Pemilihan Media Selektif untuk Membedakan Lactobacillus rhamnosus R21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemilihan Media Selektif untuk Membedakan Lactobacillus rhamnosus R21

dan Salmonella Typhimurium Hasil pemilihan media selektif yang disajikan pada Tabel 5 menunjukkan NA dan MRSA tidak selektif baik terhadap L. rhamnosus R21 maupun S. Typhimurium. NA merupakan media yang umum digunakan untuk menumbuhkan berbagai macam mikroorganisme, khususnya yang tidak memerlukan nutrisi kompleks. American Public Health Association telah merekomendasikan NA untuk pengujian kontaminasi mikroba pada pangan, termasuk susu. Salmonella Typhimurium dilaporkan dapat tumbuh dengan baik tingkat pemulihan ≥ 70 pada media NA APHA 1992. Berdasarkan hasil pengamatan Lampiran 2, L. rhamnosus R21 juga dapat tumbuh pada media NA dan membentuk koloni yang penampakannya mirip dengan koloni Salmonella Typhimurium. Media MRSA mengandung polisorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus de Man 1960 sehingga cocok untuk menumbuhkan Lactobacillus rhamnosus R21. Namun, S. Typhimurium juga dapat tumbuh pada media MRSA. Media MRSA mengandung glukosa sebanyak 20 gramliter. Glukosa yang merupakan nutrisi sederhana dapat dimanfaatkan oleh Salmonella untuk tumbuh, sehingga koloni Salmonella Typhimurium masih dapat teramati pada media MRSA. Tabel 5. Pertumbuhan L. rhamnosus R21 dan S. Typhimurium pada beberapa media Media L. rhamnosus R21 S. Typhimurium NA + + MRSA + + MRSA-AA + - BSA - + XLDA - + Keterangan: + tumbuh - tidak tumbuh Berdasarkan data pada Tabel 5, diperoleh satu media yang selektif untuk L. rhamnosus R21, yaitu MRSA-AA dan dua media yang selektif untuk S. Typhimurium, yaitu BSA dan XLDA. Untuk uji kompetisi, MRSA-AA dipilih sebagai media untuk menghitung total L. rhamnosus R21 dan BSA dipilih sebagai media untuk menghitung total S. Typhimurium. Lactobacillus rhamnosus R21 dapat tumbuh dengan baik pada media MRSA-AA sedangkan Salmonella Typhimurium tidak dapat tumbuh pada media ini. Menurut Nuraida et al. 2007 L. rhamnosus R21 mampu tumbuh dengan baik pada kondisi asam sekitar pH 2. Oleh karena itu, media MRSA-AA cocok untuk menumbuhkan bakteri tersebut. Media MRSA-AA dikembangkan oleh Fitriyah 2010 untuk menumbuhkan L. rhamnosus R23 sekaligus menghambat C. sakazakii YR c3a. Asam asetat glasial 96 sebanyak 1.3 mLliter ke dalam media MRSA mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan kontaminan namun Lactobacillus masih menunjukkan pertumbuhan yang baik. Pada penelitian ini, penambahan asam asetat juga mampu menghambat Salmonella Typhimurium. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan, yaitu tidak adanya koloni Salmonella Typhimurium yang tumbuh pada media MRSA-AA setelah inkubasi selama 2 hari. 28 Media BSA dan XLDA, keduanya merupakan media agar selektif. BSA umumnya digunakan untuk mengisolasi spesies dari genus Salmonella sementara XLDA ditujukan untuk mengisolasi dan membedakan patogen Enterobacteriaceae, khususnya spesies dari Shigela dan Salmonella. Koloni Salmonella mampu menghasilkan H 2 S yang akan memunculkan bercak hitam pada media BSA akibat pembentukan kompleks besi sulfida. Reduksi ion bismuth membentuk bismuth metalik sehingga koloni dan sekitarnya tampak berpendar perak McCoy 1962. Koloni S. Typhimurium akan berwarna bening dengan bintik hitam di tengahnya. Secara keseluruhan, komponen XLDA akan menghambat pertumbuhan bakteri di luar kelompok Enterobacteriaceae. Senyawa Brillian Green dan Bismuth pada BSA juga memiliki spektrum penghambatan yang luas terhadap bakteri selain Salmonella. Oleh karena itu, bakteri gram positif seperti L. rhamnosus R21 tidak dapat hidup pada media BSA maupun XLDA.

B. Kompetisi Lactobacillus rhamnosus R21 dengan Salmonella Typhimurium