Likuiditas Profitabilitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan 1.

32 melalui pasar modal wajib mengungkapkan seluruh informasi mengenai keadaan usahanya termasuk keadaan keuangan. 2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan 2.4.1. Leverage Rasio leverage merupakan proporsi total utang tehadap rata-rata ekuitas pemegang saham yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tertagihnya hutang perusahaan. Semakin besar leverage perusahaan maka semakin besar kemungkinan transfer kemakmuran dari kreditur dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Rasio Leverage merupakan rasio perbandingan yang mengukur hubungan antara total aset dan ekuitas pemegang saham sebagai sumber dana aset perusahaan. Perusahaan mendanai aset dengan ekuitas pemegang saham dan utang. Semakin tinggi proporsi aset yang di danai dengan utang, maka semakin tinggi rasio leverage sehingga pengungkapan efektivitas pendanaan akan semakin luas. Prastowo dan Juliaty dalam Almilia 2007 menyatakan bahwa rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh utang, oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan leverage yang lebih rendah Mayangsari, 2009:3. Leverage dapat dinilai dengan menggunakan rasio total utang terhadap total ekuitas debt to Equity ratio DER Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang. DER dapat dihitung dengan rumus: Munawir, 2007:104

2.4.2. Likuiditas

Universitas Sumatera Utara 33 Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi setiap kewajiban jangka pendeknya dengan sumber-sumber jangka pendek yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan suatu perusahaan. Perusahaan semacam ini cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kredibel. Di sisi lain likuiditas merupakan ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas yang rendah cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi kepada pihak eksternal sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen Lisdiyanto, 2011. Suatu perusahaan harus mampu untuk melunasi setiap kewajibannya jikakegiatan perusahaannya ingin terus berlangsung. Likuiditas menunjukkan nilai kekayaan lancar yang segera dapat dijadikan uang dapat menutupi hutang lancar yang ada. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempo dengan sumber daya jangka pendek yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban tersebut. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendeknya Prasetya, 2011:46. Likuiditas dapat diukur dengan menggunakan Cash ratio CR yaitu dengan menggunkan rumus: 100

2.4.3. Profitabilitas

Lisdiyanto 2011 menjelaskan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba profit pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham publik. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan atas kegiatan usaha perusahaan selama satu tahun Anisa, 2011:29. Prasetya 2011 menyatakan Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi Universitas Sumatera Utara 34 rasio profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan semakin luas pula tingkat pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Anwar 2010 yang menyatakan bahwa rasio proitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan dan ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Angka dari rasio ini menunjukkan bagaimana manajemen mengelola aset dan hutangnya. Semakin baik manajemen mengelola aset dan hutangnya, maka tingkat profitabilitas akan meningkat. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam usahanya memperoleh laba dari aktivitas yang ada di perusahaan. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur efesiensi dan efektivitas kinerja manajemen dalam mengelolah sumber daya perusahaan dalam usaha meningkatkan laba perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin luas informasi yang diungkapan oleh perusahaan. Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan ROA Return On Assets ROA adalah rasio laba bersih terhadap total harta untuk mengukur tingkat laba terhadap total investasi perusahaan ROA. Rumus untuk menghitung ROA adalah: ROA = 100 Irawan, 2010

2.4.4. Porsi Saham Publik