Uji Asumsi Klasik Distribusi Jawaban Responden Terhadap Wanita Pengusaha

tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menyatakan setuju terhadap pernyataan saya mampu menjalankan usaha ini karena saya orang yang peka terhadap hal-hal baru. 6. Pada pernyataan keenam saya yakin bahwa usaha ini akan dapat memberikan keuntungan yang optimal, 11 orang responden 14,9 menyatakan normal, 40 orang responden 54,1 menyatakan setuju, dan 23 orang responden 31,1 menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menyatakan setuju terhadap pernyataan saya yakin bahwa usaha ini akan dapat memberikan keuntungan yang optimal. Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden terhadap variabel wanita pengusaha terlihat bahwa dominasi persentase setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan menjadi seorang wanita pengusaha karena didukung oleh motivasi dan keyakinan terhadap apa yang dikerjakan.

4.4.2 Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil observasi mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data berbentuk lonceng Situmorang,2010:91. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Universitas Sumatera Utara a. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik norma plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. 2. Jika data tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. 3. Hasil dari output SPSS terlihat seperti pada gambar 4.4.1 dan gambar 4.4.2 dibawah ini : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas Gambar 4.4 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar dan kriteria pengambilan keputusan yang pertama dipenuhi yaitu data berdistribusi normal, dimana grafik tersebut membentuk pola lonceng atau tidak miring ke kanan ataupun ke kiri. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.4.1 Grafik Uji Normalitas Gambar 4.4.1 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.4 dan gambar 4.4.1 maka disimpulkan bahwa kriteria pengambilan keputusan yang pertama dipenuhi yaitu data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara b. Analisis Statistik Pengujian normalitas berikutnya adalah uji statistic non parametric Kolmogrov- Smirnov K-S. Penentukan kriteria keputusan yaitu : 1. Jika nilai Asymp. Sig. 2 tailed 0,05 maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp. Sig. 2 tailed 0,05 maka data mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.4.9 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 74 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.12197565 Most Extreme Differences Absolute .066 Positive .061 Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z .567 Asymp. Sig. 2-tailed .905 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Pada tabel 4.4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2 tailed adalah 0,905 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. 1. Model Grafik Hipotesis : 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Dari gambar 4.4.2 dapat dilihat bahwa gambar pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan : 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.4.10 tampak bahwa signifikansi variabel independen lebih besar dari 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya kolerasi antara variabel independen. Jika terjadi multikolinearitas maka dikatakan terkena multikol, yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.4.11 berikut ini : Tabel 4.4.10 Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.088 1.395 1.496 .139 FAKTOR_KEMANDIRIAN .113 .091 .090 1.237 .220 FAKTOR_MODAL .365 .145 .202 2.514 .014 FAKTOR_EMOSIONAL .411 .099 .379 4.133 .000 FAKTOR_PENDIDIKAN .625 .142 .366 4.389 .000 Dependent Variable: WANITA_PENGUSAHA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Universitas Sumatera Utara Pengambilan Keputusan : Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut :  VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.  VIF 5 maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas.  Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.  Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Dari hasil output pada tabel 4.4.11 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1 maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas pada penelitian ini. Tabel 4.4.11 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 2.088 1.395 1.496 .139 FAKTOR_KEMANDIRIAN .113 .091 .090 1.237 .220 .520 1.923 FAKTOR_MODAL .365 .145 .202 2.514 .014 .421 2.376 FAKTOR_EMOSIONAL .411 .099 .379 4.133 .000 .324 3.090 FAKTOR_PENDIDIKAN .625 .142 .366 4.389 .000 .392 2.550 Dependent Variable: WANITA_PENGUSAHA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda