Leverage Variabel Independen X

48

3.1.2. Variabel Independen X

Variabel independen dalam penelitian ini adalah IFRS dengan empat indikator penilaian yang penting mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan yang dinilai dengan menggunakan literatur comparability index Gray Index. Penelitian ini akan menggunakan empat indikator yang mempengaruhi luas pengungkapan laporan keungan yaitu: leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi kepemilikan saham publik karena berdasarkan penelitian terdahulu, faktor-faktor ini sangat dominan berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal lain yang mendasari pemilihan variabel tersebut adalah untuk mengetahui kekonsistenan keempat indikator tersebut setelah perusahaan mengimplementasikan standar penyusunan IFRS dalam laporan keuangan perusahaan. Secara lengkap penjelasan tentang ke empat indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Leverage

Menurut Marwata 2001 dalam Almilia 2007 tambahan informasi yang diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif. Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya kepada pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang yang lebih banyak dalam struktur pemodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar oleh karena itu perusahaan memiliki leverage yang lebih tinggi dan kewajiban untuk melakukan pengungkapan juga semakin besar Amalia 2005 dalam Zoraya 2009. Alasan pemilihan leverage sebagai indikator pengukur tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan karena leverage merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya kepada pihak lain, sehingga semakin banyak principal dalam perusahaan akan menyebabkan semakin tinggi leverage dan menyebabkan kebutuhan principal untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan dan pelunasan kewajiban akan Universitas Sumatera Utara 49 semakin besar. Selain itu, pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa leverage tidak konsisten dalam mengukur tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan. Oleh sebab itu peneliti memilih menggunakan variabel ini dengan harapan adanya implementasi IFRS dapat menunjukkan kemampuan leverage dalam mengukur tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage dalam penelitian adalah Debt Equity Ratio DER. Alasan memilih DER sebagai rasio pengukur leverage karena rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan utang untuk mendanai aktivitas perusahaan dengan persentase ekuitas yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan teori agensi yang menyatakan hubungan principal dan agen karena DER menunjukkan seberapa besar total ekuitas yang terdiri dari: modal saham modal disetor dan saham treasuri, selisih kurs, keuntungan yang belum direalisasi, laba ditahan, dan komponen ekuitas lainnya, dijaminkan atas total liabilitas yang terdiri dari: simpanan nasabah, simpanan bank lain, liabilitas yang diperdagangkan, utang akseptasi, efek-efek utang yang diterbitkan, liabilitas kini, pinjaman yang diterima, liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang asih harus dibayar serta liabilitas lainnya. Untuk membuktikan teori agensi yang menyatakan liabilitas yang tinggi atas ekuitas akan memaksa manajemen melakukan pengungkapan yang lebih luas sebagai pertanggungjawaban pengolahan liabilitas yang dijaminkan oleh investor, maka penelitian ini menggunakan rasio DER sebagai rasio pengukur indikator leverage.

2. Likuiditas