III. BAHAN DAN METODE
3.1. BAHAN DAN ALAT 3.1.1. Bahan
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan yogurt adalah susu skim bubuk, kultur murni Lactobacillus bulgaricus FNCC 004P, Streptococcus thermophillus FCNN 1903, Lactobacillus
fermentum 2B4, dan Lactobacillus plantarum 2C12, fruktooligosakarida FOS Orafti
®
, akuades dan sukrosa.
Bahan-bahan lain yang digunakan adalah bahan ransum, bahan analisis mikrobiologi dan bahan analisis histologi dan imunohistokimia. Bahan ransum antara lain AMDK, kasein, CMC
carboxymethylcellulosa, minyak jagung, mineral mix, vitamin mix, dan pati jagung. Bahan analisis mikrobiologi yang digunakan antara lain akuades, MRSB de Man Rogosa Sharpe Broth, MRSA de
Man Rogosa Sharpe Agar, NA Nutrient Agar, NB Nutrient Broth, EMBA Eosin Methylene Blue Agar, spirtus, dan KH
2
PO
4
. Bahan yang digunakan untuk pewarnaan hematoksilin-eosin dan imunohistokimia antara lain tikus, larutan Bouin campuran asam pikrat, formaldehid 4, dan asam
asetat glasial 15:5:1, alkohol 70, alkohol 80, alkohol 90, alkohol 95, alkohol absolut, xylol, parafin, akuades, hematoxylin, eosin alkohol, metanol, H
2
O
2
, serum normal, PBS Phosphate Buffered Saline, aquabidest, antibodi primer IgA, antibodi sekunder Dako K1491, kromogen diamino
benzidine DAB, larutan neofren, toluen, dan entelan.
3.1.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat analisis mikrobiologi, alat pemeliharaan hewan uji dan alat analisis histologi dan imunohistokimia. Alat yang digunakan untuk
analisis mikrobiologi antara lain cawan petri, tabung reaksi, gelas piala, gelas ukur, labu takar, erlenmeyer, pipet, mikropipet, gelas pengaduk, sudip, jarum ose, bunsen, autoklaf, oven, dan
inkubator. Alat pemeliharaan hewan uji adalah kandang, tempat ransum, botol minum, sonde, timbangan dan saringan. Alat yang digunakan untuk proses pewarnaan hematoksilin-eosin dan
imunohistokimia antara lain botol sampel, silet, alat bedah, waterbath, mikroskop, cetakan blok pagoda, bunsen, balok kayu, gelas objek, mikrotom, inkubator, cover glass, gelas ukur, pipet, tabung
ependorf, mikropipet, dan refrigerator.
Pembuatan formula yogurt sinbiotik: 1.
F1: L. bulgaricus + S. thermophillus + FOS 5 2.
F2: L. bulgaricus + S. thermophillus + L. plantarum 2C12 + FOS 5
3. Formula 3: L. bulgaricus + S. thermophillus + L.
fermentum 2B4 + FOS 5 4.
Formula 4: L. bulgaricus + S. thermophillus + L. plantarum 2C12 + L. fermentum 2B4 + FOS 5
Dilakukan terminasi terhadap tikus percobaan Pengujian antibakteri penyebab diare secara in vitro
Diperoleh formula terbaik yogurt sinbiotik
Pengujian antidiare formula yogurt sinbiotik terbaik secara in vivo yang terdiri dari kelompok:
1. Kontrol negatif
2. Kontrol positif
3. Yogurt sinbiotik formula terbaik
4. Yogurt sinbiotik formula terbaik + EPEC
5. Yogurt prebiotik
Penelitian Pendahuluan
Penelitian Utama
Analisis profil histologi dan imunohistokimia IgA duodenum tikus percobaan
3.2. METODE