mengendalikan emosionalnya akan bepengaruh baik terhadap pengambilan keputusan dalam mengelola usahanya.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan adalah tempat dimana seseorang mendapatkan pengetahuan- pengetahuan umum untuk mengembangkan bakat dirinya sendiri. Majunya
dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karier. Keterkaitan faktor pendidikan terhadap wanita pengusaha adalah dengan adanya
pengetahuan seputar dunia usaha secara umum maka dapat membantu para wanita pengusaha tersebut untuk memulai dan mengelola usahanya semaksimal
mungkin serta mampu mengubah suatu resiko menjadi suatu peluang bagi usahanya.
2.1.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian penulis yang
dilakukan oleh Riska Savitri 2010 dengan judul penelitian “ Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Wanita Untuk Berwirausaha Studi Kasus Pada Pengusaha
Salon Kecantikan Di Kecamatan Medan Tembung “ pada tahun 2010, diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat empat faktor yang dapat memotivasi wanita memilih untuk berwirausaha. Adapun faktor-faktor tersebut Faktor Kemandirian, Faktor Modal, Faktor
Emosional, Faktor Pendidikan. Faktor Kemandirian merupakan faktor yang paling dominan yang memotivasi wanita memilih berwirausaha.
Dini Adlina Wandani 2009 dengan judul penelitian “ Analisis Faktor-faktor yang Mendorong
Women Entrepreneur Dalam Mendirikan Usaha Salon di Jalan
Universitas Sumatera Utara
Gaperta “ pada tahun 2009, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada tiga alasan yang
mempengaruhi Women Entrepreneur dalam memulai usahanya yaitu: alasan keluarga, alasan yang di sengaja, alasan pemaksa. Dari ketiga alasan tersebut, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa alasan yang di sengaja merupakan alasan utama yang mempengaruhi wanita pengusaha dalam memulai usaha salon di jalan Gaperta.
Tulus Tambunan 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “ Wanita Pengusaha Di UMKM Di Indonesia : Motivasi Dan Kendala “
pada tahun 2012, dari paper tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa motivasi utama wanita pengusaha
menjalankan usaha sendiri di UMKM adalah : 1 ingin mandiri; 2 ingin mengembangkan hobi keterampilankeahlianaktualisasi diri; 3 sulit mendapatkan
pekerjaan; 4 menambah pendapatan keluarga menolong suami; 5 karena ada kesempatanpeluang; 6 meneruskan usaha keluarga; 7 sudah cita-citamimpi sejak
kecil; dan 8 ingin jadi orang kayaterkenal. Dalam hal permodalan, dalam survei, mayoritas dari responden menggunakan modal dari tabungan sendiri dalam hal
membiayai usaha mereka. Dalam survei, masalah utama yang paling banyak disebut adalah kesulitan dalam pemasaran karena berbagai hal, bisa karena kurangnya
konsumen karena lokasi yang kurang strategis atau karena persaingan yang sangat ketat dari produk-produk impor; bisa karena sulitnya mendapatkan lokasi pemasaran; atau
alasan-alasan lainnya. Di peringkat kedua adalah keterbatasan modal.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menurut Kuncoro 2009:52 adalah pondasi utama sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, yang mana hal ini merupakan jaringan
hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan
survei literatur. Sebagai wanita pengusaha dan seorang ibu rumah tangga harus bisa membagi
waktu antara usaha dengan keluarga. Kemandirian adalah modal awal bagi wanita yang berwirausaha dimana lebih mengandalkan kemampuan diri sendiri dan tidak
ketergantungan kepada orang lain dalam memulai dan mengelola usahanya. Modal berikutnya adalah kekayaan yang dimiliki wanita pengusaha tersebut baik berupa uang,
ataupun peralatan yang bisa digunakan sebagai salah satu pendorong berjalannya suatu usaha.
Bukan hanya itu, suatu usaha mampu berjalan dengan baik juga dipengaruhi oleh emosional dari si pemilik usaha. Seorang wirausaha sangat dituntut untuk mampu
mengendalikan emosionalnya sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan demi kelangsungan hidup perusahaannya. Namun faktor kemandirian, modal, dan emosional
ini tidak akan mampu berpengaruh baik terhadap proses berjalannya usaha tanpa diiringi latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh seorang wanita pengusaha.
Dengan adanya latar belakang pendidikan tersebut, maka lebih mudah bagi para wanita untuk menjalankan tahap awal dalam memulai usahanya.
Universitas Sumatera Utara