Pendahuluan Bahan dan Metode

dbg = derajat bebas genotipe dbe = derajat bebas galat Apabila σ 2 g 2σσ 2 g maka keragaman genetik peubah tersebut luas, sedangkan σ 2 g 2σσ 2 g menandakan keragaman genetik sempit Pinaria et al. 1995. h 2 bs = σ 2 g X 100 σ 2 p Menurut Stansfield 1983, nilai heritabilitas diklasifikasikan sebagai berikut : Tinggi : h 2 0.5 Sedang : 0.2 h 2 ≤ 0.5 Rendah : h 2 0.2 Kemudian dilakukan analisis korelasi menggunakan program SAS 9.0. 4.3 Hasil dan Pembahasan 4.3.1 Keadaan Umum Umumnya pelaksanaan penelitian di rumah kaca BB Biogen berjalan baik. Galur yang disemai dapat dipindahkan ke pot-potember tanaman. Kondisi tanaman saat pindah tanam, fase vegetatif dan mulai keluarnya malai disajikan pada Gambar 2. Fase vegetatif dan mulai keluarnya malai reproduktif merupakan fase-fase pertumbuhan tanaman padi. Penampilan beberapa galur dihaploid kultur antera dan hasil persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya disajikan pada Gambar 3. Hal ini memperlihatkan keragaman penampilan turunan masing-masing persilangan tanaman padi. Gambar 2 Kondisi umum galur dihaploid tanaman padi. a kondisi pada saat baru pindah tanam, b Kondisi tanaman saat fase vegetatif, c kondisi saat mulai keluar malai a b c Gambar 3 Penampilan agronomi beberapa galur dihaploid kultur antera hasil persilangan padi lokal beras hitam dengan varietas budidaya. a = Turunan MelikInpari13Inpari13 YD1-61-1-1; b = Turunan Melik Inpari13Melik YD2-14-1-1; c = Turunan MelikFatmawati Fatmawati YD5-37-1-2; d = Turunan MelikFatmawatiMelik YD6-1-1-2 ; e = Turunan MelikFatmawati YD7-42-2-2 4.3.2 Hasil dan Komponen Hasil Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa galur berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan Tabel 9. Selanjutnya dapat dilakukan uji lanjut Dunnett untuk membandingkan pengaruh galur dengan varietas pembanding Aek Sibundong dan Melik. Tabel 9 Sidik ragam galur-galur dihaploid padi beras hitam di rumah kaca BB Biogen Karakter Genotipe Koefisien keragaman Tinggi tanaman vegetatif 5.41 4.28 Anakan vegetatif 6.96 12.77 Tinggi tanaman produktif 36.93 3.99 Anakan produktif 2.54 13.46 Panjang daun bendera 3.19 12.41 Panjang malai 6.89 3.81 Umur berbunga 294.85 1.27 Umur panen 175.25 1.16 Jumlah gabah isi per malai 4.02 14.55 Jumlah gabah hampa per malai 13.06 31.64 Bobot 1000 Butir 9.94 4.50 Berat gabah kering per rumpun 1.15 tn 21.90 Keterangan: berbeda nyata pada α = 1 , tn = tidak nyata pada α = 5 . a b c d e Tinggi Tanaman Tinggi tanaman galur dihaploid pada saat vegetatif berkisar antara 89.3 – 114.3 cm. Sementara tinggi tanaman ketika panen berkisar 79.9 – 140.2 cm Tabel 10. Klasifikasi tinggi tanaman dilakukan pada saat panen karena dianggap telah mencapai tinggi tanaman maksimal. Klasifikasi tinggi tanaman terbagi ke dalam tiga kelas yaitu pendek 110 cm, sedang 110-130 cm, dan tinggi 130 cm Silitonga et al. 2003. Di antara galur-galur dihaploid yang diuji, galur – galur berikut tergolong pendek : YD1-61-1-1, YD1-71-1-1, YD1-51-2-1, YD1-51-2-2, YD1-51-2-3, YD1-48-1-2, YD2-14-1-1, YD5-10-1-2, YD5-37-1-1, YD5-37-1-2, YD5-37-1-3 dan YD6-1-1-2. Galur-galur dihaploid tergolong sedang : YD2-19- 1-1, YD2-52-1-1, YD2-52-1-2, YD2-40-1-1, YD2-40-1-2, YD2-29-2-1, YD2-29- 2-2, YD2-48-1-1, YD2-46-1-3, YD2-46-1-5, YD2-66-1-2, YD2-66-1-3, YD2-32- 2-1, YD2-32-2-2, YD2-60-3-1, YD6-1-1-1, YD6-27-1-1, YD6-27-1-2, YD6-27-1- 3, dan YD6-84-3-1. Galur-galur dihaploid yang tergolong tinggi : YD2-64-1-1, YD2-64-1-2, YD2-64-1-3, YD2-53-1-1. YD2-53-1-2, YD2-46-1-1, YD2-46-1-2, YD2-46-1-4, YD2-66-1-1, YD2-64-2-1, YD2-64-2-2, YD2-58-2-1, YD6-84-2-3, YD7-42-2-1, YD7-42-2-2, YD7-42-2-3, YD7-42-2-4, dan YD7-42-2-5. Varietas pembanding Aek Sibundong mempunyai tinggi tanaman yang pendek yaitu 103.6 cm, sedangkan Melik mempunyai tinggi tanaman yang tinggi yaitu 135.5 cm. Galur YDI-48-1-2 mempunyai tinggi tanaman lebih pendek dibanding Aek Sibundong dan Melik yaitu 79.9 cm, sedangkan galur YD7-42-2-4 mempunyai tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding Aek Sibundong dan Melik yaitu 140.2 cm. Jumlah Anakan Jumlah anakan total berkisar antara 12.7 - 32.0 batang. Sementara anakan produktif berkisar antara 11.3 – 18.3 batang Tabel 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua anakan yang dihasilkan merupakan anakan produktif. Varietas Aek Sibundong mempunyai jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif masing-masing 20.0 dan 18.7 batang. Melik mempunyai jumlah anakan total dan anakan produktif masing-masing 22.3 dan 15.3 batang. Jumlah anakan dibedakan dalam lima kelompok yaitu sangat banyak 25 anakantanaman, banyak 20-25 anakantanaman, sedang 10-19 anakantanaman, sedikit 5-9 anakantanaman sangat sedikit 5 anakantanaman Silitonga et al. 2003. Panjang Daun Bendera Panjang daun bendera galur dihaploid berkisar antara 28.1 – 49.1 cm Tabel 10. Aek Sibundong memiliki panjang daun bendera lebih pendek dibandingkan Melik 28.0 cm, sedangkan galur YD7-42-2-3 memiliki panjang daun bendera lebih panjang 49.1 cm dibandingkan kedua varietas pembanding Aek Sibundong 28.0 cm dan Melik 37.7 cm. Panjang daun bendera dibagi kedalam beberapa kategori yaitu sangat pendek 21 cm, pendek 21-40 cm, sedang 41-60 cm, panjang 61-80 cm dan sangat panjang 80 cm Silitonga et al. 2003.