Saran Desain dan konstruksi tangki mini berarus (Mini Flume Tank) untuk penelitian tingkah laku renang ikan

Lampiran 4 Tabel hubungan frekuensi, rpm dan kecepatan arus Frekuensi Hz Rpm motor listrik Kecepatan Arus ms 10 292,0 0,1 15 439.3 0,2 20 585.5 0,3 25 731.3 0,4 30 870.2 0,5 35 1011,0 0,6 40 1146,0 0,7 45 1278,0 0,8 50 1411,0 0,8 Lampiran 5 Tabel hubungan, rpm, tegangan output Volt, dan kuat arus Amphere Rpm Output Volt volt Output Current A 292,0 33,8 0,8 439.3 54,9 1,1 585.5 75,6 1,3 731.3 98,0 1,4 870.2 118,4 1,6 1011,0 139,2 1,7 1146,0 161,0 1,8 1278,0 188,0 2,0 1411,0 196,0 2,1 Lampiran 6 Tabel hubungan rpm dan tingkat kebisingan motor listrik frekuensi Hz Rpm Motor listrik Kebisingan dB 5cm 1 meter 5,0 130,2 61,0 49,0 10,0 289,3 62,0 51,0 15,0 438,4 66,0 52,0 20,0 584,5 67,0 54,0 25,0 727,5 68,0 54,0 30,0 872,0 70,0 55,0 35,0 1013,0 72,0 56,0 40,0 1147,0 73,5 57,0 45,1 1285,0 74,0 58,0 50,0 1414,0 75,0 61,0 Lampiran 7 Tabel perubahan suhu air flume tank o C pada tingkat frekuensi berbeda. Waktu Frekuensi Hz menit 10 15 20 25 30 35 26,4 27,8 28,4 27,9 27,5 27,1 10 26,5 27,1 28,5 27,1 27,8 27,5 20 27 27,3 28,4 27,4 27,2 28 30 27,1 27,5 28,5 27,6 27,5 28,1 40 27,1 27,9 28,2 27,9 27,9 28 50 27,2 27,2 27,9 28 28,2 28,5 60 27,2 27,4 28,0 28,2 28,6 28 70 27,3 27,7 28,0 28,5 28,5 28,5 80 27,2 27,9 28,1 28,7 28,2 28,9 90 27,3 27,2 28,1 28,9 28,6 28,5 100 27,4 27,4 28,4 28,2 28,9 28,7 110 27,4 27,6 28,4 28,4 28,2 28,1 120 27,4 27,9 28,4 28,5 28,5 28,5 130 27,5 27,9 28,6 28,8 28,7 140 27,5 27,1 28,8 28,9 28,8 150 27,6 27,3 28,8 28,2 28,2 160 27,6 27,5 28,8 28,3 28,4 170 27,6 27,4 28,8 28,5 28,6 180 27,7 27,5 28,8 28,5 28,9 190 27,7 27,6 28,7 28,7 28,1 200 27,7 27,7 28,7 28,9 28,4 Lampiran 8 Tabel frekuensi tail beat Hz dan kecepatan renang cmdetik ikan kerapu bebek Panjang tubuh BL cm Frekuensi tail beat tbdetik Kecepatan renang cmdetik 13 4,70 39,6 13 5,28 48,6 13 5,01 57,5 12 2,38 12,8 12 3,64 30,7 12 5,27 39,6 12,5 4,63 39,6 12,5 4,84 48,6 12,5 5,17 57,5 12,3 3,77 30,7 12,3 4,54 39,6 12,3 5,01 48,6 13,3 3,88 30,7 Keterangan :

1. Panjang tubuh body length adalah panjang tubuh ikan, yang diukur

dari ujung depan bagian kepala hingga pangkal ekor.

