Banyak diskriminasi yang terjadi pada kelompok dan individu tertentu.Faktor dominasi satu kelompok terhadap kelompok lain bisa menjadi penyebabnya. Mengenai hal ini
Hartono mengatakan:
“Jika dikaitkan dengan pasal 7 UU Hak Asasi Manusia yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 9 September 1999 pada butir
pertama dikatakan bahwa setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran hak
asasi manusiayang dijamin oleh hokum Indonesia dan hokum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima Negara Republik
Indonesia” Hartono 2000: 30.
tetap saja ada kelompok atau individu terdiskriminasi oleh pendiskriminasi. Selain kedudukan dan peranan sosial, adanya penggolong-penggolongan
anggotamasyarakat adalah penyebab utama pemicu diskriminasi.Penggolongan ini menimbulkan lapisan atas dan bawah.Lapisan atas adalah yang dihargai oleh masyarakat dan
memiliki kedudukan yang tinggi.Lapisan bawah justru sebaliknya.Menurut Soerjono Soekanto, ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota
masyarakat dalam suatu lapisan adalah ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu spengetahuan Soekanto, 2009:208.Ukuran ini tidak bersifat limitatif karena masih ada
ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan.Akan tetapi, ukuran-ukuran diatas sangat menentukan sebagai dasar timbulnya sistem lapisan dalam masyarakat tertentu.
2.3.2 Jenis-jenis Diskriminasi
Diskriminasi adalah perkataan atau perlakuan buruk yang ditujukan kepada individu atau kelompok tertentu. Timbulnya perlakuan buruk disebabkan oleh banyak faktor yang
pada akhirnya membentuk adanya diskriminasi dalam berbagai jenis. Siti Aminah http:indonesiatoleran.or.id201301mengenal-diskriminasi-berdasarkan-agama membagi
jenis diskriminasi yang sering terjadi sebagai berikut: 1.
Diskriminasi berdasarkan sukuetnis, ras, dan agamakeyakinan
Universitas Sumatera Utara
2. Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender peran social karena jenis
kelamin, contohnya anak laki-laki diutamakan untuk mendapatkan akses pendidikan dibanding perempuan; perempuan dianggap hak milik suami setelah menikah; dll.
3. Diskriminasi terhadap penyandang cacat, contohnya penyandang cacat dianggap sakit
dan tidak diterima kerja dimanapun 4.
Diskriminasi pada penderita HIVAids, contohnya penderita HIVAids dikucilkan dari masyarakat dan dianggap sampah masyarakat
5. Diskriminasi karena kasta social, contohnya di India, kasta paling rendah dianggap
sampah masyarakat dan dimiskinkan atau dimarjinalkan sehingga tidak punya akses apapun untuk menikmati hak asasinya.
Terdapat lima diskriminasi dalam puisi esai karya Denny JA yaitu diskriminasi etnis, paham agama, kelas sosial, orientasi seksual, dan agama. Diskriminasi terjadi dipicu oleh
adanya perbedaan berdasarkan kelima hal diatas. Individu satu akan mendiskriminasikan individu lain atau kelompok satu dengan kelompok lain dalam bentuk tertentu. Secara
terperinci bentuk diskriminasi dapat berupa perkataan menghina, mengucilkan, memaksakan kehendak, dan lain-lain atau perbuatan memukul, menampar, memperkosa,
dan lain-lain yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, konvensi ILO Internasional Labour Organization no.111 tahun 1958 dalam hal pekerjaan dan
kesempatan, mendiskripsikan diskriminasi langsung dan tidak langsung sebagai berikut: 1.
Diskriminasi langsung Perlakuan yang tidak adil antar pekerja akibat langsung dari UU, peraturan atau
praktek yang membuat perbedaan nyata antar pekerja atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin atau alasan lain yang dilarang. Misalnya iklan kerja yang menyebutkan jenis kelamin
pelamar.
Universitas Sumatera Utara
2. Diskriminasi tidak langsung
Peraturan dan praktek yang tampak netral namun pada prakteknya menimbulkan kerugian terutama terhadap mereka dari jenis kelamin, ras, warna kulit tertentu atau alasan
lain yang dilarang. Misalnya iklan kerja yang menetapkan persyaratan tinggi tertentu yang menguntungkan salah satu gender.
ILO menambahkan diskriminasi struktural atau diskriminasi sistematisinstitusional yaitu diskriminasi yang dapat terjadi secara tidak teratur dalam situasi tertentu, namun
biasanya hal ini merupakan fenomena sistematis yang tertanam dalam cara kerja organisasi, UU, dan peraturan yang diterapkan dan cara tempat kerja beroperasi. Diskriminasi struktural
berarti diskriminasi kelembagaan yang tertanam dalam pola sosial, struktur organisasi, dan sarana hukum yang mencerminkan dan menghasilkan produk dan hasil yang diskriminatif.
Misalnya perbedaan upah antar gender, diskriminasi terhadap pekerja pendatang dari desa di Cina.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah: