Kerangka Pemikiran Desain dan konstruksi tangki mini berarus (Mini Flume Tank) untuk penelitian tingkah laku renang ikan
tidak dapat terkontrol, dalam artian bahwa arus air bergerak bebas dan terjadi perbedaan kecepatan arus di tiap titik yang berbeda.
Menurut Arnold 1969, flume tank yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah arus dapat merata, tidak ada gelembung udara, tidak
terjadi turbulensi air dan air mengalir secara kontinyu. Pembuatan flume tank yang telah disesuaikan dengan kriteria tersebut akan dapat meminimalisasi ketidakstabilan
arus dalam pelaksanaan percobaan. Turbulensi dan terbentuknya bubble atau gelembung udara dapat mengurangi
laju air dan akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan arus air yang dihasilkan. Kecepatan arus air dapat merata dengan mengurangi benda-benda atau struktur yang
dapat menghambat laju air seperti dinding yang kasar, melengkapi pemerata arus current homogenizer current straighter, peletakan baling-baling dan sudut daun
baling-baling yang tepat serta masih banyak lagi.
2.2 Tingkah Laku Renang Ikan 2.2.1 Kecepatan renang
Informasi tentang kecepatan renang ikan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan efesiensi alat tangkap maupun untuk mendapatkan hasil tangkapan
yang selektif terhadap spesies dan ukurannya. Guna memperoleh efesiensi dan efektivitas
dalam rancang
bangun alat
tangkap dinilai
perlu untuk
mempertimbangkan hal yang satu ini Gunarso 1985. Selanjutnya menurut Drucker dan Jensen,1996 dalam Purbayanto, Riyanto dan Fitri 2010, Kecepatan renang dan
ukuran tubuh ikan sangat penting dalam mendeterminasi tingkah laku pergerakannya.
Menurut He 1989 bahwa kecepatan renang dapat diaplikasikan dalam bidang perikanan, khususnya dalam bidang penangkapan ikan, terutama untuk
mendesain alat tangkap seperti kecepatan towing dari trawl yang berhubungan dengan kecepatan renang ikan; tinggi headline dan kecepatan renang dari ikan yang
dapat meloloskan diri dengan berenang tanpa lelah; operasi penangkapan ikan seperti menggerakkan purseseine dan kecepatan renang ikan, kecepatan tenggelam
sinking dari jaring purseseine dan kemampuan renang vertikal ikan;serta untuk
menentukan lokasi ikan seperti estimasiperkiraan lokasi ikan berdasarkan kecepatan renang.
Menurut Bainbridge 1958, metode dalam mempelajari kecepatan renang ikan ada banyak diantaranya hidrodinamika, reaksi optomotor, film gambar gerak,
pengamatan terhadap gema akustik, penandaan elektronik dan lain-lain, namun cara- cara tersebut menghasilkan pendugaan yang berbeda-beda sehingga tidak didapatkan
hasil pasti. Kondisi ini mengakibatkan data hasil penelitian tersebut tidak dapat dibandingkan karena adanya perbedaan pendefinisian situasi dan lain-lain, selain itu
belum ada terminologi yang ditetapkan secara jelas dalam pengukuran kecepatan renang ikan. Informasi mengenai kecepatan renang ikan yang ada saat ini meskipun
pengarang yang berbeda menggunakan istilah yang sama untuk jenis kecepatan tertentu, akan tetapi berbeda dalam pengertiannya.
Videler 1993, mengatakan bahwa untuk mengamati ikan yang berenang secara natural dibutuhkan sebuah kondisi yang terkontrol. Ada 2 pokok berbeda yang
digunakan untuk memenuhi hal tadi yaitu pertama, ikan dibujuk untuk berenang melawan arus dengan kecepatan yang berbeda-beda, sedangkan yang kedua adalah
merekam dari ikan yang berenang di air diam. Gunarso 1985 mengutarakan bahwa ada beberapa pendefinisian tentang
jenis-jenis kecepatan renang, diantaranya: 1 Kecepatan renang maksimum maximum speed adalah kecepatan renang ikan
tertinggi yang dapat dilakukan oleh ikan dalam waktu satu menit Bainbridge 1958. Boyar 1961 mengatakan pendapat yang sama mengenai pendefinisian
tersebut, akan tetapi hanya dengan waktu selama 30 detik. 2 Kecepatan renang ekonomi economic speed adalah kemampuan kecepatan
renang ikan yang dapat dilakukan dalam jangka waktu beberapa jam atau berpuluh-puluh jam.
3 Kecepatan renang kaget burst speed adalah kecepatan renang ikan dalam keadaan tertentu yang sangat mendesak dan mendadak. Biasanya hanya dalam
waktu yang sangat singkat antara 5 sampai 10 detik. Jenis kecepatan ini biasanya terjadi ketika memburu mangsa, menghindar dari predator, ketakutan dan lain-
lain.
Saat ini pembagian mengenai kecepatan renang ikan telah terkaji lebih mendetail lagi sehingga terbagi dalam:
1 Kecepatan renang terus menerus sustainable speed yaitu kecepatan renang ikan dimana ikan tersebut berenang secara terus menerus tanpa tekanan yang cukup
berarti. 2 Kecepatan renang lanjut prolong speed yaitu kecepatan renang ikan dimana
ikan berenang dalam keadaan mempertahankan kestabilan dan daya tahan renangnya.
3 Kecepatan renang maksimum maximum speed adalah kecepatan renang tertinggi yang mampu dihasilkan oleh ikan dengan memberikan tekanan arus
yang besar dimana ikan menghasilkan endurance yang kecil. 4 Kecepatan renang kaget burst speed yaitu kecepatan renang ikan yang
terbentuk dikarenakan ikan tersebut kaget atau tersentak dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat Arimoto dan Namba 1996.
Bainbridge 1958 dan Videler 1993 menambahkan bahwa batasan mengenai kecepatan renang ikan sangatlah dipengaruhi oleh jenis dan ukuran ikan.
Lama waktu renang akan sangat dipengaruhi oleh daya tahan renang ikan, oleh karena itu penggolongan kecepatan renang ikan tidak dapat dilihat dari berapa lama
ikan berenang melainkan daya tahannya pada saat berenang. Kecepatan renang ikan dapat diketahui dengan menghitung tail beat ikan.
Satuan untuk kecepatan renang ikan adalah body length per second, karena kecepatan renang ikan diukur dengan perbandingan ukuran tubuh terhadap lama
waktu renang ikan. Kecepatan renang ikan dalam satuan BLs ini dapat diubah kesatuan lainnya dalam satuan kecepatan seperti knot, ms, kms, mils dan satuan
kecepatan lainnya. Infomasi mengenai kecepatan renang ikan maka akan menjadi pertimbangan dalam pembuatan alat tangkap ikan. Biasanya data ini akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan alat tangkap aktif. Beberapa peneliti telah meneliti mengenai kecepatan renang pada beberapa
ikan sebagaimana dicantumkan pada Tabel lampiran 11 Bainbridge 1958. Penelitian yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya menggunakan metode yang
berbeda-beda dan alat yang berbeda-beda pula, misalnya flume tank, wheel dan lain-
lain. Kondisi ini mengakibatkan perbedaan dalam pendefinisian mengenai kecepatan renang yang namun dengan maksud dan tujuan yang sama Videler 1993.