2. Frekuensi tail beat adalah jumlah tail beat yang dihasilkan dalam satu

detik. Rumus yang digunakan adalah : Frekuensi tail beat Hz = ∑ tail beat1 detik

3. Kecepatan renang adalah kecepatan yang dihasilkan ikan dalam satuan

centimeter per detik, dalam hal ini sama dengan kecepatan arus air dalam flume tank. Lampiran 9 Tabel kecepatan relatif dan ketahanan renang ikan kerapu bebek Panjang tubuh BL cm Kecepatan Arus cmdetik Kecepatan relatif BLdetik Ketahanan renang detik 13 39,62 2,65 12000 13 48,57 2,50 4000 13 48,57 2,58 7000 12 12,77 2,47 12000 12 30,67 3,30 240 12 39,62 4,05 420 12 48,57 4,79 240 12 57,52 2,35 11500 12,5 57,52 2,49 12000 12,3 39,62 3,95 60 12,3 57,52 4,68 120 13,3 30,67 2,31 12000 Keterangan : 1. Kecepatan arus adalah kecepatan arus air dalam flume tank cmdetik 2. Ketahanan renang adalah lama waktu ikan mampu bertahan berenang melawan kecepatan arus.

3. Kecepatan relatif BLdetik adalah kecepatan berenang ikan yang

diukur dengan panjang badab per detik. Lampiran 10 Tabel nilai logaritmik dari kecepatan relatif dan logaritmik ketahanan renang ikan kerapu bebek Ukuran ikan cm Kecepatan arus cmdetik Kecepatan relatif BLdetik Ketahanan renang detik Log Kecepatan relatif Log Ketahanan renang 13 39,62 2,65 12000 4,08 0,42 13 48,57 2,50 4000 3,60 0,40 13 48,57 2,58 7000 3,85 0,41 12 12,77 2,47 12000 4,08 0,39 12 30,67 3,30 240 2,38 0,52 12 39,62 4,05 420 2,62 0,61 12 48,57 4,79 240 2,38 0,68 12 57,52 2,35 11500 4,06 0,37 12,5 57,52 2,49 12000 4,08 0,40 12,3 39,62 3,95 60 1,78 0,60 12,3 57,52 4,68 120 2,08 0,67 13,3 30,67 2,31 12000 4,08 0,36 Keterangan :

1. Log ketahanan renang adalah nilai logaritmik dari ketahanan renang

ikan.

