PENGUKURAN BERAT BADAN DAN KONSUMSI RANSUM TIKUS PERCOBAAN PENAM

4.2. PENGUKURAN BERAT BADAN DAN KONSUMSI RANSUM TIKUS PERCOBAAN

Pengukuran berat badan dan konsumsi ransum bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan yogurt sinbiotik dan EPEC K1.1 terhadap pertambahan berat badan tikus percobaan. Pertambahan berat badan tikus percobaan selama 21 hari dapat dilihat pada Gambar 10. Analisis statistika Lampiran 9 menunjukkan pemberian perlakuan yogurt sinbiotik dan EPEC K1.1 tidak memberikan pengaruh yang nyata P0.05 terhadap kenaikan berat badan tikus percobaan. Angka yang diikuti dengan huruf yang sama memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0.05 Gambar 10. Pertambahan berat badan tikus percobaan selama 21 hari Pertambahan berat badan tikus percobaan berkolerasi dengan konsumsi ransum basal tikus percobaan. Grafik rata-rata konsumsi ransum basal tikus percobaan dapat dilihat pada Gambar 11. Analisis statistika Lampiran 11 menunjukkan pemberian perlakuan yogurt sinbiotik dan EPEC K1.1 tidak memberikan pengaruh yang nyata P0.05 terhadap konsumsi ransum basal tikus percobaan. Angka yang diikuti dengan huruf yang sama memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0.05 Gambar 11. Rata-rata konsumsi ransum basal tikus percobaan 7.58 a 7.83 a 7.53 a 7.30 a 7.46 a 7,00 7,10 7,20 7,30 7,40 7,50 7,60 7,70 7,80 7,90 Kontrol Negatif Yogurt Sinbiotik Yogurt Sinbiotik + EPEC Kontrol Positif Yogurt Prebiotik p ert a m b a ha n bera t ba d a n gram kelompok tikus 12.54 a 12.84 a 12.76 a 12.98 a 13.03 a 12,2 12,3 12,4 12,5 12,6 12,7 12,8 12,9 13 13,1 Kontrol negatif Yogurt sinbiotik Yogurt sinbiotik + EPEC K1.1 Kontrol positif yogurt prebiotik rata ‐rat a ko nsu m si ra nsum ba sa l g kelompok tikus i k k d e i m m i i p N p y p p p k i 4 d Beberapa intestinal inan keuntungan ba kemungkinan b degradasi polis enzim tersebut inang yang te menggunakan mengatur lingk ini juga terjad inang dan orga Studi lari pengatur bakte Na + cotranspo penyerapan nu Fermenta yaitu butirat m patogen. Asam penyedia ener pencernaan glu kolon yang da inulin Delzenn

4.3. PENAM

Intervens digunakan untu Gambar 13, s a literatur meny ng. Bakteri p agi inangnya. S besar ditingka sakarida serta t mampu mem erletak berdeka enzim terseb kungan mikro di pada lapisan anisme yang ad ik mikro yang eri dalam sel e orter glukosa, utrisi pada sel e asi prebiotik da merupakan pro m lemak ranta rgi bagi inang ucagon-like pep apat mengawa ne et al. 2007 MPAKAN D i EPEC K1.1 d uk mengetahu serta pengukur Ga yatakan bahwa probiotik men Simbiosis anta atkan melalui p biosintesis pol mecah zat yang atan dengan la but untuk mem intestinal deng n kompleks lai da dalam inang g dilakukan o epitel intestinal colipase, dan epitel intestinal apat menghasil oduk dari ferm ai pendek sang g. Pada tikus eptide-1 GLP- ali peningkatan . DAN KADA dapat menyeba ui terjadinya di ran kadar air fe ambar 12. Pe a probiotik dap nyediakan has ara bakteri prob pengkodean en lisakarida kaps g tidak dapat d apisan permuk menuhi kebut gan menyediak in yang dapat g Yan F dan Po leh Hooper et l. Kolonisasi B n ekspresi apo l. lkan asam lem mentasi prebio gat penting da s percobaan, F 1 pada vena p n kekenyanga AR AIR FE abkan terjadiny iare adalah pen eses Gambar 1 enampakan fes pat meningkatk sil metabolism biotik dan inan nzim yang berk sular oleh gen diserap dan dic kaan dinding s tuhan energiny kan karbohidrat menyediakan olk DB 2009. t al. 2002 m B. thetaiotaomi lipoprotein. M mak rantai pend otik yang dap alam metabolis FOS dapat m portal dan pro- n seperti toler SES TIKUS ya diare pada ti nampakan fisik 4. ses tikus percob kan penyerapan me yang dap ngnya sangat k kaitan dengan -gen bakteri p cerna, dan karb sel bakteri. K ya. Selain itu t yang terferme tambahan sum mengidentifika icron dapat me Molekul tersebu dek ALRP. S pat menghamb sme inang seb meningkatkan -glukagon MRN ransi glukosa S PERCOB ikus percobaan k feses Gamb baan n nutrisi oleh s pat memberik kompleks namu penyerapan d robiotik. Enzim bohidrat turun Kemudian bakte u, bakteri dap entasi. Aktivit mber nutrisi ba asi sejumlah g eningkatkan ile ut menjembata Salah satu ALR bat pertumbuh bagai kompon hormon salur NA di proksim dan sensitivit BAAN n. Indikator yan bar 12 dan an sel kan un dan m- nan eri pat tas agi gen eal ani RP han nen ran mal tas ng nus s n s m p n p o p y d n p y n b Penampak sinbiotik Gam negatif Gamb saluran pencer memiliki feses pemberian yog normal. Sedan penampakan f 12d. Hal ini m oleh adanya penyerapan air yogurt sinbioti Selain pe digunakan seb negatif Gamb prebiotik Gam yogurt sinbioti namun tidak b bengkak yang kan fisik feses mbar 12b mem bar 12a. Hal in rnaan usus sep s yang hitam d gurt prebiotik j ngkan kelomp feses coklat, le menunjukkan b feses yang c r pada tikus y ik kurang mam enampakan fis agai indikator bar 13a, kelom mbar 13e mem ik + EPEC K bengkak. Kelo menunjukkan Gam s tikus percoba miliki feses ya ni menunjukka perti keadaan dan kering sep juga mampu m pok tikus yog embek dan be bahwa tikus ya oklat dan lem yang mengalam mpu mencegah sik feses, pen terjadinya diar mpok tikus yo miliki anus yan 1.1 Gambar 1 ompok tikus k terjadinya diar mbar 13. Pena aan pada Gam ang hitam dan an pemberian y normal. Kelo perti kelompok menjaga keseha gurt sinbiotik esar seperti fes ang diinterven mbek. Feses mi diare, sehin terjadinya sera ampakan anus re. Pada Gamb ogurt sinbiotik ng normal dan 13c memiliki kontrol positif re. ampakan anus mbar 12 menunj kering seperti yogurt sinbioti mpok tikus yo k tikus kontrol atan saluran pe k + EPEC K ses kelompok nsi EPEC meng tikus yang le ngga air teraku angan EPEC. s tikus percob bar 13 terlihat Gambar 13b n tidak bengka penampakan f Gambar 13 tikus percobaa njukkan kelomp i feses kelomp ik dapat meme ogurt prebiotik negatif. Hal i encernaan usus K1.1 Gambar tikus kontrol galami diare y embek disebab umulasi pada f baan Gambar bahwa kelomp b, dan kelomp ak. Sedangkan fisik anus yan 3d memiliki a an pok tikus yogu pok tikus kontr elihara kesehat k Gambar 12 ini menunjukk s seperti keada 12c memili positif Gamb yang ditunjukk bkan kurangn feses. Pemberi 13 juga dap pok tikus kontr pok tikus yogu kelompok tik ng cukup melu anus merah d urt rol tan 2e kan aan iki bar kan nya ian pat rol urt kus uas dan Beberapa studi menyatakan adanya malabsorpsi mikronutrien dan makronutrien selama terjadinya diare. Malabsorpsi yang terjadi pada penyerapan gula glukosa, xilosa, laktosa, lipid, nitrogen, asam amino, dan protein. Selain itu, air dan vitamin larut air seperti vitamin B 12, folat serta mineral magnesium, zat besi juga terjadi malabsorpsi. Mekanisme terjadinya malabsorpsi akibat diare belum jelas. Namun, adanya kejadian diare berhubungan dengan perubahan morfologi pada saluran usus. Adanya sel yang mati atau berkurangnya permukaan penyerapan pada saluran usus berkontribusi terhadap kapasitas absorpsi yang menurun Chen 1983. Saulnier et al. 2009 menyatakan protein Surface-Layer S-layer yang terdapat pada permukaan probiotik L. crispatus dan L.helveticus mampu mencegah terjadinya pelekatan patogen perusak makanan, E. Coli O157:H7 Hela, Hep-2 dan sel T84. Kompetisi dalam mendapatkan daerah pelekatan merupakan tahap penting bagi patogen untuk dapat menyebabkan kerusakan pada sistem penyerapan nutrisi dan air sehingga terjadi diare. Probiotik dapat mencegah terjadinya diare dengan mengurangi tempat pelekatan patogen. Pengukuran kadar air feses merupakan indikator terjadinya diare pada tikus percobaan. Grafik kadar air feses dapat dilihat pada Gambar 14. Perlakuan memberikan pengaruh nyata P0.05 terhadap kadar air feses tikus percobaan. Analisis statistik Lampiran 13 menunjukkan kadar air feses kelompok tikus yogurt sinbiotik lebih rendah dibandingkan kelompok tikus kontrol positif. Kelompok tikus yogurt sinbiotik memiliki kadar air feses yang tidak berbeda nyata P0.05 dengan kelompok tikus kontrol negatif. Kelompok tikus yogurt sinbiotik + EPEC K1.1 memiliki kadar air feses yang tidak berbeda nyata P0.05 dengan kelompok kontrol positif. Kelompok tikus yogurt prebiotik memiliki kadar air feses yang tidak berbeda nyata P0.05 dengan kelompok tikus lainnya. Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada taraf 5 Gambar 14. Kadar air feses tikus percobaan Kadar air yang tinggi pada feses menunjukkan terjadinya diare. Hal ini disebabkan terjadinya kerusakan vili usus halus sehingga penyerapan air tidak maksimal, sehingga air yang tidak terserap terakumulasi di feses yang akhirnya menjadikan feses memiliki kadar air yang tinggi. Infeksi EPEC biasanya menyebabkan diare berair pada anak-anak di negara berkembang. Mekanisme EPEC memicu terjadinya diare berair masih belum jelas, tidak seperti strain E.coli lainnya, EPEC tidak menghasilkan toksin. Berdasarkan teori terbaru, pelepasan nukleotida adenin yang berasal dari sel usus inang, yang diikuti dengan pemecahan adenosin, dapat memicu terjadinya diare berair melalui aktivasi reseptor adenosin di saluran usus Crane et al. 2007. 55.96 a 56.01 a 64.85 b 66.87 b 63.62 a,b 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 Kontrol Negatif Yogurt Sinbiotik Yogurt Sinbiotik + EPEC Kontrol Positif Yogurt Prebiotik Kadar Air Fe se s Kelompok Tikus

4.4. HISTOLOGI USUS DUODENUM TIKUS PERCOBAAN