Penentuan burst speed Jenis dan Pengumpulan Data
6 PEMBAHASAN UMUM
Sejauh ini di Indonesia masih sangat sedikit informasi dan penelitian mengenai keragaan renang ikan. Hal ini disebabkan masih sangat terbatasnya alat
yang dapat digunakan untuk penelitian tingkah laku renang ikan. Alat yang biasa digunakan untuk menguji dan mengamati tingkah laku renang ikan ini adalah tangki
berarus flume tank yaitu semacam tanki air dengan arus buatan yang dapat diatur
kecepatannya 6.1 Desain Flume Tank
Flume tank adalah sebuah kontruksi alat yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan pengamat yang dapat menampung air dalam jumlah tertentu yang
dilengkapi dengan pengarah arus terkontrol. Penelitian yang dapat dilakukan dengan flume tank antara lain; oseanografi, fisika fluida, biologi air, dinamika kapal dan lain-
lain. Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain flume tank adalah memilih jenis dan fungsi flume tank; dan menentukan karakteristik flume tank.
Beamish 1978 menjelaskan berbagai prosedur pengujian dan membahas variable dalam penelitian tingkah laku renang ikan. Uji kecepatan renang biasanya
dilakukan di ruang pengujian test chambers yang terdiri dari dua tipe dasar: ruangan yang berputar dan tipe lainnya, dan air yang mengalir dalam ruangan yang
tetap. Menurut Arnold 1969, flume tank yang baik haruslah memenuhi beberapa
kriteria diantaranya adalah arus dapat merata, tidak ada gelembung udara, tidak terjadi turbulensi air, dan air mengalir secara kontinyu, selain itu aliran air yang
kontinyu tentunya harus dapat dikontrol kecepatannya. Kriteria lain yang perlu diperhatikan selama pengamatan yakni tingkat kecerahankejernihan air tetap terjaga
sehingga tidak mengganggu pandangan saat pengamatan.
Flume tank yang ada di Indonesia
Mini flume tank untuk penelitaian tingkah laku renang ikan di Indonesia baru terdapat di UNPATTI-Ambon, UNSRAT-Manado Budiman, 2001, dan IPB-Bogor,
sedangkan yang ada di ITS-Surabaya adalah flume tank berukuran besar untuk penelitian di bidang rancang bangun kapal. Kemampuan dari flume tank yang ada
tersebut masih kurang handal untuk penelitian performa renang ikan. Hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya: 1 Belum mempunyai sistem pengontrol
kecepatan arus yang baik sehingga selang tingkat kecepatan arus sangat sedikit; 2 sifat arus yang terjadi pada flume tank belum homogen laminer masih banyak
turbulensi; 3 masih banyak terdapat gelembung udara pada daerah pengamatan, sehingga mengganggu pengamatan visual; 4 durability ketahanan motor
pembangkit arus air belum teruji; dan 5 jendela observasi yang belum efisien secara teknis.
Kebutuhan terhadap adanya mini flume tank yang dapat diandalkan untuk penelitian tingkah laku dan performa renang ikan membuat penulis merasa perlu
merancang mini flume tank yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Flume tank hasil rancangan
Hasil perancangan dan konstruksi mini lume tank yang lebih banyak dilakukan dengan metode trial and error menghasilkan sebuah mini flume tank
dengan spesifikasi ukuran n 250 x 135 x 55 cm, kapasitas air 155 l, Mini flume tank ini dilengkapi sistem propeller yang digerakkan oleh motor listrik berkekuatan hanya
0,5 Hp 0,37 kW, jadi cukup hemat energi dibandingkan flume tank yang telah dibuat oleh instansi lain seperti telah disebutkan di muka.
Mini flume tank ini juga dilengkapi dengan 3 pasang roda putar sehingga dapat dipindah-pindahkan mobile dengan mudah. Selain motor listrik yang
berkapasitas rendah mini flume tank ini juga dilengkapi: a cermin pemantul 45 yang menghasilkan bidang pandang tampak atas top view yang dapat dilihat
bersamaan dengan bidang pandang tampak samping side view ; b Air bubble eliminator untuk mengurangi gelembung udara dalam aliran air sehingga tidak
mengganggu pandangan pengamat; c pemerata arus untuk meratakan arus pada setiap tingkat kecepatan yang di uji, yang dengannya dapat dipastikan bahwa
kecepatan arus disetiap titik pada lorong pengamatan adalah sama.