2. Log kecepatan relatif BLdetik adalah nilai logaritmik dari kecepatan

relatif ikan. 103 Lampiran 11 Tabel data kecepatan renang beberapa ikan yang telah diujikan Bainbridge 1958. Regnard, 1893 Carp Cyprinus carpio 5.2 6 g. fish at 59 cm.sec. carpe 5 g. fish at 52 cm.sec. 5 g. fish at 22 cm.sec. Bleak Alburnus alburnus 10 1 g. fish at 50 cm.sec. ablette Chub Squallius cephalus 2 15 g. fish at 24 cm.sec. chevaine Magnan, 1930 Sea trout Salmo trutta 2.7 34.1 g. fish at 92 cm.sec. truite de mer Mackerel Scomber scombrus 3.2 25.2 g. fish at 81 cm.sec. maqercau Twaite shad Alosa finita 2.5 29.7 g. fish at 75 cm.sec. alose fin Perch Perca perca 3.6 18.4 g. fish at 66 cm.sec. perche Meagre Sciaena aquila 3.8 29.5 g. fish at 113 cm.sec. maigre Whiting Gadus merlangus 1.3 17.7 g. fish at 23 cm.sec. whiting Bib or pout G. Luscus 3.3 16.5 g. fish at 55 cm.sec. rotengle Grey mullet Mugil capito 2.3 26.0 g. fish at 61 cm.sec. vive Rudd Scardinius erythrophthalmus 6 18.8 g. fish at 114 cm.sec. Merlus Lasser weever Trachinus vipera 1.8 22.4 g. fish at 40 cm.sec. brocket Hake Merluccius vulgaris 3.5 23.7 g. fish at 79 cm.sec. rouget Pike Esox lucius 3.9 37.8 cm. fish at 148 cm.sec. saint Pierre Red gumard Trigla pini 2.4 19.2 cm. fish at 47 cm.sec. ‐ John dory Zeus faber 1.6 19.7 cm. fish at 30 cm.sec. Grondin corbeau Black bass Micropterus salmoides 4.1 21.3 cm. fish at 88 cm.sec. sebaste Gumard Trigla sp. 5 26.2 cm. fish at 131 cm.sec. ‐ Norway haddockSebastes dactylopterus 3.6 26.8 cm. fish at 98 cm.sec. ‐ Denil, 1937 Trout Salmo fario 10 35 cm., fish at 3.5 m.sec. calculated from Salmon S. Salar 6.4 75 cm. fish at 4.79 m.sec. reported data Salmon S. Salar 5.8 85 cm. fish at 4.95 m.sec. ‐ Salmon S. Salar 8.4 80 cm. fish leaping 2 m ‐ Trout Salmo fario 19.4 25 cm. fish leaping 1 m Salmon S. Salar 8 ca. 75 cm., fish at 6 m.sec. Lane, 1941 Tuna Thunnus thynnus 13.4 60 lb, fish travelling at 44 mph Fry Hart, 1984Goldfish Carassius auratus 6.36 fish of average wt. 4.37 gm. average of many measurents swimming at 100 ft.min. and sustained for 20‐25 min. at 250 C Authority Common Name Species Speed In LeghtsSec Data Given Remark ABSTRACT WAZIR MAWARDI Design and Construction of Mini Flume Tank for Fish Swimming Behaviour Experiment , Supervised by ARI PURBAYANTO, MULYONO S BASKORO, DANIEL R MONINTJA and BUDHI HASCARYO ISKANDAR This research is carried out to design and construct mini flume tank that is reliable and ideal used for fish swimming behavior experiment through a series testing the flume tank for its technical performance. The mini flume tank has a maximum water velocity 85 cms 1.7 knots, with dimensions of 250 x 135 x 55 cm, and water capacity 155 litres. Based on the operation test, field observation on the tanks was clearly visible due to minimal air bubbles in the water flow. The observations for fish swimming behaviour experiment could be conducted from the two view fields top and side that allow observation of swimming endurance and fish tail flick easily. The water velocity visually was in laminar category at each level of the tested flow speeds. The rpm of motor was relatively stable for more than 200 minutes. The motor temperature was below 60 o C at frequency of 10 to 40 Hz. At frequency of 50 Hz the temperature reached 60 °C in 25 minutes and stable at 73 o C after an hour. Water temperature changes during the test for more than 200 minutes at different speeds which have differences of 0.2 to 1.8 o C. The test result showed that the mini flume tank performance was reliable and