihak mempunyai kesempatan untuk menilai posisi pihak lawan, usulan dan anjuran bisa diajukan dan diterima. Ingat bahwa anda perlu bertukar berbagai hal dan bukan sekedar menerima.

5. Mulai Menawar

Setelah membicarakan persyaratan masing-masing dan bertukar informasi, tawar menawar bisa dimulai. Jadi secara umum semakin Anda meminta semakin banyak yang Anda dapatkan. Ungkapkan informasi dengan jelas.

6. Berkomunikasi Secara Jelas dan Terbuka

Ketika Anda bernegosiasi dengan seseorang secara langsung atau tatap muka, gunakanlah bahasa tubuh dan jagalah kontak mata. Cobalah untuk menghindari duduk dengan lengan dilipat di dada dan kaki disilangkan. Cobalah utnuk menggunakan bahasa yang tidak menjengkelkan orang lain.

7. Dengarkan

Terkadang ketika Anda grogi karena suatu hal, Anda menjadi amat terfokus pada apa yang ingin Anda katakan sehingga anda kurang memperhatikan apa yang dikatakan orang lain kepada Anda. Berkonsentrasi, menunjukkan bahwa anda mengerti, menekankan bahwa Anda mengerti, berempati dengan situaso komunikator.

8. Mintalah Istirahat Apabila Memang Perlu

Kadang kala istirahat singkat selama 10 atau 15 menit akan bermanfaat apabila negosiasi ternyata lebih kompleks atau mengundang perdebatan dari yang Anda duga sebelumnya.

9. Mencapai Kata Sepakat

Ketika pembicaraan terus berlanjut, cermati indikasi-indikasi verbal dari pihak kedua seperti kata “mungkin” atau “barangkali” ini bisa menjadi kata sepakat yang sudah ada di depan mata. Kesimpulan • Pahami hakikat negosiasi. • Ketahuilah perbedaan antara negosiasi kompetitif atau bersaing dan negosiasi kooperatif atau saling mempermudah jalan. • Siapkan diri dengan baik sebelum negosiasi dan ketahuilah tujuan-tujuan Anda. • Bicarakan kebutuhan Anda dan pihak kedua saat bertamu, ajukan penawaran- penawaran pembuka yang masuk akal. • Berkomunikasilah dengan jelas dan tepat khususnya ketika membahas angka- angka. • Jadilah pendengar yang baik. • Mintalah istirahat apabila pembahasan memanas atau Anda menemukan jalan buntu. • Ketika Anda sudah sepakat, buatlah ringkasan dan catatan hasil pembahasan secara tertulis. MENGGUNAKAN KOMUNIKASI NON-VERBAL Sukses dalam bernegosiasi bergantung pada komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat, dan membangun hubungan yang baik amat vital bagi efektifitas komunikasi tersebut. Karena perilaku non-verbal atau bahasa tubuh adalah bagian wajar dari alat komunikasi kita, interprestasi dan penggunaannya menjadi kunci untuk membuka pemahaman terhadap manusia dan membangun hubungan secara lebih luas dan lebih baik. Langkah-langkah menggunakan komunikasi non-verbal :

1. Memandankan dan Merupakan