Latar Belakang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Pengusaha dalam Memulai Usaha Pakaian Wanita di Pasar Petisah Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia. Setiap tahunnya jumlah penduduk miskin dan juga pengangguran terus meningkat. Hal ini dapat dilihat pada data Badan Pusat Statistik BPS yang mencatat jumlah penduduk miskin tahun 2010 adalah 31,02 juta orang atau sebesar 13,33 persen. Sedangkan jumlah pengangguran sebanyak 8,59 juta orang atau penganggur terbuka sebesar 7,41 persen. http:www.fiskal.depkeu.go.id2010 Salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia adalah terbatasnya lapangan pekerjaan. Solusi terbaik untuk mengurangi tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran adalah dengan menggalakkan sistem ekonomi berbasis Usaha Kecil Menengah UKM guna menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pengangguran. Dengan meningkatnya UKM di Indonesia maka diharapkan dapat meningkatkan pembangunan perekonomian negara serta mampu menghadapi era globalisasi mendatang. UKM memberikan satu nuansa yang berbeda diantara berbagai bentuk usaha lainnya. Satu hal yang membuat UKM berbeda dengan bentuk usaha lainnya karena di UKM pemanfaatan tenaga manusia lebih dominan dibandingkan tenaga Universitas Sumatera Utara mesin sehingga akan mengurangi angka pengangguran yang hari ini merupakan permasalahan rumit yang tidak kunjung berakhir. Perkembangan UKM di Indonesia sendiri sangat memberikan warna bagi masyarakat sebagai peluang bagi para pengangguran dan tentunya juga bagi pemerintah dalam upaya menjalankan tanggungjawabnya untuk mengentaskan kemiskinan. Peran dari kewirausahawan UKM sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Menurut Zimmerer 2008:4 Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Kewirausahaan di Indonesia memiliki peranan penting dengan kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan lapangan pekerjaan baru dan juga memperbesar perputaran keuangan negara dengan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh para wirausahawan itu sendiri. Hal ini menandakan bahwa peranan para wirausahawan sangat membantu pembangunan perekonomian negara http:www.fiskal.depkeu.go.id2010. Universitas Sumatera Utara Meningkatnya jumlah pengusaha di Indonesia saat ini bukan hanya untuk oleh kaum lelaki akan tetapi sejak adanya emansipasi wanita, sekarang ini sudah sangat banyak wanita yang menjadi pengusaha mulai dari tingkat kecil, menengah, maupun besar. Meskipun usaha yang digeluti wanita lebih cenderung kepada usaha kecil dan menengah, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa usaha mereka akan terus berkembang dan sukses. Perkembangan wanita pengusaha ini sudah semakin pesat di kota-kota besar Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa bahkan di Pulau Sumatera juga sudah banyak wanita yang menjadi pengusaha. Salah satunya di Kota Medan. Medan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera yang memiliki banyak peluang bagi setiap masyarakat yang ingin menjadi pengusaha. Hal ini dapat dilihat dari lokasi- lokasi pusat perbelanjaan yang terdiri dari ± 15 plaza dan pasar tradisional yang terdiri dari Pasar Central, Pasar Petisah, Pasar Ikan Lama, Pasar Ramai, Pasar Simpang Limun, Pasar Beruang, Pasar Simpang Melati, Pasar Sore Padang Bulan, Pasar Hindu, Pasar Tanjung Rejo, Pasar Pringgan, dan sebagainya. Pasar Petisah merupakan gabungan pasar tradisional dan pasar modern yang terkenal di Kota Medan. Pasar terlengkap yang seusia kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, termasuk oleh para pelancong yang datang dari luar Kota Medan. Dikatakan terlengkap karena berbagai macam jenis usaha yang ada di Pasar Petisah ini. Dari usaha pakaian baik pakaian laki-laki maupun wanita dan juga untuk segala jenis usia semua ada, sampai pernak-pernik, alat kosmetik, tas, sepatusendal, perabot-perabot rumah tangga, perlengkapan Universitas Sumatera Utara elektronik, gordyn, dan masih banyak lagi. Di pasar ini sangat didominasi oleh wanita. Hampir seluruh jenis usaha di pasar ini dikuasai oleh wanita, sedangkan pengusaha laki-laki hanya sedikit. Menurut Anoraga 2004 ada beberapa faktor yang mempengaruhi wanita pengusaha dalam memulai usaha yaitu kemandirian, modal, emosional, dan pendidikan. Faktor kemandirian adalah kemampuan pada wanita untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung dari orang lain. Faktor modal adalah kekayaan yang ada pada wanita sebagai modal awal yang cukup untuk mendirikan suatu usaha. Faktor emosional adalah reaksi tubuh dalam keadaan tertentu. Dimana wanita mampu mengendalikan emosinya dalam mengambil keputusan untuk menjalankan usahanya. Faktor pendidikan adalah latar belakang pendidikan seorang wanita pengusaha yang mana juga turut mempengaruhi usahanya. Dengan adanya latar belakang pendidikan, setidak-tidaknya para wanita pengusaha sudah mengetahui seputar dunia usaha beserta peluang dan resikonya. Dari hasil prasurvey yang telah peneliti lakukan sebelumnya di Pasar Petisah bahwa terdapat sebanyak 341 orang wanita pengusaha dan 115 orang pria pengusaha yang memiliki usaha pakaian di pasar ini. Untuk keterangan lebih rinci akan dijelaskan pada tabel 1.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Jumlah Wanita Pria Pengusaha Pakaian di Pasar Petisah No Jenis Kelamin Jumlah 1. Wanita : 1. Sudah menikah 274 orang 2. Belum menikah 67 orang 2. Pria 115 orang Total 456 orang Sumber : Badan Pengelola Pasar Petisah 2012 Berdasarkan tabel 1.1, maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat sebanyak 274 orang wanita pengusaha yang sudah menikah yang memiliki usaha pakaian wanita di Pasar Petisah ini. Oleh karena itu peneliti memilih pendapat Anoraga 2004 sebagai acuan pada penelitian selanjutnya seputar wanita pengusaha dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang terdiri dari faktor kemandirian, faktor modal, faktor emosional, dan faktor pendidikan. Selain itu, berdasarkan jumlah wanita pengusaha sebanyak 274 orang ini membuktikan bahwa faktor kemandirian dan emosional sangat mempengaruhi wanita pengusaha dalam memulai usahanya. Dengan adanya kemandirian dan emosional tersebut yang mampu membuat mereka berani berkecimpung di dalam dunia usaha dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan hidup rumah tangga mereka. Kemudian di sertai oleh latar belakang pendidikan dan modal yang dimiliki para wanita pengusaha tersebut yang mendukung mereka untuk mampu mengambil peluang dan mengatasi resiko yang berkaitan dengan usahanya. Universitas Sumatera Utara Adapun alasan utama penulis memilih wanita pengusaha yang sudah menikah adalah karena penulis ingin mengetahui apakah para wanita pengusaha tersebut telah mampu meningkatkan kesejahteraan hidup rumah tangganya dan bagaimana para wanita pengusaha ini menjalankan peran ganda yang dimilikinya yaitu sebagai seorang ibu rumah tangga dan sebagai wanita pengusaha. Sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Pengusaha Dalam Memulai Usaha Pakaian Wanita Di Pasar Petisah Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : Faktor – Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Wanita Pengusaha Dalam Memulai Usaha Pakaian Wanita Di Pasar Petisah.

1.3 Tujuan Penelitian