ideal used for fish swimming behavior experiment. Keywords : Mini flume tank, water velocity, fish swimming behaviour, durability, technical performance. RINGKASAN WAZIR MAWARDI Desain dan Konstruksi Tangki Mini Berarus Mini Flume Tank Untuk Penelitian Tingkah Laku Renang Ikan. Dibimbing oleh ARI PURBAYANTO, MULYONO S BASKORO, DANIEL R MONINTJA and BUDHI HASCARYO ISKANDAR Pengetahuan atau data mengenai pola renang dan kecepatan renang ikan sangatlah diperlukan dalam kegiatan merancang alat penangkapan ikan dan menentukan metode operasi penangkapan ikan seperti pada alat tangkap pukat cincin dan pukat kantong. Tangki mini berarus adalah salah satu sarana untuk mengetahui dan mengukur kecepatan renang ikan. Sejauh ini di Indonesia belum ada flume tank yang memadai dan cukup handal untuk penelitian tingkah laku renang ikan. Tujuan khusus penelitian ini mencakup: 1 Merancang bangun tangki mini berarus mini flume tank untuk keperluan penelitian tingkah laku renang ikan. 2 Menguji unjuk kerja mini flume tank yang telah dibangun dan 3 Menguji tingkah laku renang ikan seperti swimming endurance dan tail beat frquency sehingga hasil uji dapat dianalisis secara ideal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September 2009 hingga Januari 2011 di Laboratorium Tingkah Laku Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertnian Bogor. Untuk mengetahui unjuk kerja mini flume tank yang telah dibuat tersebut dilakukan pengujian terhadap keragaan teknis dan ketahanan durability motor penggerak. Setelah pengujian kinerja flume tank dilakukan pengujian untuk mengobservasi tingkah laku renang ikan. Kesimpulan hasil penelitian meliputi 1 Mini flume tank yang telah dikonstruksi memiliki dimensi 250 x 135 x 55 cm 3 dengan kapasitas 155 liter air, serta kecepatan arus berkisar antara 0 hingga 85 cmdet 1,7 knot. 2 Cermin pemantul, air bubble eliminator dan perata arus flow straigtener yang dikonstruksi berhasil menunjukkan kinerja yang baik 3 Selama uji teknis dilakukan, arus yang terjadi pada setiap tingkat kecepatan yang dicobakan secara visual tampak cukup laminar. 4 Unjuk kerja durability motor penggerak adalah sebagai berikut; a Suhu motor telah mencapai stabil di bawah 60 o C untuk frekuensi 10 Hz sd 40 Hz, dan 73 o C untuk frekuensi 50 Hz, setelah kurang 100 menit motor hidup b Setelah lebih dari 200 menit motor hidup, rpm motor relatif stabil dan pada tingkat rpm berbeda perubahan suhu air hanya 0,2 hingga 1,8 o C. 5 Pengujian terhadap swimming endurance ikan dapat dilakukan dengan baik. Hasil pengujian terhadap aspek-aspek kecepatan renang ikan adalah: a Semakin tinggi kecepatan renangnya maka semakin tinggi pula frekuensi tail beat dan sebaliknya ketahanan renangnya makin rendah. b Kecepatan prolong maksimum dicapai ikan pada kecepatan renang relatif sebesar 29,2 cmdetik. c Dengan memperkirakan durasi kecepatan renang lompatan ikan kerapu tikus tidak lebih dari 10 detik, maka kecepatan burst speed dicapai pada saat kecepatan renang sebesar 80,8 cmdetik, d Pola renang dari ikan kerapu tikus yang diamati adalah Subcarangiform, e Saat kecepatan tinggi, ikan kerapu tikus berenang menggunakan hanya sirip ekor saja, sedangkan pada kecepatan yang rendah, selain ekor ikan ini juga menggunakan sirip dadanya. Saran terhadap pengembangan mini flume tank untuk penelitian tingkah laku renang ikan, sebagai berikut: 1 perlu penambahan sistem pendingin pada flume tank agar suhu air dapat dipertahankandiatur saat melakukan penelitian tingkah laku renang ikan. 2 Sistem propulsi perlu dikembangkan agar didapatkan kecepatan arus yang lebih tinggi. 3 Perlu pengembangan mini flume tank lebih lanjut agar juga dapat digunakan untuk menguji konsumsi oksigen oleh ikan pada saat berenang pada kecepatan yang diinginkan. Kata-kata kunci : Mini flume tank, arus air, tingkah laku renang ikan, , durability, keragaan teknis. 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang tingkah laku ikan sangat diperlukan dalam perikanan tangkap karena terkait dengan teknik dan metode penangkapan ikan. Metode penangkapan ikan tersebut akan menjadi dasar dalam pembuatan alat penangkapan ikan. Menurut Gunarso 1985, pengetahuan tingkah laku ikan dapat memperbaiki serta merubah alat dan metode penangkapan yang memungkinkan untuk meningkatkan efesiensinya. Pengetahuan mengenai tingkah laku ikan yang menunjang bidang penangkapan antara lain adalah distribusi ikan, ruaya ikan, tingkah laku berkelompok schooling behaviour, kebiasaan dan kecepatan renang, kebiasaan makan, pola penyelamatan diri ikan, serta berbagai pola tingkah laku ikan yang memungkinkan ikan dapat tertangkap Gunarso 1985. Berbagai jenis alat tangkap telah diciptakan untuk mengetahui pola dan tingkah laku ikan dalam air baik di habitat asli atau dalam kolam percobaan. Tingkah laku ikan di habitat asli maupun di dalam kolam percobaan mempunyai sifat yang dapat dikatakan sama Gunarso 1985. Pengetahuan atau data mengenai pola renang dan kecepatan renang ikan sangatlah diperlukan dalam kegiatan merancang alat penangkapan ikan dan menentukan metode operasi penangkapan ikan seperti pada alat tangkap pukat cincin dan pukat kantong. Sejauh ini di Indonesia masih sangat sedikit informasi dan penelitian mengenai performa renang ikan. Hal ini disebabkan masih sangat terbatasnya alat yang dapat digunakan untuk penelitian tingkah laku renang ikan. Alat yang biasa digunakan untuk menguji dan mengamati tingkah laku renang ikan ini adalah tangki berarus flume tank yaitu semacam tanki air dengan arus buatan yang dapat diatur kecepatannya. Di Indonesia mini flume tank untuk penelitaian tingkah laku renang ikan baru terdapat di UNPATTI-Ambon, UNSRAT-Manado Budiman, 2001, dan IPB-Bogor, sedangkan yang ada di ITS-Surabaya adalah flume tank berukuran besar untuk penelitian di bidang rancang bangun kapal. Penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan kecepatan renang ikan dan alat tangkap ini khususnya di Indonesia masih sangat sedikit, beberapa diantaranya adalah oleh Budiman 2001, Teleng 2005, Putra 2007, dan Sinta 2007, serta Aji 2008. Alat yang digunakan dalam penelitian mereka adalah mini flume tank. Hasil pengukuran terhadap kecepatan renang ikan yang mereka hasilkan masih kurang baik karena menggunakan flume tank yang sangat sederhana, dimana tingkatan kecepatan arus yang dihasilkan pada flume tank masih sangat terbatas. Kendala lain yang dihadapi yakni masih cukup besar kemungkinan terjadinya turbulensi pada flume tank yang mengakibatkan kecepatan arus pada tiap titik tidak sama, sehingga hasil pengukuran kecepatan renang ikan tidak akurat. Maka dengan demikian diharapkan dapat diciptakan suatu mini flume tank yang mampu mengatasi masalah tersebut yaitu mini flume tank bersifat portable, arus yang dihasilkan homogen, kecepatan arus dapat diatur, dan tidak terdapat gelembung udara serta bisa diaplikasikan untuk ikan yang berukuran kecil. Kehadiran mini flume tank dengan kriteria tersebut diharapkan mampu menarik dan menunjang minat para peneliti dalam kegiatan penelitian tentang tingkah laku ikan khususnya untuk tingkah laku renang ikan.

1.2 Perumusan Masalah

Sejak tahun 2008 telah dilakukan rancang bangun mini flume tank di Laboratorium Tingkah Laku Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB. Alat ini ditujukan untuk mendukung kegiatan pengajaran pada Mata Kuliah Tingkah Laku Ikan dan penelitian tentang tingkah laku renang ikan. Sejauh ini alat tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan akan kegiatan penelitian khususnya dalam mengukur kecepatan renang ikan seperti yang diharapkan. Keterbatasan ini banyak disebabkan oleh performa mini flume tank yang ada masih rendah dikarenakan masalah seperti: 1 Belum mempunyai sistem pengontrol kecepatan arus yang baik sehingga kecepatan arus tidak terkontrol dengan baik. 2 Sifat arus yang terjadi pada flume tank belum homogen laminer masih banyak turbulensi. 3 Masih banyak terdapat gelembung udara pada daerah pengamatan, sehingga mengganggu pengamatan visual. 4 Durability ketahanan motor pembangkit arus air belum memadai tenaga kecil dan motor cepat panas. Keterbatasan-keterbatasan tersebut di atas menyebabkan data hasil uji terhadap kecepatan renang ikan kurang baik, sehingga tidak dapat dianalisis secara ideal. Sebuah mini flume tank yang baik seyogyanya mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut; kecepatan arus yang dapat dikontrol controlable speed, sifat arus air pada bidang pengamatan homogenlaminar, mempunyai bidang pandang yang baik secara horizontal maupun dari arah vertikal dorsal, dan yang terakhir adalah media air yang jernih serta suplai oksigen yang cukup. Sebuah flume tank hendaknya juga dilengkapi dengan alat perekam gambar yang baik guna mendapatkan data visual yang baik tentunya. Perancangan mini flume tank dirasakan perlu guna mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut. Rancangan yang dimaksud meliputi konstruksi dan sarana pendukung lainnya, sehingga dapat meningkatkan performa mini flume tank seperti yang diharapkan. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah membuat mini flume tank yang handalideal untuk meneliti tingkah laku renang ikan.

1.3.2 Tujuan khusus

1 Merancang bangun tangki mini berarus mini flume tank untuk keperluan penelitian tingkah laku renang ikan. 2 Menguji unjuk kerja mini flume tank yang telah dibangun. 3 Menguji tingkah laku renang ikan seperti swimming endurance dan tail beat frquency sehingga hasil uji dapat dianalisis secara ideal.

1.4 Manfaat Penelitian

1 Mini flume tank yang dihasilkan dapat menumbuhkan minat serta menjadi sarana dalam melakukan penelitian tingkah laku ikan dan penelitian lain terkait dengan hidrodinamika dari komponen alat tangkap. 2 Memberikan pemahaman tingkah laku ikan terkait dengan proses penangkapan ikan yang diperlukan dalam pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan. 3 Memberikan informasi pentingacuan dalam pengembangan flume tank skala laboratorium dengan berbagai perkembangan penelitian.

1.5 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1 Mini flume tank yang akan dibangun mempunyai karakteristik yang ideal untuk penelitian dan pengamatan tingkah laku renang ikan. 2 Uji tingkah laku renang ikan dengan mini flume tank hasil DESAI DAN konstruksi akan menghasilkan data yang baik sehingga dapat dianalisis secara ideal.

1.6 Kerangka Pemikiran

Pengetahuan mengenai tingkah laku renang ikan sangat dibutuhkan dalam menentukan teknik dan metode penangkapan ikan, terutama untuk alat tangkap ikan yang bersifat aktif. Sejauh ini penelitian dan data mengenai tingkah laku renang ikan khususnya di Indonesia masih sangat terbatas. Kemungkinan hal ini disebabkan karena kurangnya ketertarikan para peneliti untuk meneliti tingkah laku renang ikan yang kemungkinan besar juga disebabkan belum adanya sarana penelitian tingkah laku renang ikan yang memadai. Upaya membuat sebuah mini flume tank yang mempunyai performa yang memadai sangatlah diperlukan. Menurut Arnold 1969, flume tank yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah arus dapat merata, tidak ada gelembung udara, tidak terjadi turbulensi air, dan air mengalir secara kontinyu, selain itu aliran air yang kontinyu tentunya harus dapat dikontrol kecepatannya. Kriteria lain yang perlu diperhatikan selama pengamatan yakni tingkat kecerahankejernihan air tetap terjaga sehingga tidak mengganggu pandangan saat pengamatan. Idealnya pengamatan terhadap tingkah laku ikan sebaiknya dapat dilakukan dari sisi atas top view dan samping side view secara bersamaan, oleh sebab itu diperlukan konstruksi jendela pengamatan observation window yang khusus guna memperoleh gambaran tentang tingkah laku renang ikan yang lebih mendetail. Pengukuran terhadap sustainable speed ikan memerlukan motor penggerak arus pada fume tank yang mampu bekerja minimal selama 200 menit atau kurang lebih 3,5 jam secara stabil dan terus-menerus, sehingga dalam pembuatan mini flume tank perlu memperhatikan parameter-parameter flume tank yang baik seperti tersebut. Langkah selanjutnya setelah pembuatan mini flume tank selesai yakni pengujian terhadap parameter-parameter tersebut. Perbaikan terus diterapkan sampai kriteria parameter tersebut terpenuhi. Tahapan selanjutnya setelah parameter tersebut di atas terpenuhi yakni penggunakan mini flume tank untuk pengujian tingkah laku dan swimming endurance ikan dan dilanjutkan dengan analisis terhadap data dari hasil pengujian tersebut. Data hasil pengujian tersebut meliputi data hasil pengukuran, pencatatan, dan data rekaman video. Mini flume tank yang telah dibuat dikategorikan handal, apabila data yang diperoleh dapat dianalisis dengan baik. Kerangka pemikiran akan perlunya desain dan Konstruksi mini flume tank tersebut disajikan dalam bentuk digram alir seperti disajikan pada Gambar 1. Informasi tentang tingkah laku renang ikan dibutuhkan untuk pengembangan metode dan perancangan alat penangkapan ikan PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MINI FLUME TANK TERPENUHI TIDAK TERPENUHI UJI COBA FISH SWIMMING PERFORMANCE TIDAK TERPENUHI UJI COBA DAN ANALISIS KINERJA MINI FLUME TANK TERHADAP PARAMETER TERKAIT Mempunyai 2 Bidang Pengamatan Arus merata laminer Kecepatan Arus dapat di atur Visibility Tidak ada gelembung udara Durability Ketahanan Kerja Belum ada mini flume tank yang handal dan ideal untuk penelitian fish swimming performance: Sustainable speed, Prolong speed, Maximum speed, Burst speed, Tail beat dll TERPENUHI MINI FLUME TANK YANG IDEAL UNTUK PENGAMATAN TINGKAH LAKU RENANG IKAN Gambar 1 Kerangka pemikiran perlunya desain dan konstruksi mini flume tank 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Flume tank

Flume tank atau tangki air berarus adalah sebuah bentuk konstruksi alat yang dapat menampung air dalam jumlah tertentu dan dapat digunakan sebagai alat pengamatan yang dilengkapi dengan arus air yang terkontrol Arnold 1969. Menurut Ward 2002, swim tunnels laboraturium berfungsi sebagai alat untuk mempelajari fisologis dan respon ikan terhadap kondisi lingkungan yang terkendali. Flume tank telah digunakan untuk meneliti banyak aspek dari biologi ikan seperti: menilai kualitas ikan yang dihasilkan di hatcheries Thomas et al. 1964 yang diacu dalam Ward 2002; Bams 1967, tingkat respirasi 1981 Beamish; Bernatchez and Dodson 1985, efek dari perubahan suhu Griffiths and Alderice 1972; Hocutt 1973; Berry and Pimentel 1985; Pettersson, Pickova, Brannas 2010; Fisher and Green 2003, tingkat metabolisme Boeck et al. 2006; Regan et al. 2010; Fitzgibbon 2007; Chabot 2008 kecepatan renang Fitzgibbon, Strawbridge dan Seymour 2007; Fisher 2004. Wilson 2002; Nanami 2007; Purbayanto 1999 pergerakan ikan di sekitar struktur pengalihan air Peake et al. 1997; Toepfer, et al. 1999, dan perpindahan larva ikan di sungai Houde 1969; Meng 1993; Childs and Clarkson 1996. Berbagai bentuk dan jenis tangki pengamatan telah dijelaskan oleh beberapa ahli yang telah menggunakan alat tersebut dalam kegiatan penelitiannya. Bentuk dan ukuran tangki pengamatan ini disesuaikan dengan kebutuhan pada pengamatan tertentu saja, sehingga banyak sekali kekurangan yang didapatkan ketika ingin digunakan untuk penelitian ataupun pengamatan aspek yang lainnya. Beamish 1978 menjelaskan berbagai prosedur pengujian dan membahas variabel. Uji kecepatan renang biasanya dilakukan di ruang pengujian test chambers yang terdiri dari dua tipe dasar: ruangan yang berputar dan tipe lainnya, dan air yang mengalir dalam ruangan yang tetap. Meskipun banyak tipe swim tunnels berbeda yang telah dikembangkan, mengevaluasi perubahan kapasitas renang baik ikan besar maupun ikan kecil dalam alat yang sama adalah sulit. Kebanyakan ikan juvenile terlalu besar untuk diuji dalam swim tunnels berarus gravitasi yang dirancang untuk larva ikan dan terlalu kecil untuk diuji di swim tunnel yang dirancang untuk ikan dewasa Beamis 1978. Pernyataan Beamis tersebut di atas semakin dipertajam oleh Jonsson et al. 2006, bahwa flume tank menjadi alat penelitian yang semakin penting dalam ekologi air, untuk menghubungkan biologis terhadap proses hydrodynamic. Belum ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai “flume tank standar”, dan tak ada flume tank yang cocok untuk menjawab setiap jenis pertanyaan penelitian. Lebih lanjut beliau membagi flume tank menjadi empat tipe desain dasar yaitu: straight, racetrack, annular and field flumes

2.1.1 Jenis dan fungsi flume tank

Beberapa penelitian yang menggunakan tangki pengamatan antara lain oseanografi, fisika fluida, biologi air, dinamika kapal dan masih banyak lagi. Keragaman tujuan dan fungsi tangki pengamatan ini memberikan sebuah ide bagi para peneliti untuk menciptakan tangki pengamatan yang multi fungsi. Penelitian mengenai tingkah laku ikan yang cukup kompleks diharapkan dapat diamati dalam satu tangki pengamatan yang sederhana. Tingkah laku ikan yang dapat dipelajari dengan menggunakan tangki air diantaranya adalah pola dan kecepatan renang ikan, kebiasaan dinamika berkelompok schooling behaviour, laju respirasi, dan cara memperoleh serta cara memakan makanan. Bainbridge 1958 mengatakan bahwa beberapa penelitian mengenai kecepatan renang ikan telah dilakukan dengan menggunakan tangki air yang sejenis flume tank. Salah satu ikan yang diteliti kecepatan renangnya adalah ikan bleak yang menggunakan circular tank atau tangki bundar dan masih banyak lagi penelitian sejenis. Berdasarkan sistem sirkulasi air, flume tank dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sirkulasi secara horizontal, dan vertikal. Flume tank memiliki ukuran yang beraneka ragam yang secara umum dapat dibagi menjadi menjadi tiga kategori yakni: flume tank berukuran besar 10m, sedang 5-10m, dan kecilmini 5m. a b Sumber: a. http:physed.otago.ac.nzaboutimagesfacilitiesflume_spec.gif b. http:www.amhrc.edu.auimagesflumetank-overview.jpeg Gambar 2 Bentuk dan jenis flume tank ukuran besar 10 meter a b Sumber: a. http:www.fhwa.dot.govresearchtfhrclabshydraulicsimagesphysmod11.jpg b. http:www.umass.edufsiWater20Tunnel.jpg Gambar 3 Bentuk dan jenis flume tank ukuran sedang 5 sd 10 meter a b Sumber: a. http:www.advancedaquarist.com20021aafeature_albumflow_tank_pic_by_Stan_Brown.jpg b. http:www.loligosystems.comuploadlargeSwim_tunnel_complete.jpg Gambar 4 Bentuk dan jenis flume tank ukuran kecil 5 meter

2.1.2 Karakteristik flume tank

Binnie 1955 telah membuat alat tangki air yang menghasilkan arus air yang beragam, namun arus air mengalir dengan gaya gravitasi yaitu arus yang terjadi karena air mengalir dari tempat yang lebih tinggi. Kondisi ini mengakibatkan arus air